Anda di halaman 1dari 8

Trimetoksi Calkon suatu Senyawa Antitumor dari Kulit Batang Tumbuhan

Cryptocarya costata (Lauraceae)


Hanapi Usman
1,2)
, Euis H. Hakim
2)
, Sjamsul A. Achmad
2)
, Tjodi Harlim
1)
,
Muhammad N. Jalaluddin
1)
, Yana M. Syah
2)
, Lia D. Juliawati
2)
,
Lukman Makmur
2)
, dan Mariko Katajima
3)

1)
Departemen Kimia Universitas Hasanuddin Makassar
2)
Kelompok Penelitian Kimia Organik Bahan Alam, Departemen Kimia, FMIPA ITB
3)
Center for Medicinal Resources, Faculty of Pharmaeutical,Chiba University,
1-33Yayoi-cho,Inage-ku Chiba 263, Japan
Diterima Juni 2005, disetujui untuk dipublikasi Agustus 2005


Abstrak
Senyawa calkon yang bersifat anti tumor telah diisolasi dari kulit batang Cryptocarya costata. Senyawa
tersebut diperoleh dari fraksi kloroform yang di fraksinasi dengan teknik berbagai kromatografi dari
dilanjutkan dengan rekristalisasi dalam n-heksan dan etilasetat. Struktur senyawa tersebut adalah 2,4-
dihidroksi-3,5,6trimetoksicalkon yang ditetapkan berdasarkan data fisika dan spektroskopi. Uji
sitotoksik terhadap sel murin leukemia P-388 menunjukkan aktivitas yang positif dengan IC
50
adalah 3,65
g/mL. Kata kunci : calkon, sitotoksik, Cryptocarya costata
Abstract
An anti-tumor calcon has been isolated from Criptocarya costata stem bark. The compound was obtained
from chloroform fraction fractioned by chromatography technique and recrystalized in n-hexane and
ethyl acetate. The compound structure elucidated based on physical and spectroscopic data was 2,4-
dihydroxy-3,5,6-trimethoxy calcon. Cytotoxic assay using murine leukemia cell P388 showed positive
activity with IC
50
value of 3.65 g/mL.









1.1. Umum
Penentuan titik leleh dilakukan menggunakan micro melting point apparatus.
Spektra UV dan IR diukur menggunakan Cary Varian 100 Conc. dan Perkin Elmer Spectrum One FT-IR
spectrophotometers. Spektrum massa diukur dengan instrumen JEOL JMS AX-500 metoda FAB, dan
1
H
(500 MHz) dan
13
C (125 MHz) NMR spektrofotometer JEOL, dengan menggunakan
pelarut dan pelarut terdeterasi sebagai standar internal. Kromatografi cair vakum menggunakan Sigel 60
GF
254
(Merck), Kromatografi kolom tekan menggunakan Si-gel G
60
(230-400 mesh) (Merck), kromatografi
radial menggunakan Si-gel 60 PF
254
(Merck), dan analisis KLT menggunakan plat KLT Kieslgel 60 F
254
0,25
m (Merck).


1.2. Bahan Tumbuhan
Bagian tumbuhan yang digunakan adalah kulit batang C. costata, yang didapatkan dari hutan
taman nasional Lore Lindu, Desa Tomodo, Kec. Kulawi Sulawesi Tengah. Identifikasi dilakukan di
Herbarium Bogoriense, Bogor dan Lab. Herbarium Biologi Universitas Tadulako Sulawesi Tengah voucher
spesimen tersimpan di Herbarium Biologi Universitas Tadulako (E.377 L).
1.3. Ekstraksi dan Isolasi
Sebanyak 2,5 kg serbuk halus kulit batang C. costata dimaserasi dengan metanol, kemudian
dipartisi dengan kloroform. Selanjutnya, fraksi kloroform dievaporasi sehingga didapatkan ekstrak kental
berwarna coklat kehitaman sebanyak 140 g. Sebanyak 20 g ekstrak tersebut difraksinasi menggunakan
kromatografi kolom vakum cair dengan eluen campuran antara n-heksan : etilasetat (9 : 1 s/d 6 : 4).
Didapatkan enam fraksi, yakni fraksi A, B, C, D, E dan F, fraksi D relatif dominan dengan berat 2,5 g.
Sebanyak 400 mg fraksi D diolah dengan kromatografi radial dan kemudian diperoleh komponen utama
berupa padatan berwarna kuning kecoklatan sebanyak 305 mg. Setelah dilakukan rekristalisasi berulang
dengan menggunakan kombinasi pelarut n-heksan dan etilasetat, maka dihasilkan kristal berwarna
kuning sebanyak 295 mg. Analisis KLT dengan tiga sistem pelarut menunjukkan masing-masing satu
noda.






2. Pendahuluan
Cryptocarya adalah salah satu genus dari famili Lauraceae yang mempunyai sekitar 478 spesies
1)
.
Tumbuhan ini hidupnya tersebar luas di daerah tropika dan sub tropika dengan topologi berupa
pohon tinggi. Sejak dahulu kelompok tumbuhan ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan,
bahan baku pulp, dan beberapa di antaranya kemudian digunakan sebagai obat tradisional
2)
.
Bahkan akhir-akhir ini beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa Cryptocarya mengandung
banyak senyawa kimia berguna
3,4,5)
. Beberapa metabolit sekunder telah diisolasi dari beberapa
spesies Cryptocarya
6,7,8)
. Telah dilaporkan bahwa sebagian besar dari spesies Cryptocarya
mengandung molekul kimia anti tumor
9,10)
.
Cryptocarya costata diidentifikasi sebagai tumbuhan primitif dan langka, ditemukan di kawasan
hutan Sulawesi yang dikenal sebagai kawasan Wollacea. Berdasarkan penelusuran literatur
diketahui bahwa tumbuhan ini belum pernah ditemukan orang di kawasan lain, berarti kandungan
kimianyapun belum pernah diselidiki. Namun demikian peta kemotaksonomi menunjukkan bahwa
famili tumbuhan ini mengandung banyak senyawa kimia bermanfaat
11,12)
. Di Sulawesi tumbuhan ini
2.1. Umum
Penentuan titik leleh dilakukan menggunakan micro melting point apparatus.
Spektra UV dan IR diukur menggunakan Cary Varian 100 Conc. dan Perkin Elmer Spectrum One FT-IR
spectrophotometers. Spektrum massa diukur dengan instrumen JEOL JMS AX-500 metoda FAB, dan
1
H
(500 MHz) dan
13
C (125 MHz) NMR spektrofotometer (JEOL)dengan menggunakan pelarut dan pelarut
terdeterasi sebagai standar internal. Kromatografi cair vakum menggunakan Sigel 60 GF
254
(Merck),
Kromatografi kolom tekan menggunakan Si-gel G
60
(230-400 mesh) (Merck), kromatografi radial
menggunakan Si-gel 60 PF
254
(Merck), dan analisis KLT menggunakan plat KLT Kieslgel 60 F
254
0,25 m
(Merck).
2.2. Bahan Tumbuhan
Bagian tumbuhan yang digunakan adalah kulit batang C. costata, yang didapatkan dari hutan
taman nasional Lore Lindu, Desa Tomodo, Kec. Kulawi Sulawesi Tengah. Identifikasi dilakukan di
Herbarium Bogoriense, Bogor dan Lab. Herbarium Biologi Universitas Tadulako Sulawesi Tengah voucher
spesimen tersimpan di Herbarium Biologi Universitas Tadulako (E.377 L).
4. Kesimpulan Chiba University Japan, yang telah membantu
pengukuran senyawa dengan menggunakan NMR
Berdasarkan interpretasi dari seluruh data dan MS.
yang didapatkan sebagimana diuraikan di atas, maka isolat dapat
diidentifikasi sebagai senyawa 2,4-









Daftar Pustaka dihidroksi-3,5,6-trimetoksi calkon. Senyawa
1. Kostermans, A.J.G.H., Lauraceae, Comm.
tersebut bersifat anti tumor dan pertama kalinya
Forest Res. Inst. Indonesia 57, 1-64 (1957).
ditemukan dalam tumbuhan Cryptocarya.
100 JMS Vol. 10 No. 3, September 2005

2. Heyne, K., Tumbuhan Berguna, Indonesia. Yayasan Sarana Wanajaya, Jakarta ( 1987).
3. Ahmad, S.A., Empat Puluh Tahun dalam
Kimia Organik Bahan Alam Tumbuh-tumbuhan Tropika Indonesia, Rekoleksi dan Prospek.
Bulletin of The Indonesian Society of Natural Products Chemistry 4:2, 554 (2004).
4. Heyne, K., Tumbuhan Berguna, Indonesia. Yayasan Sarana Wanajaya, Jakarta ( 1987).
5. Ahmad, S.A., Empat Puluh Tahun dalam
Kimia Organik Bahan Alam Tumbuh-tumbuhan Tropika Indonesia, Rekoleksi dan Prospek.
Bulletin of The Indonesian Society of Natural Products Chemistry 4:2, 554 (2004).
6. Hakim, E.H., Achmad, S.A., Buchari & Pramutadi, S., Ilmu Kimia Tumbuhan
Lauraceae Indonesia, XI; Alkaloid Aporfin dan Oksoaporfin dari Litsea Excelsa, Proceedings ITB.
27:3 (1994).
7. Dumontet, V., Hung, N. V., Adeline, M. T., Riche, C., Chiaroni, A., Seven, T. & Gueritte, F., Cytotoxic
Flavonoids and -pyrones from
Cryptocarya obovata, J. Nat. Prod. 67, 858862 (2004).
8. Bick, I.R.C., Sevenet, T., Sinchai, W., Skelton, B., & White Allen H., Alkaloids of Cryptocarya
longifolia, Aust. J. Chem. 34:1, 477-481 (1981).
9. Bishara, R. H., & Schiff, P. L., The isolation of Some Sterols and Protocatheuic acid from Cryptocarya
faveolata, Lyodia 33:4, 477-481 (1970).
10. Fu, X., Sevenet, T., Remy, F., Pais, M., Hadi, A.
H., & Zeng, L. M., Flavanone and Chalcone derivatives from Cryptocarya kurzii, J. Nat. Prod. 56:7,
1153-1163 (1993).
11. Collins, D.J., Culvenor, C.C.J., Lamberton, J.A., & Loder, J.W., & Price, J.R., Plants for Medicine,
CSIRO, Melborne, Australia (1990).
12. Joseph, H., Dori, J.L., Sterling, J.T., & Jack R.C., Cryptopleurine, cytotoxic agent from
Boehmeria caudata (Urticaceae) and Cryptocarya laevigata (Lauraceae),
Phytochemistry, 17:8, 1448 (1978).
13. Gottlieb, O.R., Chemosystematik of the Lauraceae, Phytochemistry, 11, 1537-1570 (1972).
14. Juliawaty, L.D., Achmad, S.A., Makmur, L., & Hakim, E.H., Investigation of the Chemical
Constituen of Cryptocarya Laevigata Bl and
Cryptocarya Nutans and its Relation to the Taxonomy of Lauracea, Biotrop Spec. Publ. 23, 1-9
(1993).
15. Alley, M.C., Scudiero, D.A., Monks, A., Hursey., Czerwinski, M.J., Fine, D.L., Abbott, B.J., Mayo, J.G.,
Shoemaker, R.H., & Boyd, M.R., Feasibility of Drug Screening with Panels of Human Tumor Cell
Lines Using a Microculture Tetazolium Assay, Cancer Research 48, 589-601 (1988).

Anda mungkin juga menyukai