Anda di halaman 1dari 8

Avia S3 Sains 2014

Taksonomi Bloom Revisi: Gambaran Umum


DIMENSI PROSES KOGNITIF
A. Manfaat Taksonomi Tujuan Pendidikan
Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti
mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi taksonomi berarti hierarkhi klasifikasi
atas prinsip dasar atau aturan. Istilah ini kemudian digunakan oleh Benjamin Bloom seorang
seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan penelitian dan pengembangan
mengenai kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran.Taksonomi tujuan pendidikan
merupakan kerangka untuk menyatakan klasifikasi apa yang kita harapkan atau kita ingin
terhadap perilaku belajar siswa sebagai hasil dari instruksi.
Pada mulanya kerangka ini disusun sebagai sarana untuk memfasilitasi pertukaran
item tes antar fakultas di berbagai universitas, dengan maksud membuat bank soal. asing!
masing fakultas tersebut memiliki tujuan pendidikan yang sama. Benjamin ". Bloom, saat itu
adalah anggota #ewan #irektur Pemeriksaan dari University of Chicago, memprakarsai
ide, dengan harapan dapat mengurangi tenaga kerja yang mempersiapkan ujian
komprehensif tahunan. $ntuk mewujudkan idenya, ia meminta bantuan sekelompok
spesialis pengukuran dari seluruh %merika "erikat. Banyak diantara mereka berulang kali
menghadapi masalah yang sama.
&elompok ini bertemu sekitar dua kali awal tahun pada tahun '()( untuk
mempertimbangkan kemajuan, membuat revisi, dan meren*anakan langkah!langkah
selanjutnya. #raft akhir mereka diterbitkan pada tahun '(+, dengan judul, Taksonomi
Tujuan Pendidikan- &lasifikasi Tujuan Pendidikan Buku Pegangan I- #omain &ognitif
.Bloom, /ngelhart, 0urst, 1ill, &rathwohl 2 '(+,3. "elanjutnya, buku ini disebut sebagai
Taksonomi %sli. 4evisi kerangka kerja ini, dikembangkan dengan *ara yang sama )+ tahun
kemudian .%nderson, &rathwohl, et al., 566'3. "elanjutnya, ini disebut sebagai taksonomy 5
direvisi .&rathwol, 5665-'3.
Bloom melihat Taksonomi %sli lebih dari alat pengukuran. Bloom per*aya taksonomi
tujuan pendidikan bisa berfungsi sebagai-
kesamaan bahasa tentang tujuan pembelajaran. &esamaan ini bermanfaat untuk
memfasilitasi komunikasi antar satu orang dengan lainnya, komunikasi tentang
materi pelajaran, dan komunikasi tingkatan kelas7
dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan tujuan khusus dalam tujuan
pendidikan umum, seperti yang la8im ditemukan pada kurikulum umum nasional,
kurikulum negara bagian, dan kurikulum standar lokal7
penentu kesesuaian tujuan pendidikan dengan kegiatan belajar dan asesmen suatu
unit, pelajaran, atau kurikulum7 dan
jalur lintasan berbagai kemungkinan pendidikan. &ursus pendidikan luas ragamnya,
ada yang tujuan pendidikannya luas ada yang kedalaman terbatas. Tujuan
pendidikan atau kurikulum dari setiap kursus pendidikan tertentu bisa dibedakan
dengan taksonomi.
Taksonomi merupakan sebuah kerangka pikir khusus yang berkaitan dengan
pengklasifikasian tujuan!tujuan pendidikan. Perumusan tujuan pendidikan yang jelas dan
mudah diukur akan membantu guru dalam meren*anakan kegiatan9 aktivitas pembelajaran.
17 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen
Avia S3 Sains 2014
Tujuan pembelajaran berkaitan erat dengan asesmen yang dibuat. 1al inilah yang menjadi
perhatian dalam revisi taksonomi Bloom .&rathwol, 5665-'3.
Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari
tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya untuk men*apai tujuan yang lebih tinggi,
level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu. #alam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan
ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain9ranah kemampuan intelektual .intellectual
behaviors3 yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
4anah kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti
pengetahuan, dan keterampilan berpikir. 4anah afektif men*akup perilaku terkait dengan
emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. "edangkan ranah psikomotorik
berisi perilaku yang menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik 9 kemampuan
fisik, seperti berenang, dan mengoperasikan mesin. Para trainer biasanya mengkaitkan
ketiga ranah ini dengan knowledges, skills and attitudes .&"%3 .$tari, 56''-:3.
B. Ranah Kognitif
4anah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai dengan tujuan yang diharap!
kan. Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus dikuasai oleh siswa agar
mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. 4anah &ognitif asli terdiri atas enam
level, yaitu- .'3 knowledge .pengetahuan3, .53 comprehension .pemahaman atau persepsi3,
.:3 application .penerapan3, .)3 analysis .penguraian atau penjabaran3, .+3 synthesis
.pemaduan3, dan .,3 evaluation .penilaian3.
Perubahan hampir terjadi pada semua level hirarki, namun urutan level masih sama
yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada level + dan ,.
Perubahan!perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut-
#omain %sli #omain #irevisi
/valuasi en*ipta
"intesis engevaluasi
%nalisis enganalisis
%plikasi engaplikasi
Pemahaman emahami
Pengetahuan engingat
"eperti taksonomi asli, taksonomi revisi tetap berjenjang dalam arti bahwa enam
kategori utama dari dimensi proses kognitif berbeda kompleksitasnya, mengingat kurang
kompleks daripada memahami, memahami kurang kompleks daripada menerapkan, dan
sebagainya. ;amun, karena revisi memberikan bobot yang lebih besar untuk digunakan
guru, hirarki yang ketat telah berubah menjadi lebih lentur, memungkinkan kategori tumpang
tindih satu sama lain .&rathwol, 5665-:3. Ini urutan lengkap hirarki proses kognitif-
<evel ', knowledge diubah menjadi
remembering .mengingat3.
<evel 5, comprehension dipertegas
menjadi understanding .memahami3.
<evel :, application diubah menjadi
18 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen
Avia S3 Sains 2014
applying .menerapkan3.
<evel ), analysis menjadi analyzing
.menganalisis3.
<evel +, synthesis dinaikkan menjadi
level , tetapi dengan perubahan
mendasar, yaitu creating .men*ipta3.
<evel ,, evaluation turun posisisinya
menjadi level +, dengan sebutan
evaluating .menilai3.
Tiga level pertama .terbawah3 merupakan lower order thinking skills, sedangkan tiga level
berikutnya higher order thinking skill. namun demikian pembuatan level ini bukan berarti
bahwa lower level tidak penting. Justru lower order thinking skills ini harus dilalui dulu untuk
naik ke tingkat berikutnya. "kema ini hanya menunjukkan bahwa semakin tinggi semakin
sulit kemampuan berpikirnya .$tari, 566'-:3.
Beberapa kritik dilemparkan kepada
penggambaran piramida ini. %da yang
beranggapan bahwa kegiatan berpikir tidak selalu
harus melewati tahap yang berurutan. Proses
pembelajaran dapat dimulai dari tahap mana saja
tergantung kreasi tiap orang. ;amun demikian,
memang diakui bahwa pentahapan itu
sebenarnya *o*ok untuk proses pembelajaran
yang terintegrasi. &ritik lain mengatakan bahwa
higher level .menganalisa, mengevaluasi dan
men*ipta3 sebenarnya bersifat setara sehingga
bentuk segitiga menjadi seperti di bawah ini.
.%nderson and &rathwohl, 566'7 dalam
=ikipedia3.

19 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen
Avia S3 Sains 2014
Berikut ini daftar level dan penjelasan dan kata kerja kun*i dari ranah kognitif yang
telah direvisi-
DI!"SI P#$S!S %$&"I'I( 'A%S$"$I DI#!)ISI %#A'*+$,
"
-
.en/ang Pen/e0asan %ata %er/a %un1i
1. Mengingat Kemampuan menyebutkan
kembali informasi /
pengetahuan yang tersimpan
dalam ingatan. Contoh:
menyebutkan arti kata
Biologi.
Mendefnisikan, menyusun
daftar,
menjelaskan, mengingat,
mengenali, menemukan
kembali, menyatakan,
mengulang, mengurutkan,
menamai,
menempatkan, menyebutkan.
. Memaham
i
Kemampuan memahami
instruksi dan menegaskan
pengertian/makna ide atau
konsep yang telah diajarkan
baik
dalam bentuk lisan, tertulis,
maupun grafk/diagram
Contoh : merangkum materi
yang telah diajarkan dengan
kata!kata sendiri
Menerangkan, menjelaskan,
menterjemahkan, menguraikan,
mengartikan, menyatakan
kembali, menafsirkan,
menginterpretasikan,
mendiskusikan, menyeleksi,
mendeteksi, melaporkan,
menduga, mengelompokkan,
memberi "ontoh, merangkum,
menganalogikan, mengubah,
memperkirakan.
#. Menerapk
an
Kemampuan melakukan
sesuatu
dan mengaplikasikan konsep
dalam situasi tetentu. Contoh:
melakukan proses pembayaran
gaji sesuai dengan sistem
berlaku.
Memilih, menerapkan,
melaksanakan,
mengubah, menggunakan,
mendemonstrasikan,
memodifkasi,
menginterpretasikan,
menunjukkan,
membuktikan,
menggambarkan,
mengoperasikan, menjalankan
memprogramkan,
mempraktekkan, memulai.
$. Menganali
sis
Kemampuan memisahkan
konsep ke dalam beberapa
komponen dan
menghubungkan
satu sama lain untuk
memperoleh pemahaman atas
konsep tersebut se"ara utuh.
Contoh: menganalisis
penyebab
meningkatnya harga pokok
penjualan dalam laporan
keuangan dengan memisahkan
komponen! komponennya.
Mengkaji ulang, membedakan,
membandingkan,
mengkontraskan,
memisahkan, menghubungkan,
menunjukan hubungan antara
%ariabel, meme"ah menjadi
beberapa bagian, menyisihkan,
menduga, mempertimbangkan
mempertentangkan,
menata ulang, men"irikan,
mengubah struktur, melakukan
pengetesan, mengintegrasikan,
mengorganisir,
mengkerangkakan.
&. '%aluasi Kemampuan menetapkan
derajat sesuatu berdasarkan
norma, kriteria atau patokan
tertentu. Contoh:
membandingkan hasil karya
Mengkaji ulang,
mempertahankan,
menyeleksi, mempertahankan,
menge%aluasi, mendukung,
menilai, menjustifkasi,
20 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen
Avia S3 Sains 2014
sastra tahun ()an dan *)an. menge"ek, mengkritik,
memprediksi, membenarkan,
menyalahkan.
(. Men"ipta Kemampuan memadukan
unsur!unsur menjadi sesuatu
bentuk
baru yang utuh dan koheren,
atau membuat sesuatu yang
orisinil. Contoh: membuat
makalah dengan
mengintegrasikan pendapat
dan materi dari beberapa
sumber
Merakit, meran"ang,
menemukan,
men"iptakan, memperoleh,
mengembangkan,
memformulasikan,
membangun, membentuk,
melengkapi, membuat,
menyempurnakan, melakukan
ino%asi, mendisain,
menghasilkan karya.
Krath+ol et al ,))1:(#-
#A"A* A(!%'I(
"
-
.en/ang Pen/e0asan %ata %er/a %un1i
1. .enerima
an
Kemampuan untuk
menunjukkan
atensi dan penghargaan
terhadap orang lain. Contoh:
mendengar pendapat orang
lain, mengingat nama
seseorang
Menanyakan, mengikuti,
memberi,
menahan/mengendalikan diri,
mengidentifkasi,
memperhatikan, menja+ab.
. /esponsif Kemampuan berpartisipasi
aktif
dalam pembelajaran dan selalu
termoti%asi untuk segera
bereaksi dan mengambil
tindakan atas suatu kejadian.
Contoh: berpartisipasi dalam
diskusi kelas
Menja+ab, membantu,
mentaati, memenuhi,
menyetujui, mendiskusikan,
melakukan, memilih,
menyajikan,
mempresentasikan,
melaporkan, men"eritakan,
menulis,
menginterpretasikan,
menyelesaikan,
mempraktekkan.
#. 0ilai yang
dianut/nil
ai diri
Kemampuan menunjukkan
nilai
yang dianut untuk
membedakan
mana yang baik dan kurang
baik
terhadap suatu
kejadian/obyek,
dan nilai tersebut
diekspresikan
dalam perilaku. Contoh:
mengusulkan kegiatan
Corporate Social Responsibility
sesuai dengan nilai yang
berlaku dan komitmen
perusahaan.
Menunjukkan,
mendemonstrasikan, memilih,
membedakan, mengikuti,
meminta, memenuhi,
menjelaskan, membentuk,
berinisiatif, melaksanakan,
memprakarsai,
menjustifkasi, mengusulkan,
melaporkan,
menginterpretasikan,
membenarkan, menolak,
menyatakan/ mempertahankan
pendapat
$. 1rganisasi Kemampuan membentuk
sistem
nilai dan budaya organisasi
dengan mengharmonisasikan
Mentaati, mematuhi,
meran"ang, mengatur,
mengidentifkasikan,
mengkombinasikan,
21 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen
Avia S3 Sains 2014
perbedaan nilai. Contoh:
menyepakati dan mentaati
etika profesi, mengakui
perlunya keseimbangan antara
kebebasan dan tanggung
ja+ab
mengorganisisr, merumuskan,
menyamakan,
mempertahankan,
menghubungkan,
mengintegrasikan,
menjelaskan, mengaitkan,
menggabungkan, memperbaiki,
menyepakati,
menyusun, menyempurnakan,
menyatukan pendapat,
menyesuaikan, melengkapi,
membandingkan, memodifkasi.
&. Karakteris
asi
Kemampuan mengendalikan
perilaku berdasarkan nilai yang
dianut dan memperbaiki
hubungan intrapersonal,
interpersonal dan sosial.
Contoh: menunjukkan rasa
per"aya diri ketika bekerja
sendiri, kooperatif dalam
akti%itas kelompok
Melakukan, melaksanakan,
memperlihatkan, membedakan,
memisahkan, menunjukkan,
mempengaruhi, mendengarkan,
memodifkasi, mempraktekkan,
mengusulkan, mere%isi,
memperbaiki, membatasi,
mempertanyakan,
mempersoalkan, menyatakan,
bertindak, membuktikan,
mempertimbangkan.



#ana2 Psik-m-t-rik %eteram3i0an (Skills)
0
o
.en/ang Pen/e0asan %ata %er/a %un1i
1. .ersepsi Kemampuan menggunakan
saraf
sensori dalam
menginterpretasikan nya
dalam memperkirakan sesuatu
Contoh: menurunkan suhu 2C
saat merasa suhu ruangan
panas.
Mendeteksi, mempersiapkan
diri, memilih, menghubungkan,
menggambarkan,
mengidentifkasi, mengisolasi,
membedakan
menyeleksi.
. Kesiapan Kemampuan untuk
mempersiapkan diri baik
mental, fsik dan emosi, dalam
menghadapi sesuatu. Contoh:
melakukan pekerjaan sesuai
urutan, menerima kelebihan
dan
kekurangan seseorang.
Memulai, menga+ali,
memprakarsai,
membantu, memperlihatkan
mempersiapkan diri,
menunjukkan,
mendemonstrasikan.
#. /eaksi
yang
diarahkan
Kemampuan untuk memulai
ketrampilan yang kompleks
dengan bantuan / bimbingan
dengan meniru dan uji
"oba.Contoh: mengikuti arahan
dari instruktur diving.
Meniru, mentrasir, mengikuti,
bereaksi, men"oba,
mempraktekkan, mengerjakan,
memasang, membuat,
memperlihatkan, menanggapi.
22 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen
Avia S3 Sains 2014
$. /eaksi
natural
,mekanis
me-
Kemampuan untuk melakukan
kegiatan pada tingkat
keterampilan tahap yang lebih
sulit. Melalui tahap ini
diharapkan sis+a akan
terbiasa melakukan tugas
rutinnya.
Contoh: menggunakan
komputer.
Mengoperasikan,
menggunakan, menangani,
membangun, memasang,
membongkar, memperbaiki,
melaksanakan sesuai standar,
mengerjakan, merakit,
mengendalikan, memper"epat,
memperlan"ar, mempertajam.
&. /eaksi
yang
kompleks
Kemampuan untuk melakukan
kemahirannya dalam
melakukan
sesuatu, dimana hal ini terlihat
dari ke"epatan, ketepatan,
efsiensi dan efekti%itasnya.
3emua tindakan dilakukan
se"ara spontan, lan"ar, "epat,
tanpa ragu. Contoh: keahlian
bermain piano.
Mengoperasikan, membangun,
memasang, membongkar,
memperbaiki, melaksanakan
sesuai standar, mengerjakan,
menggunakan, merakit,
mengendalikan, memper"epat,
memperlan"ar, men"ampur,
mempertajam, menangani,
mengorganisir, membuat
draft/sketsa, mengukur
(. 2daptasi Kemampuan mengembangkan
keahlian, dan memodifkasi
pola
sesuai dengan yang
dbutuhkan. Contoh:
melakukan perubahan
se"ara "epat dan tepat
terhadap
kejadian tak terduga tanpa
merusak pola yang ada.
Misalnya membuat koran
online, koran kertas masih
dipertahankan.
Mengubah, mengadaptasikan,
mem%ariasikan, mere%isi,
mengatur kembali, meran"ang
kembali, memodifkasi.
4. Kreati%ita
s
Kemampuan untuk
men"iptakan
pola baru yang sesuai dengan
kondisi/situasi tertentu dan
juga
kemampuan mengatasi
masalah
dengan mengeksplorasi
kreati%itas diri. Contoh:
membuat formula baru yogurt
rasa buah, teh rasa buah, dsb.
Meran"ang, membangun,
men"iptakan, mendisain,
memprakarsai,
mengkombinasikan, membuat,
menjadi pioneer
Daftar Rujukan
%nderson, <.=. ./d.3, &rathwohl, #.4. ./d.3, %irasian, P.=., >ruikshank, &.%., ayer, 4./.,
Pintri*h, P.4., 4aths, J., 2 =ittro*k, .>. 566'. A taxonomy for learning, teaching,
and assessing: A Revision of loom!s "axonomy of #ducational $b%ectives
&Complete edition'. ;ew York- <ongman In*.
#reamstine. #ducation (chool Clip Art )ictures, (tock )hotos and *mages
http-99www.dreamstime.*om9royalty!free!sto*k!photography. #iakses "elasa, '( ei
56').
23 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen
Avia S3 Sains 2014
&rathwohl, #avid 4. 5665. % 4evision of Bloom?s Ta@onomy- %n Averview. "heory *nto
)ractice, +ournal ,olume -., /umber -, Autumn 0110. >opyright B 5665 >ollege of
/du*ation, The Ahio "tate $niversity.
urni, %tma. 56'6. #osen Pendidikan atematika. 0&IP $niversitas 4iau. /!mail-
murniCatmaByahoo.*o.id. Pembelajaran atematika dengan Pendekatan
etakognitif Berbasis asalah &ontekstual. (eminar /asional 2atematika dan
)endidikan 2atematika3 4ogyakarta, 05 /ovember 01.13 #iakses "abtu, '6 ei
56').
$tari, 4etno. 56''. =idyaiswara adya, Pusdiklat &;P&. "aksonomi loom Apa dan
agaimana 2enggunakannya6
http-99www.bppk.depkeu.go.id9webpkn9atta*hments9arti*le9D,,9'!TaksonomiE
5+56BloomE5+56. #iakses "abtu, '6 ei 56').
=ikipedia /nsiklopedia Bebas Bahasa Indonesia. "aksonomi loom3
http-99id.wikipedia.org9wiki9TaksonomiCBloom. #iakses "abtu, '' ei 56').

24 Buku Siswa - Pengembangan Instrumen

Anda mungkin juga menyukai