Secara definitif dapat dikatakanmerupakan suatu studi dari interaksi antara kerja kerangka batuan
dan air tanah. Dalam prosesnya, studi inimenyangkut aspek-aspek fisika dan kimia yang terjadi di
dekat atau di bawah permukaan tanah. Termasukdi dalamnya adalah transportasi massa, material,
reaksi kimia, perubahan temperatur, perubahan topographidan lainnya. Proses ini terjadi dalam
skala waktu harian (daily time scale). Sedangkan gerakan air di dalamtanah melalui sela-sela dari
kerangka batuan dikenal juga dengan istilah aliran air tanah (groundwater flow). Definisi air tanah
ialah sejumlah air dibawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur,
terowongan atau sistem drainase. Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke
permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978).
geohidrologi
1. ilmu tentang berbagai aliran air dalam tanah
2. ilmu tentang cara-cara pemanfaatan air yang terdapat di bawah permukaan tanah serta
akibatnya pada jentera hidrologi
Penggunaan utama pada metode tahanan jenis ini banyak difokuskan pada penelitian geohidrologi,
Peralatan yang dimiliki Pusat Survei Geologi untuk metode Tahanan Jenis ini, adalah sebagai berikut :
1. Supersting R8/IP multichannel passive cables (14 x 201 m dan 4 x 87.5 m)
2. SARIS multichannel active cables (5 x 80 m)
3. ABEM SAS1000 dengan asesoris ABEM SASLOG300,
SUPERSTING R8/IP
SuperSting R8/IP dan ARES merupakan peralatan geohidrologi yang dapat digunakan dalam
pengukuran metode Resistivity(Tahanan Jenis), Induced Polarization(Polarisasi Terimbas), dan Self
Potential(Potensial Diri). Metode ini dilakukan untuk menafsirkan gejala geologi bawah permukaan
berdasarkan sifat kelistrikan batuan.
Prinsip kerja metode Tahanan Jenis ini adalah dengan cara mengalirkan arus listrik
searah atau bolak-balik dengan frekuensi rendah kedalam bumi melalui dua elektroda arus yang
ditancapkan di permukaan (transmitter), kemudian mengukur beda potensial yang terjadi oleh dua
elektroda potensial yang ditempatkan dalam suatu susunan tertentu (receiver)
Prinsip kerja metode Polarisasi Terimbas hampir sama dengan metode Tahanan Jenis, dimana
perbedaannya terletak pada transmitter yang terdiri dari dua sistem, yaitu sumber arus tetap yang berasal
dari ACCU/Generator dan sistem switching dengan menggunakan power transistor yang dijalankan oleh
suatu pengukur waktu (Time Domain). Kemudian beda potensial yang terjadi akibat gejala transient dari
efek polarisasi, diukur oleh receiver sebagai fungsi dari waktu.
Prinsip kerja metode Potensial Diri adalah dengan memanfaatkan sumber listrik alamiah yang
terjadi di bawah permukaan yang disebabkan oleh kegiatan mekanik atau elektrokimia batuan.
Berdasarkan cara pengukuran dan keperluannya, metode-metode tersebut dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu sebagai berikut :
Pengukuran Mapping (Otomatis) : Bertujuan untuk mempelajari variasi sifat kelistrikan batuan
secara vertikal dan lateral, dimana jarak antara elektroda yang digunakan harus sama, sehingga dapat
dibuat kontur isoresistivitasnya. Pengukuran ini biasanya menggunakan kabel multichannel.
Pengukuran Sounding (Manual) : Bertujuan untuk mempelajari variasi sifat kelistrikan batuan
secara vertikal, dimana dpat dilakukan dengan mengubah-ubah jarak elektroda sesuai dengan
konfigurasi yang dibutuhkan. Pengukuran ini menggunakan kabel manual A, B, M, dan N.
METODE PEMERIKSAAN SUMBER AIR TANAH
Pengukuran air bawah tanah dilakukan dengan mempelajari karakteristik batuan yang
mengandung air, menggunakan alat resistivity meter/terameter tipe ABEM SAS 1000 Titik
penembakan dengan terameter ditentukan berdasarkan peta satuan lahan, peta geologi,
dan hidrogeologi. Untuk ketepatan penentuan titik terlebih dahulu dilakukan penentuan
posisi titik menggunakan GPS (Global Positioning System) selanjutnya dilakukan
pengamatan dengan terameter untuk menentukan ketahanan jenis batuan dan kondisi
akuifernya. Untuk melengkapi informasi dikumpulkan pula data sumur di sekitar titik
pengamatan sebagai data pembanding.
Resistivitymeter
ABEM SAS 1000
Upaya mengetahui potensi air bawah tanah dengan menggunakan alat terameter dikenal
dengan survei geolistrik, yaitu salah satu metode geofisika untuk menduga kondisi geologi
bawah permukaan, khususnya macam dan sifat batuan berdasarkan sifat-sifat kelistrikan
batuan. Dari data sifat kelistrikan batuan yang berupa besaran tahanan jenis (resistivity),
masing-masing dikelompokkan dan ditafsirkan dengan mempertimbangkan data kondisi
geologi setempat. Perbedaan sifat kelistrikan batuan antara lain disebabkan oleh
perbedaan macam mineral penyusun, porositas dan permeabilitas batuan, kandungan
air,suhu,dan sebagainya. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, dapat di
interpretasikan kondisi air bawah tanah di suatu daerah.
Survey Geohidrologi
Gambaran umum
Survei geolistrik biasa dilakukan pada suatu kegiatan pencarian ( eksplorasi) sumber air
bawah tanah. Survei ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman lapisan batuan/tanah yang
mengandung air tanah. Dengan diketahuinya kedalaman lapisan batuan yang mengandung
air tanah, akan menyebabkan dalam perencanaan suatu pengambilan /pengeboran air
tanah dapat dilakukan perhitungan beaya secara efektif dan efisien.
Metode ini digunakan berdasarkan adanya fenomena alam bahwa batuan/tanah yang
mengandung air, mempunyai tahanan jenis kecil atau bersifat lebih menghantar aeus listrik
daripada batuan yang tidak mengandung air.
Peralatan
Peralatan yang dipakai untuk survei geolistrik sudah banyak dibuat oleh beberapa pabrik
atau instansi.
Dalam kesempatan ini dijelaskan survei geolistrik dengan alat Multi Channel SuperSting
Resistivity yang didukung oleh perangkat lunak Res2Dinv dan Earth Imager . Kombinasi
penggunaan peralatan lapangan dan perangkat komputer tersebut memungkinkan untuk
mengetahui konfigurasi lapisan bawah permukaan sampai kedalaman tertentu dengan lebih
cepat dan akurat.
Prinsip kerja alat ini adalah mengukur perbedaan tahanan jenis batuan secara vertikal dan
lateral dan akhirnya ditampilkan dalam penampang tahanan jenis. Pengukuran topografi
sepanjang bentangan-bentangan kabel diperlukan bila morfologi daerah survey
bergelombang atau berbukit.
Gambar 1. SuperSting dengan perlengkapan utama-nya:
Switch Box, Battery, Elektroda arus , dan Kabel Elektroda.
Studi Kasus
Pada kesempatan ini diberikan suatu contoh penyelidikan geolistrik di daerah Kiara Payung
Jatinangor Sumedang.
Skema pengukuran tahanan jenis multichannel dengan SuperSting ditunjukkan oleh
Gambar 2. Jumlah elektroda arus ada 56 dan jarak maksimum antar elektroda 6 meter.
Panjang bentangan kabel kl. 300 meter dan kemampuan penetrasi mencapai 60 meter dari
permukaan tanah.
Gambar 1. SuperSting dengan perlengkapan utama-nya: Switch Box, Battery, Elektroda
arus , dan Kabel Elektroda
Hasil dari penyelidikan ini adalah penampang bawah permukaan sesuai arah profil yang
dikehendaki ( Gambar 3). Warna hijau-biru menggambarkan zona tahanan jenis rendah
(lapisan berair) dan zona merah menggambarkan tahan jenis tinggi, dalam hal ini berupa
lapisan lava andesit.