Anda di halaman 1dari 15

Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses

mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.


[rujukan?]

Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu.
[rujukan?]
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
[rujukan?]

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan
karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775),
misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-
employment).
[rujukan?]
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu.
[rujukan?]
Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi risiko atau ketidakpastian.
[rujukan?]
Berbeda dengan para ahli lainnya,
menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-
peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968,
1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya
[rujukan?]
dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan.
[rujukan?]
Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia
pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Daftar isi
1 Etimologi
2 Sejarah kewirausahaan
3 Proses kewirausahaan
4 Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan
5 Tahap-tahap kewirausahaan
o 5.1 Tahap memulai
o 5.2 Tahap melaksanakan usaha
o 5.3 Tahap mempertahankan usaha
o 5.4 Sikap wirausaha
6 Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
7 Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
8 Referensi
9 Pranala luar
Etimologi
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.
[rujukan?]
Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung.
[rujukan?]
Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.
[rujukan?]
Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
[rujukan?]

Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755.
[rujukan?]
Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad
16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
[rujukan?]
Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer.
[rujukan?]
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
[rujukan?]
Bahkan sejak 1970-an
banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil.
[rujukan?]
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat
memberikan pendidikan kewirausahaan.
[rujukan?]
DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja.
[rujukan?]
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
[rujukan?]

Proses kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi.
[rujukan?]
Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik
yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan.
[rujukan?]
Faktor-faktor tersebut membentuk
locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang
kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.
[rujukan?]
Secara internal,
keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari
lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan
peluang.
[rujukan?]
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui
proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
[rujukan?]

Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-
ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha
adalah:
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Berani mengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan
dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan
memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
franchising.
[rujukan?]
Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah
di bidang pertanian, industri, atau jasa.
[rujukan?]

Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
[rujukan?]

Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
[rujukan?]

Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan
yang mungkin diambil.
[rujukan?]


Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi
sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari,
sebagai berikut:
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi.
[rujukan?]
Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
[rujukan?]
Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan,
sistem kerja dan sebagainya.
[rujukan?]
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam
diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
[rujukan?]
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan,
adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih
keberhasilan.
[rujukan?]
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat
dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
[rujukan?]
Wirausahawan
harus taat azas.
[rujukan?]
Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki
kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan.
[rujukan?]
Ketaatan
wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari
kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
[rujukan?]

Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
[rujukan?]
Dalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat
progresif (berorientasi pada kemajuan).
[rujukan?]
Komitmen terhadap dirinya sendiri
dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan
dalam hidupnya.
[rujukan?]
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang
lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan,
penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang
teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata
konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya
tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
[rujukan?]

Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang
wirausahawan.
[rujukan?]
Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks.
[rujukan?]
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai
pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang
terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
[rujukan?]

Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi.
[rujukan?]
Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara
berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
[rujukan?]
Gagasan-gagasan yang
kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.
[rujukan?]
Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
[rujukan?]

Mandiri
Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan
dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain.
[rujukan?]
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki
oleh seorang wirausahawan.
[rujukan?]
Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
[rujukan?]

Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita
sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan/ perbuatannya.
[rujukan?]
Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi
tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan
tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan
bisnisnya.
[rujukan?]
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
[rujukan?]

Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan
memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha.
Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena
kurang efisien.
Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal
menjadi besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal
seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap
orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi
para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang
disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan
perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional.
Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
Menciptakan lapangan kerja
Mengurangi pengangguran
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Mengombinasikan faktorfaktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian)
Meningkatkan produktivitas nasional


Kelebihan para ahli Data 2

A. Pengertian Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat
awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal
yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti
kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat
pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan
bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya,
entrepreneur adalah agent who buys means of production at certain prices in order to
combine them. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean
Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai
pemimpin. Secara umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli,
mengenai kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat
tersebut, yang diambil dari berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup
kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan
jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di
dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan
kapasitas kewirausahaan.
Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi
perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam
menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan
untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan.
B. Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah
negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan
penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini
menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%,
menurut informasi yang saya baca di internet hari ini tanggal 5 Maret 2012 jumlahnya
telah melonjak tajam menjadi maka tidaklah mengherankan apabila saat ini, kondisi
pereekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu Singapura yang
memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika
harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13%
penduduknya menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar kewirausahaan,
akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi muda atau
mahasiswa, untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya
menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa
bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia,
maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya
dan mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing
tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan meningkatkan
daya saing negara tersebut ?, jawabanya saya kira cukup jelas. Pertama, sebuah
negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan penghasilan
yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba
bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau
bahkan tidak produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk
menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada perekonimian nasional sangat
minim baik dari segi pajak maupun tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha,
maka ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada sistem ekonomi
kapitalis, dalam hal ini pemerintah harus pro aktif menyediakan modal bagi para
pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang kompetitif, dan tidak
menghancurkan pengusaha maupun pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan
disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar,
dengan hal tersebut modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus
pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan neraca ekspor-impor dan akan
menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan hal tersebut sangatlah jelas,
bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk menaikkan harkat
martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila semakin banyak
uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia, karena berwirausaha maka
uang yang dihasilkan berpeluang semakin besar, berbeda dengan gaji yang
nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan GNP yaitu keseluruhan barang dan jasa
yang diproduksi warga negara penduduk tersebut dimanapun berada (di dalam dan
luar negeri), dengan meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi
nasional secara makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena
ketersediaan anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum
meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan negara,
dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan semakin banyak warga negara
Indonesia khusunya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu
diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang
dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
C. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah
berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori
kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan
dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan
isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar
saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah
kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori
berikutnya.
2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya,
kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya
suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut
pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya
wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang
akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian
mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai
macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan
nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya
menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan
padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan
menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan
dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih
menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha,
apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan
seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki
kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-hal
terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang supel
dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.









Data 3

CIRI-CIRI & KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Pengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Jujur dan tekun
Menurut Munawir Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.


Ciri dan Kemampuan Wirausahaan Tangguh
1. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan
dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang
mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
2. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai
keunggulan dalam memuaskan langganan.
3. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan
dengan sistem pengendalian intern.
4. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan
perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat
kerja serta pemupukan permodalan.
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja
keras, energik ddan memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain
dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas.
Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa
depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 )
mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke
depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.










Data 4 ruang lingkup

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha,
berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut
KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta
memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan
PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuanseseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarahpada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya.Sedangkan kewirausahaan menunjuk
kepada sikap mental yang dimilikiseorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnyaadalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,material, dan asset
lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkannilai yang lebih besar daripada
sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan
aturan baru.Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalahkewirausahaan
merupakan sebuah proses mengkreasikan denganmenambahkan nilai sesuatu yang
dicapai melalui usaha keras dan waktuyang tepat dengan memperkirakan dana
pendukung, fisik, dan resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan
dan kepuasanserta kemandirian personal.Melalui pengertian tersebut terdapat empat
hal yang dimiliki olehseorang wirausahawan yakni:
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru
denganmenambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui
olehwirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakanhasil
kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yangdiberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalamkewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko
yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting
adalahindependensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan
pribadi.Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai
suatubentukderajat kesuksesan usahanya.

B. Tujuan Kewirausahaan

Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi Sekolah-
sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis.
Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswadiajari dan ditanamkan sikap-sikap
perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang
berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari Kewirausahaan, sebagai
berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh
dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

C. Manfaat Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam
ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan
misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak
barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesinfotokopi,
laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar
internasionalmenyediakan peluang kewirausahaan.

D. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikansecara rinci ruang lingkup
kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
a. Lapangan agraris
1) Pertanian
2) Perkebunan dan kehutanan

b. Lapangan perikanan
1) Pemeliharaan ikan
2) Penetasan ikan
3) Makanan ikan
4) Pengangkutan ikan

c. Lapangan peternakan
1) Bangsa burung atau unggas
2) Bangsa binatang menyusui

d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
1) Industri besar
2) Industri menengah
3) Industri kecil
4) Pengrajin
v Pengolahan hasil pertanian
v Pengolahan hasil perkebunan
v Pengolahan hasil perikanan
v Pengolahan hasil peternakan
v Pengolahan hasil kehutanan

e. Lapangan pertambangan dan energi

f. Lapangan perdagangan
1) Sebagai pedagang besar
2) Sebagai pedagang menengah
3) Sebagai pedagang kecil

g. Lapangan pemberi jasa
1) Sebagai pedagang perantara
2) Sebagai pemberi kredit atau perbankan
3) Sebagai pengusaha angkutan
4) Sebagai pengusaha hotel dan restoran


Data 5 jenis-jenis kewirausahaan

JENIS JENIS Wirausaha
Wirausaha dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu founders, general
managers dan franchisee.
Founders (pendiri perusahaan)---Seorang Founders sering dianggap sebagai
wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan survei pasar, mencari dana,
dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu seorang investor yang memulai bisnis
berdasarkan penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah diimprovisasi. Atau
dapat juga seseorang yang mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya.
General Managersyaitu seseorang yang mengepalai operasional perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya.
Franchisee---yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan
kontrak kerja dengan organisasi pemberi franchise atau franchisor. Tingkatan dalam
sistem franchise terdiri atas tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan
franchise kepada penjual. Sistem ini umumnya digunakan di dalam industri minuman
dingin. Tipe kedua penjualnya adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe
ketiga, franchisor sebagai pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri
retail seperti restoran cepat saji.
Ada dua pola wirausaha yang disarankan oleh Norman R.Smith dalam
Longenecker (2001), yaitu wirausaha artisan dan oportunistis. Wirausaha Artisan
adalah seseorang yang memulai bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal
utama dan sedikit pengetahuan bisnis. Karakteristik dari seorang wirausaha artisan
antara lain:
Bersikap kekeluargaan, mereka memimpin bisnisnya seperti memimpin
keluarganya
Enggan mendelegasikan wewenang
Menggunakan sedikit (satu atau dua) sumber modal dalam mendirikan
perusahaannya
Membatasi strategi pemasaran pada komponen harga secara tradisional,
kualitas dan reputasi perusahaan
Usaha penjualannya dilakukan secara tradisional
Orientasi waktu mereka singkat dengan sedikit perencanaan untuk
pertumbuhan atau perubahan di masa mendatang
Sedangkan Wirausaha Oportunistis yaitu seseorang yang memulai suatu
bisnisnya dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan teknis.

Anda mungkin juga menyukai