Anda di halaman 1dari 2

Nama: Badai Ardyana Arimbi Putri

NIM : 2013730129
7. Jelaskan mengapa ada sesak pada saat beraktivitas dan pasien terbangun pada malam hari karena
sesak!
Patomekanisme:
a. Sesak saat bergiat dan berkurang saat istirahat
Saat berkegiatan tubuh membutuhkan energi tambahan untuk tetap mempertahankan keadaan
homeostasis. Sel-sel di seluruh tubuh membutuhkan O
2
secara cepat untuk mengubahnya
menjadi ATP, oleh karena itu jantung bekerja ekstra untuk memompa darah. Pada penyakit
tertentu, kontraktilitas miokardium menurun. Isi sekuncup meningkat pada waktu latihan fisik
menyebabkan jantung tidak mampu mencapai curah yang diperlukan

Tubuh berusaha memenuhi kebutuhan energi dengan meningkatkan ventilasi udara. Namun
karena terdapat penimbunan cairan di alveoli paru yang menyebabkan compliance paru
terganggu sehingga pasien akan sesak saat bergiat. Terdapat penimbunan cairan di intertitial
alveoli karena adanya gangguan pada jantung kiri pasien yang berdampak pada bendungan
vaskularisasi paru-paru yang kemudian tekanan pulmonal yang meningkat, tekanan
hidrostatik kapiler paru ikut meningkat sehingga cairan intravaskular ke intertitial alveoli paru
yang semakin membuat sesak.


b. Apa yang menyebabkan terbangun karena sesak pada tengah malam
Sesak yang terjadi saat tengah malam dan membuat pasien terbangun disebut paroxysmal
nocturnal dyspnea. Bila keadaan ini berat, maka peningkatan tekanan kapiler dapat
mendorong cairan ke dalam alveoli dan menyebabkan edema pulmonal. Yaitu suatu kondisi
mengancam nyawa yang menyebablan dyspnea hebat, yang mengurangi pertukaran gas dan
menyebabkan hipoksemia

Gejala ini merupakan salah satu gejala dari adanya gagal jantung ventrikel kiri yang cardiac
outputnya menurun dan menyebabkan terjadi peningkatan tekanan vena pulmonalis dan
tekanan kapilernya.Hal ini yang menyebabkan transudasi cairan dan terjadi akumulasi di
intertitial yang lama kelamaan menyebabkan alveoli edema.Pada saat tidur, terjadi penurunan
stimulasi adrenergik oleh saraf simpatis, sehingga terjadi redistribusi darah dan cairan
ekstravaskular masuk kembali ke kompartemen cairan intravaskular sehingga menyebabkan
beban sirkulasi bertambah.Akibatnya terjadi bendungan paru dan sensori yang menurun,
sehingga timbul sesak napas.



Referensi:
1. Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I. Jakarta: FK UI. Halaman
1098-1103
2. Harli, Isman. 2004. A Compilation of Pathogenesis & Pathophysiology. Malaysia: Hospital
UniversitiSains Malaysia. Halaman 47-55
3. Aaronson, Philip I., Jeremy P.T. Ward. 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskular. Jakarta:
Erlangga Medical Series. Halaman 100-101

Anda mungkin juga menyukai