Anda di halaman 1dari 60

Teori dan Indikator Pembangunan

Materi Diskusi Hari Ini


Teori
Indikator
Pembangunan

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:
Kesenjangan Kondisi Hidup di Dunia

Setiap harinya, orang-orang di pelbagai penjuru dunia
mengawali harinya dalam kondisi yang sangat berlainan

Sekitar separuh penduduk dunia (dari total sekitar 6,4 miliar
jiwa) hidup dalam kondisi serba berkecukupan, sementara
separuh lainnya hidup dalam kondisi serba berkekurangan
Sebuah Perspektif Global
Sebuah Perspektif Global

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:
Contoh Perbandingan 1

Kondisi hidup rata-rata di Amerika Utara, yang merupakan ciri
khas keluarga di kebanyakan negara kaya:

Keluarga inti beranggotakan 4 orang
Penghasilan tahunan sekitar $50.000
Berpenghidupan yang layak
Sumber hiburan relatif berlimpah
Sebuah Perspektif Global

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Contoh
Perbandingan 2

Kondisi hidup rata-rata di daerah pedesaan Asia:

Keluarga inti beranggotakan 8 orang atau lebih
Penghasilan tahunan sekitar $250 sampai $300
Berpenghidupan yang keras
Hiburan berasal dari kegiatan spiritual
Sebuah Perspektif Global

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:
Kesenjangan di Wilayah Metropolitan

Di daerah pantai Amerika Latin:

Di satu wilayah kota terlihat modern, megah, rapi, bersih, dan
indah

Di wilayah lainnya, yang relatif berseberangan, merupakan
favela (pemukiman kumuh) yang terlihat reyot, kumuh, dan
berimpitan
Sebuah Perspektif Global

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:
Kemiskinan yang Merata

Di daerah timur Afrika:

Sangat sedikit penghasilan dalam bentuk uang

Berbagai kebutuhan diproduksi sendiri untuk dikonsumsi
sendiri (disebut perekonomian subsisten)
Sebuah Perspektif Global

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:
Pertanyaan-pertanyaan

Bagaimana mungkin kemewahan hidup berdampingan
dengan kemiskinan secara mencolok dalam satu wilayah yang
relatif sama?

Bagaimana masyarakat dalam perekonomian subsisten bisa
beralih ke dalam perekonomian modern yang
berprodukstivitas dan berpenghasilan tinggi?

Bagaimana aspirasi kemajuan dari kemiskinan bisa dibantu
ataupun dihambat oleh aktivitas ekonomi yang lebih maju?
Sebuah Perspektif Global

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:
Kesimpulan


Proses kemajuan yang dialami oleh negara-negara sedang
berkembang (developing countries) tidak dapat dianalisis secara
realistis tanpa mempertimbangkan peranan negara-negara maju
yang membantu ataupun menghambat, secara langsung ataupun
tidak langsung, proses kemajuan tersebut
Sebuah Perspektif Global
Kebahagiaan, Indikator Bangsa
Tibet..?
DAFTAR BACAAN
Abraham,M.Francis, 1991, Modernisasi di Dunia Ketiga, Suatu Teori Umum
Pembangunan, Yogyakarta,Tiara Wacana.
Amin, Samir, 1970, Neo Colonialism in West Africa, Penguin African Library.
Appelbaum, Richard, P,1970, Theories of Social Change. Chicago, Markham
Publishing Company.
Arief, Saiful, 2000, Menolak Pembangunanisme, Yogyakarta,Pustaka Pelajar.
Arief, Sritua dan Sasono, Adi, 1981, Indonesia: Ketergantungan dan
Keterbelakangan, Jakarta, Lembaga Studi Pembangunan.
Beling & Totten, 1980, Modernisasi, Masalah Model Pembangunan, Jakarta,
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
Bellah, Robert.N, 1957, Tokugawa Religion, New York: The Free Press.
Terjemahan Indonesia, 1992, Religi Tokugawa Akar-Akar Budaya Jepang,
Jakarta, Gramedia.
Bernstein, Henry, 1973, Underdevelopment and Development: The Third
World Today, Harmondsworth, Penguins Book.
Boeke,JH, 1983, Prakapitalisme Di Asia, Jakarta, Sinar Harapan.
Budiman, Arief, 1996, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama.
Bryant, Coralie and White, Louise G., 1982, Managing Development in the
Third World, Colorado,West view Press, Boulder.
Clement, Kevin,P. 1999, Teori Pembangunan: Dari Kiri Kekanan, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
Cohen, Jean.L & Andrew Arato, 1992, Civil Society and Political Theory,
Cambridge: MA-MIT Press.
Dalton, George, 1982, Economic Development and Social Change: The
Modernization of Village Communities, American Museum, Sourcebooks
in Anthropology.
Delanty, Gerard, 1999, Social Theory in a Changing World, Conception of
Modernity, Cambridge, Polity Press.
Eaton, Yosep.W,1972, Guideline to Development Theory Formation, Bavery
Hills, Sage Publication.



Effendi, Sofian, dkk, 1996, Membangun Martabat Manusia: Peranan Ilmu-
Ilmu Sosial Dalam Pembangunan, Yogyakarta, Gadjah Mada University
Press.
Esman,Milton J. and Uphoff, NT , 1982, Local Organization and Rural
Development, RDC-CIS, Cornell University Press.
Eugene,A.Havens, 1980, Methodological Issues In The Study of
Development, Wisconsin, University of Madison.
Evers,Hans Dieter , 1973, Modernization in South East Asia, London,Oxford
University Press.
Fakih, Mansoer, 2001, Sesat Pikir, Teori Pembangunan Dan Globalisasi,
Yogyakarta,Pustaka Pelajar.
Freire, Paulo, 1973, Education for Critical Conciousness, New York, A
Continuum Book, The Seabury Press.
Friedmann, J, 1992, Empowerment: The Politics of Alternatif Development,
Oxford, USA, Blackwell.
Goulet, Denis, 1973, The Cruel Choice: A New Concept in the Theory of
Development, New York, Atheneum.
Gore, Al, 1995, Common Sense Government: Works Better and Cost Less,
National Performance Review, Third Report.
Gramsci, Antonio,1999, Kritik Antonio Gramsci terhadap Pembangunan
Dunia Ketiga (Muhadi Sugiono, editor), Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Hettne, Bjorn, 2001, Teori Pembangunan Dan Tiga Dunia, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama.
Juliantara, Dadang (Penyunting), 2000, Arus Bawah Demokrasi: Otonomi Dan
Pemberdayaan Desa, Yogyakarta, Lapera Pustaka Utama.
Katz, Saul.M,1971, Guideline to Modernizing Administration for National
Development, University of Pittsburgh.
Koentjaraningrat, 1984, Masalah-Masalah Pembangunan, Bunga Rampai
Antropologi Terapan, Jakarta, LP3ES .
-------------,1992, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Cetakan
Keempatbelas, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Korten, David.C, 1982, People Centered Development: Reflection on
Development Theory and Methods, Manila.
Lerner, Daniel, 1958, The Passing of Traditional Society Modernizing the
Middle East, The Free Press of Glencoe.
---------------, 1977, Communication and Development, dalam Nelson dan
Lerner (ed), Communication Research- A Half Century Appraisal,
Honolulu: East West Center Publications.
Mardimin, Johanes, 1996, Dimensi Krisis Proses Pembangunan di Indonesia,
Yogyakarta, Kanisius.
Mulder, Niels, 19973, Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional,
Yogyakarta, Gadjah Mada University Press .
Naisbitt, John, 1984, Megatrends, London, Futura Mc.Donald and Co.
Ndraha,Taliziduhu, 1990, Pembangunan Masyarakat, mempersiapkan
Masyarakat Tinggal Landas, Cetakan kedua, Jakarta, Rineka Cipta .
Owens,Edgar dan Shaw,Robert, 1983, Pembangunan Ditinjau Kembali,
Yogyakarta, Gajah Mada University Press .
Patria, Nezar dan Arief, Andi, 1999, Gramsci Antonio, Negara dan Hegemoni,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Ponsioen,J.A.,1968, National Development, Mouton, The Hague.
Popper, Karl.R, 1985, Gagalnya Historisisme, Jakarta, LP3ES.
Preston, PW, 1996, Development Theory An Introduction, Cambridge,
Massachusetts, Blackwell Publishers.
Riggs, Fred W., 1964, Administration in Developing Countries, Boston,
Hougton Miffin.Co.
Rostow, WW, 1960, The Stages of Economic Growth: A Non Communist
Manifesto, Cambridge: Cambridge University Press.
Roxborough, Ian, 1979, Theories of Underdevelopment, London, Basing Store.
Sanit, Arbi, 1987, Sistem Politik Indonesia, Kestabilan Peta Kekuatan Politik
dan Pembangunan, Jakarta, Rajawali .
Schoorl, J.W, 1980, Modernisasi, Soekadijo (penterjemah), Jakarta, Gramedia.
Scott C.James, 1994, Moral Ekonomi Petani, Pergolakan dan subsistensi di
Asia Tenggara, Cetakan keempat, Jakarta, LP3ES.
Soetomo, 1995, Masalah Sosial dan Pembangunan, Jakarta, Pustaka Jaya .
Soetrisno, Lukman,1995, Menuju Masyarakat Partisipatif, Yogyakarta,
Kanisius.
Stewart, Aileen Mitchell, 1998, Empowering People, Yogyakarta, Kanisius.
Suwarsono dan Alvin Y.So, 2000, Perubahan Sosial Dan Pembangunan,
Cetakan Ketiga, Jakarta, LP3ES.
Suryono, Agus, 2001, Teori Dan Isu Pembangunan, Universitas Negeri
Malang, UM Press.
-------------, 2004, Pengantar Teori Pembangunan, Universitas Negeri Malang,
UM Malang.
Suryono, Agus dan Trilaksono Nugroho, 2008, Paradigma, Model,
Pendekatan Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat di Era
Otonomi Daerah, Malang, Bayu Media.


Supriatna, Tjahya, 2000, Strategi Pembangunan dan Kemiskinan, Jakarta,
Rineka Cipta .
Tjokroamidjojo, Bintoro dan Mustopadidjaja, 1988, Teori dan Strategi
Pembangunan Nasional, Cetakan keenam, Jakarta, Haji Mas Agung.
Tjokrowinoto, Moeljarto, 1987, Politik Pembangunan, Sebuah Analisis
Konsep, Arah dan Strategi, Yogyakarta,Tiara Wacana .
Todaro,Michael , 1977, Economic Development in the Third World,
London,Longmans.
---------------------, 1983, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Aminuddin
dan Mursid (penterjemah), Jakarta, Ghalia Indonesia .
Turner, Bryan, 2000, Teori-Teori Sosiologi: Modernitas-Postmodernitas,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar .
Weber, Max, 1958, The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism, dalam
Priyasudiarja,Yusup (penerjemah), 2002, Max Weber: Etika Protestan dan
Semangat Kapitalisme, Surabaya, Pustaka Promethea. tbk
TEORI
Serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, definisi dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial
dan alami secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep
Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji
kebenarannya secara sistematis dan metodologis
sehingga memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai
kesepakatan dunia akademis
Teori adalah alat untuk memahami kenyataan
atau realitas sosial
Teori sebagai alat untuk menyatakan hubungan
sistematik antara fenomena atau gejala yang
hendak diteliti
Teori selalu lahir dari kenyataan dan selalu diuji
pula di dalam kenyataan
Teori merupakan hasil kesepakatan masyarakat
akademis sebagai perspektif etik (agenda
akademis)
Teori memberikan pola bagi interpretasi data dan
fakta
Teori menghubungkan satu studi dengan studi
lainnya
Teori menyajikan kerangka sehingga konsep dan
variabel memiliki arti dan makna penting
Teori memungkinkan interpretasi makna yang
lebih besar (siap pakai) daripada hasil temuan
yang diperoleh dari penelitian (kegunaan
laten/hidden)
TUJUAN BELAJAR TEORI
Untuk memberikan pengertian dan pemahaman
(understanding) terhadap realita/fenomena sosial
Untuk memberikan penjelasan (explanation)
terhadap realita/fenomena sosial
Untuk kepentingan prediksi atau peramalan
(forcasting) terhadap fenomena-2 sosial
Sebagai kritik dan pengawasan (control) terhadap
perkembangan konsep dan teori-teori sosial
Melatih kepekaan dan tanggungjawab sosial
(sensitivity and responsebelity)
MANFAAT BELAJAR TEORI (PEMBANGUNAN)
Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan
realita/fenomena sosial
Sebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap
fenomena sosial yang diamati
Sebagai sarana atau upaya peneliti untuk
melakukan konstruksi, rekonstruksi atau
dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena
sosial yang diamati dengan persyaratan: relevan
(cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat
dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan
konsisten (runtut dan sistematik)
PETA
TEORI PEMBANGUNAN
(ROAD MAP OF DEVELOPMENT THEORY)
Kevin P. Clement, 1997, Teori Pembangunan dari
Kiri ke Kanan (From Right to Left in Development
Theory).
1. Teori Pembangunan yang berciri Kapitalisme
2. Teori Pembangunan yang berciri Sosialisme
3. Teori Pembangunan Pertumbuhan Klasik
4. Model Strukturalis
5. Teori Keterbelakangan dan Ketergantungan
Marxis dan Neo Marxis

Arief Budiman, 1995, Teori Pembangunan
Dunia Ketiga.
1. Teori Modernisasi
2. Teori Dependensi (ketergantungan)
3. Teori Post-Dependensi (Pasca
Ketergantungan)
4. Teori Pembangunan Yang lain ( Another
Development Theory)
Suwarsono dan Alvin Y.So, 1994, Perubahan
Sosial dan Pembangunan.

1. Teori Modernisasi Klasik
2. Teori Modernisasi Baru
3. Teori Dependensi Klasik
4. Teori Dependensi Baru
5. Teori Sistem Dunia/Perspektif Ekonomi
Dunia

Moeljarto Tjokrowinoto, 1987, Politik
Pembangunan.
(Sumber: A. Eugene Havens, 1980:256, Methodological
Issues in the Study of Development)
1. Teori Diakronis berdasar kronologi waktu
2. Teori Taksonomis berdasar materi kajian
PARADIGMA/TEORI PEMBANGUNAN

DIAKRONIS TAKSONOMIS

Teori Ekuilibrium Teori Konflik

Pertumbuhan Ekonomi Psikodinamika Strukturalisme
(Keynesian) (Marxian)

Kesejahteraan Ekonomi Behavioralisme -
(Welfare State)

Neo Klasik (Neo- Fungsionalisme -
Ekonomi Pasar Bebas)

Humanisme Difusionisme -

Strukturalis: Dualitas Struktural Strukturalisme
Dependensia dan (Non-Marxian)
Pasca Dependensia
NEGARA KESEJAHTERAAN
(WELFARE STATE)
Negara dibentuk untuk mensejahterakan masyarakat
Konsep negara kesejahteraan dianggap analog
dengan konsep pemberdayaan masyarakat
Negara kaya (kuat) membantu dan memberdayakan
rakyat miskin untuk menjadi sejahtera
Sayangnya gagal, akibat krisis moneter dan krisis
ekonomi yang menimpa dunia dan negara, sehingga
pemerintah tidak mampu mengurusi semua asuransi
sosial/penyandang masalah sosial yang ada di
negaranya (Naisbith, Aburdene, Anthony Giddens)

Mansoer Fakih, 2001,2002, Sesat Pikir/Runtuhnya
Teori Pembangunan dan Globalisasi.

1. Teori Ekonomi Kapitalisme
2. Teori Evolusi
3. Teori Fungsionalisme
4. Teori Modernisasi
5. Teori Pertumbuhan Ekonomi (Rostow)
6. Teori Motif Prestasi (McClelland)
7. Teori Penciptaan Tenaga Kerja

8. Teori Re-Direksi Investasi (Chenery)
9. Teori Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Basic
Needs)
10. Teori Pengembangan SDM (Human Resources
Development)
11. Teori Pembangunan Pengutamaan Pertanian
(Agriculture First Development)
12. Pembangunan Desa Terpadu (Integrated Rural
Development)
13. Teori Tata Ekonomi Dunia Baru (The New
International Economic Order)
P.W. Preston, 1996, Development Theory An
Introduction.
1. The Rise of Social Science in the Shift to the
Modern World
2. Adam Smith and the Spontaneous Order of
the Market Place
3. Karl Marx and the Dialectics of Historical
Change

4. Emile Durkheim and the Evolution of the
Division of Labour
5. The Transitional Work of Marx Weber
6. Divisions of Intellectual Labour
7. Legacies of the Colonial Era
8. Growth Theory
9. Modernization Theory
10. Structuralist Economics An Dependency
Theory
11. Institutional Development Theory

12. Marxist Development Theory
13. Global Development Approaches
14. Neo Liberalism in the 1980
15. New Structural Analysis of the Global
System
16. Agent Centred Analysis

Bjorn Hettne, 1990, Development Theory and the
Three Worlds (Teori Pembangunan dan Tiga Dunia)

1. Krisis Teori dan Teori Krisis
2. Tiga Dunia Krisis: Utara (negara
kesejahteraan), Timur (proyek sosialis),
Selatan (pertumbuhan ekonomi)
3. Negara: Masalah atau Solusi?
4. Eropasentrisme dan Pemikiran
pembangunan (ideologi pembangunan
dalam sejarah barat, kemunculan dan
kemunduran ekonomi pembangunan,
paradigma modernisasi)
5. Teori Dependensia
6. Analisis Pembangunan Dunia
7. Strategi Pembangunan dan Sistem Dunia



8. Teori Pembangunan Lain (Another
Development Theory): sosiologi-politik,
egalitarian, pembangunan mandiri,
pembangunan berwawasan lingkungan
(eco development), pembangunan
berwawasan etnis (ethno development),
ekonomi-politik pembangunan
DENIS GOULET, 1973, THE CRUEL CHOICE: A NEW
CONCEPT IN THE THEORY OF DEVELOPMENT
1. THE DEVELOPMENT EXPERIENCE: The Shock of
Undervelopment; Vulnerabelity: The Key to
Understanding and Promoting Development;
Development Goals: Promise Vs Performance;
Development as Dialectical Process
2. ETHICAL STRATEGIES FOR DEVELOPMENT: General
Requirement; Three Strategic Principles (to have
enough in order to be more; Universal solidarity;
broad popular participation in decisions);
Development planning as dialogue; Existence
rationality and the dynamics of values change

3. WHAT KIND OF DEVELOPMENT: Anti
development and the contrains upon
development; The dimensions of authentic
development; Word resources and priority
needs; Depairs dilemma ethics and
revolution
4. THE TERM ETHICS AND DEVELOPMENT; THE
ETHICS OF POWER AND THE POWER OF
ETHICS
RICHARD P. APPELBAUM, 1970, THEORIES OF
SOCIAL CHANGE.
1. Evolution Theory
2. Equilibrium Theory: The Concept of
Homeostasis
3. Conflict Theory: Changes as Endemic to All
Social Organism
4. Rise and Fall Theories: Processes of Growth
and Decay
5. Classification and Study of Theories of Social
Change
Daniel, Sparinga, 2001, Perubahan dan
Pembangunan.
1. Social change
2. Agriculture innovation
3. Comparative historical analysis
4. Convergence theories
5. Demographic transition
6. Economic determinism
7. Event history analysis
8. Global system analysis
9. Imperialism and colonialism
10. Industrialization
11. Invention
12. Labor movement and social union
13. Mass media
14. Modernization theory
15. Post industrial society
16. Revolutions
17. Capitalism and socialism
18. Technology and society
19. Urban economic transitions
Suryono, Agus, 2006, Ekonomi Politik Pembangunan
dalam Perspektif Teori Ilmu Sosial.
TEORI PEMBANGUNAN MAKRO:
1. Teori Global/ Sistem Internasional
2. Teori Dependensia
3. Teori Pasca Dependensia
4. Teori Kapitalis
5. Teori Kapitalisme Semu (Erzats
Capitalism Theory)
6. Teori Sosialisme
7. Teori Pertumbuhan Rostow
8. Teori Pertumbuhan Todaro




TEORI PEMBANGUNAN MIKRO :
1. Teori Pilihan Publik (Public Choice
Theory)
2. Teori Pertukaran Sosial (Social
Exchange Theory)
3. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice
Theory)
4. Teori Mewirausahakan Birokrasi
(Reinventing Government Theory)
5. Teori Pemberdayaan (Empowerment
Theory)
PERSPEKTIF
TEORI PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNAN
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI :
Teori Ekonomi Klasik
Teori Ekonomi Keynesian
Teori Ekonomi Neo Klasik
DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BANGSA :
Teori Pembangunan Politik
Teori Pembangunan Sosial Budaya
Teori WW Rostow
DALAM PERSPEKTIF MASA KINI :
Teori Ekologi
Teori Pemerataan
Teori Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Teori Pemberdayaan Masyarakat (SDM)

TEORI EKONOMI KLASIK
(David Ricardo, TR.Malthus)
Teori ini mendasarkan pada paham individualisme,
dimana hak-hak individu lebih ditonjolkan daripada
kewajibannya
Penguasaan dan pengaturan ekonomi sepenuhnya
berada ditangan individu (swasta)
Negara/pemerintah hanya berperan dalam berbagai
bidang saja (terutama yang tidak mampu ditangani
oleh swasta)
TEORI EKONOMI KEYNESIAN
Pemerintah/negara ikut campur dalam mengatur
perekonomian masyarakat
Pada umumnya teori keynesian ini berangkat dari perputaran
uang di masyarakat, dimana setiap pembayaran berarti
penerimaan bagi pihak lain (terutama pemerintah/negara)
Jika hasil penerimaan dikeluarkan lagi, maka peredaran
ekonomi tidak akan terganggu
Dalam kenyataannya, hasil penerimaan menjadi saving dan
investasi, yang menyebabkan mekanisme perekonomian
menjadi terpengaruh sehingga memerlukan regulasi
(peraturan) pemerintah untuk mengatur pasar
TEORI EKONOMI NEO KLASIK
Teori ini menyanggah teori keynesian yang
menyatakn bahaw pertumbuhan ekonomi terletak
pada tingkat pengeluaran (konsumsi) masyarakat
Menurut teori ini, pertumbuhan terletak pada
penawaran (supply) faktor produksi dan tingkat
teknologi
Semakin tinggi tingkat sumber ekonomi dan
teknologi, maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi
PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA RAKYAT
Era pasca industri menghadapi kondisi-kondisi yang sangat berbeda
dari kondisi-kondisi era industri dan menyajikan potensi-potensi baru
yang penting guna memanfaatkan pertumbuhan dan kesejahteraan
manusia, keadilan, dan kelestarian pembangunan (Korten, 1984).
Tujuan utamanya adalah pertumbuhan manusia yang didefinisikan
sebagai perwujudan yang lebih tinggi dari potensi-potensi manusia.
Paradigma ini memberi peran kepada individu tidak semata-mata
sebagai obyek, melainkan sebagai pelaku yang menetapkan tujuan,
mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang
mempengaruhi kehidupannya. Pembangunan yang berpusat pada
rakyat menghargai dan mempertimbangkan prakarsa rakyat dan
kekhasan setempat.

PEMBANGUNAN MANUSIA :
Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan suatu lingkungan
yang memungkinkan masyarakat menikmati kehidupan secara kreatif,
sehat dan berumur panjang. Dengan kata lain, tujuan pokok
pembangunan adalah memperluas pilihan-pilihan manusia (Ul Haq,
1995).
TEORI KEMISKINAN DAN KEBIJAKSANAAN
PEMBANGUNAN
Iklim Pembangunan
Sosial Ekonomi
Yang Lemah
Kekurangan Kapital
Perputaran
Investasi Yang
Rendah
Manajemen
Profesional
Yang Rendah
Tabungan
Yang
Rendah
Efesiensi
Yang
Rendah
Ketidak
Efektifan
Ke-
pemimpinan
Output
Pendidikan
Yang Rendah
Faktor
Ekonomi
Faktor
Sosial
STRATEGI
PEMBANGUNAN
STARTING POINT OF DEVELOPMENT
Pembangunan
Ekonomi


Stabilitas
Politik

Pembangunan Partisipasi
Kelembagaan Politik Masyarakat
TRILOGI PEMBANGUNAN
STABILITAS
POLITIK
PERTUMBUHAN
EKONOMI
PEMERATAAN
HASIL
PEMBANGUNAN
PERBANDINGAN STRATEGI
TRILOGI PEMBANGUNAN
ORDE LAMA
(1945 1965)
ORDE BARU
(1965 1998)
ORDE
REFORMASI
(1998 SKR)

Politik
Diplomasi dan
Multi Partai (sbg
Panglima,)
Ekonomi ?
Pemerataan ?


Politik (Fusi
Partai) +Ekonomi
terkendali
Pemerataan ?

Ekonomi labil
Politik labil (Multi
Partai)
Pemerataan ?


MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai