Alat yang akan diuji adalah timbangan, oven, static mixer, agitator/dispermat, pH meter, dan visco meter.
2013 Muhamad Putra Nugraha-012.12.021 Institut Teknologi dan Sains Bandung 7/10/2013
TIMBANGAN
Timbangan
Neraca Ohaus, salah satu timbangan yang umum dipakai di laboratorium sekolah Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik /Digital. Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi). Persamaan matematis suatu neraca pegas dinyatakan dalam:
dengan = konstanta pegas = defleksi = massa = gravitasi Neraca/timbangan dengan bandul pemberat (seperti yang terdapat di pasar ikan/sayur) menimbang massa. Biasanya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever (tuas) yg panjang. Mengikuti hukum tuas (persamaan momen).
dengan = massa benda pertama, massa benda kedua = panjang tuas pertama, panjang tuas kedua = gravitasi Neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan, atau di daerah yg gravitasinya berbeda. Timbangan bandul menunjukkan angka yg sama di mana pun, asal masih ada gravitasi untuk menggerakkan timbangan.
Jenis Timbangan Timbangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan atas : Timbangan Manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala. Timbangan Digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan. Timbangan Hybrit, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik Sedangkan berdasarkan penggunaannya, timbangan dapat dikelompokkan sebagai berikut : Timbangan Badan, yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan. Contoh timbangan ini adalah : timbangan bayi, timbangan badan anak dan dewasa, timbangan badan digital. Timbangan Gantung, yaitu timbangan yang diletakkan menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas. Timbangan Lantai, yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Biasanya digunakan untuk mengukur benda yang bervolume besar. Timbangan Duduk, yaitu timbangan dimana benda yang ditimbang dalam keadaan duduk atau sering kita ketahui Platform Scale. Timbangan Meja, yaitu imbangan yang biasanya digunakan di meja dan rata-rata timbangan meja ini adalah Timbangan Digital. Timbangan Counting, yaitu timbangan hitung yang biasa digunakan untuk menimbang barang yang berjumlah, jadi barang bisa timbangan persatuan sebagai contoh timbangan counting ini sering digunakan untuk menimbang baut, mur, Spare part mobil dan sebagainya. Timbangan Platform, yaitu timbangan yang memiliki tingkat kepricisian lebih tinggi dari timbangan lntai, timbangan Paltform merupakan solusi dalam penimbangan di berbagai industri baik industri retail maupun manufacturing. Timbangan Hewan/Ternak, yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk menimbang hewan baik sapi, kerbau maupun kambing serta sejenisnya. Timbangan Emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk mengukur massa emas (logam mulia). Cara menimbang Menggunakan Neraca Digital Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010). Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).
Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang. Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataupun untuk media tanam kultur jaringan. Selain itu dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media yang tidak tepat dalam pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun media bakteri tentunya akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum yang dilaksanakan. Neraca Analitik Digital Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah: Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati. Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan Langkah kerja penimbangan yang meliputi: a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap. b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca. c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula Kalibrasi a. Pengontrolan Neraca Digital Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier). b. Penanganan Neraca Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja. c. Kebersihan Neraca Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan. Prosedur pengoperasian neraca analitik digital terdiri dari Berikut adalah prosedur yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan: 1. Keadaan neraca harus siap pakai 2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca) 3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap 4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan 5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca 6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan 7. Melaporkan hasil penimbangan 8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula Proses Pengukuran Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah: 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala. 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi). 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda. 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut. 5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi: 1. Persiapan alat bantu penimbangan Untuk menimbang zat padat diperlukan: Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat. Sendok (biasanya sendok plastik) Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca Botol timbang sebagai tempat penimbangan Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya 2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah: Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang 3. Cara menggunakan neraca analitis Nolkan terlebih dulu neraca tersebut Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
OVEN
OVEN Pendahuluan Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105C. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya. Spesifikasi oven yang digunakan ialah : Merek : YENACO Tipe : YNC OV 30L GLASS WINDOW WITH BLOWING FAN Cara penggunaan Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu. Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven. Perawatan Oven yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1 antara bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari stopkontak. Cara penggunaan Drying Oven
Mungkin masih banyak yang tidak mengetahui apa kegunaan dan cara menggunakan alat laboratorium yang satu ini yaitu Drying Oven. Kali ini kita akan membahas seputar Drying Oven. Pengertian
Oven atau drying oven merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi atau pembersihan dengan menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridish (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu, pada umumnya temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-1700C selama paling sedikit 2 jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas. Cara Penggunaan 1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik 2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat. 3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100C. Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 ja Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam 5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke nol 6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi. 7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Agitating Vessel Agitating Vessel stirs the barrel for the mineral product and also known as Stirring Trough. It's suitable for each kind of metalliferous ore. It mainly uses in front of flotation process stirring, causes the medicament and the pulp intensive mixing, also may use in other on-metallic minerals stirring. Working Principle: The impeller, drived by motor vee belt, makes the medicament mix well with the ore pulp, which increases the time of the response of the medicament, strengthens the quality and completes the process of blending. Characteristics: Rapid and evenly agitating, simply operation and easy maintenance. Technical Parameter: Inner Size Of Bucket Effective Volume Blender Motor Overall Dimension Weight Diameter Height Impeller Diameter Impeller Speed Model Power Height Max Length mm mm m2 mm r/m Kw mm mm Kg 750 750 0.26 240 530 Y90L-4 1.5 1241 939 228 1000 1000 0.58 240 530 Y100L-6 2.2 1665 1300 658 1200 1200 3.6 300 480 Y100L-6 3 1800 1420 760 1500 1500 2.2 400 320 Y132S-6 3 2386 1690 861 2000 2000 5.46 550 230 Y132M2- 6 4 3046 2381 1240 2500 2500 11.2 625 230 Y160M-6 7.5 3546 2881 3462 3000 3000 19.1 700 210 Y200L-6 22 4325 3266 4296
PH METER
Cara menggunakan pH meter digital
Minggu lalu kita telah membahas tentang fungsi dan penjelasan mengenai pH meter kali ini kita akan membahas mengenai cara menggunakan pH meter .
pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat).
Cara Penggunaan :
Bersihkan botol dengan solusi penyimpanan, bilas elektroda, hingga kering
Ukur pH 4 buffer, yang merah muda.
Sesuaikan meter untuk membaca 4 dengan Cal 1 tombol di sebelah kiri.
Bersihkan pH 4 penyangga, bilas elektroda, hingga kering
Ukur pH 10 buffer, yang berwarna biru.
Sesuaikan meter untuk membaca 10 dengan Cal 2 tombol di sebelah kanan.
Ukur pH 4 penyangga lagi. pH harus membaca 4. Jika tidak, menyesuaikan Cal 1 tombol.
Kembali ke pH 10 penyangga. pH harus membaca 10. Jika tidak, menyesuaikan Cal 2 tombol.
Ulangi standarisasi menggunakan Cal 1 tombol dengan pH 4 penyangga dan Cal 2 tahu dengan 10 pH buffer sampai pembacaan konsisten diperoleh.
VISCOMETER
VISKOMETER Apa sih yang dimaksud dengan viskometer
Viskometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan, dimana viskositas sendiri yaitu tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul- molekul yang satu dengan yang lainnya. Apa aja macam-macam viskometer 1. Viskometer kapiler / Ostwald Digunakan untuk menentukan laju aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.
Cara kerja Viskometer Ostwald : 1) Sebelum digunakan , viscometer hendaknya di bersihkan terlebih dahulu 2) Letakkan viscometer pada posisi vertical 3) Pipet cairan yang akan ditentukan kekentalannya dimasukkan kedalam reservoir a sampai melewati garis reservoirnya (kira-kira setengahnya) 4) Biarkan viscometer beberapa menit dalam thermostat untuk menyeimbangkan atau mencapai suhu yang di kehendaki 5) Cairan dihisap melalui pipa b sampai melewati garis m.reservoirnya 6) Cairan dibiarkan turun sampai garis n 7) Catat waktu yang dibutuhkan cairan untuk mengalir dari garis m ke n
2. Viskometer Hoppler
Pada viscometer hoppler yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel.
3. Viskometer Cup and Bob Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal inidisebut aliran sumbat( Martin, 1993).
4. Viskometer Cone and Plate
Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi lengkap. Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya: 1. Dipakai pada cone dan plate 2. ukuran sample 3. waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan pada pelat sebelum terbaca 4. kebersihan kerucut dan plat 5. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel 6. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer: 1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual 2. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati 100% FSR. 3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu setting 4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP. Catatan : 1. Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil. 2. Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument cone/plate. Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000 cP.
Gimana cara kalibrasi viskometer Akurasi dari Viscometer Brookfield diverifikasi dengan menggunakan cairan standard yang disediakan oleh Brookfield Engineering Labs. Cairan Standard ini merupakan cairan Newtonian sehingga memiliki nilai viskosiats yang sama dengan pemakaian sembarang spindle, RPM maupun shear rate. Cairan standard yang tersedia telah dikalibrasi pada suhu 25 o C.
Persyaratan Umum : Ukuran wadah : Untuk Viscosity Standard < 30.000 cP, gunakanlah Beaker Low Form 600 ml. Untuk Viscosity Standard > 30.000 cP gunakan wadah cairan sbb. Dalam : 8.25 cm, Tinggi : 12.1 cm. Catatan : Wadah boleh lebih besar tetapi tidak boleh lebih kecil. Suhu : Seperti tercantum pada label standard 0.1 o C. Kondisi : Viscometer dengan Model : LV atau RV harus menggunakan Guarg Leg.
Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7). 1. Letakkan cairan standard (dalam wadah yang sesuai) ke dalam Water Bath. 2. Atur Viscometer pada posisi pengukuran (gunakan Guard Leg untuk Model LV dan RV). 3. Pasangkan spindle pada Viscometer. Hindari terjebaknya gelembung udara dibawah spindle. 4. Cairan standard bersama spindle harus dicelupkan ke dalam water bath selama minium 1 (satu) jam. Cairan diaduk sebelum pengukuran. 5. Setelah 1 jam, periksa suhu cairan standard dengan themometer yang akurat. 6. Jika suhu cairan telah mencapai suhu pengujian ( 0.1 o C) lakukan pengukuan viskositas dan catat hasil pembacaan viscometer. Catatan : spindle harus berputar sedikitnya 5 (lima) kali putaran sebelum dilakkan pembacaan. 7. Pembacaan nilai viskositas harus sama dengan nilai cP yang tertera pada cairan standard dengan toleransi kombinasi akurasi Viscometer dan Cairan Standard. (Lihat : Interpretasi Hasil Test Kalibrasi) Prosedur Kalibrasi untuk Small Sample Adapter Jika Small Sample Adapter digunakan, water jacket dihubungkan dengan water bath dan akir dikonsisikan pada suhu yang sesuai. 1. Letakkan sejumlah sample sesuai petunjuk ke dalam sample chamber. Jumlah sample berbeda-beda untuk spnle yang berbeda. (Sesuaikan dengan Instruction Manual dari Small Sample Adapter). 2. Letakkan sample chamber ke dalam water jacket. 3. Pasangkan spindle 4. Biarkan selama 30 menit agar cairan standard mencapai suhu test. 5. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya. Spindle harus berputar minimum 5 kali sebelum dilakukan pembacaan.
Prosedur Kalibrasi untuk Thermosel System Ada 2 step yang direkomendasikan untuk mengkalibrasi Thermosel. A. Kalibrasi Viscometer tersendiri dengan Spindle Standard (Lihat : Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7)). B. Kalibrasi Viscometer dengan Thermosel sesuai dengan prosedur berikut ini : a. Letakkan sejumlah cairan HT (High Temperature) viscosity standard ke dalam HT-2 sample chamber. Jumlah sample berbeda-beda untuk tiap spindle. (Lihat : Instruksi Manual Thermosel ). b. Letakkan sample chamber ke dalam Thermo Container. 1. Pasangkan spindle 2. Biarkan selama 30 menit agar suhu setting tercapai 3. Lihat dan catat hasil pengukuran. Catatan : Spindle harus berputar setidaknya 5 putaran sebelum dilakukan pembacaan. Prosedur Kalibrasi untuk UL atau DIN UL Adapter 1. Letakkan sejumlah cairan viscosity standard ke dalam UL Tube. Lihat : Instruction Manual UL Adapter. 2. Pasangkan spindle pada viscometer 3. Pasangkan Tube / Wadah Sample 4. Celupkan Tube ke dalam Water Bath. Jika menggunakan ULA-40Y water jacket, hubungkan saluran inlet / outlet ke external circulating pump. 5. Biarkan selama 30 menit agar tercapai suhu setting 6. Lakukan pengukuran viscosity dan catat hasilnya. Spindle harus berputar minimal 5 puataran sebelum dilakukan pembacaan hasilnya. Prosedur Kalibrasi untuk Helipath Stand dan Spindle T-Bar Kalibrasi Helipath Stand dan Spindle T-Bar dapat dilakuan dengan menggunakan Spinlde standard yang ada (Lihat : Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7)). Spindle T-Bar tidak boleh digunakan untuk verifikasi kalibrasi.
Prosedur Kalibrasi untuk Spiral Adapter 1. Letakkan viscosity standard yang ada di Beaker ke dalam water bath. 2. Pasangkan spindle pada viscometer. Pasangkan chamber (SA-1Y) 3. Atur viscometer pada posisi pengukuran. Operasikan viscometer pada 50 atau 60 RPM sampai chamber benar-benar meluap. 4. Cairan viscosity standard bersama dengan spindle harus dibenamkan ke dalam water bath selama minimum 1 jam dan diaduk secara teratur sebelum dilakukan pengukuran. 5. Setelah 1 jam, cek suhu cairan dengan menggunakan thermometer yang akurat 6. Jika cairan sudah mencapai suhu setting 0.1 o C, ukur kekentalan cairan. Catatan : Spindle harus berputar minimal 5 kali putaran sebelum pengukuran dilakukan. 7. Hasil pengukuran harus sama dengan nilai standard dengan toleransi gabungan akurasi dari viscometer dan cairan standard. ( Lihat : Interpretasi Hasil Test Kalibrasi). Diposkan oleh Nanna Manday di 08.26