Pada pemeriksaan fisik seringkali tidak ditemukan kelainan yang jelas terutama auskultasi pada PPOK ringan, karena sudah mulai terdapat hiperinflasi alveoli. Sedangkan pada PPOK derajat sedang dan PPOK derajad berat seringkali terlihat perubahan ara bernapas atau perubahan bentuk anatomi toraks. Seara umum pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan hal!hal sebagai berikut: "nspeksi ! Bentuk dada: barrel hest #dada seperti tong$ ! %erdapat ara bernapas purse lips breathing #seperti orang meniup$ ! %erlihat penggunaan dan hipertrofi #pembesaran$ otot bantu nafas ! Pelebaran sela iga Perkusi ! &ipersonor 'uskultasi ! (remitus melemah, ! Suara nafas vesikuler melemah atau normal ! )kspirasi memanjang ! *engi #biasanya timbul pada eksaserbasi$ ! +onki ,. - .iagnosa infeksi &"/ dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, antara lain : 0 &asil tes positif berarti antibodi terhadap &"/ ditemukan dalam darah 0 Sero!konversi ke &"/ terjadi 1!23 minggu setelah infeksi terjadi 0 45indo6 Period7 adalah 6aktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan respons terhadap infeksi! penularan bisa terjadi pada masa ini 0 )lisa, atau rapid tes8simpel bisa mendeteksi &"/ 0 5estern Blot!adalah tes konfirmasi ,dan P,+ . - .iagnosa %B paru : .iagnosis %B Paru pada orang de6asa dapat ditegakkan dengan ditemukannya B%' pada pemeriksaan dahak seara mikroskopis. &asil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikit 3 dari 1 pemeriksaan spesimen SPS #Se6aktu!Pagi!Se6aktu$ B%' hasilnya positif. Bila hanya 2 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu rontgen dada atau pemeriksaan dahak SPS diulang. Kalau dalam pemeriksaan radiologi, dada menunjukkan adanya tanda!tanda yang mengarah kepada %B maka yang bersangkutan dianggap positif menderita %B. Kalau hasil radiologi tidak menunjukkan adanya tanda!tanda %B, maka pemeriksaan dahak SPS harus diulang. Sedangkan pemeriksaan biakan basil atau kuman %B, hanya dilakukan apabila sarana mendukung untuk itu. Bila ketiga spesimen dahak hasilnya negatif, maka diberikan antibiotik berspektrum luas selama 2 hingga 3 minggu, amoksilin atau kotrimoksasol. Bila tidak berhasil, dan penderita yang bersangkutan masih menunjukkan adanya tanda!tanda %B, maka ulangi pemeriksaan dahak SPS. Selanjutnya prosedur terdahulu dilakukan, yakni kalau dalam pemeriksaan ulang ternyata dahak SPS positif, maka yang bersangkutan adakah positif menderita %B. 9amun, apabila dahak negatif, maka ulangi pemeriksaan radiologi. 'pabila hasil radiologi mendukung %B dianggap sebagai penderita %B dengan B%' negatif, radiologi positif. 'pabila baik radiologi tidak mendukung %B, spesimen dahak negatif, maka yang bersangkutan bukan %B.