Anda di halaman 1dari 25

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PELAYANAN

PASIEN RAWAT JALAN PESERTA JAMKESMAS


DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR


Indrayani Eka Agustina
1
, Antik Puji Hastuti
2
, Sri Mulyono
2

Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
1
, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar
2



ABSTRAK
Tempat Pendaftaran Rawat Jalan RSUD Kabupaten Karanganyar dalam melayani pendaftaran
pasien Jamkesmas dimulai dari kegiatan pendaftaran pasien hingga pasien mendapatkan pelayanan
belum dilengkapi prosedur tetap pelayanan pasien rawat jalan peserta Jamkesmas. Berdasarkan
survey pendahuluan diketahui bahwa dalam sehari pasien Jamkesmas tidak melengkapi
persyaratan sebanyak 6% seperti foto copy KTP/ KK, Surat Rujukan, foto copy SKP dan foto copy
Kartu Jamkesmas. Hal ini menyebabkan pelayanan pasien Jamkesmas tidak segera mendapatkan
pelayanan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan alur prosedur
pendaftaran pasien rawat jalan peserta Jamkesmas di RSUD Kabupaten karanganyar.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam
penelitian ini subyek yang diteliti adalah pasien rawat jalan dengan Jamkesmas. Obyek penelitian
adalah alur prosedur pendaftaran pasien rawat jalan dengan jamkesmas di RSUD Kabupaten
Karanganyar. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi.
RSUD Kabupaten Karanganyar belum mempunyai prosedur tetap pendaftaran secara khusus
pasien rawat jalan sebagai peserta Jamkesmas. Selain itu, penggunaan buku ekspedisi tidak
sepenuhnya digunakan dalam serah terima sehingga tidak ada bukti serah terima dokumen rekam
medis dari pendaftaran ke poliklinik. Masih ditemui ketidaklengkapan persyaratan pendaftaran
pasien rawat jalan peserta Jamkesmas misalnya kartu Jamkesmas asli, foto copy KTP, KK, surat
rujukan dll. Pelaksanaan alur prosedur pendaftaran pasien rawat jalan peserta Jamkesmas masih
sangat sulit menelusuri dokumen rekam medis pasien apabila tidak ditemukan di ruang Filling dan
pendistribusian dokumen rekam medis ke poliklinik masih sangat lama. Hal ini menyebabkan
pelayanan pasien Jamkesmas tidak segera terpenuhi.
RSUD Kabupaten Karanganyar perlu membuat prosedur tetap pendaftaran pasien rawat jalan
peserta Jamkesmas. Buku ekspedisi perlu dimaksimalkan kembali penggunaannya agar dokumen
rekam medis pasien rawat jalan peserta Jamkesmas dapat ditelusuri kembali apabila tidak
ditemukan di ruang filling. Pihak RSUD Kabupaten Karanganyar perlu mensosialisasikan
kelengkapan persyaratan peserta Jamkesmas secara periodik dan pemerintah daerah lewat kepala
desa lebih tanggap terhadap penduduk yang mempunyai kartu Jamkesmas yang sudah tidak
berlaku. Petugas perlu melakukan pengecekan atau penelitian ulang terhadap sistem penomoran
untuk menghindari terjadinya penomoran rekam medis ganda.
Kata Kunci : Alur Prosedur, Jamkesmas
Kepustakaan : 10 (1994 2010)

PENDAHULUAN
Penyelenggaraan rekam medis
merupakan salah satu upaya pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan baik rawat jalan
maupun rawat inap, salah satu bagian rumah
sakit yang menunjang pelayanan tersebut
adalah TPPRJ yang bertanggung jawab
dalam mengatur pendaftaran dan penerimaan
pasien yang akan rawat jalan (Depkes RI,
1991)
38 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


Alur prosedur pelayanan rawat jalan
pada setiap rumah sakit, memiliki sistem
pelayanan yang berbeda-beda, tergantung
pada kebijakan dari masing-masing rumah
sakit terutama dalam pelayanan pasien
JAMKESMAS. Pelayanan pasien
JAMKESMAS harus memenuhi persyaratan
peserta JAMKESMAS yang diatur dengan
kebijakan rumah sakit setempat yang telah
bekerja sama dengan PT. Askes (Persero).
Oleh karena itu, prinsip pelayanan pasien
JAMKESMAS bahwa pasien rawat jalan
JAMKESMAS akan dilayani oleh pihak
rumah sakit bila telah memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
Kelengkapan persyaratan peserta
JAMKESMAS meliputi kartu
JAMKESMAS asli, foto copy Kartu Tanda
Penduduk (KTP), foto copy Kartu Keluarga
(KK), Surat Rujukan, Surat Keabsahan
Peserta (SKP), surat rujukan dari puskesmas
dan foto copy Kartu JAMKESMAS.
Bagian TPPRJ RSUD Kabupaten
Karanganyar dalam melayani pasien
JAMKESMAS dimulai dari pendaftaran
pasien hingga pasien mendapatkan
pelayanan belum dilengkapi prosedur tetap
pelayanan pasien rawat jalan khususnya
pasien JAMKESMAS. Berdasarkan survey
pendahuluan diketahui bahwa dalam sehari
pasien JAMKESMAS tidak melengkapi
persyaratan sebanyak 6% seperti foto copy
KTP/ KK, Surat Rujukan, foto copy SKP
dan foto copy Kartu JAMKESMAS. Hal ini
menyebabkan pasien JAMKESMAS
mengalami kesulitan dalam pendaftaran
rawat jalan yang berakibat pada tertundanya
pelayanan rawat jalan.
Berdasarkan alasan tersebut maka
peneliti ingin meneliti tentang Tinjauan
Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Peserta JAMKESMAS di RSUD
Kabupaten Karanganyar.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
1. Definisi Rekam Medis
Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor
269/MENKES/PER/III/2008 disebutkan
bahwa rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Selain itu, rekam medis adalah
keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamnese,
pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa
serta segala pelayanan dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik yang di rawat inap, rawat
jalan maupun yang mendapatkan pelayanan
gawat darurat (Depkes RI, 1991).
2. Pemaparan Informasi Rekam Medis
Menurut PerMenKes RI
No.269/MENKES/PER/III/2008 bab V pasal
12 yang berisi tentang ringkasan rekam
medis sebagaimana dimaksud ada ayat (3)
dapat diberikan catatan atau dikopi oleh
pasien atau orang yang diberi kuasa atas
persetujuan secara tertulis dari pasien
serta keluarga pasien yang berhak untuk itu.
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 39


Pada saat ini makin banyak usaha-usaha
yang bergerak dalam bidang asuransi,
diantaranya asuransi sakit, asuransi
kecelakaan, pengobatan asuransi tenaga
kerja dan lain-lain.
Agar dapat membayar klaim asuransi
dari pemegang polisnya maka, perusahaan
asuransi terlebih dahulu memperoleh
informasi tertentu yang terdapat dalam
rekam medis seorang pasien selama
mendapat pertolongan dan perawatan di
rumah sakit. Informasi dapat diberikan
apabila ada surat kuasa atau persetujuan
secara tertulis yang ditandatangani oleh
pasien yang bersangkutan (DepKes, RI.
2006).
3. Surat Keterangan Medis
Surat keterangan medis adalah surat
keterangan yang dikeluarkan berdasarkan
kesimpulan hasil pemeriksaan dokter
tentang keadaan tubuh dan jiwa manusia
(Ikatan Dokter Indonesia, 1994).
Kesimpulan tersebut mempunyai akibat
sosial tertentu bagi orang yang diperiksa
karena berkas rekam medis juga
menyangkut kepentingan pihak ketiga.
Jenis-jenis keterangan medik adalah:
a. Bidang Askes, misalnya surat keterangan
medis
b. Bidang administrasi meliputi:
1) Keterangan sakit
2) Keterangan kematian
3) Keterangan sehat
4) Keterangan pembayaran
Surat keterangan medis ini sangat
penting karena ikut menentukan pihak
tertanggung tersebut berhak mendapatkan
santunan sesuai kontrak asuransi kesehatan
berdasarkan uberrime fidei yaitu bahwa
semua fakta dari pemegang polis
merupakan asuransi yang harus dibuka
pada perusahaan asuransi. Pembuatan surat
keterangan medis dilakukan oleh petugas
rekam medis, dengan melihat dari berkas
rekam medis. Informasi atau data pada
berkas rekam medis berasal dari dokter
yang merawat sesuai dengan kondisi
pasien selama dirawat di rumah sakit.
Sedangkan tentang kewajiban sekunder
dokter adalah memberikan informasi medis
tentang penyakit pasien dan memberikan
surat keterangan dokter, misalnya cuti
sakit, cuti hamil, mengurus anak atau
juga mengurus klaim asuransi (Ikatan
Dokter Indonesia, 1994).
B. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ)
1. Definisi
Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan
atau Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ) disebut juga Loket Pendaftaran
Rawat Jalan atau sebagai pintu awal pasien
masuk atau kontak pertama kali pasien
datang ke rumah sakit.
2. Deskripsi Alur Dan Prosedur Pelayanan
a. Menyiapkan formulir dan catatan
serta nomor rekam medis yang
diperlukan untuk pelayanan. Formulir
dan catatan yang perlu disiapkan
yaitu:
1) KIUP (Kartu Indeks Utama
Pasien)
2) KIB (Kartu Identitas Berobat)
40 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


3) Formulir-formulir dokumen
rekam medis rawat jalan baru
yang telah diberi nomor rekam
medis (formulir RM 1 RM 7)
a) RM 1 : Ringkasan
riwayat poliklinik
b) RM 2 : Catatan
poliklinik
c) RM 3 :Lembar
konsultasi
d) RM 4 : Lembar
informed consent / persetujuan
tindakan medis
e) RM 5 :Hasil lab / X ray
/ ECG / EEG
f) RM 6 : Salinan resep
g) RM 7 : Biling
pembayaran
b. Pelayanan pasien baru dengan
menggunakan JAMKESMAS
1) Menanyakan siapa yang sakit?
2) Menanyakan kepada pasien sudah
pernah berobat atau belum?
3) Membawa kartu JAMKESMAS
apa tidak?
Syarat JAMKESMAS:
a) Kartu JAMKESMAS asli
b) Fotocopy Surat Keputusan
Bupati
c) Surat pengantar dari
Puskesmas
4) Mencatat setiap penggunaan
nomor rekam medis pada buku
catatan penggunan nomor rekam
medis rawat jalan.
5) Mencatat identitas pasien
berdasarkan kartu JAMKESMAS
ke dalam formulir rekam medis
rawat jalan, KIB dan KIUP.
6) Mencatat identitas pasien pada
buku register pendaftaran pasien
rawat jalan.
7) Mencatat setiap penggunaan
nomor rekam medis pada buku
catatan penggunan nomor rekam
medis rawat jalan.
8) Mencatat setiap penggunaan
formulir rekam medis pada buku
catatan penggunaan formulir
rekam medis serta menempelkan
syarat kelengkapan
JAMKESMAS tersebut pada
dokumen rekam medis pasien.
9) Menyerahkan KIB kepada
pasien dengan pesan setiap
datang berobat harap dibawa.
10) Mempersilahkan pasien
menunggu di ruang tunggu
poliklinik yang sesuai.
11) Mencatat identitas pada buku
ekspedisi TPPRJ.
12) Mendistribusikan dokumen
rekam medis ke poliklinik yang
sesuai dengan menggunakan
buku ekspedisi TPPRJ.
13) Menyerahkan dokumen rekam
medis ke petugas URJ dan
petugas URJ menandatangani
buku ekspedisi TPPRJ.
14) Membawa kembali buku
ekspedisi ke TPPRJ.
15) Menyimpan KIUP pada rak
penyimpanan berdasarkan
sistem penjajaran alphabetic
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 41


pada rak penyimpanan KIUP di
TPPRJ.
16) Menerima dokumen rekam
medis dan menerima laporan
SHRJ dari URJ.
c. Pelayanan pasien lama membawa
KIB dengan JAMKESMAS
1) Menanyakan siapa yang sakit?
2) Menanyakan kepada pasien
sudah pernah berobat atau
belum?
3) Membawa kartu JAMKESMAS
apa tidak? Bila membawa maka:
Syarat JAMKESMAS:
a) Kartu JAMKESMAS asli
b) Fotocopy Surat Keputusan
Bupati
c) Surat pengantar dari
Puskesmas
4) Meminta KIB dari pasien.
5) Mencatat nomor rekam medis
berdasarkan KIUP pada tracer
untuk meminjam dokumen
rekam medis lama di unit Filing.
6) Menerima dokumen rekam
medis dari unit Filing dengan
menandatangani buku ekspedisi
Filing.
7) Melengkapi dokumen rekam
medis yang telah habis
kemudian mencatat buku
penggunaan formulir rekam
medis serta menempelkan
semua kelengkapan
JAMKESMAS pada dokumen
pasien.
8) Menyerahkan kembali KIB
kepada pasien dengan pesan
setiap datang berobat harap
dibawa.
9) Mempersilahkan pasien untuk
menunggu di poliklinik yang
dituju.
10) Mengisi buku ekspedisi TPPRJ.
11) Mendistribusikan dokumen
rekam medis bersamaan dengan
pasien ke poliklinik dengan
menggunakan buku ekspedisi
TPPRJ.
12) Menyerahkan dokumen rekam
medis pasien ke URJ dan
meminta tandatangan pada
petugas URJ pada buku
ekspedisi TPPRJ.
13) Membawa kembali buku
ekspedisi ke TPPRJ.
14) Menerima dokumen rekam
medis dan menerima laporan
SHRJ dari URJ.
d. Pelayanan pasien lama
JAMKESMAS tidak membawa KIB.
1) Menanyakan siapa yang sakit?
2) Menanyakan kepada pasien
sudah pernah berobat atau
belum?
3) Membawa surat JAMKESMAS
apa tidak? Yang dilengkapi
dengan:
Syarat JAMKESMAS :
a) Kartu JAMKESMAS asli
b) Fotocopy surat Keputusan
Bupati
42 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


c) Surat pengantar dari
Puskesmas
4) Mencari nomor rekam medis
pada KIUP berdasarkan
identitas pasien dari kartu
JAMKESMAS.
5) Mencatat nomor rekam medis
berdasarkan KIUP kedalam
formulir tracer untuk meminjam
dokumen rekam medis di unit
Filing.
6) Menerima dokumen rekam
medis dari bagian Filing dengan
menandatangani buku ekspedisi
Filing.
7) Melengkapi dokumen rekam
medis yang telah habis dan
mencatat setiap penggunaan
formulir rekam medis pada
catatan buku penggunaan
formulir rekam medis, serta
menempelkan semua
kelengkapan JAMKESMAS
pada dokumen pasien.
8) Membuatkan KIB baru
berdasarkan nomor rekam medis
lama dari KIUP.
9) Menyerahkan KIB pada pasien
dengan pesan setiap datang
berobat harap dibawa.
10) Mempersilahkan pasien
menunggu di poliklinik yang
sesuai dengan keluhan pasien.
11) Mengisi buku ekspedisi TPPRJ.
12) Mendistribusikan dokumen
rekam medis bersamaan dengan
pasien ke poliklinik dengan
menggunakan buku ekspedisi
TPPRJ.
13) Menyerahkan dokumen rekam
medis pasien ke petugas
poliklinik dan petugas poliklinik
menandatangani buku ekspedisi
TPPRJ.
14) Membawa kembali buku
ekspedisi ke TPPRJ.
15) Menyimpan kembali KIUP pada
rak penyimpanan berdasarkan
sistem penjajaran secara
alphabetical pada rak
penyimpanan KIUP di TPPRJ.
16) Menerima dokumen rekam
medis dan menerima laporan
SHRJ dari URJ.(Shofari, B.
2002)
C. Asuransi
1. Definisi Asuransi
Asuransi merupakan pertanggungan
(perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu
berkewajiban membayar iuran dan pihak
yang lain berkewajiban memberikan jaminan
sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila
terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama
atau barang miliknya sesuai dengan
perjanjian yang dibuat). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008) asuransi
adalah lembaga sosial yang bergerak di
bidang perusahaan jaminan pelayanan
kesehatan dan mengatur hak dan kewajiban.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (1987), asuransi adalah suatu
perjanjian dimana penanggung dengan
menerima suatu premi mengikat dirinya
untuk memberi ganti rugi kepada
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 43


tertanggung yang mungkin diderita, karena
terjadinya suatu peristiwa yang mengandung
ketidakpastian dan mengakibatkan
kehilangan, kerugian atau suatu keuntungan.
2. Manfaat Asuransi
a. Membebaskan peserta dari kesulitan
menyediakan dana tunai ketika
berobat.
b. Biaya kesehatan dapat diawasi
dengan diberlakukannya aturan-
aturan yang membatasi jenis
pelayanan oleh pengelola asuransi.
c. Mutu pelayanan dapat diawasi,
melalui penilaian berkala yang
dilakukan badan khusus terhadap
pemenuhan standar pelayanan
minimal (SPM).
d. Tersedianya data kesehatan yang
lengkap untuk merencanakan dan
menilai kegiatan yang dilakukan.
(Azwar, A. 1996)
3. JAMKESMAS
a. Pengertian
JAMKESMAS adalah bentuk belanja
bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan
bagi fakir miskin dan tidak mampu serta
peserta lainnya dengan iuran peserta dibayar
oleh pemerintah yang diselenggarakan
secara nasional agar terjadi subsidi silang
dalam rangka mewujudkan pelayanan
kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat
miskin.
Upaya melaksanakan program
JAMKESMAS harus mengikuti prinsip-
prinsip penyelenggaraan yang telah diatur
dalam UU SJSN No 40 Tahun 2004. Oleh
karena itu, diharapkan kontribusi dan
peranan pihak terkait, Puskesmas dan
jaringannya, balai-balai kesehatan dan
organisasi kemasyarakatan termasuk
lembaga-lembaga swadaya masyarakat,
pemerintah pusat dan daerah untuk
membantu kelancaran program
JAMKESMAS ini (Kemenkes RI, 2010).







Gambar 1. Kartu Peserta JAMKESMAS
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan sehingga
tercapai derajat kesehatan yang
optimal secara efektif dan efisien
bagi seluruh peserta
JAMKESMAS
2) Tujuan Khusus
a) Memberikan kemudahan dan
akses pelayanan kesehatan
kepada peserta di seluruh
jaringan PPK JAMKESMAS.
b) Mendorong peningkatan
pelayanan kesehatan yang
terstandar bagi peserta, tidak
berlebihan sehingga terkendali
mutu dan biayanya.
c) Terselenggaranya pengelolaan
keuangan yang transparan dan
akuntabel.

44 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode deskriptif. Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran tentang
suatu keadaan secara objektif (Notoadmodjo,
S. 2005).
Penelitian ini menggunakan
pendekatan cross sectional yaitu
penelitian yang mengumpulkan data
berdasarkan waktu tertentu secara
bersamaan (Arief, M. 2003).
B. Definisi Operasional
Alur prosedur pendaftaran pasien rawat
jalan peserta JAMKESMAS adalah tahap
kegiatan untuk menyelesaikan suatu
aktivitas atau metode langkah demi langkah
secara pasti dalam proses pendaftaran pasien
rawat jalan peserta JAMKESMAS.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini subyek yang diteliti
adalah pasien rawat jalan peserta
JAMKESMAS di RSUD Kabupaten
Karanganyar.
Obyek penelitian adalah alur prosedur
pendaftaran pasien rawat jalan dengan
JAMKESMAS di RSUD Kabupaten
Karanganyar.
D. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
a. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yaitu daftar
pertanyaan yang digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh informasi dari
narasumber untuk mendapatkan data
mengenai alur prosedur pendaftaran pasien
rawat jalan dengan JAMKESMAS di RSUD
Kabupaten Karanganyar.
b. Pedoman Observasi
Pedoman observasi yaitu sebuah
daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul
dan akan diamati (Arikunto S, 2006),
digunakan untuk mendapatkan data:
1) Prosedur pendaftaran pasien rawat
jalan peserta JAMKESMAS di
RSUD Kabupaten Karanganyar.
2) Jenis formulir dan buku catatan
yang digunakan dalam
pendaftaran pasien rawat jalan
peserta JAMKESMAS di RSUD
Kabupaten Karanganyar.
3) persyaratan pendaftaran pasien
rawat jalan pesrta JAMKESMAS
di RSUD Kabupaten
Karanganyar.
4) Pelaksanaan alur prosedur
pendaftaran pasien rawat jalan
peserta JAMKESMAS di RSUD
Kabupaten Karanganyar.
2. Cara pengumpulan data
a. Wawancara
Wawancara yaitu cara pengumpulan
melalui tanya jawab langsung dengan
narasumber untuk memperoleh data
tentang alur prosedur pendaftaran
pasien rawat jalan peserta
JAMKESMAS di RSUD Kabupaten
Karanganyar.
b. Observasi
Observasi yaitu cara pengumpulan
data dengan mengamati objek yang
diteliti secara langsung pada saat
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 45


penelitian terhadap alur prosedur
pasien rawat jalan peserta
JAMKESMAS di RSUD Kabupaten
Karanganyar.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Data yang terkumpul dilakukan
pengolahan dengan tahap sebagai
berikut:
a) Colecting, yaitu mengumpulkan
data tentang alur prosedur
pendaftaran peserta
JAMKESMAS pasien rawat jalan.
b) Editing, yaitu meneliti atau
mengoreksi hasil pengumpulan
data.
c) Penyajian data yaitu menyajikan
hasil penelitian dalam bentuk
kalimat.
2. Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah
deskriptif yaitu memaparkan hasil-
hasil penelitian yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya dengan
membandingkan teori-teori yang
terkait dan selanjutnya ditarik
suatu kesimpulan tanpa melakukan
uji statistik (Arief, M. 2003).

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Prosedur Tetap Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan Peserta JAMKESMAS Di
RSUD Kabupaten Karanganyar
Pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan
menerapkan sistem penomoran secara Unit
Numbering System yaitu sistem penomoran
dimana pasien diberikan satu nomor rekam
medis pada pasien berobat jalan maupun
rawat inap dan gawat darurat dan nomor
tersebut digunakan untuk selamanya maupun
seterusnya. Upaya mempermudah
pengelolaan dokumen dan mempercepat
pelayanan RSUD Kabupaten Karanganyar
sudah menggunakan komputerisasi artinya
nomor rekam medis muncul secara otomatis
di layar komputer, nomor rekam medis
terdiri dari 6 (enam) digit dimulai dari 00-
00-00 s/d 99-99-99 yang digunakan untuk
pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan,
rawat inap maupun gawat darurat. Tetapi
dalam pelaksanaannya masih tedapat satu
nomor rekam medis dimiliki lebih dari satu
orang pasien atau nomor rekam medis
ganda.
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan
di RSUD Kabupaten Karanganyar telah
tercantum dalam prosedur tetap pendaftaran
pasien rawat jalan, sedangkan prosedur
pendaftaran pasien rawat jalan khususnya
peserta JAMKESMAS belum tercantum.
Adapun prosedur tetap pendaftaran pasien
rawat jalan dan prosedur tetap penomoran
rekam medis sebagai berikut :
a. Prosedur Tetap Penerimaan
Pendaftaran Pasien Baru
1) Pasien harus mendaftarkan diri /
didaftarkan terlebih dahulu
sebelum mendapatkan pelayanan
medis maupun penunjang medis.
2) Pendaftaran dilakukan oleh
bagian pendaftaran.
46 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


3) Petugas mempersilahkan pasien
mendaftar apabila membawa
rujukan, maka surat rujukan bisa
ditunjukkan pada petugas
pendaftaran.
4) Petugas pendaftaran menanyakan
identitas pasien dan melakukan
entry data berupa identitas ke
dalam komputer. Data yang harus
dientry meliputi :
(a) Hari / tanggal / jam
pendaftaran.
(b) Nomor rekam medis
(c) Nomor rekam medis diberikan
sesuai urutan yang telah ada,
berdasarkan sistem nomor
rekam medis unit secara
komputerisasi sehingga setiap
pasien hanya memiliki satu
nomor register.
(d) Nama pasien
(e) Diisi nama pasien lengkap
dengan gelar, ditulis sesuai
prosedur kerja tahap
pemberian nama yang sesuai
dengan buku pedoman
pengelolaan rekam medis
rumah sakit di Indonesia tahun
1997.
(f) Umur pasien
(g) Jenis kelamin
(h) Pekerjaan
(i) Agama
(j) Alamat
(k) Diisi lengkap RT/RW,
kelurahan, kecamatan,
kabupaten.
(l) Klinik yang dituju
(m) Nama keluarga
(n) Nama keluarga diisi dengan
nama ayah atau suami
(khususnya bagi perempuan
yang sudah menikah), atau
nama orang yang mengantar
pasien (umum/petugas
kepolisian).
b. Prosedur Tetap Penerimaan
Pendaftaran Pasien Lama
1) Pasien harus mendaftarkan
diri/didaftarkan terlebih dahulu
sebelum mendapatkan pelayanan
medis maupun penunjang medis.
2) Pendaftaran dilakukan di bagian
pendaftaran pasien.
3) Pasien oleh petugas dipersilahkan
mendaftar, apabila membawa
rujukan, maka surat rujukan dapat
ditunjukkan pada petugas
pendaftaran.
4) Petugas pendaftaran menanyakan
identitas pasien dan kartu nomor
registernya, apabila pasien lupa
dan tidak membawa kartu nomor
registernya, maka petugas harus
mencari nomor kartu register
pasien tersebut secara
komputerisasi berdasarkan nama
dan alamat pasien.
5) Berdasarkan nomor rekam medis
yang dicari secara komputerisasi,
setelah dietemukan nomor rekam
medis pasien maka petugas
mencarikan dan mengambil
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 47


berkas rekam medis pasien di
ruang arsip.
6) Setelah menyelesaikan
pendaftaran, pasien/keluarga
pasien dipersilahkan menuju
klinik/IGD untuk mendapatkan
pelayanan.
7) Petugas mengevaluasi berkas
rekam medis pasien khususnya
kartu rawat jalannya, apabila
perlu ditambahkan lembaran baru
dan setelah kartu rawat jalan diisi
lengkap, petugas mengantar
berkas rekam medis ke instalasi
pelayanan.
8) Data pendaftaran pasien juga
dicatat secara lengkap pada
register pendaftaran.
9) Petugas bertanggung jawab atas
kelengkapan pengisian berkas
rekam medis pasien.
c. Prosedur Tetap Penomoran Rekam
Medis
1) Tanyakan kepada pasien /
keluarganya, apakah sudah pernah
datang berobat atau belum.
2) Bila ternyata baru satu kali datang
berobat maka pasien diberi nomor
dokumen rekam medis baru dan
satu nomor hanya dipakai satu
pasien.
3) Bila pasien pernah datang berobat
dan mempunyai nomor lama
sebelum 1 Januari 2000 maka
pasien diberi nomor rekam medis
baru dan dokumen rekam
medisnya digabung.
4) Bila pasien pernah datang tidak
dapat menunjukkan kartu rekam
medis lama maka petugas
pendaftaran mencari nama dalam
komputer.
5) Tidak dibenarkan selain petugas
rekam medis memberikan nomor
rekam medis.
6) Nomor ganda menjadi tanggung
jawab petugas rekam medis untuk
merevisinya.
7) Nomor rekam medis baru didapat
secara komputerisasi dengan
menggunakan 6 digit mulai dari
00-00-00 s/d 99-99-99.
2. Jenis Formulir dan Buku Catatan Yang
Digunakan Dalam Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan Peserta JAMKESMAS di
RSUD Kabupaten Karanganyar
Formulir dan buku catatan yang
digunakan dalam pendaftaran pasien rawat
jalan peserta JAMKESMAS adalah sebagai
berikut
a. KIB (Kartu Identitas Berobat), yang
berisi nama, nomor rekam medis dan
alamat pasien. Kartu Identitas
Berobat (KIB) diisi oleh petugas
pendaftaran secara manual, kemudian
diserahkan kepada pasien.
b. Lembar ringkasan riwayat poliklinik
(RM-20) yang berisi nama, alamat,
umur, jenis kelamin, nomor rekam
medis, poliklinik yang dituju dan
diagnosis. Lembar ringkasan riwayat
poliklinik (RM-20) dicetak langsung
dari sistem komputer yang telah
48 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


dientry data pasien oleh petugas
pendaftaran.
c. Formulir bukti pembayaran tarif
paket INA DRG, yang berisi nama
pasien, alamat, tanggal lahir, berat
badan, tinggi badan, nomor rekam
medis, kode ICD-10, diagnosis,
pemeriksaan, pemeriksaan
penunjang, tindakan, kode ICD-9-
CM, biaya, jumlah biaya, cara keluar,
nama dan tanda tangan dokter, kode
INA DRG, tarip INA DRG, tanggal
verifikasi, nama verifikator, dan
tanda tangan verifikator. Formulir ini
dapat digunakan sebagai pelaporan
pihak rumah sakit ke PT Askes.
Proses pelayanan pendaftaran pasien
rawat jalan peserta Jamkesmas masih
menggunakan formulir bukti
pembayaran tarif paket INA DRG
tetapi dalam proses entry data pada
sistem klaim telah menerapkan
software berdasarkan sistem INA
CBG. Sesuai dengan surat edaran
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Medik Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2010
dengan nomor IR.03.01/I/5707/10
yang menyatakan berakhirnya lisensi
grouper INA DRG sejak 30
September 2010 dan digantikan
dengan grouper INA CBG. Grouper
INA CBG merupakan grouper case-
mix yang dikembangkan oleh para
peneliti senior dari United Nation
University (UNU). RSUD Kabupaten
Karanganyar sudah mensosialisasikan
sistem INA CBG dengan cara
mengadakan pelatihan kepada
petugas yang bertugas entry data
yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan klaim.
Kode INA CBG menggunakan
Alphanumerik yang terdiri dari :


1) Alfabet di awal kode merupakan
Case-mix Main Group (CMG).
2) Nomor 1 dan 2 pada kode
merupakan services level.
3) Nomor 3 pada kode merupakan
CBG type.
4) Nomor 4 pada kode merupakan
severity level.
d. Surat Keabsahan Peserta (SKP), yang
berisi nomor kartu JAMKESMAS,
nomor Surat Keabsahan Peserta
(SKP), nama peserta, jenis kelamin,
tanggal lahir, identitas kunjungan,
catatan identitas, asal peserta, tanda
tangan dan nama terang petugas
PPATRS PT Askes. Nomor Surat
Keabsahan Peserta (SKP) diterbitkan
bila pasien telah melengkapi
persyaratan sebagai pasien
JAMKESMAS. Surat Keabsahan
Peserta (SKP) dicetak langsung oleh
petugas PPATRS dan dibubuhi
stempel PT askes dan tanda tangan
petugas Askes.
e. Formulir laboratorium untuk mencari
surat keterangan kesehatan atau surat
keterangan bebas narkoba, yang
berisi pemeriksaan laboratorium,
A 1 2 3 4
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 49


misalnya pemeriksaan serologi,
hematology, dll.
f. Lembar resep yang diisi nama resep
dan diberi stempel oleh dokter yang
memeriksa pasien.
g. Buku ekspedisi sebagai bukti serah
terima dokumen rekam medis antar
unit pelayanan, yang berisi nomor
rekam medis, nama pasien dan alamat
pasien. Dalam pelaksanaannya, buku
ekspedisi hanya digunakan untuk
membawa dokumen rekam medis ke
poliklinik. Akan tetapi, petugas tidak
mencatat dokumen rekam medis yang
keluar dari Filling sehingga tidak ada
bukti serah terima dokumen rekam
medis dari petugas pendaftaran ke
poliklinik.
3. Persyaratan Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Peserta JAMKESMAS di RSUD
Kabupaten Karanganyar
Pelaksanaan pelayanan pendaftaran
pasien rawat jalan peserta JAMKESMAS di
RSUD Kabupaten Karanganyar menerapkan
persyaratan sebagai berikut:
a. Kartu JAMKESMAS asli
b. 1 lembar foto copy Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
c. 1 lembar foto copy Kartu Keluarga
(KK)
d. Surat rujukan dari Puskesmas
e. 1 lembar foto copy Kartu
JAMKESMAS
f. 1 lembar foto copy akte kelahiran
Apabila pasien belum dapat melengkapi
salah satu persyaratan yang telah ditetapkan
oleh rumah sakit maka petugas dari PT
ASKES yang bertanggung jawab
mengesahkan keabsahan persyaratan peserta
JAMKESMAS, mempersilahkan pasien
JAMKESMAS tersebut untuk menemui
kepala rekam medis yang bertanggung
jawab dalam ketidak lengkapan persyaratan
pasien rawat jalan peserta JAMKESMAS di
ruang rekam medis guna mendapatkan
penjelasan tentang kekurangan persyaratan
yang belum dilengkapi oleh pasien
JAMKESMAS dan pasien diberi waktu 1x
24 jam untuk melengkapi persyaratan yang
kurang lengkap tersebut. Pasien bersedia
melengkapi segala persyaratan tersebut pada
keesokan harinya sebelum pihak rumah sakit
merekap formulir dan persyaratan yang
digunakan untuk klaim ke PT ASKES
(Persero). Namun, dalam pelaksanaannya
pasien rawat jalan peserta JAMKESMAS
dalam melengkapi kekurangan persyaratan,
melebihi batas waktu yang telah ditentukan.
Bagi pasien yang tidak dapat melengkapi
persyaratan tersebut, maka pasien masih
dapat dilayani dengan ketentuan kartu
JAMKESMAS asli sebagai jaminannya,
sehingga petugas PPATRS tetap dapat
menerbitkan Surat Keabsahan Peserta (SKP)
JAMKESMAS yang telah dibubuhi stempel
PT Askes (Persero), nama terang serta tanda
tangan petugas PPATRS PT. Askes
(Persero) sehingga pasien tetap mendapatkan
pelayanan rawat jalan.
Apabila terdapat ketidaklengkapan
persyaratan sebagai peserta JAMKESMAS
rawat jalan khususnya dalam persyaratan
foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan
Kartu Keluarga (KK), yang dikarenakan
50 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


adanya kesalahan dalam penulisan data
identitas pada kartu JAMKESMAS yang
tidak sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk
(KTP) atau Kartu Keluarga (KK) pasien,
seperti kesalahan nama pasien dan tanggal
lahir pasien, maka pasien diminta untuk
mencari surat keterangan dari kelurahan
yang menerangkan bahwa nama atau tanggal
lahir yang tertera dalam kartu
JAMKESMAS tersebut adalah orang yang
sama, hal ini dibuktikan dengan surat
keterangan dari kelurahan pasien yang
bersangkutan. Apabila pasien
JAMKESMAS merupakan pasien anak dan
belum memiliki kartu JAMKESMAS maka
pasien tersebut dapat menggunakan kartu
JAMKESMAS asli milik orang tua dengan
melampirkan foto copy akta kelahiran anak
tersebut guna memperoleh pelayanan pasien
rawat jalan dengan JAMKESMAS.
4. Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Peserta JAMKESMAS Di RSUD
Kabupaten Karanganyar
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
merupakan tempat kontak pertama kali
antara masyarakat dengan rumah sakit atau
awal pelayanan rumah sakit. Pelayanan loket
dibuka setiap hari Senin s.d Kamis mulai
jam 07.30 s.d 11.00 WIB dan setiap hari
Jumat dan Sabtu mulai jam 07.30-10.00
WIB. Terdapat 4 loket di Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan yang terdiri
dari loket pertama untuk pendaftaran pasien
baru, loket kedua untuk pendaftaran pasien
lama, loket ketiga untuk pembayaran
pendaftaran bagi pasien umum dan loket
keempat sebagai loket pendaftaran ASKES.
Adapun jumlah petugas pendaftaran rawat
jalan terdiri dari 5 (lima) petugas yang
diantaranya 1 (satu) petugas bertanggung
jawab dalam entry identitas pasien baru ke
sistem database komputer, 1 (satu) petugas
bertanggung jawab terhadap entry identitas
pasien lama ke sistem database komputer, 1
(satu) petugas bertanggung jawab dalam
pengelompokkan dokumen rekam medis
sesuai poliklinik yang akan dituju dan 2
(dua) petugas lainnya bertanggung jawab
dalam penyimpanan dokumen rekam medis
rawat jalan. Apabila pasien menghendaki
pelayanan dokter sesuai permintaan pasien
maka khusus pasien peserta JAMKESMAS
tidak memiliki hak untuk memilih dokter
yang bertugas saat itu, dikarenakan sudah
merupakan satu paket pelayanan bagi
peserta JAMKESMAS.
Adapun alur prosedur pendaftaran pasien
rawat jalan peserta JAMKESMAS sebagai
berikut :
1) Alur Prosedur Pendaftaran Pasien
Baru Peserta JAMKESMAS
a) Pasien datang dan mengumpulkan
persyaratan sebagai peserta
JAMKESMAS di loket Askes
yang terdiri dari :
(1) Kartu JAMKESMAS asli
(2) 1 lembar foto copy Kartu
Tanda Penduduk (KTP)
(3) 1 lembar foto copy Kartu
Keluarga (KK)
(4) Surat rujukan dari Puskesmas
(5) 1 lembar foto copy Kartu
JAMKESMAS
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 51


(6) 1 lembar foto copy akte
kelahiran
b) Pasien dipersilahkan menunggu di
ruang tunggu pendaftaran yang
terletak di depan tempat
pendaftaran pasien rawat jalan.
c) Apabila persyaratan sebagai
peserta JAMKESMAS sudah
lengkap, petugas PPATRS PT
ASKES menerbitkan Surat
Keabsahan Peserta (SKP) yang
telah dibubuhi stempel PPATRS
PT ASKES, nama terang serta
tanda tangan petugas PPATRS
PT. ASKES.
d) Apabila persyaratan sebagai
peserta JAMKESMAS belum
lengkap, petugas PPATRS PT
Askes mempersilahkan pasien
untuk menemui kepala rekam
medis di ruang rekam medis guna
mendapatkan penjelasan tentang
kekurangan persyaratan yang
belum dilengkapi oleh pasien dan
pasien dipersilahkan kembali ke
tempat pendaftaran rawat jalan
untuk mendapatkan pelayanan
rawat jalan dengan syarat kartu
JAMKESMAS asli pasien ditahan
oleh kepala rekam medis sebagai
jaminan. Kemudian, petugas
PPATRS PT ASKES menerbitkan
Surat Keabsahan Peserta (SKP)
yang telah dibubuhi stempel
PPATRS PT Askes, nama terang
serta tanda tangan petugas
PPATRS PT. Askes.
e) Petugas PPATRS PT ASKES
memanggil pasien dan
mempersilahkan pasien menuju
poliklinik yang dituju.
f) Petugas PPATRS PT ASKES
menyerahkan persyaratan peserta
JAMKESMAS, formulir bukti
pembayaran tarif paket INA DRG
dan Surat keabsahan Peserta
(SKP) yang telah dibubuhi
stempel PT ASKES kepada
petugas pendaftaran rawat jalan
untuk dientry ke dalam sistem
komputer.
g) Petugas pendaftaran rawat jalan
mengentry identitas pasien ke
dalam sistem komputer, sesuai
dengan data yang tercantum
dalam kartu JAMKESMAS. Data
yang harus dientry meliputi :
(1) Hari/tanggal/jam pendaftaran.
(2) Nomor rekam medis
(3) Nomor rekam medis adalah
sesuai urutan yang telah ada,
berdasarkan sistem nomor unit
secara komputerisasi sehingga
setiap pasien hanya memiliki
satu nomer register.
(4) Nama pasien
(5) Diisi nama pasien lengkap
dengan gelar, ditulis sesuai
prosedur kerja tahap
pemberian nama yang sesuai
dengan buku pedoman
pengelolaan rekam medis
rumah sakit di Indonesia tahun
1997.
52 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


(6) Umur pasien
(7) Jenis kelamin
(8) Pekerjaan
(9) Agama
(10) Alamat
(11) Diisi lengkap RT/RW,
kelurahan, kecamatan,
kabupaten.
(12) Klinik yang dituju
(13) Nama keluarga
(14) Nama keluarga diisi
dengan nama ayah atau suami
(khususnya bagi perempuan
yang sudah menikah), atau
nama orang yang mengantar
pasien (umum/petugas
kepolisian).
h) Petugas pendaftaran rawat jalan
mencetak lembar ringkasan
riwayat poliklinik (RM-20) dari
sistem komputer dan mencatat
identitas pasien pada Kartu
Identitas Berobat (KIB) kemudian
menyerahkan dokumen pasien
tersebut kepada petugas
pendistribusian dokumen rekam
medis.
i) Petugas pendaftaran rawat jalan
mencatat identitas pasien pada
dokumen rekam medis dan
mengelompokkan dokumen
rekam medis sesuai dengan
poliklinik yang dituju.
j) Petugas pendaftaran mengantar
dokumen rekam medis pasien
sesuai dengan poliklinik yang
dituju dengan menggunakan buku
ekspedisi.
k) Petugas poliklinik menerima
dokumen rekam medis dari
petugas pendaftaran rawat jalan
tanpa menandatangani buku
ekspedisi.
l) Setelah selesai pelayanan, petugas
pendaftaran melakukan kegiatan :
(1) Menjumlahkan kunjungan
pasien pada hari tersebut
sesuai jumlah pasien lama dan
baru peserta JAMKESMAS.
(2) Mencocokkan jumlah pasien
di Tempat Pendaftaran Rawat
Jalan dengan jumlah
pendapatan pasien yang
membayar di kasir rawat jalan.
(3) Petugas mengembalikan
dokumen rekam medis yang
berasal dari poliklinik.
2) Alur Prosedur Pendaftaran Pasien
Lama Peserta JAMKESMAS
a) Pasien datang membawa KIB dan
mengumpulkan persyaratan
sebagai peserta JAMKESMAS di
loket Askes yang terdiri dari :
(1) Kartu JAMKESMAS asli
(2) 1 lembar foto copy Kartu
Tanda Penduduk (KTP)
(3) 1 lembar foto copy Kartu
Keluarga (KK)
(4) Surat rujukan dari Puskesmas
(5) 1 lembar foto copy Kartu
JAMKESMAS
(6) 1 lembar foto copy akte
kelahiran
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 53


b) Apabila persyaratan sebagai
peserta JAMKESMAS sudah
lengkap, petugas PT ASKES
menerbitkan Surat Keabsahan
Peserta (SKP) yang telah
dibubuhi stempel PT Askes, nama
terang serta tanda tangan petugas
PPATRS PT. ASKES.
c) Apabila persyaratan sebagai
peserta JAMKESMAS belum
lengkap, petugas PPATRS PT
ASKES mempersilahkan pasien
untuk menemui kepala rekam
medis di ruang rekam medis guna
mendapatkan penjelasan tentang
kekurangan persyaratan yang
belum dilengkapi oleh pasien dan
pasien dipersilahkan kembali ke
tempat pendaftaran rawat jalan
untuk mendapatkan pelayanan
rawat jalan dengan syarat kartu
JAMKESMAS asli pasien ditahan
oleh kepala rekam medis sebagai
jaminan. Kemudian, petugas
PPATRS PT Askes menerbitkan
Surat Keabsahan Peserta (SKP)
yang telah dibubuhi stempel
PPATRS PT Askes, nama terang
serta tanda tangan petugas
PPATRS PT. ASKES.
d) Petugas PT ASKES memanggil
pasien dan mempersilahkan
pasien menuju poliklinik yang
dituju.
e) Petugas PT ASKES menyerahkan
persyaratan peserta
JAMKESMAS, formulir bukti
pembayaran tarif paket INA CBG
dan Surat keabsahan Peserta
(SKP) yang telah dibubuhi
stempel PT Askes kepada petugas
pendaftaran rawat jalan yang
bertugas mencari dokumen rekam
medis di ruang Filling.
f) Petugas mencari dokumen rekam
medis sesuai dengan nomor
rekam medis yang tercantum
dalam Kartu Identitas Berobat
(KIB) dan Surat Keabsahan
Peserta (SKP).
g) Setelah dokumen rekam medis
ditemukan, maka petugas Filling
memberikannya kepada petugas
pendaftaran yang bertugas
mengentry identitas pasien ke
dalam sistem komputer.
h) Petugas pendaftaran rawat jalan
mengentry nomor rekam medis
pasien ke dalam sistem komputer
sesuai dengan nomor rekam
medis yang tercantum dalam
dokumen rekam medis sehingga
data pasien akan muncul secara
otomatis. Petugas melakukan
entry pada item poliklinik yang
dituju sesuai dengan data yang
tertera dalam Surat Keabsahan
Peserta (SKP).
i) Apabila lembar ringkasan riwayat
poliklinik (RM-20) telah habis
maka petugas pendaftaran
melakukan print data lembar
ringkasan riwayat poliklinik (RM-
20).
54 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


j) Petugas pendaftaran rawat jalan
mengelompokkan dokumen
rekam medis sesuai dengan
poliklinik yang akan dituju.
k) Petugas pendaftaran mengantar
dokumen rekam medis pasien
sesuai dengan poliklinik yang
dituju dengan menggunakan buku
ekspedisi.
l) Petugas poliklinik menerima
dokumen rekam medis dari
petugas pendaftaran rawat jalan
tanpa menandatangani buku
ekspedisi.
m) Setelah selesai pelayanan, petugas
pendaftaran melakukan kegiatan :
(1) Menjumlahkan kunjungan
pasien pada hari tersebut
sesuai jumlah pasien lama dan
baru peserta JAMKESMAS.
(2) Mencocokkan jumlah pasien
di tempat pendaftaran rawat
jalan dengan jumlah
pendapatan pasien yang
membayar di kasir rawat jalan.
(3) Petugas mengembalikan
dokumen rekam medis yang
berasal dari poliklinik.
B. Pembahasan
1. Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Peserta JAMKESMAS Di RSUD
Kabupaten Karanganyar
Pengalokasian nomor rekam medis di
RSUD Kabupaten Karanganyar antara rawat
jalan, rawat inap dan IGD dijadikan satu
pengalokasian, yakni 00-00-00 s/d 99-99-99
sesuai dengan sistem database komputer
sehingga nomor rekam medis pasien akan
muncul secara otomatis. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa dokumen
yang mempunyai nomor ganda maka
diperlukan pengecekan atau penelitian ulang
pada sistem penomoran di sistem database
komputer untuk menghindari penomoran
dobel.
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan
secara umum di RSUD Kabupaten
Karanganyar telah tercantum dalam prosedur
tetap pendaftaran pasien rawat jalan.
Sedangkan khususnya prosedur tetap
pendaftaran rawat jalan peserta
JAMKESMAS belum tercantum dalam
prosedur tetap sehingga mengakibatkan
ketidaksesuaian petugas dalam
melaksanakan alur pendaftaran bagi pasien
rawat jalan peserta JAMKESMAS. Dalam
pelaksanaannya, RSUD Kabupaten
Karanganyar berpedoman pada keputusan
Menteri Kesehatan Nomor
686/MENKES/SK/2010 tanggal 2 Juni 2010
tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)
2010 yang dikeluarkan oleh Menteri
Kesehatan RI. Pedoman pelaksanaan
tersebut sudah dapat membantu dan
memudahkan petugas dalam melakukan
pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan
dengan JAMKESMAS.
2. Jenis Formulir dan Buku Catatan Yang
Digunakan Dalam Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan Peserta JAMKESMAS Di
RSUD Kabupaten Karanganyar
Buku dan formulir yang digunakan di
pendaftaran pasien rawat jalan peserta
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 55


JAMKESMAS sudah sesuai dengan surat
keputusan Menteri Kesehatan Nomor
686/MENKES/SK/2010, tanggal 2 Juni
2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)
tahun 2010 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan RI. Kelengkapan
persyaratan pasien rawat jalan dengan
JAMKESMAS meliputi foto copy kartu
JAMKESMAS, foto copy KK/ KTP dan
surat rujukan dari puskesmas yang bertujuan
untuk mendapatkan SKP JAMKESMAS
yang berisi nomor kartu JAMKESMAS,
nama, tanggal lahir, jenis kelamin dan
alamat asal pasien, nomor SKP, identitas
kunjungan dan jenis kunjungan serta catatan
identitas, yang dibubuhi stempel, nama dan
tanda tangan petugas PPATRS PT ASKES.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa kartu
peserta JAMKESMAS/ identitas kepesertaan
lainnya dan surat rujukan dari Puskesmas
dibawa ke loket Pusat Pelayanan
Administrasi Terpadu Rumah Sakit
(PPATRS) untuk diverifikasi kebenaran dan
kelengkapannya, selanjutnya dikeluarkan
Surat Keabsahan Peserta (SKP) oleh petugas
PT. ASKES (Persero), dan peserta
selanjutnya memperoleh pelayanan
kesehatan.
Proses pelayanan pendaftaran pasien
rawat jalan peserta Jamkesmas masih
menggunakan formulir bukti pembayaran
tarif paket INA DRG tetapi dalam proses
entry data pada sistem klaim telah
menerapkan software berdasarkan sistem
INA CBG. Sesuai dengan surat edaran
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2010 dengan nomor
IR.03.01/I/5707/10 yang menyatakan
berakhirnya lisensi grouper INA DRG sejak
30 September 2010 dan digantikan dengan
grouper INA CBG. RSUD Kabupaten
Karanganyar dalam mensosialisasikan
pemberlakuan sistem INA CBG yang baru
kepada petugas yang bertugas entry data
dalam sistem klaim selama ini tidak terjadi
kesulitan bagi petugas yang melaksanakan
entry data.
Penggunaan buku ekspedisi di RSUD
Kabupaten Karanganyar tidak selalu
digunakan dalam serah terima antar unit
pelayanan dikarenakan petugas pendaftaran
tidak selalu menuliskan nomor rekam medis
pada buku ekspedisi. Sehingga, dalam serah
terima tidak terdapat bukti serah terima
penerimaan dokumen rekam medis dari
petugas pendaftaran kepada petugas
poliklinik apabila dokumen rekam medis
didistribusikan ke unit yang bersangkutan.
3. Persyaratan Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Peserta JAMKESMAS di RSUD
Kabupaten Karanganyar
Pasien rawat jalan dengan
JAMKESMAS yang berobat ke RSUD
Kabupaten Karanganyar wajib melengkapi
persyaratan awal seperti kartu
JAMKESMAS asli, foto copy KTP (1
lembar), foto copy KK (1 lembar), surat
rujukan dari Puskesmas dan foto copy Kartu
JAMKESMAS (1 lembar). Persyaratan
kelengkapan JAMKESMAS diserahkan
kepada petugas PPATRS PT. ASKES
(Persero) untuk mendapatkan Surat
56 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


Keabsahan Peserta JAMKESMAS. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kepesertaan
pasien sebagai peserta JAMKESMAS.
Pasien yang memperoleh Surat Keabsahan
Peserta (SKP) ini berhak untuk mendapatkan
pelayanan rawat jalan dan bagi rumah sakit
berguna untuk melengkapi persyaratan klaim
ke PT ASKES (Persero). Hal ini sesuai
dengan ketentuan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 686/ MENKES/ SK/ 2010
tanggal 2 Juni 2010, pada verifikasi
kepesertaan JAMKESMAS dimana pihak
PT ASKES (Persero) bertugas melaksanakan
verifikasi dengan mencocokkan kartu
JAMKESMAS dari peserta yang berobat
untuk diterbitkan Surat Keabsahan Peserta
(SKP), yang dilengkapi Kartu Keluarga
(KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Apabila pasien belum melengkapi
persyaratan yang ditetapkan pihak RSUD
Kabupaten Karanganyar maka pasien diberi
waktu untuk melengkapi persyaratan dengan
mengumpulkan berkas tersebut langsung
kepada kepala rekam medis. Namun hal ini
tidak mengganggu pelayanan pendaftaran
dan pelayanan bagi pasien bahwa pasien
yang belum melengkapi persyaratan dapat
dilayani terlebih dahulu dengan
menyerahkan kartu JAMKESMAS asli
sebagai jaminan dan diserahkan kepada
petugas pendaftaran, maka peserta dapat
memperoleh Surat Keabsahan Peserta (SKP)
JAMKESMAS walaupun persyaratan
tersebut belum terpenuhi dalam batas waktu
1 24 jam. Apabila pasien JAMKESMAS
datang kembali untuk berobat (kunjung
ulang) dan belum melengkapi persyaratan
JAMKESMAS maka pasien tersebut tidak
bisa melakukan pendaftaran rawat jalan
dikarenakan masih ditahannya kartu
JAMKESMAS asli sehingga pasien tersebut
harus melengkapi persyaratan
JAMKESMAS terlebih dahulu dengan
menemui kepala rekam medis dengan
membawa persyaratan yang masih kurang.
Ketidaklengkapan persyaratan pendaftaran
pasien rawat jalan JAMKESMAS meliputi
identitas tidak sesuai antara kartu
JAMKESMAS dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK),
khususnya pada nama pasien dan tanggal
lahir, contohnya tanggal lahir pasien di kartu
JAMKESMAS adalah 10/7/1956 tetapi
ditulis di Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
Kartu Keluarga (KK) tanggal 10/07/1965
Petugas pelayanan pendaftaran pasien rawat
jalan meminta pasien untuk memenuhi
persyaratan yang belum lengkap tersebut
dengan meminta surat pengantar dari kantor
kelurahan yang menerangkan bahwa nama
atau tanggal lahir yang tertera antara kartu
JAMKESMAS dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK)
adalah orang yang sama dengan diberi
materai dan tanda tangan serta cap dari
kepala desa dan kecamatan. Hal ini sesuai
dengan pelaksanaan RSUD Kabupaten
Karanganyar tentang kelengkapan
persyaratan pasien JAMKESMAS bahwa
yang tidak lengkap dan ketidaksesuaian
antara kartu JAMKESMAS dan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK)
maka meminta surat bukti diri dari kelurahan
tempat pasien berdomisili.
Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 57


Khusus pasien yang cacat, miskin, tidak
berkeluarga dan dalam keadaan sakit dengan
membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP)
atau Kartu Keluarga (KK) dan Kartu
JAMKESMAS tetapi tanggal lahir tidak
sesuai dengan yang tercantum di Kartu
JAMKESMAS dengan di Kartu Keluarga
(KK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP)
maka pasien tersebut masih dapat dilayani
sebagai pasien dengan JAMKESMAS
dengan syarat mendapatkan pengesahan dari
petugas verifikator rumah sakit dengan
tujuan meminta petugas verifikator dapat
mengijinkan pasien tersebut untuk
mendapatkan pelayanan rawat jalan. Apabila
pasien JAMKESMAS merupakan pasien
anak dan belum memiliki kartu
JAMKESMAS maka pasien anak tersebut
agar mendapat pelayanan rawat jalan dengan
JAMKESMAS dapat menggunakan kartu
JAMKESMAS milik orang tua dengan
melampirkan foto copy akte kelahiran anak
tersebut. Selain itu, bila diketahui pasien
anak dengan JAMKESMAS terdapat data
identitas seperti tanggal lahir yang tidak
sesuai antara akte kelahiran dan KK
sehingga orang tua pasien anak dengan
JAMKESMAS harus meminta surat
keterangan dari kelurahan, sehingga kartu
JAMKESMAS milik orang tua pasien
tersebut dapat digunakan sebagai jaminan
pelayanan rawat jalan oleh pihak rumah
sakit. Hal ini sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan JAMKESMAS poin c halaman
12 yang berbuyi pasien bayi dan anak dari
pasangan peserta JAMKESMAS secara
otomatis menjadi peserta JAMKESMAS
dengan merujuk kartu orang tua dengan
catatan melampirkan surat keterangan lahir
dan kartu keluarga orang tuanya.
Syarat kepesertaan pasien JAMKESMAS
sudah disosialisasikan oleh pihak RSUD
Kabupaten Karanganyar sejak
dikeluarkannya surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 686/MENKES/SK/2010
tanggal 2 Juni 2010 dengan cara
menempelkan persyaratan kelengkapan
pasien JAMKESMAS pada tempat
pedaftaran pasien rawat jalan yaitu di sepan
loket pendaftaran atau di ruanng tunggu
pasien rawat jalan. Tujuannya agar setiap
pasien yang akan melakukan pendaftaran
sebagai pasien JAMKESMAS dapat
mengetahui tentang persyaratan yang
diperlukan sebagai peserta JAMKESMAS.
Hal ini sesuai dengan pengantar dari Menteri
Kesehatan RI, yang isinya harapan
kontribusi dan peranan pihak terkait,
Puskesmas dan jaringannya, balai-balai
kesehatan dan organisasi kemasyarakatan
termasuk lembaga-lembaga swadaya
masyarakat, pemerintah pusat dan daerah
untuk membantu kelancaran program
JAMKESMAS ini.
4. Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Peserta JAMKESMAS Di RSUD
Kabupaten Karanganyar
Alur prosedur pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Peserta JAMKESMAS sudah sesuai
dengan prosedur tetap pendaftaran pasien
rawat jalan. Akan tetapi dalam
pelaksanaanya, apabila dokumen rekam
medis pasien lama rawat jalan peserta
JAMKESMAS tidak ditemukan maka dalam
58 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


menelusuri kembali dokumen rekam medis
tersebut sangat sulit dikarenakan tidak
digunakannya buku ekspesdisi. Buku
ekspedisi hanya digunakan untuk membawa
dokumen rekam medis sesuai dengan
poliklinik yang dituju. Akan tetapi, petugas
tidak mencatat dokumen rekam medis yang
keluar dari ruang Filling dan dokumen
rekam medis yang kembali dari poliklinik
setelah selesai pelayanan.
Dalam pendistribusian rekam medis ke
poliklinik masih terlalu lama sehingga
menghambat pelayanan pasien di poliklinik
dan pasien terlalu lama menunggu panggilan
dikarenakan petugas poliklinik belum
menerima dokumen rekam medis pasien dari
petugas pendaftaran rawat jalan. Petugas
pendaftaran dalam melakukan
pendistribusian dokumen rekam medis rawat
jalan ke poliklinik menunggu dokumen
rekam medis sampai berjumlah banyak.
Berdasarkan hasil wawancara kepada
petugas, kurangnya jumlah petugas
pendaftaran rawat jalan mengakibatkan tidak
digunakannya buku ekspedisi serta
pendistribusian dokumen rekam medis ke
poliklinik yang terlalu lama. Apabila
penggunaan buku ekspedisi dilaksanakan
maka dianggap kurang efektif, karena proses
pendaftaran pasien akan terlalu lama.

SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan
peserta JAMKESMAS di RSUD
Kabupaten Karanganyar sudah sesuai
dengan prosedur tetap pendaftaran pasien
rawat jalan. Akan tetapi, belum ada
prosedur tetap tentang pendaftaran rawat
jalan peserta JAMKESMAS.
2. Jenis formulir dan buku catatan yang
digunakan dalam pendaftaran pasien
rawat jalan peserta JAMKESMAS di
RSUD Kabupaten Karanganyar adalah
KIB, lembar ringkasan riwayat poliklinik
(RM-20), formulir pembayaran tarif
paket INA DRG, Surat Keabsahan
Peserta (SKP) JAMKESMAS, lembar
resep, formulir laboratorium dan tidak
digunakannya buku ekspedisi dalam
serah terima dokumen.
3. Masih ditemui ketidaklengkapan
persyaratan pendaftaran pasien rawat
jalan peserta JAMKESMAS misalnya
kartu JAMKESMAS asli, foto copy
Kartu Tanda Penduduk (KTP), fotocopy
Kartu Keluarga (KK), foto copy kartu
JAMKESMAS, surat rujukan dari
puskesmas dan foto copy akte kelahiran
bagi pasien bayi dan anak.
4. Dalam pelaksanaan alur prosedur
pendaftaran pasien rawat jalan peserta
JAMKESMAS masih sangat sulit
menelusuri dokumen rekam medis pasien
rawat jalan lama peserta JAMKESMAS
apabila dokumen rekam medis tidak
ditemukan di ruang Filling. Serta dalam
pendistribusian dokumen rekam medis
ke poliklinik masih sangat lama sehingga
menyebabkan pelayanan poliklinik
terhambat dan pasien menunggu terlalu
lama.


Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 59


B. Saran
1. Perlu dibuatkan prosedur tetap
pendaftaran pasien rawat jalan peserta
JAMKESMAS. Adapun contoh prosedur
tetap pendaftaran pasien rawat jalan
peserta JAMKESMAS dapat dilihat di
Lampiran Saran (1).
2. Buku ekspedisi belum digunakan secara
maksimal, maka perlu dimaksimalkan
kembali penggunannya agar dokumen
rekam medis pasien rawat jalan peserta
JAMKESMAS dapat ditelusuri kembali
apabila tidak ditemukan di ruang Filling.
3. Untuk memudahkan proses pelengkapan
persyaratan untuk mendapatkan
pelayanan dari pihak rumah sakit dengan
cara mensosialisasikan persyaratan
secara periodik baik melalui madding
rumah sakit, brosur ataupun
disosialisasikan secara langsung oleh
petugas di ruang tunggu pendafatran
pasien rawat jalan. Sedangkan untuk
sosialisasi di luar rumah sakit, sebaiknya
pemerintah daerah lewat kepala desa
lebih tanggap terhadap penduduk yang
mempunyai kartu JAMKESMAS yang
sudah tidak berlaku.
4. Petugas perlu melakukan pengecekan
atau penelitian ulang terhadap sistem
penomoran untuk menghindari terjadinya
nomor rekam medis ganda.






DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. 2009. Pengantar Metodologi
Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta: Sebelas maret University
Press. Hal 53-4


Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta. Hal 23


Azwar, A .1996. Pengantar Administrasi
Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta:
Binarupa Aksara


Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : PT Gramedia


DepKes, RI. 1991. Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Rekam Medis.
Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Hal 3


________. 2006. Buku Pedoman
Penyelenggaraan Dan Prosedur
Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia. Jakarta : Depkes RI.


_______. 2010. Pedoman Pelaksanaan
Asuransi Kesehatan JAMKESMAS
2010. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.


IDI. 1994. Standar Layanan Medis volume 1
2nd ed. IDI. Jakarta.


Kemenkes, RI. 2010. Pedoman Pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Masyrakat 2010.
Jakarta : Kemenkes RI, hal 1


Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta

60 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 2010, Hal 38-61


PerMenKes No. 269/ MenKes/ PER/ III/
2008 Tentang Rekam Medis. Jakarta


Shofari, B. 2002. PSRK 02 Buku 1 Modul
Pembelajaran Rekam Medis Dan
Dokumentasi Rekam Medis.
Semarang : PORMIKI (Tidak
Dipublikasikan), hal 4-5







Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan...( Indrayani Eka Agustina, dkk) 61

Anda mungkin juga menyukai