Anda di halaman 1dari 8

BUKU PENUNTUN

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
(BLOK DMS)





























BAGIAN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

K A T A P E N G A N T A R




Untuk memenuhi kebutuhan para mahasiswa yang melakukan praktikum di Laboratorium
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, maka kami menerbitkan buku
Penuntun Praktikum yang dapat memenuhi persyaratan dasar untuk mengenal, mengetahui
dan memahami Farmakologi.

Dalam buku Penuntun Praktikum ini akan diberikan pengarahan praktikum mengenai
Farmakologi Umum, Farmakokinetik dan Farmakodinamik, Diuretik, Analgetik, Anti
Konvulsan, serta Obat Tradisional dan Tanaman Obat.

Akhir kata, segala saran yang membangun akan selalu kami terima dengan senang hati dan
mudah-mudahan buku Penuntun Praktikum ini dapat memberi bekal yang memadai untuk
memahami Farmakologi lebih lanjut.





Bandar Lampung, Oktober 2014

Laboratorium Farmakologi
FK Unila





















PERATURAN TATA TERTIB LABORATORIUM FARMAKOLOGI


PERATURAN UMUM
1. Praktikan tidak boleh masuk ruangan laboratorium sebelum jam praktikum
2. Praktikan harus mengisi absensi sebelum melakukan praktikum
3. Sebelum praktikum dimulai sewaktu-waktu akan diadakan response / test mengenai
percobaan-percobaan yang sudah / akan dilakukan, baik lisan atau tertulis.
4. Ketidakhadiran mahasiswa pada kegiatan praktikum harus disertai alas an yang sah.
Selanjutnya mahasiswa tersebut diserahkan kepada Dosen Pembimbingnya sesegera
mungkin. Ketidakhadiran tanpa alas an yang sah atau Ketidakhadiran lebih dari dua
kali menyebabkan mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti ujian praktikum
Biokimia.
5. Hasil-hasil pekerjaan praktikum, keaktifan berdiskusi, response-responsi, test-test,
akan diperhitungkan dalam menentukan nilai akhir pelajaran Biokimia.
6. Setelah selesai melakukan percobaan praktikum, mahasiswa mendiskusikan topic
bahasan dalam kelompok masing-masing.
Mahasiswa harus meminta paraf Dosen Pembimbing pada kartu praktikumnya setiap
selesai
melakukan kegiatan praktikum atau setelah menyerahkan makalah.
7. Mahasiswa diharuskan membuat laporan mengenai apa yang telah didiskusikan.
Laporan diserahkan minggu berikutnya.

PERATURAN KHUSUS
1. Jangan membuang kotoran/sampah ke dalam bak pencuci, buanglah ke tempat yang
telah disediakan.
2. Jangan memindahkan/membawa botol-botol reagen dari tempatnya.
3. Pergunakan zat-zat seefisien mungkin sesuai dengan buku petunjuk praktikum dan
jagalah supaya reagen tidak tercampur satu sama lain
4. Setiap kali sebelum dan sesudah praktikum, alat-alat harus diperiksa dahulu. Kalau ada
yang rusak/hilang segera laporkan.
5. Alat-alat yang rusak/hilang diganti oleh praktikan yang bersangkutan dalam waktu 1
minggu
6. Peminjaman alat-alat di luar inventaris sendiri, selalu memakai bon peminjaman.
Kalau alat dikembalikan, bon peminjaman alat harus diminta kembali.
7. Spesimen praktikum (darah, urin, air liur dan sebagainya) disiapkan oleh mahasiswa.
SANKSI-SANKSI
Praktikan-praktikan yang dianggap melanggar peraturan-peraturan di atas akan dikenakan
sanksi sesuai dengan berat ringannya pelanggaran, dan tidak diperkenankan mengikuti
praktikum sapai tak diperkenan mengikuti ujian.

Bandar Lampung, Oktober 2014

Bagian Farmakologi
FK Unila

















OAINS


Judul : Pengaruh Beberapa Obat Analgetik

Tujuan : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan
membandingkan efektifitas obat-obat analgetik non narkotik

Teori : Nyeri merupakan sensasi yang tidak mengenakkan dan dipengaruhi oleh
emosi. Nyeri adalah symptom adanya kerusakan jaringan tubuh akibat
trauma, dingin, invasi mikroba dan lain-lain, yang akan menyebabkan
pelepasan mediator nyeri antara lain prostaglandin, bradikinin, serotonin,
dsb.
Mediator nyeri akan mensensitasi atau berinteraksi dengan reseptor nyeri
yang disebut nosiseptor dan timbullah sensasi nyeri. Analgetik adalah obat
yang menekan (meringankan) sensasi nyeri. Dibedakan atas analgetik
narkotik dan OAINS. OAINS bekerja menghambat sintesa prostaglandin
melalui enzim siklooksigenase. Kekuatan analgetik, antiinflamasi dan efek
samping OAINS bervariasi.

Bahan, alat dan subyek percobaan :
Bahan / obat : Parasetamol
Antalgin
Asam Mefenamat
Asetosal
Sakharum Laktis
Obat-obatan dibungkus dan diberi kode

Alat-alat : Spignomanometer
Stetoskop
Beaker glass berisi air es
Termometer

Subyek Percobaan : Dua mahasiswa/mahasiswi dengan criteria inklusi :
- Sehat, tidak menderita gastritis (ulkus peptikum)
- Tidak sedang menggunakan obat-obat lain
- Tidak makan minimal 2 jam sebelum percobaan
- Tidak alergi terhadap obat OAINS
Keterangan :
- Orang diberikan dalam kode, subyek percobaan maupun pengamat tidak mengetahui
obat OAINS apa yang diberikan (tersamar gelap).
- Induksi nyeri dilakukan dengan menggunakan spignomanometer dan es.

Prosedur Percobaan :

Percobaan I
A. Kontrol
- Pasang spignomanometer pada lengan kiri atas dan pompalah sampai 180 mmHg.
Subyek membuka dan mengepalkan tangannya dengan frekuensi 1 kali tiap menit.
Catatlah :


1. Waktu percobaan dimulai
2. Waktu timbul sensasi nyeri yang konstan
- Percobaan yang sama dilakukan pada lengan kanan.
- Ulangi percobaan tersebut masing-masing 3 kali (bergantian dengan lengan kiri-
kanan).
- Hitung rata-rata waktu timbul sensasi nyeri sebagai ambang rangsang nyeri.

B. Perlakuan
- Setelah percobaan IA selesai, subyek percobaan segera minum obat yang diberikan
dengan segelas air.
- Setelah 1 jam, ulangi pengukuran-pengukuran seperti poin IA.


Percobaan II
A. Kontrol
- Masukkan kedua tangan subyek (sampai pergelangan tangan) ke dalam beaker glass
yang berisi air 0
0
C (es).
Perhatikan suhu air harus konstan
Catatlah :
1. Waktu percobaan dimulai
2. Waktu timbul sensasi nyeri yang konstan
- Percobaan yang sama dilakukan pada lengan kanan.
- Ulangi percobaan tersebut masing-masing 3 kali
- Hitung rata-rata waktu timbul sensasi nyeri sebagai ambang rangsang nyeri.

B. Perlakuan
- Setelah percobaan IIA selesai, subyek percobaan segera minum obat yang diberikan
dengan segelas air.
- Setelah 1 jam, ulangi pengukuran-pengukuran seperti poin IIA.

Catatan :
Hasil percobaan digabung semua kelompok dan dibuat suatu kedimpulan









Hasil Percobaan :




















Pembicaraan :


















Kesimpulan :






Pertanyaan :
1. Mengapa obat OAINS tidak boleh diberikan kepada penderita gastritis?







2. Sebutkan obat-obat OAINS yang :
a. aman pada wanita hamil
b. aman pada penderita gastritis
c. mempunyai efek anti inflamasi kuat
d. menimbulkan agranulositosis


Kepustakaan :

Anda mungkin juga menyukai