Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk bio, psiko, siosial, spiritual yang merupakan
suatu kesatuan yang utuh dari aspek jasamani dan rohani yang unik, karena
mempunyai bebagai macam kebutuhan sesuai denagn tahap
perkembangannya.( Laode Jumadi Gaffar, 19999,9 !
"pabila dari salah satu aspek diatas tidak terpenuhi maka akan
mengakibatkan terjadinay gangguan pada tubuh manusia terutama masalah
kesehatan saluran pencernaan yang erat kaitannya dengan lambung dimana
lampbung merupakan organ yang mencerna seluruh makanan yang di
konsumsi manusia.
Ganggun yang terjadi pada lambung merupakan salah satu bukti
kurang pedulinya masrakat terhadap masalah kesehatan sehingga berdampak
terhadap peningkatan angka kesakitan pada saluran cerna yang erat kaitannya
dengan gastritis.
"dapun faktor predisposisi terjadiany terjadinya gangguan lambung
tersebut diantaranya adala kebiasaan masyarakat sendiri terutama dalam
memmenuhi kebutuhan nutrisi, dimana pola makan tidak teratur dan kesalahan
dalam memilih jenis makanan.
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di
kelinik penyakit dalam pada umumnya.adapun lamanya pera#atan pada kasus
gastritis $ % hari sampai keluhan teratasi. ( "rjatmo &jokronegoro, '((1, 1') !
1
*ehubungan dengan hal tersebuat penulis yang bergerak dalam
bidang keseahatan khususnya kepera#atan harus dapat berperan aktif dalam
memberika asuhan kepera#atan baik secara langsung ataupun tidak langsung
melalaui pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses kepera#atn.
+leh karena itu supaya dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan menurunkan angka kesakitan dan kematian pada gangguan
saluran pencernaan. *ehingga penulis tertarik untuk mengambil kasus denagn
judul , "*-."/ 01213"4"&/ 2"5" &n. 5 51/G"/ G"*&36&6* 56
G15-/G *"763 3*- dr. *L"M1& G"3-& , dari tanggal ''8 '9 5esember
'((.
2. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
-ntuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam
memberikan asuhan kepera#atan pada klien dengan gastritis
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gastritis.
b. Mampu membuat analisa data pada klien gastritis.
c. Mampu menyusun rencana kepera#atan pada gangguan sistem
pencernaan pada lambung : gastritis.
d. Mampu melaksanakan tindakan kepera#atan.
e. Mampu menge;aluasi hasil tindakan yang dilakukan sesuai dengan
jangka #aktu yang ditentukan.
'
f. Mampu menggali kesenjangan antara teori dan praktek lapangan.
g. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan kepera#atan.
3. et!"e Penulisan
5alam penyusunan karya tulis ini metode yang digunakan adalah
metode deskriptif yang menggambarkan tentang masalah pada gangguan
saluran pencernaan pada lambung : Gastritis yang berbentuk studi kasus.
"dapun tekniknya :
1. 4a#ancara
2era#at mendapat respon dari klien dengan tatap muka, tanya
ja#ab dilakukan pada klien khususnya dan keluarga mengenai hal8hal
yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien saat ini, ri#ayat
kesehatan sekarang, dahulu, dan keluarganya.
'. +bser;asi
5ata yang dikumpulkan pada saat obser;asi adalah keadaan
umum, &&<, pemenuhan kebutuhan sehari8hari sehingga didapat data
yang berupa masalah klien.
. 2emeriksaan 7isik
=aitu proses inspeksi tubuh, palpasi, perkusi, auskultasi untuk
menentukan ada tidaknya kelainan yang dilakukan berdasarkan sistem
tubuh.

a. 6nspeksi
adalah suatu proses obser;asi yang dilaksanakan secara
sistemik, obser;asi dilaksanakan dengan menggunakan indera
penglihatan, pendengaran dan penciuman. *ebagai suatu alat untuk
mangumpulkan data.
b. 2alpasi
*uatu tehnik yang menggunakan indera peraba tangan dan jari
adalah suatu instrumen yang sensitif, adapun jenis pemeriksaan yang
menggunakan teknik palpasi adalah abdomen.
c. 2erkusi
"dalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk
membandingkan kiri dan kanan pada setiap daerah permukaan tubuh
dengan tijuan menghasilkan suara.
d. "uskultasi
2emeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan
oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop.
9. *tudi 5okumenter
5ata yang diperoleh berasal dari dokumen klien di ruangan
%. *tudi 0epustakaan
2enulis menggunakan sumber yang berkaitan dengan masalah
baik penyakit maupun proses kepera#atan pada khususnya yang diderita
oleh klien.
9
#. $istematika Penulisan
*istematika penulisan dalam penyusunan karya tulis ini terdiri dari %
bab yaitu :
>"> 6 : Menjelaskan pendahuluan yang merupakan tetang latar belakang
masalah, tujuan studi kasus, metode telaahan serta sistematika
penulisan.
>"> 66 : Merupakan tinjauan teoritis yang menguraikan tentang :
a. 0onsep dasar penyakit
&erdiri dari pengertian gastritie, klasifikasi dan penyebab dari
gastritie, anatomi dan fisisologi gastritis, fatopisiologi
gastritis. 5an danpak terhadap kebutuhan dasar manusia.
b. 2endekatan proses kepera#atan
=ang meliputi pangkajian, diagnosa kepera#atan,
perencanaan, pelaksanaan dan e;aluasi.
>"> 666 : Merupakan laporan kasus yang terdiri dari pengkajian, analisa
data, diagnosa kepera#atan, proses kepera#atn dan e;alausi serta
catatan perkembangan.
>"> 6< : 2embahasan yang berisi tahap pengkajain, tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan dan tahap e;aluasi.
>"> < : 0esimpulan dan 3ekomendasi
5"7&"3 2-*&"0"
%
BAB II
TIN%AUAN TE&'ITI$
A. K&N$EP DA$A'
1. 2engertian
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung, gambran
klinis yang ditemuakn berupa dispepsia atau indigesti berdasarkan
pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa sedangkan hasil poto
menujukan ireguralitas mukosa ( "ririf Mansjoer, 1999, 99!
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung terutama pad
mukosa gaster.( *ujono .adi, 1999, 1?1 !
'. 0lasifikasi dan penyebab gastritis
a. Gastritis "kut
Gastritis akut adalah infalamasi akut dari mukosa lambung
biasanya terbatas pada mukosa, tanda klinis dari gastritis akut bila
menmukan gejala8gejal berat
Gastritis akut dibagi kedalam ' golongan besar
1!Gastritis eksogen akut
&ipe gastritis ini biasanya disebabkan oleh faktor dari luar
misalnya bahan kimia, bakteri, iritan dan lian8lain.
'!Gastritis endogen akut
5isebabkan oleh kelainan dalam badan dan gastritis ini dan
gastritis ini oleh karen aracun atau toksin yang beredar dalam
darah. Gejala yang timbul bukan karen adisebabkan langsung
@
oleh mikro organisme pada mukosa lambung melainkan oleh
karen atoksin mikroorganisme tersebut yang menyebabkan
nekrosis pada kelenjar8kelenjar lambung dan menibulkan erosi
gastritis yang timbul adalah pangastitis. ( *ujono .adi, 1999,
1(? !
b. Gastritis 0ronik
"dalah suatu peradangan bagian mukosa lambung yang
menahun. Gastritis kronis baru merupakan diagnosa setelah
pemerikasaan histo patologi kelainan yang terjadi sulit dinuktikan
sebagai penyebab timbulnya keluhan. Maka dari itu diagnosa
gastritis kronis baru di tegakan setelah semua kemungkianan
disingkirkan.
Gastritis kronik sering dihubungkan dengan ulkus
peptikum dan karsinoma lambung, tapi hubungan sebab akibat
kedunya belum dapat dibuktikan.
"da dua jenis yang penting yaitu gastritis kronik fundus
dan antrum pilorum, pada beberapa penderita dijumpai hampir
semua bagian terkena pada fundus atau pilorum sering berupa
bercak8bercak difus. ( *oeparman dan *ar#ono 4spadji, Jakarta,
199(, 9@ !
>atasanya bila terdapat kelainan radang mukosa kronik
yang kemudian menyebabkan atrofi mukasa dan metafalasia
epitelial. *ebukan limposi dan limfosit di lmina proparia, dapat
)
mengenai suferpisial atau seluruh ketebalan mukosa, ciri8ciri
modifikasi ialah akti;asi ( neutropil intra epitel !. 0leainan
regeneratif, atrifia yang berpariasi kelainan regeneratif, meta plasia
menjadi meta plasia tipe epitel intestinal, dispalsia pada beberapa
kasus gastritis kronik superfisial. 2ilori bila ada ditemukan bersaing
dalam lapisan mukosa superfisial tapi tidak menginfasi. ( 3obbin
Aatran, 1GA, 9)( !
. "natomi 5an 7isiologi lmabung
Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang terletak di
daerah epigastrik diba#ah diapragma didepan pankreas. *ebagian
didaerah sebelah kiri hipokondria dan umbulikal, bentuknya seperti buah
pir berongga dan dapat mengembang. >again lambung terdiri dari
pundus, korpus, pilorus dan kardia. 2undus adalah bagian dari atas
lambung, pilorus adalh bagian bagtang utama dan horiBontal, sedangkan
kardia merupakan bagian yang berhubungan dengan esopagus dan bagian
ba#ah tersambung ke duodonum melalui sepingter pilorikum.lapisan
dalam lambung berada dilipatan mukosa dan terdapat kelenjar yang
mensekresi asam lambunag terdiri dari 9 sel :
a. *el chiep yang mensekresi enBim pepsinogen yang memnceran
protein
b. *el parietal yang menseckresi asam hidro klorida
c. *el penghasil mukus
?
d. *el gastrin dimana kira8kira 1%((8((( ml asam lambung disekresi
tiap hari yang bercampur dengan makanan.
*truktur lambung terdiri dari 9 lapisan yitu
a. Lapisan 2eritoneal yang merupakan laipisan mukosa
b. Lapisan berotot
1! *erabut longitudinal tidak daalm dan bersambung keeso;agus
'! *erabut sirkuler, paling tebal terletak di pilorus dan
membentuk spingter
! Lapisan sub mukus yang terdiri dari jaringan areoral yang
berisi pembuluh darah dan saluran limfe
9! Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam tebal dan
banyak kerutan
0elenjar lambung terdiri atas tiga kelenjar antara lain
1! 0elenjar kardio terleatk paling dekat lubang yang ada
disebelah esopagus dan mengeluarkan secret mukus alkali.
'! 0elenjar fundus, tubuler dan berisi berbagi jenis sel
! 0elenjar pilori
Lambung mempunyai fungsi sebagai berikut
1! *ebagai penerima makanan dan penampung jangka pendek
'! Mencampur makanan dan .AL untuk dicerna di usus halus
! 2rotein diubah menjadi pepton
9! *usu dibekukan dan kasein di kelurkan
%! 2encerna lemak
9
@! 7aktor nati anemi dibentuk
9. 2atofisiologi Gastritis
*timulus
( 5iet yang salah, Bat iritan obt8obatan seperti
aspiri, alkohol, nikotin, kafein, stres dan faktor genetik !
sekresi asam lambung meningkat
2eradangan mukosa Mual
lambung
Merangsang saraf "supan nutrisi
7eriper kurang
Merangsang pengeluaran Cat8Bat kimia 0ekuranagn ;olume
(serotinin, bradikinin, prostaglandin, histamain! Airan dalam tubuh
/yeri epigastrium
Merangsang sarf otonom /yeri epigstrium
Mengakti;asi norefinefrin
*araf simpatis terangsang untuk
Mengakti;asi 3"*
Menyakitkan organ tubuh
31M menurun

&idur terganggu
1(
%. 5ampak terhadap kebutuhan dasar manusia
a. /yeri
/yeri adalah sensasi subyektif rasa tidak nyaman ang biasanya
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial (J. Aor#in
1liBabet '(((:'''!.
3eseptor nyeri disebut nesiseptor8nosiseptor mencangkup ujung8
ujung saraf bebas yang bersespon terhadap berbagai rabgsangan
termasuk tekanan mekanis, diformasi suhu yang eDtrim dan berbagai
bahan kimia. 2ada rangsangan yang intensif, reseptor8reseptor lain
misalnya badan pacini dan meisner jugam mengisim informasi yang
dipersepsikan sebagai nyeri. "dapun Bat8Bat lama yang memperparah
nyeri antara lain adalah histamin, bradikinin, serotinin, serta beberapa
prostaglandin.
b. 2emenuhan kebutuhan niutrisi kurang dari kebutuhan
Mual adalah sensasi subyektif yang tidak menyenangkan dan
sering mendahului muntah. Mual disebabkan oleh distensi atau iritasi
dibagian mana saja dibagian saluran gastrointestinal (J. Aor#in
1liBabeth, '(((,%'(!.
Muntah adalah suatu refleks kompleks yang diperantarai oleh
pusat muntah dimedula oblongata otak, infus oferen yang berasal dari
lambung muncul sebagai reseftor terhadap nyeri.
11
&imbulnya gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan akibat terjadinya respon mual dan muntah sehingga asupan
nutrisi tidak terpenuhi.
c. 3esiko terjadinya kekurangan ;olume cairan
&imbulnya kekurangan ;olume cairan diakibatkan oleh
kehilangan cairan yang berlebihan akibat muntah dan kurangnya
asupan nuterisi dalam jangka #aktu yang lama.
d. 2erubahan pola istirahat tidur
2erubahan dapat terjadi akibat tuimbulnya rangsangan nyeri.
e. 2erubahan pola akti;itas
&erjadi akibat kurangnya asupan nutrisi.
f. "nsietas
&erjadi akibat kelemahan fisik karena kurangnya pengetahuan
tentang penyakit dan kondisi tubuh.
B. Pen"ekatan (r!ses ke(era)atan
Merupakan suatu metode yang sistematis untuk mengkaji respon
manusia terhadap masalah kesehatan dan membuat rencana untuk mengatasi
permasalahan tersebut (Aarol 2ertal "llen, 199?, '1!.
MasalEah kesehatan dapat berhubungan dengan klien keluarga
dan masyaraklat,jika kesehatan yang optimal tidak tercapai proses
kepera#atan harus dapat memfasilitasi kualitas kehhidupan yang maksimal
1'
berdasarkan keadaanya untuk mencapai derajat kehidupan yang lebih tinggi
selama hidupnya (/urassalam, '((1,('!
"dapun tahap proses kepera#atan adalah :
1. 2engkajian
2engajian adalah tahap a#al dari proses kepera#atan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data yuntuk dapat menge;aluasi dan mengidenti;ikasi
status klien (/urrasalam,'((1, 1)!! yang terdiri dari : data biografi,
ri#ayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pola akti;itas sehari8hari, Fsiko
sosial spiritual, dan data penunjang.
'. 5iagnosa kepera#atan
"dalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia
(status kesehatan atau perubahan pola! dan indi;idu atau kelompok dimana
pera#at secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
inter;ensi untuk menjafga setatus kesehatan.menurunkan, membatasi,
mencegah dan merubah. (/urassalam, '((1,%!.
. 2erencanaan
Meliputi pengembangan strategi dsesain untuk mencegah,
mengurangi atau mengoreksi masalah8masalah yang diidentifikasi pada
diagnosa kepera#atan (/urassalam, '((1,%1!.
9. 6mplementasi
"dalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik (/urassalam, '((1,@!.
1
&ujuannya adalah membentuk tujuan klien yang telah ditetapkan
yang mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyaklit,
pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. &ujuian dapat tercapai jika
klien mempunyai keinginn untuk berpartisisipasi dalam melaksanakan
tindakan kepera#atan.
%. 1;aluasi
"dalah tindakan intelektual untuk melengkapi tindakan
proses kepera#atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa, rencana,
dan pelaksanaan pkepera#atan yang sudah dicapai. Melalui e;aluasi
memungkinkan pera#ata untuk memonitor kesalahan8kesaElahan yang
terjadi selama tahap pengkajian analisa data dan pelaksanaan tindakan
kepera#atan. (/urassalam, '((1,1!.
19

Anda mungkin juga menyukai