Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Fakultas Teknik Jimbaran Bali e-mail: eugeniusindra@gmail.com
Abstrak Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk memproduksi energi listrik yang bersumber daya air.
Kata kunci: PLTA, Hidroelektrik, Turbin, Energi Air
I. PENDAHULUAN A. Pengertian PLTA Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah suatu sistem pembangkit energi listrik dengancara memanfaatkan aliran dari air yang kemudian dirubah menjadi energi listrik melaluiputaran turbin dan generator. Sistem yang mudah dan yang penting adalah ramah terhadap lingkungan. Pembangkit listrik adalah suatu rangkaian alat atau mesin yang mengubah energi mekanikal untuk menghasulkan energi listrik, biasanya rangkaian alat itu terdiri dari turbin dangenerator listrik. Fungsi dari turbin adalah untuk memutar rotor dari generator listrik sehinggadari putaran rotor itu dihasilkan energi listrik. Listrik yang dihasilkan dinaikkan dahulu voltasenya menjadi 150 KV s/d 500 KV melalui trafo step up. Penaikan tegangan ini berfungsi untuk mengurangi kerugian akibat hambatan pada kawat penghantar dalam proses transmisi.Dengan tegangan ekstra tinggi maka arus yang mengalir pada kawat penghantar menjadi kecil. Tegangan yang sudah dinaikkan kemudian ditransmisikan melalui jaringan Saluran UdaraTegangan Ekstra Tinggi (SUTET) ke Gardu Induk (GI), untuk diturunkan voltasenya menjaditegangan menengah 20 KV, kemudian tegangan menengah disalurkan melalui JaringanTegangan Menengah (JTM), ke trafo-trafo distribusi. Di trafo-trfo distribusi voltasenyaditurunkan dari 20 KV menjadi 220 volt dari trafo- trafo distribusi disalurkan melalui JaringanTegangan Rendah (JTR) ke pelanggan listrik.
B. Sejarah PLTA Tenaga air telah dimanfaatkan orang-orang zaman dahulu terutama untuk menumbuk gandum atau dimanfaatkan keperluan lainnya. Baru pada pertengahan 1770-an, insinyur Perancis, Bernard Forest de Belidor, memublikasikan buku yang berjudul Architecture Hydraulique. Hydropower lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit tersebut menghasilkan tenaga listrik dengan menfaatkan kekuatan gravitasi dari air terjun atau arus air. PLTA ini termasuk bentuk energi terbarukan (renewable energy) yang digunakan secara luas. Dibandingkan pembangkit listrik tipe lain, PLTA tergolong pembangkit yang tidak menghasilkan limbah secara langsung. Kelebihan lain adalah level emisi gas rumah kaca karbondioksida (CO2) dari PLTA yang sangat rendah dibandingkan dengan pembangkit yang menggunakan bahan bakar dari fosil. Dengan besarnya keuntungan tersebut, banyak negara membangun PLTA untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka. Data 2006 menunjukkan bahwa kapasitas PLTA yang tersebar di seluruh dunia idengan 777 GWe telah mampu memasok 2.998 TWh. Artinya, hampir 20% kebutuhan listrik dunia berasal dari PLTA atau sekitar 88% sumber energi terbarukan berasal dari pemanfaatan tenaga air. Namun sejumlah pertanyaan muncul, sejak kapan sebenarnya PLTA itu berdiri? Dalam buku itu, dia menjelaskan tentang mesin hidrolik aksis vertikal dan horizontal.Selanjutnya pada abab ke-19, generator elektrik dikembangkan dan kini dikombinasikan dengan mesin hidrolik. Permintaan meningkat seiring Revolusi Industri yang mendorong pembangunan. Tepat pada 1878, untuk pertama kalinya di dunia dibangun rumah pembangkit hydroelectricity dengan nama Cragside di Northumberland, Inggris. Tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 1881, pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air, Schoelkopf Power Station No 1 dekat Niagara Falls, Amerika Serikat (AS). Setelah itu, beberapa PLTA dibangun. Pembangkit listrik hidroelektrik Edison atau diberi nama Vulcan Street Plant beroperasi pada 30 September 1882 dengan kapasitas 12,5 kilowatt di Appleton, Winconsin, AS. Sampai 1886,sebanyak 45 Pembangkit Listrik Tenaga Air dibangun di AS dan Kanada. Bahkan memasuki 1889, PLTA tumbuhdengan cepat dan saat itu AS memiliki 200 PLTA. Pada awal abad ke-20, banyak PLTA skala kecil dibangun perusahaan komersial di daerah pegunungan dekat area metropolitan. Kota Grenoble, Prancis pun untuk pertama kalinya menggelar pameran bertajuk ‘International Exhibition of Hydropower and Tourism’ yang didatangi jutaan pengunjung. Selanjutnya, pada 1920, sebanyak 40% pembangkit di AS merupakan PLTA hingga mendorong pemerintah membuat Federal Power Act yang dijadikan undang- undang dan dasar hukum. Federal Power Act mengatur pembentukan Komisi Pembangkit Federal yang bertugas mengatur PLTA di sumber air dan tanah negara bagian. Ketika skala PLTA kian besar, bendungan dari pembangkit dikembangkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik, tetapi termasuk mengendalikan banjir, irigasi, dan navigasi. Seiring dengan begitu bermanfaatnya PLTA untuk memenuhi bermacam kebutuhan, pemerintah negara bagian pun menggelontorkan anggaran untuk pembangunan PLTA skala besar dan PLTA dimiliki pemerintah. Pada 1933, dibangun PLTA Tennessee Valley Authorty dan Bonneville Power Administration pada 1937. Di Indonesia sendiri pertama kali dibangun PLTA pada tahun 1923 di Bengkok dan Dago yang memanfaatkan dataran tinggi di Bandung, Jawa Barat. PLTA ini memanfaatkan aliran sungai Cikapundung. Kedua PLTA tersebut dapat menghasilkan yaitu Bengkok (3x1050 KW) dan Dago (1x 700KW). Semenjak itu pembangunan PLTA di Indonesia terus digencar ke seluruh wilayah di Indonesia. II. TEORI A. Konstruksi/Komponen PLTA
Komponen-komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Damberfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan airyang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir, contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2.6 miliar kubik.Hampir semua PLTA mengandalkan bagian ini untuk membendung air dari sungai hingga terbentuk danau. Pada PLTA tertentu dam dimanfaatkan untuk tempat rekreasi. a. Intake, pintu air untuk masuknya aliran air menuju ke turbin melalui penstock. b. Penstock, saluran pipa air yang menuju ke turbin. Di dalam pipa ini tekanan air naik.Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akanmemukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini dihubungkanke generator. Generator terdiri dari berbagai jenis turbin Francis, Kaplan, Pelton dan lain lain.
Turbin mesin yang memutar generator. Biasanya turbin dipakai adalah Francis turbin. Sebuah turbin mempunyai berat sampai 172 ton dan kecepatan putaran 90 rpm. - Generator mesin pengahasil listrik. - Tansformer untuk mengubah tegangan rendah ke tegangan yang lebih tinggi atau sebaliknya. - Power lines jaringan listrik 3 fase, baik saluran udara maupun saluran bawah tanah. - Outflow aliran air yang melewati impeller akan dialirkan lagi ke dam. Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros (gear-box) yang memanfaatkan putaran turbin untuk memutar kutub magnet di dalam generator sehingga terjadi pergerakkan electron yang membangkitkan listrik. Trafo digunakan untuk menaikkan tegangan arus bolak- balik (AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melaui transmisi. Trafo yang digunakan adalah trafo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah-rumah atau industri. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara tegangannya diturunkan lagi dengan trafo step down untuk mengalirkan air dari dam ke turbin setelah air itu dibuang. Saat ini ada teknologi baru dikenal dengan pumped-storage plant. Pumped-storage plant memiliki dua penampungan, yaitu: a. Waduk utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik. b. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower reservoir sebelum dibuang ke sungai. Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan dipompa ke upper reservoir, cadangan air pada waduk utama tetap stabil.
Bagian-Bagian Secara Umum Turbin a) Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari : - Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan Oleh nozzle. - Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar\ yang dihasilkan oleh sudu. - Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem. b) Stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari : - Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam sistem besar. - Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari turbin.
Jenis-JenisTurbin Air 1) Turbin Pelton
Gambar 2.Turbin Pelton
A.Keuntungan turbin pelton a) Daya yang dihasilkan besar. b) Konstruksi yang sederhana. c) Mudah dalam perawatan. d) Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir. B.Kekurangan a) Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak. b) Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran atau nosel. c) Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan gesekan dengan permukaan sudu turbin.
2) Turbin Turgo
Gambar 3.Turbin Turgo Turbin turgo Dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda keuntungankerugianjuga sama.
3) Turbin Crossflow
Gambar 4.Turbin Crossflow
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jeis turbin aksi (impulse turbine). Pemakaian jenis Turbin Cross- Flow lebih menguntungkan dibanding dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya. Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan bahan yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow lebih kecil dan lebih kompak dibanding kincir air.
4) Turbin francis
Gambar 5.Turbin Francis Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial. Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu air masuk ke roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam sudu pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimanfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam dalam air. Air yang masuk kedalam turbin dialirkan melalui pengisian air dari atas turbin (schact) atau melalui sebuah rumah yang berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja. Daya yang dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah. Pembukaan sudu pengarah dapat dilakuakan dengan tangan atau dengan pengatur dari oli tekan(gobernor tekanan oli), dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil. Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa dialirkan keluar lewat saluran air di bawah dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.
B. Prinsip Kerja PLTA
Gambar 7.Diagram Alir Prinsip Kerja PLTA
Sementara prinsip kerja suatu PLTA secara umum adalah menghimpun air dalam waduk atau bendungan atau kolam tando tahunan yang berfungsi dasar untuk menampung air dan menaikkan tinggi tekan air (head) yang merupakan potensi air sungai lalu menyalurkannya ke turbin dalam gedung sentral yang terletak lebih rendah dari waduk. Selanjutnya turbin menyalurkan energi air ke generator yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Prinsip dasar pembangkitan energi PLTA adalah pokok hukum hidrodinamika persamaan Bernoulliyang merupakan turunan dari hukum kekekalan energi dalam fluidayang secara matematis adalah P + V2 + gh = konstan, yakni P (pressure) adalah tekanan, (dibaca: rho) merupakan massa jenis dan V (velocity) adalah kecepatan aliran, dan g (gravity) yakni gaya gravitasi bumi dan h (height) adalah tinggi zat cair. Dengan kata lain terdapat hubungan antara tekanan, kecepatan aliran dan letak (tinggi atau rendah) terhadap aliran air. Sehingga semakin tinggi letak air maka semakin besar tekanan air yang berefek semakin tingginya kecepatan air untuk menggerakkan turbin dan energi listrik yang dihasilkan pun semakin besar. Dalam hubungan dengan reservoir air maka h (height) adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan muka air keluar dari kincir air/turbin air. Total energi yang tersedia dari suatu reservoir air adalah merupakan energi potensial air. Adanya udara bertekanan tinggi yang timbul akibat pengisian saluran pelimpah atau pipa pesat juga diperhitungkan dengan adanya pipa udara atau pipa gelombang yang diletakkan di ujung saluran pelimpah sebelum pintu masuk pipa pesat. Udara bertekanan tinggi tersebut dapat merusak turbin bila tidak diserap oleh pipa gelombang. Energi Potensial Air pada dam yang memiliki ketinggian Energi Kinetik Air yang bergerak melalui reservior Energi Mekanik Putaran pada turbin Energi Listrik Putaran rotor generator Air yang mengalir menuju turbin juga menghasilkan arus balik yang bergelombang tinggi akibat pengaturan pemasukan air dalam turbin oleh penggerak turbin sehingga terjadi penolakan sebagian arus air. Arus balik ini dapat memperlambat arus air menuju turbin dan meningkatkan pukulan tekanan air (over pressure) terhadap dinding saluran pipa pesat. Dalam kasus seperti ini dibutuhkan tangki gelombang yang berfungsi sebagai penyangga yang menyerap peningkatan guncangan tekanan dengan cara menampung arus balik tersebut. Air yang mengalir melalui pipa-pipa selalu mempunyai head dan tinggi kinetik. Pada pintu pemasukan ke penggerak turbin (turbine runner), tinggi tekan dapat secara utuh diubah menjadi tinggi kinetik dalam keadaan tekanan jet air keluar dari satu atau lebih mulut pipa pemancar (nozzle) dan mengenai sudu-sudu roda. Pada kondisi seperti ini pancaran jet bebas akan menjadi tekanan atmosfer. Pada jenis turbin Francis yang digunakan PLTA Cirata yang termasuk turbin tekan atau turbin reaksi dan bekerja dengan aliran air bertekanan, penggerak turbin langsung mengubah tenaga kinetik dan tenaga tekanan menjadi tenaga mekanik secara bersamaan. Turbin-turbin hidrolik berhubungan erat dengan generator. Poros penggerak turbin berhubungan langsung dengan generator sehingga tenaga mekanik yang diproduksi dialirkan ke generator yang memiliki kumparan kawat rotor dan stator yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Stator adalah susunan rangka baja yang dipipihkan sebagai inti magnet dan berbentuk medan magnet yang merupakan kepala rotor. Dengan berputarnya rotor karena perputaran poros turbin yang dihubungkan dengan poros generator, energi mekanik dari turbin memasuki medan magnet dan berubah menjadi energi listrik.
III. APLIKASI A. Proses Kerja PLTA
Gambar 8. Skema Cara Kera PLTA
Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah Dam. Airnya ditampung dalam waduk yang kemudian dialirkan melaui Pintu Pengambilan Air (Intake Gate) yang selanjutnya masuk ke dalam Terowongan Tekan (Headrace Tunnel). Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock), air harus melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang berfungsi untuk mengamankan pipa pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa disebut sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Inlet Valve) ditutup seketika. Setelah Katup Utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong (Spiral Case). Aliran air yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air mengalir keluar melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran Pembuangan (Tail Race). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan poros Generator sehingga menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo Utama (Main Transformer), energi listrik disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV ke konsumen melalui Gardu Induk. Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik. Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya jatuh air yang mendorong baling- baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling- baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll. Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC. Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.
IV. PENUTUP A. Kesimpulan Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Dam atau bendungan berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. Contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik. Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya jatuh air yang mendorong baling- baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling- baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll. Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC. Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau industri.Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.
B. Saran Saran yang dapat diberikan adalah agar dilakukan studi secara langsung di lapangan. Agar data-data yang dibutuhkan lebih akurat. Bisa dilakukan penelitian terhadap PLTA yang da di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Melanda Devi Amanta. 2013, Pembangkit Listrik Tenaga Air, http://firman91tte.blogspot.co m/2012/11/plta.html, Diakses pada tanggal 10Oktober 2014. Published by bangkit1110. 2011, Pembangkit Listrik Tenaga Air, https://www.scribd.com/doc/2 21182534/Pembangkit-Listrik- Tenaga-Air-6, diakses pada tanggal 10 Oktober 2014. https://www.scribd.com/docu ment_downloads/direct/8588 1363?extension=docx&ft=141 3169405<=1413173015&us er_id=236837698&uahk=Vz+ 3G1VA3qtvgmMjbtX+RazUX Y4, diakses pada tanggal 12 Oktober 2014. Published by erick2506, 2011, https://www.scribd.com/doc/2 35677509/1975-Pembangkit- Listrik-Tenaga-Air, diakses pada tanggal 12 Oktober 2014. Published by Agung Kusuma Wijaya, 2011, https://www.scribd.com/doc/2 37373945/Prinsip-Kerja- Pembangkit-Listrik-Tenaga- Air