Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

Indragian Eugenius Julio Wijaya (1204405022)


Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Kampus Fakultas Teknik Jimbaran Bali
e-mail: eugeniusindra@gmail.com

Abstrak
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi
masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi
masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat sumber energi lain
mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi sumber
yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi pembangkit
listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia
kaya akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk
memproduksi energi listrik yang bersumber daya air.

Kata kunci: PLTA, Hidroelektrik, Turbin, Energi Air

I. PENDAHULUAN
A. Pengertian PLTA
Pembangkit listrik tenaga
air (PLTA) adalah suatu
sistem pembangkit energi
listrik dengancara
memanfaatkan aliran dari air
yang kemudian dirubah
menjadi energi listrik
melaluiputaran turbin dan
generator. Sistem yang
mudah dan yang penting
adalah ramah terhadap
lingkungan.
Pembangkit listrik adalah
suatu rangkaian alat atau
mesin yang mengubah energi
mekanikal untuk
menghasulkan energi listrik,
biasanya rangkaian alat itu
terdiri dari turbin dangenerator
listrik. Fungsi dari turbin
adalah untuk memutar rotor
dari generator listrik
sehinggadari putaran rotor itu
dihasilkan energi listrik. Listrik
yang dihasilkan dinaikkan
dahulu voltasenya menjadi
150 KV s/d 500 KV melalui
trafo step up. Penaikan
tegangan ini berfungsi untuk
mengurangi kerugian akibat
hambatan pada kawat
penghantar dalam proses
transmisi.Dengan tegangan
ekstra tinggi maka arus yang
mengalir pada kawat
penghantar menjadi kecil.
Tegangan yang sudah
dinaikkan kemudian
ditransmisikan melalui
jaringan Saluran
UdaraTegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) ke Gardu Induk (GI),
untuk diturunkan voltasenya
menjaditegangan menengah
20 KV, kemudian tegangan
menengah disalurkan melalui
JaringanTegangan Menengah
(JTM), ke trafo-trafo distribusi.
Di trafo-trfo distribusi
voltasenyaditurunkan dari 20
KV menjadi 220 volt dari trafo-
trafo distribusi disalurkan
melalui JaringanTegangan
Rendah (JTR) ke pelanggan
listrik.

B. Sejarah PLTA
Tenaga air telah
dimanfaatkan orang-orang
zaman dahulu terutama untuk
menumbuk gandum atau
dimanfaatkan keperluan
lainnya. Baru pada
pertengahan 1770-an, insinyur
Perancis, Bernard Forest de
Belidor, memublikasikan buku
yang berjudul Architecture
Hydraulique.
Hydropower lebih
dikenal di Indonesia dengan
sebutan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA).
Pembangkit tersebut
menghasilkan tenaga listrik
dengan menfaatkan kekuatan
gravitasi dari air terjun atau
arus air. PLTA ini termasuk
bentuk energi terbarukan
(renewable energy) yang
digunakan secara luas.
Dibandingkan pembangkit
listrik tipe lain, PLTA tergolong
pembangkit yang tidak
menghasilkan limbah secara
langsung.
Kelebihan lain adalah
level emisi gas rumah kaca
karbondioksida (CO2) dari
PLTA yang sangat rendah
dibandingkan dengan
pembangkit yang
menggunakan bahan bakar
dari fosil. Dengan besarnya
keuntungan tersebut, banyak
negara membangun PLTA
untuk memenuhi kebutuhan
listrik mereka.
Data 2006 menunjukkan
bahwa kapasitas PLTA yang
tersebar di seluruh dunia
idengan 777 GWe telah
mampu memasok 2.998 TWh.
Artinya, hampir 20%
kebutuhan listrik dunia berasal
dari PLTA atau sekitar 88%
sumber energi terbarukan
berasal dari pemanfaatan
tenaga air.
Namun sejumlah
pertanyaan muncul, sejak
kapan sebenarnya PLTA itu
berdiri? Dalam buku itu, dia
menjelaskan tentang mesin
hidrolik aksis vertikal dan
horizontal.Selanjutnya pada
abab ke-19, generator elektrik
dikembangkan dan kini
dikombinasikan dengan mesin
hidrolik.
Permintaan meningkat
seiring Revolusi Industri yang
mendorong pembangunan.
Tepat pada 1878, untuk
pertama kalinya di dunia
dibangun rumah pembangkit
hydroelectricity dengan nama
Cragside di Northumberland,
Inggris. Tiga tahun kemudian
atau tepatnya pada 1881,
pusat Pembangkit Listrik
Tenaga Air, Schoelkopf Power
Station No 1 dekat Niagara
Falls, Amerika Serikat (AS).
Setelah itu, beberapa
PLTA dibangun. Pembangkit
listrik hidroelektrik Edison atau
diberi nama Vulcan Street
Plant beroperasi pada 30
September 1882 dengan
kapasitas 12,5 kilowatt di
Appleton, Winconsin, AS.
Sampai 1886,sebanyak 45
Pembangkit Listrik Tenaga Air
dibangun di AS dan Kanada.
Bahkan memasuki 1889,
PLTA tumbuhdengan cepat
dan saat itu AS memiliki 200
PLTA.
Pada awal abad ke-20,
banyak PLTA skala kecil
dibangun perusahaan
komersial di daerah
pegunungan dekat area
metropolitan. Kota Grenoble,
Prancis pun untuk pertama
kalinya menggelar pameran
bertajuk ‘International
Exhibition of Hydropower and
Tourism’ yang
didatangi jutaan pengunjung.
Selanjutnya, pada 1920,
sebanyak 40% pembangkit di
AS merupakan PLTA hingga
mendorong pemerintah
membuat Federal Power Act
yang dijadikan undang-
undang dan dasar hukum.
Federal Power Act mengatur
pembentukan Komisi
Pembangkit Federal yang
bertugas mengatur PLTA di
sumber air dan tanah negara
bagian. Ketika skala PLTA
kian besar, bendungan dari
pembangkit dikembangkan
bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan listrik, tetapi
termasuk mengendalikan
banjir, irigasi, dan navigasi.
Seiring dengan begitu
bermanfaatnya PLTA untuk
memenuhi bermacam
kebutuhan, pemerintah
negara bagian pun
menggelontorkan anggaran
untuk pembangunan PLTA
skala besar dan PLTA dimiliki
pemerintah. Pada 1933,
dibangun PLTA Tennessee
Valley Authorty dan Bonneville
Power Administration pada
1937.
Di Indonesia sendiri
pertama kali dibangun PLTA
pada tahun 1923 di Bengkok
dan Dago yang
memanfaatkan dataran tinggi
di Bandung, Jawa Barat.
PLTA ini memanfaatkan aliran
sungai Cikapundung. Kedua
PLTA tersebut dapat
menghasilkan yaitu Bengkok
(3x1050 KW) dan Dago (1x
700KW). Semenjak itu
pembangunan PLTA di
Indonesia terus digencar ke
seluruh wilayah di Indonesia.
II. TEORI
A. Konstruksi/Komponen
PLTA

Komponen-komponen dasar
PLTA berupa dam, turbin,
generator dan transmisi.
Damberfungsi untuk menampung
air dalam jumlah besar karena
turbin memerlukan pasokan
airyang cukup dan stabil. Selain
itu dam juga berfungsi untuk
pengendalian banjir, contoh
waduk Jatiluhur yang
berkapasitas 3 miliar kubik air
dengan volume efektif sebesar
2.6 miliar kubik.Hampir semua
PLTA mengandalkan bagian ini
untuk membendung air dari
sungai hingga terbentuk danau.
Pada PLTA tertentu dam
dimanfaatkan untuk tempat
rekreasi.
a. Intake, pintu air untuk
masuknya aliran air
menuju ke turbin melalui
penstock.
b. Penstock, saluran pipa air
yang menuju ke turbin. Di
dalam pipa ini tekanan air
naik.Turbin berfungsi untuk
mengubah energi
potensial menjadi energi
mekanik. Air akanmemukul
sudu-sudu dari turbin
sehingga turbin berputar.
Perputaran turbin ini
dihubungkanke generator.
Generator terdiri dari
berbagai jenis turbin
Francis, Kaplan, Pelton
dan lain lain.

Turbin mesin yang memutar
generator. Biasanya turbin
dipakai adalah Francis turbin.
Sebuah turbin mempunyai berat
sampai 172 ton dan kecepatan
putaran 90 rpm.
- Generator mesin pengahasil
listrik.
- Tansformer untuk mengubah
tegangan rendah ke tegangan
yang lebih tinggi atau sebaliknya.
- Power lines jaringan listrik 3
fase, baik saluran udara maupun
saluran bawah tanah.
- Outflow aliran air yang melewati
impeller akan dialirkan lagi ke
dam.
Generator dihubungkan ke
turbin dengan bantuan poros
(gear-box) yang memanfaatkan
putaran turbin untuk memutar
kutub magnet di dalam generator
sehingga terjadi pergerakkan
electron yang membangkitkan
listrik.
Trafo digunakan untuk
menaikkan tegangan arus bolak-
balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan
melaui transmisi. Trafo yang
digunakan adalah trafo step up.
Transmisi berguna untuk
mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah-rumah atau industri.
Pembangkit listrik tenaga air
konvensional bekerja dengan
cara tegangannya diturunkan lagi
dengan trafo step down untuk
mengalirkan air dari dam ke
turbin setelah air itu dibuang.
Saat ini ada teknologi baru
dikenal dengan pumped-storage
plant. Pumped-storage plant
memiliki dua penampungan,
yaitu:
a. Waduk utama (upper reservoir)
seperti dam pada PLTA
konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk
menghasilkan listrik.
b. Waduk cadangan (lower
reservoir). Air yang keluar dari
turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang ke
sungai.
Pada saat beban puncak air
dalam lower reservoir akan
dipompa ke upper reservoir,
cadangan air pada waduk utama
tetap stabil.


Bagian-Bagian Secara Umum
Turbin
a) Rotor yaitu bagian yang
berputar pada sistem yang
terdiri dari :
- Sudu-sudu berfungsi untuk
menerima beban pancaran
yang disemprotkan
Oleh nozzle.
- Poros berfungsi untuk
meneruskan aliran tenaga
yang berupa gerak putar\
yang dihasilkan oleh sudu.
- Bantalan berfungsi
sebagai perapat-perapat
komponen-komponen
dengan
tujuan agar tidak
mengalami kebocoran pada
sistem.
b) Stator yaitu bagian yang diam
pada sistem yang terdiri dari :
- Pipa pengarah/nozzle
berfungsi untuk
meneruskan alira fluida
sehinggatekanan dan
kecepatan alir fluida yang
digunakan di dalam
sistem besar.
- Rumah turbin berfungsi
sebagai rumah kedudukan
komponen komponen dari
turbin.

Jenis-JenisTurbin Air
1) Turbin Pelton


Gambar 2.Turbin Pelton

A.Keuntungan turbin pelton
a) Daya yang dihasilkan besar.
b) Konstruksi yang sederhana.
c) Mudah dalam perawatan.
d) Teknologi yang sederhana
mudah diterapkan di daerah
yang terisolir.
B.Kekurangan
a) Karena aliran air berasal
dari atas maka biasanya
reservoir air atau
bendungan air, sehingga
memerlukan investasi yang
lebih banyak.
b) Turbin pelton digolongkan
ke dalam jenis turbin impuls
atau tekanan sama. Karena
selama mengalir di
sepanjang sudu-sudu turbin
tidak terjadi penurunan
tekanan, sedangkan
perubahan seluruhnya
terjadi pada bagian
pengarah pancaran atau
nosel.
c) Energi yang masuk ke roda
jalan dalam bentuk energi
kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi
kinetik dikonversikan
menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi
terlepas dan sebagian lagi
digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan
sudu turbin.




2) Turbin Turgo




Gambar 3.Turbin Turgo
Turbin turgo Dapat beroperasi
pada head 30 s/d 300 m. Seperti
turbin pelton turbin turgo
merupakan turbin impulse, tetapi
sudunya
berbeda keuntungankerugianjuga
sama.

3) Turbin Crossflow

Gambar 4.Turbin Crossflow

Turbin Cross-Flow adalah
salah satu turbin air dari jeis
turbin aksi (impulse turbine).
Pemakaian jenis Turbin Cross-
Flow lebih menguntungkan
dibanding dengan pengunaan
kincir air maupun jenis turbin
mikro hidro lainnya. Penggunaan
turbin ini untuk daya yang sama
dapat menghemat biaya
pembuatan penggerak mula
sampai 50 % dari penggunaan
kincir air dengan bahan yang
sama. Penghematan ini dapat
dicapai karena ukuran Turbin
Cross-Flow lebih kecil dan lebih
kompak dibanding kincir air.

4) Turbin francis

Gambar 5.Turbin Francis
Turbin Francis merupakan
salah satu turbin reaksi. Turbin
dipasang diantara sumber air
tekanan tinggi di bagian masuk
dan air bertekanan rendah di
bagian keluar. Turbin Francis
menggunakan sudu pengarah.
Sudu pengarah mengarahkan air
masuk secara tangensial.
Turbin francis bekerja dengan
memakai proses tekanan lebih.
Pada waktu air masuk ke roda
jalan, sebagian dari enrgi tinggi
jatuh telah bekerja di dalam sudu
pengarah diubah sebagai
kecepatan air masuk. Sisa energi
tinggi jatuh dimanfaatkan dalam
sudu jalan, dengan adanya pipa
isap memungkinkan energi tinggi
jatuh bekerja di sudu jalan
dengan semaksimum mungkin.
Turbin yang dikelilingi dengan
sudu pengarah semuanya
terbenam dalam air. Air yang
masuk kedalam turbin dialirkan
melalui pengisian air dari atas
turbin (schact) atau melalui
sebuah rumah yang berbentuk
spiral (rumah keong). Semua
roda jalan selalu bekerja. Daya
yang dihasilkan turbin diatur
dengan cara mengubah posisi
pembukaan sudu pengarah.
Pembukaan sudu pengarah
dapat dilakuakan dengan tangan
atau dengan pengatur dari oli
tekan(gobernor tekanan oli),
dengan demikian kapasitas air
yang masuk ke dalam roda turbin
bisa diperbesar atau diperkecil.
Pada sisi sebelah luar roda jalan
terdapat tekanan kerendahan
(kurang dari 1 atmosfir) dan
kecepatan aliran yang tinggi. Di
dalam pipa isap kecepatan
alirannya akan berkurang dan
tekanannya akan kembali naik
sehingga air bisa dialirkan keluar
lewat saluran air di bawah
dengan tekanan seperti keadaan
sekitarnya.







B. Prinsip Kerja PLTA


Gambar 7.Diagram Alir Prinsip Kerja
PLTA

Sementara prinsip kerja suatu
PLTA secara umum adalah
menghimpun air dalam waduk
atau bendungan atau kolam
tando tahunan yang berfungsi
dasar untuk menampung air dan
menaikkan tinggi tekan air (head)
yang merupakan potensi air
sungai lalu menyalurkannya ke
turbin dalam gedung sentral yang
terletak lebih rendah dari waduk.
Selanjutnya turbin menyalurkan
energi air ke generator yang akan
mengubahnya menjadi energi
listrik.
Prinsip dasar pembangkitan
energi PLTA adalah pokok
hukum hidrodinamika persamaan
Bernoulliyang merupakan
turunan dari hukum kekekalan
energi dalam fluidayang secara
matematis adalah P + V2 +
gh = konstan, yakni P (pressure)
adalah tekanan, (dibaca: rho)
merupakan massa jenis dan V
(velocity) adalah kecepatan
aliran, dan g (gravity) yakni gaya
gravitasi bumi dan h (height)
adalah tinggi zat cair. Dengan
kata lain terdapat hubungan
antara tekanan, kecepatan aliran
dan letak (tinggi atau rendah)
terhadap aliran air. Sehingga
semakin tinggi letak air maka
semakin besar tekanan air yang
berefek semakin tingginya
kecepatan air untuk
menggerakkan turbin dan energi
listrik yang dihasilkan pun
semakin besar.
Dalam hubungan dengan
reservoir air maka h (height)
adalah beda ketinggian antara
muka air pada reservoir dengan
muka air keluar dari kincir
air/turbin air. Total energi yang
tersedia dari suatu reservoir air
adalah merupakan energi
potensial air.
Adanya udara bertekanan
tinggi yang timbul akibat
pengisian saluran pelimpah atau
pipa pesat juga diperhitungkan
dengan adanya pipa udara atau
pipa gelombang yang diletakkan
di ujung saluran pelimpah
sebelum pintu masuk pipa pesat.
Udara bertekanan tinggi tersebut
dapat merusak turbin bila tidak
diserap oleh pipa gelombang.
Energi Potensial Air pada dam yang
memiliki ketinggian
Energi Kinetik Air yang bergerak
melalui reservior
Energi Mekanik Putaran pada turbin
Energi Listrik Putaran rotor generator
Air yang mengalir menuju
turbin juga menghasilkan arus
balik yang bergelombang tinggi
akibat pengaturan pemasukan air
dalam turbin oleh penggerak
turbin sehingga terjadi penolakan
sebagian arus air. Arus balik ini
dapat memperlambat arus air
menuju turbin dan meningkatkan
pukulan tekanan air (over
pressure) terhadap dinding
saluran pipa pesat. Dalam kasus
seperti ini dibutuhkan tangki
gelombang yang berfungsi
sebagai penyangga yang
menyerap peningkatan
guncangan tekanan dengan cara
menampung arus balik tersebut.
Air yang mengalir melalui
pipa-pipa selalu mempunyai head
dan tinggi kinetik. Pada pintu
pemasukan ke penggerak turbin
(turbine runner), tinggi tekan
dapat secara utuh diubah
menjadi tinggi kinetik dalam
keadaan tekanan jet air keluar
dari satu atau lebih mulut pipa
pemancar (nozzle) dan mengenai
sudu-sudu roda. Pada kondisi
seperti ini pancaran jet bebas
akan menjadi tekanan atmosfer.
Pada jenis turbin Francis yang
digunakan PLTA Cirata yang
termasuk turbin tekan atau turbin
reaksi dan bekerja dengan aliran
air bertekanan, penggerak turbin
langsung mengubah tenaga
kinetik dan tenaga tekanan
menjadi tenaga mekanik secara
bersamaan.
Turbin-turbin hidrolik
berhubungan erat dengan
generator. Poros penggerak
turbin berhubungan langsung
dengan generator sehingga
tenaga mekanik yang diproduksi
dialirkan ke generator yang
memiliki kumparan kawat rotor
dan stator yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.
Stator adalah susunan rangka
baja yang dipipihkan sebagai inti
magnet dan berbentuk medan
magnet yang merupakan kepala
rotor. Dengan berputarnya rotor
karena perputaran poros turbin
yang dihubungkan dengan poros
generator, energi mekanik dari
turbin memasuki medan magnet
dan berubah menjadi energi
listrik.

III. APLIKASI
A. Proses Kerja PLTA

Gambar 8. Skema Cara Kera PLTA

Aliran sungai dengan
sejumlah anak sungainya
dibendung dengan sebuah Dam.
Airnya ditampung dalam waduk
yang kemudian dialirkan melaui
Pintu Pengambilan Air (Intake
Gate) yang selanjutnya masuk ke
dalam Terowongan Tekan
(Headrace Tunnel). Sebelum
memasuki Pipa Pesat (Penstock),
air harus melewati Tangki
Pendatar (Surge Tank) yang
berfungsi untuk mengamankan
pipa pesat apabila terjadi tekanan
kejut atau tekanan mendadak
yang biasa disebut sebagai
pukulan air (water hammer) saat
Katup Utama (Inlet Valve) ditutup
seketika. Setelah Katup Utama
dibuka, aliran air memasuki
Rumah Keong (Spiral Case).
Aliran air yang bergerak memutar
Turbin dan dari turbin, air
mengalir keluar melalui Pipa
Lepas (Draft Tube) dan
selanjutnya dibuang ke Saluran
Pembuangan (Tail Race). Poros
turbin yang berputar tersebut
dikopel dengan poros Generator
sehingga menghasilkan energi
listrik. Melalui Trafo Utama (Main
Transformer), energi listrik
disalurkan melewati Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
70 kV ke konsumen melalui
Gardu Induk.
Komponen kompnen dasar
PLTA berupa dam, turbin,
generator dan transmisi. Dam
berfungsi untuk menampung air
dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang
cukup dan stabil. Selain itu dam
juga berfungsi untuk
pengendalian banjir. contoh
waduk Jatiluhur yang
berkapasitas 3 miliar kubik air
dengan volume efektif sebesar
2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk
mengubah energi potensial
menjadi energi mekanik. gaya
jatuh air yang mendorong baling-
baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan
menggantikan fungsi dorong
angin untuk memutar baling-
baling digantikan air untuk
memutar turbin. Perputaran turbin
ini di hubungkan ke generator.
Turbin terdiri dari berbagai jenis
seperti turbin Francis, Kaplan,
Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke
turbin dengan bantuan poros dan
gearbox. Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar
kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk
menaikan tegangan arus bolak
balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan
melalui transmisi. Travo yang
digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk
mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai
tegangannya di turunkan lagi
dengan travo step down.

IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen kompnen dasar
PLTA berupa dam, turbin,
generator dan transmisi.
Dam atau bendungan
berfungsi untuk menampung air
dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang
cukup dan stabil. Selain itu dam
juga berfungsi untuk
pengendalian banjir. Contoh
waduk Jatiluhur yang
berkapasitas 3 miliar kubik air
dengan volume efektif sebesar
2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk
mengubah energi potensial
menjadi energi mekanik. gaya
jatuh air yang mendorong baling-
baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan
menggantikan fungsi dorong
angin untuk memutar baling-
baling digantikan air untuk
memutar turbin. Perputaran turbin
ini di hubungkan ke generator.
Turbin terdiri dari berbagai jenis
seperti turbin Francis, Kaplan,
Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke
turbin dengan bantuan poros dan
gearbox. Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar
kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk
menaikan tegangan arus bolak
balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan
melalui transmisi. Travo yang
digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk
mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah rumah atau
industri.Sebelum listrik kita pakai
tegangannya di turunkan lagi
dengan travo step down.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan
adalah agar dilakukan studi
secara langsung di lapangan.
Agar data-data yang dibutuhkan
lebih akurat. Bisa dilakukan
penelitian terhadap PLTA yang
da di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Melanda Devi Amanta. 2013,
Pembangkit Listrik Tenaga
Air,
http://firman91tte.blogspot.co
m/2012/11/plta.html, Diakses
pada tanggal 10Oktober
2014.
Published by bangkit1110.
2011, Pembangkit Listrik
Tenaga Air,
https://www.scribd.com/doc/2
21182534/Pembangkit-Listrik-
Tenaga-Air-6, diakses pada
tanggal 10 Oktober 2014.
https://www.scribd.com/docu
ment_downloads/direct/8588
1363?extension=docx&ft=141
3169405&lt=1413173015&us
er_id=236837698&uahk=Vz+
3G1VA3qtvgmMjbtX+RazUX
Y4, diakses pada tanggal 12
Oktober 2014.
Published by erick2506,
2011,
https://www.scribd.com/doc/2
35677509/1975-Pembangkit-
Listrik-Tenaga-Air, diakses
pada tanggal 12 Oktober
2014.
Published by Agung Kusuma
Wijaya, 2011,
https://www.scribd.com/doc/2
37373945/Prinsip-Kerja-
Pembangkit-Listrik-Tenaga-
Air

Anda mungkin juga menyukai