Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP KESELAMATAN DALAM KRISTEN
Biasanya setiap orang Kristen berpendapat bahwa tidak ada keselamatan di luar Yesus
Kristus, bahkan lebih sempit lagi tidak ada keselamatan di luar gereja. Adapun dasar yang
dipakai adalah Yohanes 14:6: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun datang
kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. Yesuslah jalan itu dan di luar Dia manusia akan tersesat.
Banyak orang yang berbicara tentang kebenaran, tetapi hanya Yesuslah yang dapat mengatakan
Akulah kebenaran itu. Orang lain mengajarkan tentang jalan kehidupan, tetapi hanya dalam
Yesus orang menemukan kehidupan itu. Karena itu hanya Dia saja yang dapat membawa
manusia kepada Tuhan.
Yesus telah menyelamatkan setiap orang di muka bumi ini dengan penyalibannya 2000 tahun
yang lalu dan bila seseorang menerima Yesus saat ini sesungguhnya orang tersebut sudah
diselamatkan 2000 tahun lalu, namun orang tersebut baru mengulurkan tangannya saat ini untuk
bersatu dengan Yesus, sementara banyak orang lain belum mau menerima atau menyangkal
penebusan yang dilakukan Yesus 2000 tahun yang lalu. Selanjutnya dalam sisa hidupnya orang
tersebut tinggal menjalankan saja petunjuk-petunjuk sesuai dengan yang diajarkan Yesus maka
orang tersebut akan selamat hingga akhirnya, di saat kematian menjemputnya.
(Efesus2:8-9)
Segala usaha manusia untuk menyelamatkan dirinya sendiri adalah sia-sia. Baik
Agama,kesalehan,Ilmu Pengetahuan dan perbuatan baik mustahil untuk menebus dosa-dosa
kita. Manusia tidak dapat diselamatakan dan masuk sorga dengan usahanya sendiri.
Keselamatan adalah Anugerah Alah Semata-mata
(Yohanes3:16)
Tetapi Allah mengasihi orang berdosa.Allah mengutus Yesus untuk memikul dosa manusia di
kayu salib(1 petrus 2:24). Siapa yang percaya dan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan
Juru selamat akan menerima anugerah keselamatan(Roma 10:9-10). Hal inilah yang banyak
disangkal karena kebanyakan orang tidak percaya bahwa hanya dengan percaya Yesus akan
memperoleh keselamatan banyak orang bilang"Gak mungkin" dan malah mencari jalan susah
untuk memperoleh keselamatan padahal Jalan susah itu tidak akan membawa pada keselamatan.
2. KONSEP KESELAMATAN DALAM KATHOLIK
Pada dasarnya ajaran Katholik sama dengan Kristen Protestan yaitu mengakui Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat serta keselamatan adalah anugerah dari Allah. Namun Katholik punya
konsep keselamatan tersendiri. Dalam ajaran Katholik, orang yang diselamatkan adalah orang
yang mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengimani bahwa Gereja
Katholik adalah satu satunya agen keselamatan. Sehingga tidak ada agen lain yang dapat
membawa keselamatan selain Gereja Katholik.
Numun, ajaran Katholik juga meyakini bahwa masih ada terbuka peluang keselamatan bagi
mereka yang tidak masuk dalam anggota Gereja Katholik. Dengan catatan, orang ini sama sekali
tidak bisa atau tidak pernah mendengar ajaran Gereja Katholik, tapi selalu mencari akan
kebenaran yang sejati dan tidak banyak berbuat dosa. Ini yang dinamakan dengan invisible
ignorant, ajaran Katholik, mereka juga mengikuti semua perintahdan larangan dalam ajaran
Katholik untuk dapat masuk surga.

3. KONSEP K ESELAMATAN DALAM ISLAM
Islam mempercayai untuk masuk ke dalam kehidupan yang kekal dalam kebahagiaan, atau
yang dikenal dengan surga, jalannya sangat sulit sehingga kadang digambarkan seperti melewati
titian rambut dibelah tujuh tapi syaratnya memang sederhana yaitu mengimani Allah SWT
sebagai tuhan dan Muhammad saw sebagai Nabinya. Ajaran islam juga mengharuskan umatnya
mengikuti perintah-perintah yang telah diperintahkan Allah SWT dan Nabi Muhammad saw
secara singkat, konsep keselamatan islam ada 2 hal yaitu:
a. Rukun Iman
- Percaya keberadaan Allah
- Percaya keberadaan Malaikat
- Percaya Kitab-kitabnya
- Percaya kepada para utusan-Nya
- Percaya adanya hari kiamat
- Percaya adanya Takdir





b. Rukun Islam
- Kalimat Syahadat
- Shalat 5 Waktu
- Melaksanakan Zakat
- Berpuasa di bulan Ramadhan
- Naik Haji bila mampu

Menurut ajaran islam, dengan menaati kedua hal tersebut maka akan menuntun manusia ke
jalan yang benar. Sedangkan nanti jika tiba pada hari kiamat, manusia akan
mempertanggungjawabkan perbuatnya. Akan ada yang lanssung ke neraka atau ke surga, tapi
ada juga yang harus melewatu ujian. Dimana jika gagal melaksanakan ujian, manusia akan
masuk neraka sementara waktu sampai hukumannya setimpal dengan perbuatan jahatnya
sebelum dipersilahkan masuk ke surga.

Menurut Agama Islam konsep keselamatan adalah beriman kepada Allah dan mengerjakan
beramal sholeh.
Al Bayyinah (98). Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Ada
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah
ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan)
bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Al quran menyatakan bahwwa keselamatan adalah hasil sinergi antara iman dan amal
manusia (Qs baqarah 25). Agama Islam memaknai keselamatan manusia merupakan hasil upaya
manusia dalam menghasilkan amalan-amalan yang diperbuat dari manusia itu sendiri yang pada
akhirnya ditentukan oleh Allah. Masing-masing hasil amalan sebagai upaya manusia melakukan
perintah (Pahala) dan menghindari larangan Allah (menghindari Dosa) inilah yang menentukan
keselamatannya yaitu Surga atau Neraka. Agar masuk surga, selain dengan memeluk agama
Islam, umat Muslim juga diharuskan menjalankan perintah agama, dan melaksanakan rukun
Islam.
Ajaran islam meletakkan tatanan kehidupan negara dan masyarakat yang berpijak pada
kebenaran hakiki (hukum Allah dan Rasul-Nya Muhammad saw). Dengan pola pijakan keadilan
dan ihsan. Pijakan tersebut akan menggerakan pada semua aspek perjuangan hidupnya baik
ekonomi maupun hukum serta sains dan teknologi demikian pula kehidupan pemerintah dan
sosial kemasyarakatan, sehingga terbangun tatanan silaturahmi (interaksi islam) dengan pola
kehidupan yang memuaskan serta memberi nilai tambah kemanusiaan yang hakiki yakni
kehormatan. Tatanan kehidupan inilah yang disebut menyelamatkan, dan tentunya searah dengan
arti Islam dalam pendekatan arti. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Pola dan sistem Islam terbangun untuk kemaslahatan manusia dan alam lingkungannya,
sehingga diperoleh kehormatan serta kebahagiaan kehidupannya. Hal ini sejalan dengan perintah
Allah SWT :
(Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (An-Nahl : 90).
Perintah Allah tersebut, hendaknya dapat ditegakkan pada semua aspek tatanan kehidupan
bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Sehingga sosial ekonomi, hukum dan pemerintahan
bergerak secara positif bagi kemaslahatan kehidupan manusia dan lingkungannya yang beranjak
dari keadilan yang bernuansa kebajikan, untuk kehidupan yang penuh rasa syukur dan
keharmonisan pada semua kegiatan, yang pada akhirnya akan membuahkan hasil bagi semua
manusia rasa memperoleh kehormatan dan kehidupan yang membahagiakan. Itulah sebabnya
dikatakan Islam membawa Rahmat itu akan dirasai pula oleh mereka di luar Islam. Tidakkah
kehidupan dewasa ini penuh dengan penyimpangan dan bahkan dapat dikatakan manusia banyak
yang hilang kehormatannya karena melakukan perbuatan yang hina (menipu, merampok, dan
bahkan membunuh) semua itu jika ditelusuri, karena mereka tidak harmonis dan tidak
memperoleh kepuasan dalam kehidupannya, dan penyebab dari ketidak puasan itu adalah ketidak
adilan dan tidak diperolehnya kebajikan, bahkan kita hendaknya berani menyatakan karena jauh
atau lepas dari sistem Islam yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad
SAW.
Konsepsi Islam sebenarnya untuk menyelamatkan manusia dan alamnya. Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
Sabda Rasulullah SAW tersebut dibuktikan oleh Umar bin Khattab, saat mencapai
kesuksesan yang demikian mengagumkan ( kesejahteraan ekonomi, keamanan dan keadilan,
serta penguasaan Palestina dan berbagai belahan dunia ) saat diberi pujian, beliau menjawab
sesungguhnya yang hebat dan seharusnya kalian kagumi adalah konsepsi Islam. Sesungguhnya
kalian akan terhormat dan disegani jika benar-benar berpijak pada Islam dan sebaliknya, kalian
akan hina karena melepaskan pijakan Islam. Hal ini sebaliknya bagi penganut ajaran agama lain.
Dari aspek Iptek, Islam telah mengantar perubahan peradaban manusia dengan berbagai
temuan dan terapan berbagai ilmu pengetahuan dasar, sehingga berbagai permasalahan manusia
dapat teratasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Al-Ghazali (1990), perkembangan IPTEK
setiap hari mengukuhkan keyakinan kita akan kebenaran Nas Al-Quran yang telah meletakkan
fikiran manusia pada iklim saintifik serta membentangkan kondisi-kondisi yang diperlukan.
Obyek Al-Quran adalah untuk membentuk manusia dalam melaksanakan tanggung jawab
kekhalifahan, memakmurkan bumi melalui penyingkapan sunnah, penguasaan dan penggunaan
serta berurusan dengan baik bersama Al-Quran. Orang mumin dituntut untuk berfikir, melihat
perubahan yang terjadi dan melakukan percobaan serta memanfaatkannya untuk kemaslahatan
manusia (motivasi amal sholeh) sehingga terdapat perbedaan mendasar dengan motivasi dan
perilaku orang-orang kafir.
Adapun aspek posisi umat islam, tentunya akan kembali kepada kesadaran umat islam
sendiri, sejauh mana mereka sadar akan Al-Quran dan As-Sunnah untuk dijadikan pedoman.
Sebagaimana Firman Allah SWT,
(sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika Allah mengutus
dari mereka sendiri seorang Rasul, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah,
membersihkan (jiwa) mereka dengan mengajarkan mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah dan
sesungguhnya mereka sebelumnya dalam kesesatan nyata). (Ali Imran : 164)
(Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkannya terhadap semua agama. Dan cukuplah Alla sebagai saksi). (Al-Fath : 28)
(pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku serta telah Ku-ridhai islam menjadi agamamu). (Al-Maidah : 3)
(sesungguhnya kutinggalkan kepadamu dua perkara yang engkau tidak akan sesat
sedikitpun, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah).
Ayat dan hadist tersebut menegaskan kesempurnaan konsepsi islam dalam menata dan
memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan manusia, pada semua aspek kehidupan dunia. Hal ini
ternyata merupakan kepastian bagi keselamatan manusia jika mereka mengikuti ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT serta doa yang telah dijabarkan dan dipraktekan oleh
rasulullah saw.Kepastian keselamatan inilah yang merupakan identitas dari Ajaran Islam. Yakni
keselamatan bagi mereka yang menerima dan mengamalkannya. Hanya saja sejauh mana
manusia menyadarinya secara utuh, agar dapat memperoleh manfaat atau nimat secara utuh
pula. Hal ini telah ditegaskan dalam firman Allah SWT:
Ayat.........
(Wahai orang-orang beriman masuklah ke dalam Islam secara kaffah dan janganlah engkau
mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya dia musuh yang nyata bagimu). (Al-Baqarah
: 208)
Rasulullah saw beserta sahabat-sahabatnya, terutama khullafur rasyidin yang konsisten
dengan petunjuk Allah SWT. Sehingga kehormatan hidup mereka didambakan oleh umat islam,
Allah memberi pujiannya sebagaimana firman Allah pada surat A-Fath ayat 29
(Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang kafir, tetapi erkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka rukuk dan sujud
mencari karunia Allah dan Keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu memberikan tanaman itu
kuat lalu menjadi besarlah sdia dan tegak lurus di atas pokoknya: tanaman itu menyenangkan
hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hat orang-orang kafir (dengan
kekuatanorang-orang mukmin ). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh di antara mereka pahala dan ampunan yang besar). (Al-Fath : 29)


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pernyataan yang kita dapat dari pernyataan dan ayat-ayat diatas mengmukakan bahwa
menurut ajaran Kristen juru selamat atau yang bisa menyelamatkan manusia dari siksa dan dosa
adalah Yesus. Dalam Yesus, seseorang telah diselamatkan oleh penderitaannya di tiang salib,
jadi pengikutnya tinggal menjalani saja perintah-perintahnya dan jangan sampai kejeblos lagi
dalam lubang dosa, hingga ajal menjemputnya.
Dari konsep keselamatan dalam agama Islam yaitu manusia bisa selamat jika beriman dan
bertaqwa ,memenuhi dan menjalankan Rukun ISLAM (5) dan Rukun IMAN (6) . Dalam hal
ini manusia yang merupakan Umat Muhammad SAW sudah pasti suatu saat di akhirat akan
merasakan neraka Jahanam yaitu tempat Umat Nabi Muhammad yang melakukan dosa. Masuk
neraka dalam arti membersihkan dosa yang ada kemudian setelah bersih akan di tempatkan di
Surga.
Menurut Islam keselamatan adalah keselamatan dari api neraka dan bisa masuk surga
(BACA: http://amanhasibuan.blogspot.jp/2009/03/jaminan-keselamatan-di-dalam-islam.html).
Nah, kalau pengertian keselamatan seperti itu sudah jelaslah keselamatan jadi abu-abu, tidak
jelas. Tidak ada seorang Ustadz, ahli agama yang bisa menjamin dirinya selamat dari neraka lalu
bisa masuk surga. Bahkan Muhammad sendiri tidak tahu apakah dia bisa selamat, beliau
memberi jawaban yang terus terang:
Maadrii maa yufalubir wa labikum.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku dan dirimu.
(Qs 46:9).
Oleh karenanya setiap orang Islam harus mendoakan beliau dengan doa yang dikenal sebagai
doa shalawat nabi, makin banyak diucapkan, makin berpahala dan makin banyak berkat yang
Allah akan tunaikan kepadanya.
Allahuma shalli ala sayidinaa Muhammad, wa ala sayidinaa Muhammad. Yang artinya:
Ya Allah selamatkanlah junjungan kami Muhammad dan keluarga junjungan kami
Muhammad.
(BACA: http://muslimharustahu.wordpress.com/2010/01/02/keselamatan-dalam-islam)
Al-Quran pun memberikan buktinya. Tidak ada satu ayatpun yang memberi jaminan
keselamatan. (BACA: http://www.isadanislam.com/keselamatan/keselamatan-dalam-islam-dan-
kristen)
Akibatnya, bila umat Muslim ditanya tentang keselamatan mereka, umumnya akan menjawab
dengan kata mudah-mudahan. Hal ini diperjelas lagi dengan doa yang selalu mereka panjatkan,
Tunjukilah kami jalan yang lurus (Qs 1:6). Islam pun mengajarkan bahwa keselamatan bisa
diharapkan melalui beramal sebanyak-banyaknya, walaupun harus mengalami masuk neraka
dahulu baru nanti dipindahkan ke sorga. Namun itupun hanya harapan, insya Allah atau mudah-
mudahan, tetapi masuk nerakanya sudah pasti. Oleh karena itulah Muhammad menasehati
Fatimah anak kesayangannya: Fatimah beramallah sebanyak-banyaknya, sebab aku tidak dapat
menyelamatkan kamu. (HSM hal.116).
(BACA: http://muslimharustahu.wordpress.com/2010/01/02/keselamatan-dalam-islam)
Islam mengatakan bahwa keselamatan adalah keselamatan dari api neraka dan bisa masuk surga.
Tidak ada seorang manusia pun yang bisa menjamin hal ini. Makanya keselamatan dalam Islam
itu jadi tidak jelas. Keselamatan yang tidak jelas itu sama saja dengan kematian, bukan? Dengan
kata lain, TIDAK ADA KESELAMATAN DALAM ISLAM.

Anda mungkin juga menyukai