Anda di halaman 1dari 3

Pertimbangan Stabilitas

Untuk hasil yang stabil, seberapa besar lengkung bisa di ekspansi? Lengkung bawah lebih terbatas di
ekspansi dibandingkan lengkung atas, keterbatasannya membuat lengkung bawah lebih erat
dibandingkan yang atas. Pedoman terkini mengenai batasan mengekspansi rahang bawah, disajikan
dalam data di Gambar 7.5. Keterbatasan sebesar 2mm untuk pergerakan gigi insisif bawah kedepan
dapat bervariasi tiap individu namun dapat juga dilihat dari pertimbangan dari pengamatan
terhadap meningkatnya tekanan bibir sebesar 2mm ke arah ruangan yang biasanya diisi oleh bibir.
Jika tekanan bibir adalah faktor yang membatasi pergerakan kedepan, yang mana memungkinkan,
posisi awal gigi insisif akan menjadi pertimbangan mengenai seberapa besar gerakan yang dapat
ditoleransi. Hal ini menunukkan dan observasi klinis juga mengkonfirmasi (dengan data yang
terbatas) bahwa gigi insisif yang tipped ke arah lingual dari bibir akan bisa digerakkan lebih maju
daripada gigi insisif yang tegak lurus. Insisif yang tipped ke arah labial dan crowded mungkin
memperllihatkan titik akhir dari reaksi kmiawi yang setara, dimana gigi tersebut sudah menjadi se-
protrusif mungkin dimana otot membatasinya.Menggerakkan gigi tersebut lebih kedepan lagi akan
meningkatkan resiko kurangnya stabilitas.
Terdapat pula keterbatasan seberapa jauh gigi insisif, khususnya gigi insisif bawah, dapat bergerak
ke arah fasial. Peningkatan pada pembukaan tulang alveolar dan pengelupasan gingiva seiring
dengan majunya gigi insisif. Banyaknya gingiva cekat adalah variabel yang kritis. Penting untuk
berhati-hati pada pasien yang mempunyai banyak gingiva cekat jika terjadi masalah demikian,
sehingga dapat dirawat. Perawatan berupa konsultasi sebelumnya kepada ahli periodontal
dianjurkan, dan bergantung kepada banyaknya dan arah dari pergerakan gigi yang akan dilakukan,
keputusan terbaik merupakan menempatkan cangkok gingiva sebelum perawatan ortodonti.
Gambar 7.5 memperlihatkan adanya kemungkinan untuk ekspansi ke arah transcersal dan ke arah
anteroposterior, namun hanya yang lebih posterior dari kaninus. Beberapa laporan menunjukkan
bahwa ekspansi pada area kaninus hampir tidak dapat dijaga, khususnya di lengkung bawah.
Faktanya, dimensi interkaninus berkurang seiring dengan pasien dewasa, dengan atau tanpa
perawatan ortodonti, kemungkinan karena adanya tekanan dari bibir di sudut mulut. Ekspansi pada
area premolar dan molar lebih mudah didapatkan, karena kurangnya tekanan dari pipi.
Satu pendekatan untuk ekspansi lengkung adalah untuk mengekpansi lengkung gigi atas dengan
membuka sutura midpalatal. Jika basis maksila sempit, perawatan ini sesuai. Beberapa klinisi
mempunyai teori bahwa ekspansi lengkung gigi atas dengan membuka sutura, sementara akan
membuat munculnya crossbite bukal, yang membuat lengkung gigi bawah untuk lebih ekspansi
mungkin saja terjadi. Jika faktor yang membatasinya adalah tekanan dari pipi, maka tidak
memungkinkan ekspansi akan membuat perubahan. Ekspansi yang berlebihan akan meningkatkan
resiko tembusnya akar premolar dan molar ke luar tulang alveolar. Meningkatnya resiko tersebut jik
ekspansi transversal melebihi 3mm.
Pedoman Ekstraksi Gigi
Pedoman kontemporer untuk dilakukannya ekstraksi untuk keperluan ortodonti pada kasus kelas I
dengan crowding dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ketidaksesuaian lengkung rahang (ALD) kurang dari 4mm. Ekstraksi jarang diindikasikan
(hanya jika adanya protrusi gigi insisif yang parah atau kekurangan ruang dalam arah
vertikal). Pada beberapa kasus, crowding tersebut dapat diatasi tanpa ekspansi lengkung
dengan cara mengurangi lebar gigi tertentu, dan dengan hati-hati untuk menyesuaikan
ukuran pengurangan lengkung atas dan bawah.
2. Ketidaksesuaian lengkung rahang (ALD) 5-9mm. Kemungkinan dapat di ekstraksi atau tidak.
Keputusannya bergantung pada karakteristik jaringan keras dan lunak pasien dan bagaimana
posisi akhir gigi insisif dapat di kontrol; gigi manapun dapat dipilih untuk di ekstraksi.
Perawatan non ekstraksi meliputi ekspansi transversal pada molar dan premolar, dan waktu
perawatan tambahan jika gigi posterior akan digerakkan lebih distal, untuk menambah
panjang lengkung.
3. Ketidaksesuaian lengkung rahang (ALD) lebih dari 10mm atau lebih. Ekstraksi hampir harus
selalu dilakukan. Pada pasien ini, tingginya ukuran crowding sesuai dengan jumlah gigi yang
harus di ekstraksi, dan tidak akan ada efek atau sedikit efek pada dukungan bibir dan
penampakan wajah (fasial). Pemilihan gigi yang di ekstraksi adalah 4 premolar pertama atau
2 premolar atas dengan insisif lateral bawah. Ekstraksi premolar kedua atau molar jarang
memberikan hasil yang memuaskan karena tidak memberikan ruangan yang cukup di dekat
gigi anterior yang crowding atau tidak memberikan pilihan untuk memperbaikin
ketidaksesuaian garis median.
Keberadaan protusi pada keadaan crowding, mempersulit keputusan untuk melakukan ekstraksi.
Menarik gigi insisif untuk mengurangi kecenderungan bibi menonjol membutuhkan ruangan pada
lengkung gigi. Efeknya adalah meningkatnya ketidaksesuasian lengkung (ALD). Dengan penyesuaian
tersebut, pedoman diatas dapat diterapkan. Aturan umumnya adalah, bibir akan bergerak dua-
pertiga dari jadrak insisif yang ditarik (contoh jika meretraksi insisif sejauh 3mm maka akan
mengurangi protrusi bibir sebesar 2mm), namun terdapat kecenderungan variasi pada tiap individu,
khususnya pada perubahan yang timbul pada saat kemampuan bibir (lip competence) sudah didapat.
Retraksi bibir sebesar 2-3mm adalah hasil yang sering didapatkan.
Hal ini menarik bahwa studi terdahulu mengenai perubahan dimensi lengkung gigi dan penampilan
fasial pada kasus ekstraksi dan non-ekstraksi gigi dapat bervariasi pada kedua kelompok tersebut.
Pemikiran bahwa dilakukannya ekstraksi mengarah ke retraksi insisif dan lengkung yang lebih sempit
dan kasus non-ekstraksi mengarah ke protrusi insisif dan lengkung lebih lebar, tidak dapat didukung
sepenuhnya. Tingkatan perubahan pada kedua kelompok tersebut tentu saja berhubungan dengan
tingkatan crowding dan protrusi yang terjadi awalnya dan keputusan klinisi mengenai bagaimana
mengatasi ekspansi lengkung atau penutupan ruangan bekas ekstraksi. Pedoman akhir meliputi:
Semakin sering klinisi dapat mengekspansi tanpa menggerakkan gigi insisif kedepan, maka
lebih banyak pasien yang dapat dirawat dengan hasil yang memuaskan (dengan perspektif
estetika dan stabilitas) tanpa ekstraksi.
Semakin mampu seorang klinisi menutup ruangan bekas ekstraksi tanpa retraksi gigi insisif
secara berlebihan, maka lebih banyak pasien yang dapat dirawat dengan hasil yang
memuaskan (dengan perspektif estetika dan stabilitas)dengan ekstraksi
Dalam bidang kesehatan mulut, ekspansi yang berlebihan dapat meningkatkan resiko
masalah mukogingival.
Dalam fungsi mastikasi, ekspansi atau ekstraksi tidak memberika perbedaan apa-apa.

Pedoman ekstraksi untuk kamuflase ketidaksesuaian pada rahang dibahas dibawah ini, pada
diskusi dengan pendekatan masalah skeletal.

Anda mungkin juga menyukai