Anda di halaman 1dari 14

KEWIRUSAHAAN

Perencanaan Bisnis
(Business Plan)

Dosen : Prof. DR. Ir. Dachmir Dahlan














Disusun Oleh :

Intan Tresna Leliasari (13334702)



INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FARMASI
2014

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1332/Menkes/SK/X/2003, definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnnya kepada
masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas
pengelolaan apotek, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan
lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu
realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah
dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Apotek merupakan suatu instansi yang memiliki dua fungsi, yang
pertama sebagai pelayanan kesehatan (non profit oriented). Dalam fungsinya
sebagai unit pelayanan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Dari fungsi yang pertama ini, maka apoteker harus dalam wajah yang sosial,
penuh nilai etika dan moral. Sedangkan fungsinya yang kedua sebagai instansi
bisnis, apotek selayaknya untuk mendapatkan keuntungan (profit) mengingat
investasi yang ditanam pada pendirian operasionalnya juga tidak sedikit.
Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang semata-mata hanya
mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu
baik dan terjamin keabsahannya.
Apotek ini dibuat untuk memperluas akses obat terjamin kepada
masyarakat. Selain memperluas akses, apotek ini juga bertujuan untuk
menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan
kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi
kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian
Apotek Bina Farma ini yang diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan obat.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi
apotekernya di apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis
kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan
prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang
memiliki kepentingan semata melainkan juga memiliki fungsi sosoial di
masyarakat.

II. FILOSOPI PERUSAHAAN
2.1 Visi
Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia dan berdaya
saing tinggi

2.2 Misi
Untuk mencapai visinya, Apotek Bunda Maryam mempunyai misi sebagai
berikut :
2.2.1 Menyediakan produk dan jasa layanan kesehatan yang unggul untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu
kehidupan.
2.2.2 Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
nilai perusahaan bagi pemegang saham, karyawan dan pihak lain
yang berkepentingan, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik.
2.2.3 Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia guna
pengembangan perusahaan, serta dapat berperan aktif dalam
pengembangan industri kesehatan nasional.

2.3 Budaya Perusahaan
Budaya Perusahaan Apotek Bunda Maryam adalah mengembangkan dan
mewujudkan pikiran, ucapan serta tindakan untuk membangun Budaya
Kerja berlandaskan pada tiga sendi, yaitu:
2.3.1 Profesionalisme
a. Bekerja secara cerdik (Smart & creative) dan giat (Hard).
b. Berkemampuan mamadai untuk melaksanakan tugas, dengan
bekal pengetahuan, keterampilan dan semangat.
c. Dengan perhitungan matang berani mengambil resiko.
2.3.2 Integritas
a. Dilandasi iman dan takwa
b. Jujur, setia dan rela berkorban
c. Menunjukan pengabdian
d. Tertib dan disiplin
e. Tegar dan bertanggung jawab
f. Lapang hati dan bijaksana
2.3.3 Kerjasama
a. Menghormati dan menghargai pendapat orang lain
b. Memupuk saling pengertian dengan orang lain
c. Memahami dan menghayati dirinya sebagai bagian dari sistem.

2.4 Tujuan
Tujuan pendirian apotek antara lain :
2.4.1 Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
2.4.2 Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
2.4.3 Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
2.4.4 Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi
sebagai tempat pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
2.4.5 Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya
meningkatkan kesejahteraan karyawan





2.5 Profil dan Deskripsi Apotek
Nama Apotek : Apotek Bunda Maryam
Alamat : Jl. Jatireja Rt.01 Rw.01
Desa Jatireja Kec. Compreng
Kab. Subang
Apotek Pengelola Apotek (APA)
- Nama : Intan Tresna Leliasari, S.Si., Apt.
- Alamat : Jl. Compreng Rt. 05 Rw. 03 Desa
Compreng Kec. Compreng
Kab. Subang
Pemilik Sarana Apotek (PSA)
- Nama : Hj. Maryam S.St
- Alamat : Jl. Jatireja Jatireja Rt.01 Rw.01
Desa Jatireja Kec. Compreng
Kab. Subang

2.5.1 Sarana dan Prasarana
2.5.1.1 Bangunan Apotek
a. Luas bangunan apotek yaitu 30 X 30 m kubik.
b. Bangunan Apotek terdiri dari : ruang pelayanan, ruang
tunggu, ruang peracikan yang dilengkapi dengan tempat
pencucian alat-alat, ruang penyimpanan obat, ruang kerja
apoteker, gudang, tempat administrasi, kamar mandi, toilet
dan tempat parkir.
c. Bangunan dilengkapi dengan penerangan, sumber air,
ventilasi, dan sanitasi yang baik, tempat sampah dan Alat
pemadam kebakaran
d. Papan nama terdiri dari nama Apotek dan papan nama
Apoteker Pengelola Apotek, dan nomor SIA terpasang
dengan jelas


2.5.1.2 Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan
b. Alat perbekalan farmasi
c. Wadah pengemas dan pembungkus
d. Alat administrasi
2.5.1.3 Perbekalan Farmasi
Obat yang akan disediakan diapotek tersebut yaitu obat
wajib apotek, obat bebas, obat resep generik, dan obat resep
paten
2.5.1.4 Kelengkapan buku pedoman
Buku standar apotek yang wajib :
a) Farmakope Indonesia edisi terakhir
b) Kumpulan peraturan / UU
Buku lainnya :
a) IMMS, ISO edisi terbaru
b) Pharmakologi dan terapi

2.6 Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang
sesuai di bidang, oleh karenanya diperlukan pengelolaan SDM yang efektif
dan efisien sehingga tujuan apotek dapat tercapai. Apotek Bunda Maryam
merekrut karyawan sebagai berikut :
- Apoteker 1 orang
- Apoteker Pendamping 1 orang
- Asisten Apoteker (AA) 2 orang
- Tenaga Administrasi 1 orang
- Tenaga Umum 2 orang
Pengrekrutan karyawan dilakukan sesuai kebutuhan dan
perkembangan apotek ke depan, untuk tahun pertama jumlah karyawan
sebanyak 5 orang yaitu : seorang apoteker, seorang apoteker pendamping,
seorang tenaga administrasi/ keuangan dan 2 orang asisten apoteker
Apotek Bunda Maryam buka setiap hari kerja (Hari libur nasional
tutup) buka mulai 06.30-21.00 wib. Pembagian tugas karyawan sebagai
berikut :
Pagi : 06.30 - 14.00
Sore : 14.00 - 21.00

2.7 Pengelolaan Fungsi Apotek
Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
2.7.1 Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Dekat dengan tempat praktek dokter atau fasilitas kesehatan
lainnya
2.7.2 Syarat pendirian apotek berdasarkan Kepmenkes meliputi :
a. Fotokopi SIA
b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan
dalam bentuk akte hak milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama,
alamat, tanggal lulus dan SIK
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan
tidak menjadi APA di Apotek lain
g. Surat pernyataan kesediaan bekerja APA di Apotek Bunda
Maryam
h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA



III. RENCANA PRODUKSI
Produk yang akan diberikan oleh Apotek Bunda Maryam adalah produk
farmasi dan jasa pelayanan kefarmasian. Kedua produk tersebut dikemas dalam
sistem pelayanan yang terpadu dan professional :
1. Produk Farmasi
Produk yang disediakan berupa obat yang termasuk ke dalam obat wajib
apotek, obat etikal (obat dengan resep dokter), obat bebas terbatas dan obat
bebas.
2. Jasa pelayanan kefarmasian
Apotek Bunda Maryam memberikan jasa pelayanan kefarmasian berupa
konsultasi, informasi, edukasi dan monitoring dalam hal penggunaan obat,
penyediaan obat-obatan.
Sistem pelayanan di Apotek Bunda Maryam merupakan sistem
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan konsumen dengan cara
memberikan lingkungan (baik tempat, fasilitas maupun personel) apotek yang
kondusif bagi kenyamanan konsumen, pelayanan yang cepat, serta berusaha
menjaga hubungan baik yang berkelanjutan dengan konsumen.
Apotek Bunda Maryam melayani permintaan obat resep dan obat bebas
bagi semua kelompok masyarakat. Pelayanan Pharmaceutical care yang
meliputi :
- Pemberian informasi obat pada konsumen yang membeli obat baik obat
resep ataupun obat bebas.
- Konsultasi pribadi untuk pasien-pasien tertentu yang membutuhkan
konsultasi penggunaan obat.
- Pendidikan (Edukasi) kesehatan kepada konsumen dan masyarakat sekitar,
melalui penyediaan buku-buku ataupun leaflet-leaflet.
- Monitoring atau kontroling perkembangan kesehatan konsumen dengan
kasus tertentu.
3.1 Prospek Pemasaran
Lokasi apotek yang mudah dijangkau karena terletak di tepi jalan
dan mudah dijangkau kendaraan umum sehingga mudah dijangkau
konsumen. Disamping itu adanya sarana kesehatan disekitar Apotek dan
adanya Apoteker yang Stand By di apotek sehingga pemberian informasi
obat yang lengkap dan jelas diperoleh pasien.

IV. RENCANA INVESTASI
Investasi awal diperoleh dari kerja sama antara :
1. Hj. Maryam, S,St : Rp. 100.000.000,-
2. Intan Tresna Leliasari, S.Si., Apt. : Rp. 50.000.000,-
X MODAL AWAL

a. Modal Tetap
1. Pembangunan Apotek Rp. 70.000.000,-
2.
Sarana Fisik

- 1 Buah almari pendingin Rp. 900.000,-
- 8 Buah almari obat/ etalase Rp. 7.500.000,-
- 1 Buah almari narkotik/psikotropik Rp. 300.000,-
- 1 buah lemari bahan berbahaya Rp. 300.000,-
- 1 Buah kursi kasir Rp. 100.000,-
- 1 Buah kipas angin Rp. 300.000,-
- 1 Buah TV 14 Rp. 400.000,-
- 1 buah kendaraan (motor) Rp. 10.000.000,-
- 1 Set kursi tunggu Rp. 800.000,-
- 1 Buah dispenser Rp. 100.000,-
- 1 buah kompor/pemanas Rp. 100.000,-
- 1 buah lemari pengering Rp. 300.000,-
- 1 buah billboard nama apotek Rp. 100.000,-
- 1 buah alat pemadam kebakaran Rp. 300.000,-
- Sumber air Rp. 300.000,-
- 3 buah panic Rp. 100.000,-
- 1 Set gelas plastic Rp. 10.000,-
- 1 Buah timbangan badan Rp. 60.000,-
- 3 Buah tempat sampah Rp. 30.000,-
- 2 Buah jam dinding Rp. 50.000,-
- Alat-alat kebersihan Rp. 50.000,-
- 3 Buah papan nama Rp. 500.000,-
Jumlah : Rp. 22.600.000,-

Sarana Administrasi
- 1 Mesin fak + telepon Rp. 1.000.000,-
- 1 Set computer + program Rp. 5.000.000,-
- 1 Set mesin kasir Rp. 2.000.000,-
- Kalkulator Rp. 100.000,-
- Nota, kwitansi, SP, dll Rp. 250.000,-
- Stampel, tinta + bantalan Rp. 60.000,-
- Alat tulis Rp. 40.000,-
- Buku defekta, pesanan, penerimaan faktur dating Rp. 80.000,-
- Kartu stock, catatan resep, copy resep Rp. 100.000,-
- Blanko laporan narkotika dan psikotropika Rp. 20.000,-
- Daftar harga obat Rp. 20.000,-
- Lem, gunting, isolasi Rp. 15.000,-
Jumlah : Rp. 8.685.000,-
4.
Sarana pelayanan

- 1 Set timbangan + Validasi Rp. 2.500.000,-
- 1 Buah meja racik Rp. 500.000,-
- 2 Buah kursi racik Rp. 100.000,-
- 1 Buah kursi layanan Rp. 300.000,-
- Tempat cuci alat-alat Rp. 100.000,-
- 3 Pasang mortir dan stamper Rp. 450.000,-
- Pot salep, botol, dan kapsul Rp. 70.000,-
- Kertas perkamen Rp. 20.000,-
- Pengaduk, alat gelas dan pipet Rp. 100.000,-
- Corong Rp. 50.000,-
- labu erlemeyer Rp. 100.000,-
- cawan penguap Rp. 100.000,-
- kertas puyer Rp. 50.000,-
- Plastik obat Rp. 100.000,-
- Wadah pengemas sekunder (identitas apotek) Rp. 300.000,-
- Lap Rp. 10.000,-
- Etiket Rp. 20.000,-
- Buku-buku standard apotek Rp. 750.000,-
- Alat keshatan (tensimeter, alat cek gula darah,
termometer)
Rp. 300.000,-
Jumlah : Rp. 5.920.000,-
5.
Biaya perijinan
Rp. 3.000.000,-
b. Modal operasional (obat) Rp. 34.095.955,-
c. Cadangan Modal Rp. 5.699.049,-
Total Modal : Rp. 150.000.000,-

V. RENCANA ANGGARAN TAHUNAN
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun ke-1
(RAPB th-1)
a. Biaya Rutin Per-bulan tahun ke-1
1.) Biaya Gaji Karyawan
- Apoteker Pengelola Apotek Rp. 1.500.000,-
- Apoteker Pendamping Rp. 1.300.000,-
- Asisten Apoteker 2 X Rp. 700.000,00 Rp. 1.400.000,-
- Administrasi Rp. 800.000,-
Jumlah : Rp. 5.000.000,-
2.)
Biaya lain-lain

- Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp. 200.000,-
- Biaya listrik dan air Rp. 200.000,-
- Biaya telepon Rp. 200.000,-
- Biaya Koran dan majalah kesehatan Rp. 60.000,-
- Biaya pemeliharaan dan penyusutan bangunan
dan peralatan/ perlengkapan
Rp. 200.000,-
Jumlah : Rp. 860.000,-
Total biaya rutin per bulan: Rp. 5.860.000,-
b. Biaya Rutin Tahun ke-1
- Biaya rutin bulanan 12 x Rp. 5.860.000,00 Rp. 70.320.000,-
- Tunjangan Hari Raya (THR) : 1 bulan gaji Rp. 5.000.000,-
Total Biaya Rutin Tahun ke-1 Rp. 75.320.000,-

VI. ANALISIS TITIK IMPAS
Diperkirakan jumlah resep yang masuk rata-rata 20 lembar perhari dengan
harga rata-rata Rp. 50.000,00.
Penjualan Resep
26 x 12 x 20 resep x Rp. 50.000,00 Rp. 312.000.000,-
Penjualan Obat Bebas (HV)
26 x 12 x Rp. 350.000,00 Rp. 109.200.000,-
Penjualan OWA
26 x 12 x Rp. 100.000,00 Rp. 31.200.000,-
Pendapatan lain
26 x 12 x Rp. 75.000,00 Rp. 23.400.000,-
Total Pendapatan : Rp. 475.800.000,-
b.
Pengeluaran Tahun I

Pembelian obat (generic dan paten ) Rp. 249.600.000,-
Pembelian HV (obat bebas) Rp. 92.820.000,-
Pembelian OWA Rp. 24.960.000,-
Biaya Rutin Tahun I Rp. 75.320.000,-
Total Pengeluaran: Rp. 442.700.000,-


a. Perkiraan laba rugi Tahun I
Pemasukan Rp. 475.800.000,-
Pengeluaran Rp. 442.700.000,-
Laba Bruto Rp. 33.100.000,-
Pajak pendapatan (10%) Rp. 3.310.000,-
Laba Bersih Rp. 29.790.000,-

BEP = Total Investasi : laba bersih
= Rp 150.000.000 : Rp 29.790.000,00
= 5 tahun
= Laba Bersih : Total Investasi
= Rp 29.790.000 : Rp 150.000.000 X 100%
=19,86%



















VII. PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi
kelayakannya, maka pendirian Apotek Bunda Maryam Jl. Jatireja Rt.01 Rw.01
Desa Jatireja Kec. Compreng Kab. Subang mempunyai prospek baik untuk
berkembang menjadi apotek yang besar dan terpercaya.


Subang, 29 Agustus 2014
Pemilik Sarana Apotek




Hj. Maryam, S.St
Apoteker Pengelola Apotek




Intan Tresna Leliasari, S.Si., Apt.
Mengetahui,
PC IAI Subang



Dra. Iis Suwarni, Apt

Anda mungkin juga menyukai