Nutrisi Nutrisi Perilaku terhadap makanan (nutrition behaviors), yakni respons seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktek masyarakat terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya (zat gizi), pengelolaan makanan, dan sebagainya sehubungan kebutuhan tubuh manusia.
Sebagai suatu konsep budaya, makanan (food) bukanlah semata-mata suatu produk organik dengan kualitas-kualitas biokimia yang dapat dipakai oleh organisma termasuk manusia untuk mempertahankan hidupnya. Akan tetapi makanan sebagai sesuatu yang akan dimakan, diperlukan pengesahan budaya. Lewat konsep-konsep budaya itulah sejumlah makanan yang menurut ilmu gizi sangat bermanfaat untuk dikonsumsi, tetapi dalam prakteknya bisa jadi justru dihindari.
Contoh : Adanya pantangan bayi dan anak tidak diberikan daging, ikan, telur, dan makanan yang dimasak dengan santan dan kelapa parut sebab dipercaya akan menyebabkan cacingan, sakit perut, dan sakit mata . Bagi gadis dilarang makan buah: pepaya, nanas dan jenis pisang tertentu (yang dianggap tabu) karena ada hubungan yang erat dengan siklus masa haid, hubungan kelamin dan reproduksi .
Jadi, dapat kita pahami bahwa adanya masalah gizi di Indonnesia bukan hanya karena masalah sosek, tapi juga karena alasan-alasan budaya, di mana ada ketersediaan makanan tetapi terpaksa tidak dikonsumsi karena kepercayaan atau ketidaklaziman atau karena larangan agama
Penggunaan Obat Tradisional Tingginya kepercavaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional dan adanya fenomena untuk kembali ke alam {back to nature) menyebabkan pengobatan tradisional masih dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu tempat penyembuhan dari suatu penyakit. Ada masyarakat yang menjadikan pengobatan tradisional sebagai pengobatan utama dan ada masyarakat yang menjadikan pengobatan ini sebagai pengobatan alternatif. Adapun alasan masyarakat lebih memilih pengobatan tradisional karena kepercayaan pada obat tradisional, masalah privasi, biaya, jarak, dan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan.
Contoh : 1) Jahe dapat digunakan sebagai obat kompres, obat sakit perut, obat liver, demam, gigitan ular maupun serangga, kesleo, batuk serta penghangat badan. Kencur dapat digunakan sebagai obat batuk, mengobati tenggorokan, melancarkan haid, obat masuk angin dan mual- mual. Temulawak dapat digunakan sebagai obat penurun panas, obat liver, melancarkan peredaran darah, menambah nafsu makan, malaria, demam, asma, ambeien dan meningkatkan stamina.
Kunyit/kunir berkhasiat mengobati mencret, memperlancar ASI, obat eksim/borok, anti serangga, demam dan kembung. Bawang putih dapat mengobati penyakit jantung koroner, darah tinggi, kolesterol, keputihan, penyakit cacing pita, dan gigitan serangga. Bawang merah dapat mengobati masuk angin, mual-mual, perut kembung, dan melancarkan haid. Lengkuas/laos berkhasiat mengobati batuk, sariawan, panu, rematik, kurap, sakit kepala, nyeri dada serta memperbaiki pencernaan. Buah naga berkhasiat sebagai obat penurun kadar gula darah, Tehnik Penyembuhan Tradisional pada Proses Penyembuhan Penyakit Pengobatan tradisional spiritual/kebatinan, yaitu pengobatan yang dilakukan atas dasar kepercayaan agama, dan dengan dasar getaran magnetis yaitu orang itu bisa memakai pengaruh dari luar dunia manusia untuk membantu orang sakit. Contoh : Pengobatan dengan terapi doa kyai, orang mempercayai air minum yang di beri doa oleh kyai dapat menyembuhkan penyakit. Pengobatan tradisional dengan memakai peralatan/perangsangan yaitu seperti akupuntur, pengobatan atas dasar ilmu pengobatan tradisional Cina yang menggunakan penusukan jarum dan penghangatan moxa (daun arthamesia vulgaris yang dikeringkan) termasuk juga pengobatan urut pijat, pengobatan patah tulang, pengobatan dengan peralatan (tajam/keras), dan benda tumpul.
Pengobatan tradisional yang telah mendapatkan pengarahan dan pengaturan pemerintah yaitu, seperti dukun beranak, tukang gigi tradisional.