Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan salah satu komponen dari sejumlah
matakuliah umum (MKDU) yang merupakan matakuliah wajib di semua perguruan
tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan
ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar
dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa
inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya.
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik
ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan
budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang
menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya
sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok
bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian
mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia
dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula
hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok
bahasan yang dikembangkan adalah :
Filsafat dalam bahasa arab berati Falsafah, dalam bahasa yunani bersalas dari
kata majemuk Philen yang berarti mencintai atau mencari dan Shopos berarti
kebijakan atau kebenaran. Filsafat adalah ilmu dari segala ilmu atau ibu dari segala
ilmu (Mother Of Science). Objek filsafat antara lain objek materia (sesuatu yang ada
dan mungkin ada), objek forma (mencari kebenaran). Filsafat terbagi dalam berbagai
ilmu yaitu Natural science dan Social Science. Selain pengertian tersebutt para ahli
juga mengartikan filsafat antara lain sebagai berikut:
Adalah suatu daya usaha pemikiran manusia yang mendalam dan sungguh-
sungguh secara sistem dan radikal untuk mencari kebenaran yang
sesungguhnya tentang segala sesuatu yang ada dan mungkin ada menurut
keterbatasan manusia sendiri sesuai dengan ilmu dan waktu.
1. Berusaha mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui.
2. Berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahuinya dalam semesta
ini.
3. Mengoreksi diri berani melihat sejauhmana kebenaran yang telah dicari telah
dijangkaunya.
4. Tidak apatis terhadap lingkungan dan terhadap nilai yang hidup dalam
masyarakat.
1. Menarik Hati.
2. Menyentuh Perasaan.
a. Keindahan alami.
a. Keindahan subjektif.
b. Keindahan objektif.
a. Keindahan Sosial.
b. Keindahan Moral.
c. Keindahan akal.
d. Keindahan alami.
Manusia dan cinta kasih adalah cinta antara pria dan wanita, sebagai contih
adalah perkawinan, syarat-syarat perkawinan yang bahagia adalah sebagai berikut:
3. Saling bercengkrama.
Kompulsi : Suatu perbuatan yang disadari dan diketahui oleh individu yang
bersangkutan akan tetapi seseolah dilakukan diluar kekuasaanya.
Walaupun dia tahu perbuatan itu tidak wajar untuk dilakukan.
2. Harus kita sadari dengan adanya rasa takut akan menimbulkan gangguan
kesehatan.
1. Zakian Jarajat.
“Siapa yang menjadi musuh terbesar mu?” Dr. Orisson Sweet Marden dalam
bukunya “menindas sang wangsaka dan rasa takut” musuh terbesar manusia adalah
rasa takut (phobia). Adapun jenis-jenis phobia adalah:
2. Agora Phobia, adalah rasa takut diruangan terbuka atau tempat umum.
3. Phobia-phobia petir.
4. Phobia-phobia lainnya.
Obsesi : pikiran yang bersifat parsisten atau terpaku dan senantiasa berulang-ulang
kembali yang mendesakan diri ketaraf kesadaran individu dan timbulnya
tidak dapat dielakan ketaraf individu yang bersangkutan.
Gejala frustasi antara lain ditandai dengan rasa lesu, cemas-cemas tidak
menentu, perasaan hati tidak menentu dan terjadinya perubahan cara hidup atau
kebiasaan sehingga frsutasi mengakibatkan akan hilangnya arti dari kehidupan.
3. Van Apelldorn, hak adalah sesuatu kekuatan yang diatur oleh hukum.
2. Dr.P.Y. Baumann, manusia belum bisa dikatakan manusia apabila dia belum
hidup bermayarakat.
1. Van Apelldorn, bahwa hukum terdapat pada seluruh dunia, asal ada pendapat
manusia.
1. Menurut Meyers.
2. Dr.T. Utrecht.
3. JHP Bellefroid.
Hukum adalah ketentuan yang berlaku disuatu negara yang mengatur tata
tertib dalam masyarakat didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat
itu.
Ciri-ciri hukum:
Tujuan hukum:
1. Prof. Subekti, adalah untuk mengatur pergaulan hidup manusia yan tujuannya
untuk mendatangkan kemakmuran pada rakyat.
3. Teori Utilitys, adalah untuk mewujudkan apa yang berfaedah bagi orang-
orang.