BAGIAN / SMF BEDAH FK UNS/RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
DEFINISI Urosepsis : Septikemia fokus infeksi berasal dari traktus urinarius
Faktor Utama : adanya obstruksi dan atau manipulasi traktus urinarius INSIDEN 1/3 seluruh kejadian septikemia mortalitas mencapai 15% bila disertai syok mencapai 50% - 90% ETIOLOGI Kuman penyebab = kuman penyebab infeksi primer traktus urinarius Kuman golongan Collform gram negative : - Eschericia Coli - Klebsiella - Enterobakter - Serratia - Proteus - Pseudomonas Aeroginosa PATOGENESA Endotoksin (kerusakan endotelial) menghasilkan mediator-mediator masuk sirkulasi darah reaksi hemopoetik sepsis septic shock dengan atau tanpa multi organ failure MEDIATOR KERUSAKAN ENDOTELIAL PADA SEPSIS Mediator : - Tumour necrosis factor - Interleukins - Platelet activating factor - Leukotrienes - Thrombexane - Prostaglandins - Gamma-Interferon DIAGNOSA 1. Anamnesa : - Demam - Panas badan disertai tanda obstruksi (nyeri pinggang kolik, benjolan di perut atau pinggang) - Polakisuria, disuria, manipulasi urologi
2. Pemeriksaan klinis : Dini : K/U baik, tekanan darah normal Lanjut : Nadi meningkat, temperatur 38 - 40C, syok Lokasi : Penyebab statis urin (urolithiasis, stenosis, obstruksi, bladder outlet, buli-buli neuropati) 3. Laboratorium - Leukositosis, hitung deferensial ke kiri - Lekosit uria - Bakteri uria - Serum kreatinin - Kultur urin - Elektrolit, PH dan analisa gas darah 4. Radiologi - BNO - IVP (dapat mengetahui kelainan primer urologi lokasi dan derajat obstruksi fungsi ginjal) - USG (obstruksi, hidro atau pyonefrosis)
PENANGANAN Cepat dan adequat Prinsip : 1. Pemberian antibiotik 2. Resusitasi cairan dan elektrolit 3. Drainase timbunan nanah 4. Tindakan definitif (urgent) untuk kelainan urologi primer 1. Antibiotik Spektrum semua kuman yaitu : - golongan aminoglikosida - sefalosorin generasi ke III Keberhasilan dipantau dgn penurunan suhu penderita, apabila 2-3 x 24 jam masih panas, dipikirkan : 1. kuman resisten 2. dosis tidka cukup 3. terdapat obstruksi (hidro, pyonefrosis atau pyosistis) Diberikan 3-5 hari bebas panas Penggunaan antibiotika harus rasional dan memenuhi kriteria 4 tepat 1 waspada : 1. Tepat indikasi 2. Tepat penderita 3. Tepat obat 4. Tepat dosis, route, saat pemberian dan lama pemberian 5. Waspada terhadap efek samping obat Yang dimaksud dgn tepat obat adalah EARMU : Efektif Aman Rasional (cara pemakaian) Murah tapi bermutu 2. Resusitasi Cairan dan Elektrolit - Tujuan : mengembalikan keadaan normal - Dipantau dari : tekanan darah, tekanan vena sentral, produksi urin - Elektrolit harus dikoreksi, bila kalium serum > 7 meq/ml hemodialisis
Hemodialisis juga diperlukan bila : - Kreatinin serum > 10 mg% - BUN > 100 mg% - Edema paru Respirator bila terjadi : - ARDS dengan P arterial < 50 mm Hg - PCO2 > 50 mm Hg 3. Drainase Timbunan Nanah - Pyonefrosis dna Hidronefrosis Isemia mengurangi penetrasi antibiotika - Drainage dikerjakan dengan perkutan atau open
4. Tindakan definitif - Dilakukan urgent setelah lewat masa kritis - Penyebab obstruksi atau kelainan primer segera diatasi
Febris / Pernah Febris Gejala Obstruksi Urologik Manipulasi Urologik Diagnosa : UROSEPSIS Keadaan umum / status lokalis Sekaligus dipasang infus Pemeriksaan darah lengkap, Kreatinin Serum, BUN Sakar darah acak (bila>40 tahun) pH darah, elektrolit, gas darah Pemeriksaan urin lengkap : Sedimen lengkap Biakan dan tes kepekaan antibiotika (sedapat mungkin urin dari miksi spontan) Pielografi Infusion, USG Urologik Foto Toraks (setelah pasang CVP) EKG Pasang CVP (catat tinggi air) Pasang Indwelling kateter (catat urin yang keluar) TERAPI / TINDAKAN ANTIBIOTIKA 1. Ampisilin + Gentamisin ATAU 2. Sefalosporin Generik III KOREKSI CAIRAN (Makrolid) Elektrolit Asam / basa HEMODIALISA Bila terdapat S. Kreatinin >10 K > 7 mg% Edema paru OPERASI CITO Pyonefrosis OPERASI URGEN Untuk kelainan primer urologik