Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN IV

PRAKTEK TEKNOLOGI DISPLAY DAN TV


TUNER

Oleh :
ROMI HENDRIX
2005/65513
3E2

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2008

Romi hendrix
2005/65513

FT UNP Padang
Jurusan: PT. Elektronika

Lembaran : Pratikum
Mata Kuliah : Teknologi Display & TV

Waktu : 4 x 50
Kode : 04/ELK-ELA255/2005

Topik
Judul

: Bagian Blok Tuner


: Tuner

A. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahiu pembagian kanal pada sistem pemancaran televisi
2. Mengetahui blok rangkaian tuner pada TV
3. Memahami dan mengetaui fungsi dari tuner dan prinsip kerjanya
4. Dapat mengukur tegangan tala untuk tuner pada setiap perubahan talaan
siaran dari masing-masing stasiun pemancar TV di sekitar anda
5. Dapat mengukur sinyal untuk rangkaian IF dari keluaran rangkaian tuner
B. ALAT DAN BAHAN
1. Antena TV
2. Trainer televise warna
3. Toolset
4. Multimeter dan Osiloscop
5. Kabel penghubung serta alat tulis untuk pengambilan data
C. LANDASAN TEORI
Sinyal yang diterima oleh antenna televisi adalah semua frekuensi yang
termasuk dalam range kerja frekuensi dari antena yang digunakan pada sebuah
TV, tetapi pada sistem PAL dan NTSC telah ditetapkan frekuensi kerja dari
masing-masing kanal frekuensi untuk VHF dan UHF. Untuk VHF bekerja pada
range kanal 2 hingga 12 dengan frekuensi kerja 47-230Mhz, sedangkan untuk
UHF bekerja pada kanal 14-83 dengan frekuensi kerja 470-890 MHz. Semua
frekuensi yang diterima oleh antena dan diteruskan oleh saluran transmisi diolah
pada bagian tuner dari sebuah televisi.
FT UNP Padang

Lembaran

: Pratikum
Romi hendrix
2005/65513

Jurusan: PT. Elektronika


Waktu : 4 x 50

Mata Kuliah : Teknologi Display & TV


Topik
: Bagian Blok Tuner

Kode : 04/ELK-ELA255/2005
Judul
: Tuner
Bagian tuner atau bagian penala merupakan bagian yang berfungsiuntuk
memilihsalah satu frekuensi dari pemancar (repeater) televise yang ditangkapoleh
antenna.
Tuner digunakan untuk memilih gelombang pembawa sinyal-sinyal RF
yang dikehendaki sesuai dengan frekuensi atau panjang gelombang dari
pemancar. Agar tuner dapat menangkap gelombang-gelombang gambar
bersama-sama dengan gelombang suara

hanya dengan menggunakan satu

system penala, maka harus mempunyai saluran ban yang cukup besar. Misalnya
6 mc untuk system PAL dan 7 cm untuk system NTSC.
Bagian tuner atau bagian penala merupakan bagian yang berfungsi
untuk memilih salah satu frekuensi pemancar (repeater) televisi yang ditangkap
antenna.
GAmbar di bawah inimenunjukkansalah satu rangkaian penala (tuner
system saklar). Tiap kanal dapat dipilih dan diubah menjadi sinyal If.gambar
oleh penala tersebut.

Gbr. Penala VHF


FT UNP Padang

Lembaran

: Pratikum

Jurusan: PT. Elektronika

Mata Kuliah : Teknologi Display & TV


Romi hendrix
2005/65513

Waktu : 4 x 50
Kode : 04/ELK-ELA255/2005

Topik
Judul

: Bagian Blok Tuner


: Tuner

Bagian-bagian tuner :
1.

Pemilihan kanal (pemilihan stasiun pemancar)


Tuner blok memilih gelombang pemancar yang akan diterima,
mencakup kanal 2 hingga kanal 12 (47-230 MHz) pada VHF dan tiap kanal
memiliki lebar frekuensi 7 MHz. Rangkaian penala dapat dipilih sehingga
beresonasi dengan frekuensi kanal yang dikehendaki.
Didalam tuner blok terdapat penguat RF, Mixer dan Osilator. Penguat
RF memilih pemancar yang akan diterima, kemudian diberikan ke mixer,
osilator membangkitkan frekuensi yang tertentu besarnya untuk pembanding
frekuensi yang akan diterima penguat RF kemudian diberikan ke mixer
kemudian di filter akhirnya menghasilkan frekuensi baru yang keluar yaitu
38,9MHz merupakan frekuensi pembawa gambar yang didalamnya terdapat
sinyal sinkronisasi dan 33,4 MHz merupakan frekuensi pembawa suara dan
kedua frekuensi tersebut di teruskan ke penguat video IF.

2. Penguat frekuensi tinggi (HF Amplifier)


Sebelum sampai pada rangkian pencampur (mixing) gelombang tv
diperkuat oleh penguat HF. Karena rasio S/N (pembanding sinyal/noise) pada
penerima TV berwarna ditentukan oleh pengaut HF ini, maka pengguatan HF
harus dapat menghasilkan penguat (gain) yang besar. Juga memerlukan
distorsi yang kecil walaupun bila gelombang TV input besar. Maka
dibutuhkan tegangan AGC (Automatic Gain Control/ pengatur penguat
otomatis) pada penguat HF itu dipasang rangkaian netralisasi, pada pengauat
HF untuk mencegah osilasi parasit yang timbul. Karateristik respon frekuensi
FT UNP Padang
Jurusan: PT. Elektronika

Lembaran : Pratikum
Mata Kuliah : Teknologi Display & TV

Waktu : 4 x 50

Topik

: Bagian Blok Tuner


Romi hendrix
2005/65513

Kode : 04/ELK-ELA255/2005
Judul
: Tuner
penguat HF pada bidang frekuensi kanal penerima, harus setara mungkin dan
perbedaan penguatan antara kanal-kanal yang diterima harus sekecil mungkin.
3.

Pencampur (Mixer)
Gelombang TV yang diterima TV dicampur dengan output osilator
lokal dengan menggunakan pencampur (mixer) dan dirubah menjadi sinyal IF
(Intermediate) gambar yang mempunyai frekuensi sama dengan selisih dengan
kedua frekuensi tadi. Frekuensi pembawa sinyal IF gambar adalah 38,9 Mhz
dan frekuensi pembawa sinyal suara adalah 33,4MHz.
Kanal No 3 :
Frekuensi Osc
38,9MHz
33,4MHz

55,25

60,75

95,15MHz

4. Osilator lokal
Frekuensi pencampur (Frekuensi lokal) dibangkitkan oleh osilator
lokal, dan diberikan ke pencampur (Mixer). Frekuensinya dapat dirubah
tergantung pada kanal penerima yang dipilih.
Sebagai osilator lokal biasanya digunakan osilator Colpitts karena
sifat kestabilannya dan juga sederhana stuktur rangkaiaannya. Ada dua cara
memilih frekuensi lokal pertama dengan merubah kumparan resonansi dan
yang kedua dengan mengontrol tegangan bias dioda kapasitansi variabel.
FT UNP Padang
Jurusan: PT. Elektronika

Lembaran : Pratikum
Mata Kuliah : Teknologi Display & TV

Waktu : 4 x 50
Kode : 04/ELK-ELA255/2005

Topik
Judul

: Bagian Blok Tuner


: Tuner
Romi hendrix
2005/65513

D.LANGKAH KERJA
1) Ambil masing-masing kelompok, tv trainer yang sudah disediakan, dan
jangan dihubungkan catu daya listrik ke jal-jala PLN
2) Ambil multimeter dan Osiloscope, lakukan kalibrasikedua alat ini.
3) Bukan tv trainer tersebut dan pastika sudah melakukan tegangan simpan
pada kapasitor tegangan tinggi dengan kabel penghubung
4) Cari dan amati bagian dari tuner yang akan kita bahas pada pratikum ini
5) Sambungkan televisidengan antenna penerima
6) Hubungkan jala-jala listrik dan hidupkan televise tersebut
7) Ukur tegangan B+ tuner (untuk tuner manual) dan/atau tegangan BP dan
BT/LOCK adjucts (untuk truner digital)pada siaran dari setiap stasiun
pemancar TV yang ada di Padang danmasukkan ke dalam tabel
pengamatan berikut.
FT UNP Padang
NO
NO
STASIUN TV
Jurusan: PT. Elektronika
CHANEL
Waktu : 4 x 50
1 TVRI
6
Kode : 04/ELK-ELA255/2005
2 TRANS 7
23
3 TRANS TV
24
4 PADANG TV
33
5 FAVORIT TV
35
6 TPI
41
7 RCTI
43
8 ANTV
45
9 SCTV
47
10 INDOSIAR
49

Lembaran : Pratikum
FREKUENSI
Teg. Terukur
Mata Kuliah : Teknologi Display & TV
SDA
SCL
SIARAN (Mhz)
Topik
: Bagian Blok Tuner
189
2,8 V 3,05 V
Judul
: Tuner
489
2,85 V 2,99 V
535
2,95 V 3,05 V
567
2,9 V
3,1 V
583
2,8 V
3V
631
2,85 V
3V
647
2,9 V
3V
663
2,95 V
3V
679
2,85 V
3V
695
2,95 V
3V

8) Lengkapi tabel di atas untuk seluruhsiaran TV yang ada di kota Padang.


9) Cari salah satu siaran yang paling bersih dan kuat sinyalnya
E. EVALUASI
1. Pembagian frekuensi pada masing-masing kanal pada VHF dan UHF
untuk sistem PAL dan NTSC :
Romi hendrix
2005/65513

Nomor PAL
Sound

NTCS
Range(MHz) Video

Sound

44.25
55.25
62.25
175.25
182.25
189.25
196.25
203.25
210.25
--

49.75
60.75
67.75
180.75
187.75
194.75
201.75
208.75
210.75
-

54-60
60-66
66-72
76-82
82-88
174-180
180-186
186-192
192-198
198-204
204-210
210-216
470-476
476-482

55.25
61.25
67.25
77.25
83.25
175.25
181.25
187.25
193.25
199.25
205.25
211.25
471.25
477.25

58.83
64.83
70.83
80.83
86.83
178.83
184.83
190.83
196.83
202.83
208.83
214.83
474.83
480.83

VHF1
VHF1
VHF1
VHF1
VHF1
VHF2
VHF2
VHF2
VHF2
VHF2
VHF2
VHF2
UHF
UHF

482-488
488-494
494-500
500-506
506-512
512-518
518-524
524-530
530-536
536-542

483.25
489.25
595.25
501.25
507.25
513.25
519.25
525.25
531.25
537.25

486.83
492.83
498.83
504.83
510.83
516.83
522.83
528.83
534.83
540.83

UHF
UHF
UHF
UHF
UHF
UHF
UHF
UHF
UHF
UHF

26

542-548

543.25 546.83 UHF

27

548-554

549.25 552.83 UHF

Range(MHz)

Video

43-50
54-61
61-68
174-181
181-188
188-195
195-202
202-209
209-216
-

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Chanel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Keterangan

Romi hendrix
2005/65513

28

554-560

555.25 558.83 UHF

2. Komponen utama yang terdapat pada bagian tuner :


Mixer, IF amp

Tuner AA40-00039A

RF

TAEL-6576D
IF(DAP 103)

3. Besar tegangan untuk B+ (BP) Tuner, BP dan BT untuk setiaptahansiaran


dari setiap stasiun pemancar tersebut:

FT UNP Padang
Jurusan: PT. Elektronika

Lembaran : Pratikum
Mata Kuliah : Teknologi Display & TV

Waktu : 4 x 50
Kode : 04/ELK-ELA255/2005

Topik
Judul

NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

STASIUN TV
TVRI
TRANS 7
TRANS TV
PADANG TV
FAVORIT TV
TPI
RCTI
ANTV
SCTV
INDOSIAR

: Bagian Blok Tuner


: Tuner

NO

FREKUENSI

CHANEL

SIARAN (Mhz)
189
489
535
567
583
631
647
663
679
695

6
23
24
33
35
41
43
45
47
49

Teg. Terukur
SDA
SCL
2,8 V
2,85 V
2,95 V
2,9 V
2,8 V
2,85 V
2,9 V
2,95 V
2,85 V
2,95 V

3,05 V
2,99 V
3,05 V
3,1 V
3V
3V
3V
3V
3V
3V

4. Sinyal yang terdapat pada sinyal IF yang diukur adalah


Romi hendrix
2005/65513

Bentuk gelombang IF suara yang keluar dari titik pemisahan dengan


sinyal video berupa sinyal IF-M (frekuensi modulasi). Sinyal ini
mempunyai frekuensi 4.5 mc (untuk system PAL) atau 5.5 mc (untuk
sistem NTSC). Detector suara FM memisahkan frekuensi sinyal A-F dari
sinyal pembawa menengah termodulir, kemudian sinyal A-F itu cukup
kuat kemudia diubah menjadi suara yang dapat didengar oleh speaker.
Bentuk gelombang audio frekuensi dan amplitudonya tidak menentu
tergantung pada nada suara yang ada.
FT UNP Padang

Lembaran

: Pratikum

Jurusan: PT. Elektronika

Mata Kuliah : Teknologi Display & TV

Waktu : 4 x 50
Kode : 04/ELK-ELA255/2005

Topik
Judul

: Bagian Blok Tuner


: Tuner

5. Televisi multisistem adalah televisi yang memiliki banyak perangkat


tambahan yang cocok untuk komponen analog ataupun digital. Seperti
yang diproduk oleh Neosonik yang terdiri atas tiga subsistem: perangkat
pengendali (controller), rangkaian pengeras suara (loudspeaker), dan
penerima video definisi tinggi (HD video receiver). Pengendali cocok
dengan semua komponen sumber digital atau analog, seperti HDTV, HDDVD, CD, atau VCR. Pengendali ini menyiarkan audio video digital yang
tak dipadatkan (uncompressed) secara nirkabel ke seluruh pengeras suara
danpesawatTV.

F. KESIMPULAN
Dari Pratikum kali ini dapat disimpulkan :
1. VHF bekerja dari range kanal 2 hingga 12 dengan frekuensi kerja 47230Mhz tiap kanal yang memiliki lebar frekuensi 7 MHz , sedangkan
untuk UHF bekerja pada kanal 14-83 dengan frekuensi kerja 470-890
MHz
Romi hendrix
2005/65513

2. Komponen utama yang terdapat pada bagian tuner :


Mixer, IF amp

Tuner AA40-00039A

RF

TAEL-6576D
IF(DAP 103)

3. Tegangan yang di ukur antara SDA dan SCL tidak sama.

Romi hendrix
2005/65513

Anda mungkin juga menyukai