Termasuk Enterobacteriaceae Batang gram negatif, fakultatif anaerob Habitat saluran pencernaaan Mempunyai 3 macam antigen antigen somatik (O) kapsular (Vi) Flagelar (H)
Makanan terkontaminasi salmonella Usus : Respom imunitas IgA kurang baik salmonella berbiak Fagositosis oleh makrofag dan berbiak dalam makriofag Menembus sel epitel terutama sel M, berbiak dalam lamina propria. Plak payeri ileum distal KGB mesenterika Duktus thorasikus Bakterimia Seluruh organ RES Meninggalkan fagosit Fagosit Berbiak di ekstraseluler organ atau sinusoid Bakteriemia II Tanda/ gejala sistemik hepar Kandung empedu (berkembang biak) Lumen usus feses Menembus usus Makrofag teraktivasi hiperaktif Reaksi hiperplasia plak payeri Erosi Pembuluh darah PERFORASI Masa inkubasi 10-14 hari dapat bervariasi dari 3-21 hari , dipengaruhi kesehatan host dan status imun. Demam: meningkat perlahan perlahan terutama pada sore hingga malam hari Gejala yang paling menonjol adalah deman yang dapat berlangsung hingga 4 minggu apabila tidak diobati. Gejala lain dapat berupa : nyeri kepala 980%), menggigil (35-45%), batuk (30%), berkeringat (20-25%), myalgia (20%), malaise (10%) dan arthalgia (2-4%). Gejala gastrointestinal diantaranya anorexia (55%), nyeri perut (30-40%), nausea (18-24%), muntah (18%), dan diare (22-28%) lebih sering dari konstipasi (13-6%). Pemeriksaan fisik lidah kotor (51-56%), splenomegali (5-6%) dan nyeri abdomen (4- 5%). Minggu kedua : demam, demam dengan bradikardi relatif, lidah kotor,hepatosplenomegali, meteorismus, somnolen, stupor, koma, delirium. Rose spot jarang pada orang Indonesia.
Darah Leukopenia Dapat terjadi anemia, dan trombositopenia Leukositosis apabila infeksi sekunder Aneosinofilia, dan limfofenia. SGOT dan SGPT dapat meningkat Tujuan : mendeteksi antibodi terhadap antigen Salmonella typhi. Pada uji widal terdapat aglutinasi antara antigen S.typhi dan antibodi yang disebut aglutinin. Aglutinin yang bermakna yaitu aglutinin O dan H. Pembentukan aglutinin mulai terjadi pada minggu pertama dan meningkat pada minggu ke 4.
Aglutinin yang pertama muncul O, diikuti oleh H. Aglutinin O menetap hingga 4-6 bulan, antigen H mentap hingga 9 bulan. Tes widal dinyatakan bermakna apabila meningkat 4 kali dari nilai semula, atau nilai yang tinggi pada pemeriksaan tunggal.
Positif menunjukan terinfeksi Thypoid Negatif, tidak menyingkirkan Thypoid.
incubation Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Bone Marrow asprate (0.5-1 mL) 90% (dapat menurun setelah mendapatkan 5 hari terapi antibiotika) Darah 910- 30 mL), feces, atau aspirasi duodenum 40-80% ~20% Varuabel (20-60%) Urine 25-30%, timing unpredictable SENSITIVITAS KULTUR Istirahat dan Perawatan Mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Diet dan terapi Penunjang Makanan padat dini rendah selulosa
Antibiotika Pemakaian Kloramfenikol (drug of choice) 4x500 mg, sampai 7 hari bebas demam. (IV atau PO) Tiamfenikol (Efek sama dengan kloramfenikol) 4x500 mg (efek anemia aplastik lebih < daripada kloramfenikol) Cotimoxazole (Efek hampir sama dengan kloramfenikol)
Dewasa: 2x2 tablet (1 tablet mengandung 400 mg sulfametoxazole dan 80 mg Trimetropim) Diberikan selama 2 minggu Ampisilin dan Amoksilin (Kemampuan menurunkan demam lebih rendah daripada Kloramfenikol) Dosis 50-150 mg/kgBB selama dua minggu dibagi dalam 3 dosis. Antibiotika Penggunaan Sefalosporin Generasi 3 (Seftriakson) 3-4 gram dalam dekstrosa 100cc diberikan dalam jam per infus sehari dalam 3-5 hari. Florokuinolon Norfloksasin 2x400 mg/hari selama 14 hari Sifrofloksasin 2x500mg/hari selama 6 hari Ofloksasin 2x400 mg/hari selama 7 hari Perfloksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari Fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari
Seorang wanita, 21 tahun, mengeluhkan deman sejak 9 hari yang lalu yang semakin lama semakin meninggi, hilang timbul, terutama dirasakan pada sore dan malam hari. Keluhan disertai dengan nyeri kepala, batuk, perasaan tidak enak di daerah perut dan tidak BAB sejak 2 hari yang lalu. Keluhan tidak disertai dengan kejang, mengigau, atau penurunan kesadaran. BAK tidak ada kelainan. KU : sakit sedang Kesadaran : CM S: 38 C Nadi: 112x/menit (regular, ekual, isi cukup) PD/ Lidah ; kotor, tepi hiperemis, tremor (+) Thorax: rose spot (-)
Cor : Bunyi Jantung I dan II murni reguler Pulmo : Bentuk dan gerak simteris Sonor +/+ Vokal fremitus normal kanan=kiri VBS +/+ Ronkhi -/-, Wheezing -/_ Abdomen Datar Bising usus + normal Hepar teraba 2 cm BAC, kenyal tepi tajam, nyeri tekan (+) Ekstremitas Akral Hangat Edema -/-
Darah Rutin HB : 10,7 gr% Leukosit : 4100/mm3 Trombosit : 450000/mm3 Hitung jenis (-/-/-/67/31/2) Urine Warna : kuning muda jernih Reaksi : Asam Kekeruhan : (-) Bau : Amoniak Albumin : (-) Reduksi : (-) Urobilin ; (+) Bilirubin ; (-) Sedimen : Eritrosit (-) Leukosit 2/LPB Feces Warna ; kuning coklat Bau : Indol skatol Konsistensi : padat Lendir :- Darah :- Parasit : - Leukosit :- Telur cacing : - Apakah diagnosis pasien tersebut dan bagaimanakah penatalaksanaannya? Terima Kasih