Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajt kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan terutama ditahun 2005. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diaharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat teratasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan antara lain 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak !eorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. "angguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. a. #elayanan $ntenatal #elayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional %dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat& kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan pre'entif. (asil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan )* dan )+. ,akupan )* merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. !edangkan )+ adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan stndar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Berdasarkan hasil !usenas 200+ secara nasional -0. ibu hamil telah memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Bila ditinjau menurut daerah perkotaan dan pedesaan maka cakupan pemeriksaan ibu hamil oleh tenaga kesehatan di perkotaan sebesar -5. dan di pedesaan /0. %Badan 1itbang Depkes,2005&. Profl KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005 16 "ambaran persentase cakupan pelayanan )+ di #ropinsi )alimantan 2engah pada tahun 2005 sebesar 34.00* %0/,45.& dari seluruh ibu hamil sebanyak 53./20 orang, sementara itu target cakupan kunjungan ibu hamil )+ untuk tahun 20*0 sebesar -5. %2abel !#5 *&. b. #ertolongan #ersalinan oleh 2enaga )esehatan dengan )ompetensi )ebidanan )omplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan %profesional&. (asil pengumpulan data kinerja !#5 di #ropinsi )alimantan 2engah tahun 2005 menunjukkan bahwa prosentase cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 4/,42. dengan cakupan tertiggi di )abupaten Barito 2imur sebesar -2,42. %2abel 66! *4&. Di #ropinsi )alimantan 2engah dari tahun 20027200+ cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan berkisar dari 40,/+. sampai 4/,42. seperti pada gambar di bawah ini. "ambar 5 #erkembangan #ersalinan oleh 2enaga )esehatan Di #ropinsi )alimanatan 2engah 2ahun 20027200+ !umber #rofil )esehatan )abupaten8 )ota Profl KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005 17 c. 6bu (amil 9isiko 2inggi yang Dirujuk Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan #uskesmas, tidak semua kondisi kehamilan ibu baik7baik saja. $da beberapa ibu hamil yang tergolong dalam risiko tinggi %risti& dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. :umlah ibu hamil risiko tinggi di #ropinsi )alimantan 2engah tahun 2005 sebesar 0.325, dengan ibu hamil yang dirujuk sebanyak 0*4 %-,45.&. Bila diamati menurut kabupaten8kota maka ada 2 kabupaten yang merujuk ibu hamil risiko tinggi dibawah *0. yaitu )abupaten )otawaringin 2imur dan )apuas %2abel !#5 *0&. !ementara itu target 6ndonesia !ehat 20*0 untuk ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk sebesar *00.. Untuk mencapai target tersebut #ropinsi )alimantan 2engah perlu bekerja lebih keras melihat masih ada beberapa kabupaten yang cakupannya masih rendah, dan apabila cakupan masih rendah akan berpengaruh pada meningkatnya kematian ibu maternal. d. )unjungan ;eonatus Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kepada neonatus %072/ hari&. Dalam pelayanan kesehatan neonatus, petugas selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga memberikan konseling perawatan bayi kepada ibu. ,akupan )unjungan ;eonatus secara keseluruhan di #ropinsi )alimantan 2engah tahun 2005 sebesar /3,*2. dari seluruh neonatus +2.+44, berarti masih ada *0,// . neonatus yang tidak melakukan kunjungan kedua ke sarana pelayanan kesehatan. Ditinjau menurut kabupaten 8 kota maka ada 2 kabupaten yang cakupan kunjungan neonatusnya melebihi atau sama dengan target )unjungan ;eonatus 6ndonesia !ehat 20*0 yaitu )abupaten Barito 2imur *0*,00. dan )abupaten 5urung 9aya sebesar *00. %2abel !#5 2&. e. )unjungan Bayi Dari hasil kompilasi data profil kesehatan kabupaten8 kota tahun 2005 cakupan kunjungan bayi di #ropinsi )alimantan 2engah sebesar 4/,05. %34.205& dari +4.00- jumlah bayi. ;amun data ini belum mencakup semua kunjungan bayi yang melakukan kunjungan ke sarana pelayanan swasta. Untuk mengetahui kunjungan bayi secara detail terdapat pada tabel !#5 2. Profl KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005 18 . Pelayanan Kesehatan Anak P!a Sek"lah# Us$a Sek"lah dan Re%a&a #elayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah8 sederajat, serta pelayanan kesehatan remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru U)! dan dokter kecil. Dari hasil pengumpulan data8 indikator kinerja !#5 bidang kesehatan dari *+ kabupaten8 kota menunjukkan cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah sebesar 22,0-., siswa !D8 56 yang diperiksa sebesar 53,-0. dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 0*,0-. %2abel !#5 3&. '. Pelayanan Kelua!(a Be!en)ana :umlah #asangan Usia !ubur %#U!& menurut hasil kompilasi data #rofil )esehatan )abupaten8 )ota 2ahun 2005 sebesar 3*0./*0, sedangkan yang menjadi peserta )B aktif sebesar 23/.+03 %40,42.&, dengan cakupan terendah di )abupaten !ukamara %02,-0.& dan cakupan tertinggi di )abupaten Barito !elatan %/3,*2.&, namun bila dibandingkan dengan target 6ndonesia !ehat 20*0 sebesar 40. maka #ropinsi )alimantan 2engah sudah bisa melewati target tersebut %2abel !#5 +& *. Pelayanan I%un$sas$ #encapaian Uni'ersal ,hild 6mmuni<ation pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan U,6 dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan #D36. 6ndikator program imunisasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian 6ndonesia !ehat 20*0 adalah persentase desa yang mencapai U,6. Dari *.3+/ desa yang ada di #ropinsi )alimantan 2engah dilaporkan /40 desa %0+,5+.& telah U,6, dengan cakupan terendah di )abupaten "unung 5as %20,43.& dan cakupan tertinggi di )abupaten !ukamara %/4,50.&. 9endahnya cakupan U,6 antara lain karena tingginya angka Drop =ut %D=& terutama di daerah7daerah yang sulit dijangkau %sangat terpencil&. #elayanan imunisasi bayi mencakup 'aksinasi B,", D#2 %3 kali&, #olio %+ kali&, (epatitis B % 3 kali & dan imunisasi ,ampak % * kali &, yang dilaksanakan melalui pelayanan rutin di #osyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. ,akupan imunisasi B," %/3,54.&, D#2 * %44,+2.&, D#2 3 %43,5*.& dan (epatitis B %0/,24.&. Dari data tersebut kelihatan masih terdapat drop out %D=& sebesar 5,05.. Profl KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005 19 "ambar 0 :umlah Bayi di 6munisasi 1engkap berdasarkan Data ,akupan ,ampak Di #ropinsi )alimantan 2engah 2ahun 2005 !umber #rofil )esehatan 2005 !elain imunisasi kepada bayi, imunisasi juga diberikan pada calon pengantin perempuan yaitu imunisasi 22 sebanyak 2 kali demikian juga untuk ibu hamil sebanyak 2 kali selama kehamilan. ,akupan imunisasi 22 * sebesar 0/,*. dan 222 sebesar 03,3. dari jumlah ibu hamil sebanyak 53./20 %2abel 66! 2*&. B. PE+BINAAN KESEHATAN LIN,KUN,AN Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau ganggguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. (asil kompilasi data profil kesehatan kabupaten8 kota tahun 2005 dari 0./0* institusi yang dilaporkan, hanya 3.0+3 %53,0.& institusi yang dibina kesehatan lingkungannya %2abel !#5 *5&. Dari jumlah institusi tersebut terdistribusi pada sarana kesehatan lingkungan 040 dan yang dibina 5+3 %/*,0+.&, sarana pendidikan 2.5*0 dan yang dibina *.+50 %5/,0*.&, sarana ibadah 2.0/0 dan yang dibina *.3+0 %50.&, institusi perkantoran 04- dan yang dibina 20+ %30,0+.&. Profl KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005 20 -. PERBAIKAN ,I.I +ASYARAKAT Upaya perbaikan gi<i masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gi<i yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gi<i sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan 'itamin $, gangguan akibat kekurangan yodium an anemia gi<i besi. *. #emantauan #ertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin tiap bulannya. Data yang terdapat di #rofil )esehatan )abupaten8 )ota tahun 2005, jumlah balita yang ada sebanyak *-/.+-*, balita yang ditimbang -/.+*3 dengan balita yang naik berat badannya sebesar 40.02* %44,25.&. !ementara itu balita dengan bawah garis merah %B"5& sebanyak *.44+ balita atau *,/0. %2abel !#5 4&. "ambar 4 #erkembangan ;8 ! dan ;8 D Balita Di #ropinsi )alimantan 2engah 2ahun 2005 !umber !eksi "i<i !ubdin #romkes, 2005 !eperti terlihat pada gambar +.3, berdasarkan pengolahan data !)D; sejak tahun 2002, keberhasilan program %;8!& dan hasil penimbangan %;8D& menunjukkan kecenderungan menurun. . Pe%be!$an Ka/sul V$ta%$n A ,akupan pemberian kapsul 'itamin $ 2 kali pada balita pada tahun 2005, hasil kompilasi dari profil kesehatan kabupaten8 kota di #ropinsi )alimantan 2engah sebanyak *2+.0/5 %02,/2.& dari jumlah balita yang ada sebanyak *-/.+-*. 2arget pencapaian 6ndonesia !ehat 20*0 sebesar -0. %2abel !#5 /&. Profl KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005 21 '. Pe%be!$an Tablet Bes$ #ada tahun 2005 di #ropinsi )alimantan 2engah jumlah ibu hamil yang ada sebanyak 53./20 dan ibu hamil yang mendapatkan tablet besi sebanyak +0.44/ %45,40& dan angka ini masih belum mencapai target yang ditetapkan untuk 6ndonesia !ehat 20*0 sebesar -0. %2abel !#5 /&. "ambar +.+ menunjukkan bahwa pemberian tablet besi pada ibu hamil dari tahun 2003 cenderung meningkat. (al ini disebabkan karena semakin banyak ibu hamil mengerti kegunaan tablet besi. "ambar / #erkembangan #emberian >e -0 2abet pada 6bu (amil Di #ropinsi )alimantan 2engah tahun 2005 !umber !eksi "i<i !ubdin #romkes, 2005 Profl KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005 22