Anda di halaman 1dari 13

II.

Tujuan Percobaan
1. Menentukan rumus volume benda dengan mengukur panjang, lebar dan tinggi
benda simetris
2. Menentukan massa jenis benda padat
3. Mengukur massa benda dengan neraca satu lengan

III. Alat- Alat Yang Digunakan
Neraca satu lengan
Sepotong besi silinder
Jangka sorong/mikrometer sekrup
Balok logam
Bola/kelereng
Kubus tembaga
IV. Dasar Teori
1. Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang
dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang
sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran.
Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-
gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Namun
bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan
instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar

, melainkan selalu
terdapat ketidakpastian.
Dan pada umumnya, sesuatu yang dapat diukur memiliki satuan. Sesuatu
yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka kita sebut besaran. Panjang, massa
dan waktu termasuk pada besaran karena dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan
dengan angka-angka. Akan tetapi kebaikan dan kejujuran misalnya. Tidak dapat
kita ukur dan tidak dapat kita nyatakan dengan angka-angka. Tapi walaupun
demikian, tidak semua besaran fisika selalu mempunyai satuan. Beberapa besaran
fisika ada yang tidak memiliki satuan. Antara lain adalah indek bias, koefisien
gesekan, dan massa jenis relative.
Pengukuran dilakukan dengan suatu alat ukur,dan setiap alat ukur memiliki
nilai skala terkeci l(nst).Setiap alat ukur memiliki skala berupa panjang atau busur
atau angka digital.Pada skala terdapat goresan dan goresan kecil sebagai pembagi,
dibubuhi nilai tertentu. Keadaan menjadi lebih buruk lagi bila ujung atau pinggir
objek yang diukur tidak tajam. Nilai skala sesuai dengan jarak terkecil itu disebut
nst alat ukur tersebut.

2. Pengkuran panjang
a. Dengan Menggunakan Mistar
Untuk mengukur panjang suatu benda, dalam kehidupan sehari-hari kita
lumrah menggunakan mistar atau penggaris. Terdapat beberapa jenis mistar sesuai
dengan skalanya. Ada mistar yang skala terkecilnya mm (mistar milimeter) dan
ada mistar yang skala terkecilnya cm (mistar centimeter). Mistar yang sering kita
gunakan biasanya adalah mistar milimeter. Dengan kata lain, mistar itu
mempunyai skala terkecil 1 milimeter dan mempunyai ketelitian 1 milimeter atau
0,1 cm..Ketika mengukur dengan menggunakan mistar, posisi mata hendaknya
diperhatikan dan berada di tempat yang tepat, yaitu terletak pada garis yang tegak
lurus mistar. Garis ini ditarik dari titik yang diukur. Jika sampai mata berada diluar
garis tersebut, panjang benda yang terbaca bisa menjadi salah. Bisa saja benda
akan terbaca lebih besar atau lebih kecil dari nilai yang sebenarnya. Akibat dari hal
ini adalah terjadinya kesalahan dalam pengukuran yang biasa disebut kesalahan
paralaks

b. Dengan Menggunakan Jangka Sorong
Untuk melakukan pengukuran yang mempunyai ketelitian 0,1 mm
diperlukan jangka sorong. Jangka sorong mempunyai fungsi-fungsi pengukuran,
yaitu: Pengukuran panjang bagian luar benda. Pengukuran panjang rongga bagian
dalam benda. Pengukuran kedalaman lubang dalam benda. Jangka sorong sendiri
mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: Rahang yang tetap (biasa disebut
rahang tetap), memiliki skala panjang yang disebut skala utama.Rahang yang dapat
digeser-geser (disebut rahang geser), yang memiliki skala pendek yang disebut
nonius atau vernier. Rahang tetap terdapat skala-skala utama dalam satuan cm dan
mm. Sedangkan pada rahang geser terdapat skala pendek yang terbagi menjadi 10
bagian yang sama besar.

c. Dengan Menggunakan Mikrometer Sekrup
Untuk megukur benda-benda yang sangat kecil sampai ketelitian 0,01 mm
atau 0,001 cm digunakan alat bernama mikrometer sekrup. Bagian utama dari
mikrometer sekrup adalah sebuah poros berulir yang dipasang pada silinder
pemutar yang disebut bidal. Pada ujung silinder pemutar ini terdapat garis-garis
skala yang membagi 50 bagian yang sama. Jika bidal digerakan satu putaran
penuh, maka poros akan maju (atau mundur) sejauh 0,5 mm. Karena silinder
pemutar mempunyai 50 skala disekelilingnya, maka kalau silinder pemutar
bergerak satu skala, poros akan bergeser sebesar 0,5 mm/50 = 0,01 mm atau 0,001
cm. Sangat perlu diketahui, pada saat mengukur panjang benda dengan mikrometer
sekrup, bidal diputar sehingga benda dapat diletakan diantara landasan dan poros.
Ketika poros hampir menyentuh benda, pemutaran dilakukan dengan
menggunakan roda bergigi agar poros tidak menekan benda. Dengan memutar roda
berigi ini, putaran akan berhenti segera setelah poros menyentuh benda. Jika
sampai menyentuh benda yang diukur, pengukuran menjadi tidak teliti.
Ukuranvolume merupakan ukuran turunan dari ukuran panjang. Berikut ini adalah
beberapa persamaan untuk menentukan volume benda dari beberapa jenis benda :

Volume benda bentuk balok : (m
3
)
Volume benda bentuk bola :

(m
3
)
Volume benda bentu silinder :

(m
3
)
Volume benda bentuk kubus : (m
3
)

Massa Jenis
Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan benda dan merupakan
ciri khas setiap jenis benda. Massa jenis tidak tergantung pada jumlah benda.
Apabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Misalnya, setetes air
dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu 1

Berbagai
logam memiliki nilai massa jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan
molekulnya memiliki kerapatan yang besar. Gabus atau sterofoam mempunyai
massa jenis kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan
kecil.
Massa jenis dilambangkan dengan simbol (dibaca rho), salah satu huruf Yunani.



Keterangan:



Tabel berbagai massa jenis zat













V . Jalannya percobaan :
1. Mengukur panjang,lebar,dan tinggi benda yang berbentuk balok dan
mengusahakan tiap bagian sisi di ukur.
2. Demikian juga diameter bola di ukur paling kurang tiga kali.
3. menimbang massa benda ,balok, juga bola masing-masing tiga kali.Namun
sebelum menimbang ,terlebih dahulu mengkalibrasi neraca.
VI . Hasil Pengamatan
1. Balok
Benda Massa Panjang Lebar Tinggi



Balok

M
1 =
12,2 g
M
2 =
12,1 g


P
1
=60,37 mm
P
2
= 59,25 mm


L
1 =
40,2 mm
L
2 =
38,2 mm



T
1 =
10,1 mm
T
2 =
16,42 mm


2. Kubus
Benda Massa Panjang

Kubus
M
1
= 70,7 g

M
2
= 70,4 g





3. Silinder
Benda Massa Tinggi Diameter


Silinder

M
1
= 5,3 g
M
2
= 5,3 g



T
1 =
30,2 mm
T
2 =
30,12 mm


D
1 =
10,1 mm
D
2 =
10,1 mm

4. Bola
Benda Massa Diameter


Bola

M
1
= 4,7 g
M
2
= 4,6 g


D
1 =
15,51 mm
D
2 =
15,51 mm



1 . Balok : 4 . Bola :
M
1
= 1,22 x 10
-2
kg M
1
= 4,7 x 10
-3
kg
M
2
= 1,21 x 10
-2
kg M
2
= 4,6 x 10
-3
kg
P
1
= 6,04 x 10
-2
m D
1
= 1,55 x 10
-2
m
P
2
= 5,92 x 10
-2
m D
2
= 1,55 x 10
-2
m
L
1
= 4,02 x 10
-2
m
L
2
= 3,82 x 10
-2
m
T
1
= 1,01 x 10
-2
m
T
2
= 1,64 x 10
-2
m
2 . Kubus :
M
1
=7,07 x 10
-2
kg
M
2
= 7,04 x 10
-2
kg
S
1
= 1,94 x 10
-2
m
S
2
= 1,94 x 10
-2
m
3 . Silinder :
M
1
= 5,3 x 10
-3
kg
M
2
= 5,3 x 10
-3
kg
T
1
= 3,02 x 10
-2
m
T
2
=3,01 x 10
-2
m
D
1
= 1,01 x 10
-2
m
D
2
= 1,01

x 10
-2
m




VIII. Pembahasan :

Selama melakukan percobaan dalam materi pengukuran dasar,dalam percobaan
benda berbentuk balok,untuk menentukan volume dan massa jenis balok dengan
mengukur massa,panjang,lebar dan tinggi .Untuk menentukan volume kita
memasukan rumus :




Dan untuk mengukur massa jenis kita memasukan rumus :






.

Dalam percobaan kedua kami menggunakan benda berbentuk kubus,kami
mengukur massa dan sisi benda.Untuk menentukan volume dan massa jenis benda
berbentuk kubus kami memasukan rumus :
Volume :



Massa jenis :


V = P L T

=


V = S S S (S
3
)


=



Dalam percobaan ketiga kami menggunakan benda berbentuk silinder,kami
mengukur massa,tinggi dan diameter.Untuk menentukan volume dan massa jenis
benda berbentuk silinder,kami memasukan rumus :

Volume :



Masa jenis :



Dan percobaan terakhir kami menggunakan benda yang berbentuk bola,kami
mengukur massa dan diameter.Untuk menentukan volume dan massa jenis benda
kami menggunakan rumus :
Volume :


Masa jenis :






V =

R
2
T
=



V =

R
3

=




IX.Kesimpulan :

Dalam kita melakukan Pengukuran Dasar,kita perlu
memerlukan ketelitian dan cara dalam melihat skala pada alat
ukur.Pada saat melakukan percobaan seperti menentukan
Volume dan Massa jenis,dpt dilakukan dengan mengukur
panjang,lebar,dan tinggi serta masa benda simetris.Dan juga kita
dapat mengukur massa jenis benda padat dengan menggunakan
neraca satu lengan dan alat-alat yang akan di gunakan seperti
Sepotong besi silinder,jangka sorong/micrometer,balok,logam
kubus tembaga dan kelereng/bola .
Pada saat kita melakukan pengukuran selama tiga kali dan
memasukan rumus maka hasil yang akan kita dapat ternyata ada
yang sama dan juga ada yang berbeda bahkan sangat jauh
perbedaannya.Dan utk mengetahui seberapa besar kesalahan
dalam kita melakukan percobaan,kita dpt mengetahuinya dengan
Teory Kesalahan.











X. Daftar Pustaka

J.B. Moningka.2013.Penuntun praktikum Fisika Dasar I.Universitas
Negeri Manado.Tondano
Shofaifa.2013.laporan praktikum fisika
dasar.http://shofaifa.blogspot.com/2013/02/laporan-fisika-dasar-
pengukuran.html. diakses senin 16 september 2013
_______2010.modul
fisika.http://modulfisika.blogspot.com/2010/02/kelas-vii-massa-jenis.html.


















I. Lembar Identitas
Nama : ARIF .CANDRA. ULAEN
Nim : 13 531 324
Kelas/Kelompok : A / 1
Jurusan : MATEMATIKA
Judul Percobaan : PENGUKURAN DASAR
Tgl Percobaan : 16 / 10 / 2013
Tgl memasukan Laporan : 17 / 10 / 2013







LAPORAN HASIL PRAKTEKUM
FISIKA DASAR









UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN MATEMATIKA

Anda mungkin juga menyukai