Anda di halaman 1dari 11

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diera globalisasi ini ilmu pengetahuan dan teknologi memegang
peranan penting dalam segala bidang. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang semakin pesat terutama di bidang Industri, hal
ini dibuktikan dengan banyaknya penemuan-penemuan alat bantu
pekerjaan manusia yang sangat canggih yang dapat mendukung suatu
Industri untuk berkembang.
Selain itu, dalam rangka mengembangkan suatu industri tentunya
tidak hanya alat-alat bantu pekerjaan saja yang harus dibenahi, akan tetapi
juga dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki etos
kerja. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi dalam suatu
perusahaan adalah dengan cara mengefisienkan waktu jam kerja. Hal ini
dapat dilakukan dengan menganalisis cycle time.
Cycle time merupakan suatu waktu yang dibutuhkan oleh seorang
pekerja dalam melakukan satu siklus pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cycle time persiapan bahan di shelter pada divisi
Melting dan Moulding PT. Aneka Banusakti?
2. Apa saja masalah yang ada di shelter pada divisi Melting dan
Moulding PT. Aneka Banusakti?
3. Kondisi yang seperti apakah yang diharapkan di shelter pada divisi
Melting dan Moulding PT. Aneka Banusakti?

1.3 Tujuan
1. Memahami cycle time di shelter pada divisi Melting dan Moulding PT.
Aneka Banusakti.
2. Mengetahui masalah yang ada di shelter pada divisi Melting dan
Moulding PT. Aneka Banusakti.
2

3. Memberikan masukan terhadap kondisi yang diharapkan shelter pada
divisi Melting dan Moulding PT. Aneka Banusakti.

3

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Shelter
Shelter merupakan suatu bagian yang ada pada divisi Melting dan
Moulding PT. Aneka Banusakti. Pada bagian shelter ini fungsinya adalah
untuk memilah bahan baku yang nantinya akan dilebur dan dicetak untuk
menghasilkan suatu produk. Bahan baku yang dipilah terdiri dari bahan
reject dan juga bahan tambah lainnya. Pada shelter terdapat 2 orang
operator yaitu Bapak Ari dan Bapak Pendik.
2.2 Kondisi yang Ada
Pekerja yang ada pada bagian shelter ini bertugas untuk memilah -
milah bahan apa saja yang nantinya akan dilebur untuk dijadikan suatu
produk. Adapun tahapan yang dilakukan pada proses di shelter adalah
seperti bagan berikut.


Pada shelter, target yang ditetapkan untuk bahan baku yang siap
diproses adalah 7 Ton per satu shift (8 Jam = 480 menit). Dalam satu shift,
pekerja membutuhkan setidaknya 9% dari jumlah jam kerja untuk
melakukan kegiatan memenuhi kebutuhan badan selama bekerja (minum,
ke toilet, dll.). Sehingga didapatkan waktu kerja efektif sebesar :
( )
( ) ( ( ))
() ( ())
Bahan Baku Datang
Persiapan Memilah
Penimbangan
Bahan Siap Diproses
4

() ()
( )


Proses Pemilahan Bahan

Adapun bahan-bahan yang dipilah-pilah beserta berat yang
dibutuhkan sebagai berikut :
No Nama Produk Nama Bahan Berat (Kg)
1 Cylinder Liner Return Cylinder Liner 350
Steel Scrap 50
2 Liner Bracket Return / Gram 300
Steel Scrap 100
3 Couple Return Cylinder Bracket 200
Steel Scrap 230


5


Return FC


Steel Scrap


Return FCD

6


Return Liner Bracket


Steel Scrap

Pada pengamatan yang telah dilakukan, didapatlah data sebagai
berikut dalam satu siklus persiapan bahan :
No Nama Bahan Banyak Berat (Kg) Berat Total (Kg)
1 Return Cylinder Bracket 4 500 2000
2 Steel 1 190 190
3 Steel Scrap 2 505 1010
4 FCD 3 200 600
5 LB 1 100 100
6 Scrap 2 200 400
4300




7


No Pekerjaan Pergerakan
Berat Waktu tiap
Pergerakan (s) Waktu (s)
1 Memilah & Menimbang 31
500 Kg
56 1736
2 Mengambil Pallet 1 24 24
3 Memindah ke Pallet 19 31 589


2349

No Pekerjaan
Berat
Waktu (s)
Persentase
Pekerjaan (%)
Akumulasi Terhadap
Jam Kerja (%)
1 Memilah & Menimbang
500 Kg

1736 6,62% 6,62%
2 Mengambil Pallet 24 0,09% 6,71%
3 Memindah ke Pallet 589 2,25% 8,96%


2349 8,96%

Rumusan :
Untuk Mendapatkan Persentase Pekerjaan, dapat digunakan rumus berikut
:





a. Pada Pekerjaan Memilah & Menimbang :




b. Pada Pekerjaan Mengambil Pallet :




c. Pada Pekerjaan Memindah ke Pallet :



8





2.3 Masalah
Pada shelter terdapat beberapa masalah seperti Peletakan keranjang
pada shelter yang tidak teratur. Jarak antara bahan baku yang belum
dipilah dengan keranjang bahan baku yang siap untuk diproses terlalu jauh
sehingga mengganggu pergerakan pekerja yang mengakibatkan kurang
efisiennya pekerjaan memilah bahan. Selain itu, para pekerja juga masih
kebingungan untuk memilah bahan baku apa saja yang akan diproses.
Pekerja pun dirasa kurang aman, karena belum sepenuhnya memakai alat
pengaman diri.

0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Memilah & Menimbang Mengambil Pallet Memindah ke Pallet
Waktu (s)
Akumulasi (%)
9




Peletakan Keranjang yang Tidak Teratur


2.4 Kondisi yang Diharapkan
Kondisi yang diharapkan ada pada shelter adalah mengatur tata
letak keranjang sehingga memudahkan proses pemilahan bahan. Perlu
10

adanya penambahan roda pada keranjang sehingga pergerakan keranjang
tidak tergantung pada crane yang bisa saja sewaktu-waktu dipakai untuk
melakukan pouring. Re-design layout shelter dengan mendesain sebisa
mungkin memisahkan tempat keranjang dengan jalan untuk pekerja
sehingga pergerakan pekerja tidak terhalang oleh keranjang-keranjang.
Melakukan schedulling sehingga pekerja sudah tahu akan memilah bahan
apa saja yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya.

Sebelum Perbaikan Rencana Perbaikan
Peletakan Keranjang Tidak Teratur Mengatur Tata Letak Keranjang
Pekerja Kebingunan dalam Memilah
Bahan
Melakukan Schedulling
Pekerja Kurang Aman Menerapkan K3


11

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah tertulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pekerjaan pada bagian shelter masih belum efisien, hal ini dibuktikan
dengan data yang menyebutkan bahwa target 1 shift adalah 7 Ton,
sedangkan yang dihasilkan hanya 4,3 Ton
2. Terdapat beberapa masalah yang ada pada shelter yang harus segera
dibenahi guna menambah efisiensi kerja
3.2 Saran
1. Melakukan schedulling sehingga pekerja sudah tahu akan memilah
bahan apa saja yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya.
2. Mengatur tata letak keranjang sehingga memudahkan proses
pemilahan bahan.
3. Re-design layout shelter dengan mendesain sebisa mungkin
memisahkan tempat keranjang dengan jalan untuk pekerja sehingga
pergerakan pekerja tidak terhalang oleh keranjang-keranjang. Adapun
layout yang dapat disarankan oleh penulis adalah seperti berikut.

Anda mungkin juga menyukai