Anda di halaman 1dari 9

VII.

1
MODUL 7
PERCOBAAN TRANSDUSER TEMPERATUR DENGAN SENSOR
IC LM 335

I. TUJUAN
I.1 Tujuan Instruksional Umum
1) Mahasiswa mampu memahami rangkaian pengkondisi sinyal untuk sensor
temperatur IC LM 335.
I.2 Tujuan Instruksional Khusus
1) Mahasiswa mampu menghitung komponen yang diperlukan untuk membuat
rangkaian pengkondisi sinyal untuk sensor temperatur IC LM 335 sesuai
dengan kebutuhan.
2) Mahasiswa mampu merangkai rangkaian pengkondisi sinyal untuk sensor
temperatur IC LM 335.
3) Mahasiswa mampu mengkalibrasi rangkaian pengkondisi sinyal untuk sensor
temperatur IC LM 335.

II. DASAR TEORI
IC sensor LM 335 merupakan suatu sensor temperatur yang dikemas dalam suatu
rangkaian monolitik tunggal yang terintegrasi. LM 335 memberikan keluaran sebesar 10
mV
K
0
. Beberapa IC sensor yang lain seperti LM 34 memberikan keluaran 10
mV
F
0
,
sedangkan IC sensor AD 592 memberikan keluaran 1
A
K
0
.
LM 335 sebenarnya adalah suatu dioda zener yang sangat sensitif terhadap
temperatur jika dipanjar dalam arah balik (reserved biased) dalam daerah break down, akan
menghasilkan :
Vz =
10 mV
K
0
. T (T dalam
0
Kelvin)
Karena ukuran dari derajat Kelvin dan Celcius adalah sama, hanya berbeda offset sebesar
273
0
maka :
0
0
C = 273
0
K

VII.2
Sehingga keluaran dari LM 335 menjadi :
Vz = 2.73 V +
10 mV
C
0

T
dimana T dinyatakan dalam derajat Celcius.
Tabel-1 memperlihatkan beberapa range temperatur dari berbagai jenis versi.

Tabel-1 : Range temperatur LM 135 / 235 / 335
Device Range (
0
C) Use
LM 135
LM 235
LM 335
-55 sampai +150
-40 sampai +125
-40 sampai +100
Militer
Industri
Komersial

Rangkaian sederhana menggunakan LM 335 ditunjukkan dalam Gambar-1.
+Vsupply
R bias
+
-
Vz
Iz
LM 335
R load
I load

Gambar 1 Rangkaian transduser temperatur IC LM 335 sederhana

Karena LM 335 adalah suatu dioda zener kita harus memberikan suatu tegangan reserve
bias dan arus zener. Arus harus dibatasi pada suatu nilai:
5 mA > Iz > 400 A
Testing yang dilakukan oleh pabrik pembuat LM 335 memilih Iz = 1 mA, sehingga pilihan
nilai ini akan kita gunakan dalam praktikum maupun merupakan dasar perhitungan.
Pada arus yang lebih tinggi (Iz > 5 mA) maka akan terjadi efek pemanasan sendiri (self
heating) dikarenakan disipasi daya Vz . Iz. Pada level arus di bawah 400 A, ketelitian
menjadi berkurang.
Untuk menentukan ukuran dari R bias, pertama-tama dihitung tegangan pada zener
pada temperatur nominal (temperatur lingkungan normal).
R
bias
=
V V
1mA
supply nominal


VII.3
Untuk menghasilkan hasil yang linier maka arus beban (load) harus sangat kecil
dibandingkan dengan arus minimum riil yang lewat pada zener. Sehingga pastikan bahwa
arus beban :
I
load
<< Iz
min


V T
R
V V T
R
max
L
supply max
bias
=


Laju kelinieran LM 335 adalah 1
0
C. Namun demikian, akan sangat baik kalau
transduser disesuaikan sedemikian rupa untuk mendapatkan ketelitian pada range
pengukuran yang diinginkan. Adanya offset sebesar 2.73 V juga merupakan suatu hal
yang mengganggu. Secara ideal pada temperatur 0
0
C sebaiknya menghasilkan tegangan
keluaran 0 V dc. Rangkaian pada Gambar-2 memperlihatkan rangkaian dengan
kemampuan two-point calibration.
+Vsupply
R bias
LM 335
RL
10 K
full scale
adjust
R1 R zero
adjust
-2.73 V dc

Gambar 2 : Kalibrasi dua titik pada sensor LM 335

Pertama-tama atur potensiometer zero untuk memberikan -2.73 V dan set potensiometer
10 K pada tengah-tengah. Tempatkan sensor pada temperatur terendah dari range yang
digunakan. Atur dan sesuaikan zero potensiometer untuk mengembalikan setengah dari
error. Tempatkan sensor pada temperatur maksimum yang digunakan dan atur/sesuaikan
potensiometer 10 K untuk mengembalikan setengah dari titik error bagian atas.
Demikian secara terus menerus, sensor ditempatkan pada dua titik ekstrim tersebut dan
atur/sesuaikan potensiometer zero (10 K) untuk mengembalikan setengah error setiap
waktu. Gunakan zero adjust untuk mengatur tegangan bawah dan potensiometer 10 K
untuk bagian atas.
VII.4
10KO
Adj
10KO
Hijau
Rbias
Vout
A
+VCC
Berikan waktu yang cukup pada setiap adjusting agar sensor menjadi stabil pada
temperatur yang ditentukan, juga pastikan untuk menjaga R
zero
kecil dibandingkan dengan
R
bias
, sehingga pada saat pengaturan R
zero
tidak akan berpengaruh terhadap Iz.
Variasi lain rangkaian LM 335 berdasarkan Gambar 1 ditunjukkan pada Gambar 3.
Pada rangkaian ini ditambahkan LED sebagai indicator.

Gambar 3. Thermometer LM 335

Tegangan keluaran Vout merupakan representasi dari temperature yang terukur, tentu saja
setelah dilakukan kalibrasi atau adjustment pada potensi 10 K. Seperti diketahui bahwa
LM 335 dirancang dengan tegangan offset sebesar 2,732 untuk tempeeratur 0
o
C, maka
salah satu cara termudah untuk mengkalibrasi keluaran adalah dengan menggunakan
thermometer lain sebagai pembanding (thermometer standar). Jika dikalibrasikan pada
temperature ruangan missal T = 27,0
o
C (ditunjukkan oleh thermometer standar), maka
setting atau adjustment potensi 10 K harus menghasilkan tegangan keluaran Vout sebesar :
Vout = 2,732 + (10 mV/
o
C x 27
o
C)
= 2,732 + 0,270 Volt
= 3,002
Bentuk LM 335 dapa dilihat pada Gambar 4.


k
k
VII.5

Gambar 4. Tampak Bawah LM 335 pada kemasan TO 92 dan TO-46

Pada praktikum ini rangkaian yang digunakan berdasarkan pada rangkaian di gambar 3.
Akan dibuat tegangan offset sebesar 2,73 V dengan menggunakan rangkaian yang lain
untuk mengeliminir tegangan offset sebesar 2,73 Volt yang ada di rangkaian gambar 3.
Rangkaian semacam itu dapat dibuat seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Rangkaian Tegangan Referensi 2,732 V
Adjust
Adjust
PlastikCasing
To.92
MetalCasing
To46
Adj
10 kO
1 kO
12V
Vref
1 kO k
k
k
VII.6
Dengan mengatur potensi 10 K di gambar 5 makan, tegangan Vref dapat diatur sebesar
2,732 V. Dengan demikian kita tinggal mengurangkan :
Vout Vref = Vkoreksi
Misal : temperatur sensor 27
o
C Vout = 3,00 Volt
Vkoreksi = 3,00 2,73
= 0,27 V (yang merepresentasikan temperature 27
o
C)
Untuk membuat hasil seperti itu dibutuhkan rangkaian difference amplifier dengan
penguatan sebesar 1. Gambar 6 memperlihatkan rangkaian tersebut.
Gambar 6. Difference Amplifier

Nilai potensiometer sebesar 50 k, diatur mendekati 22 k agar penguatan menjadi satu.

Pada pelaksanaan Vout dan Vref dihubungkan secara langsung inputan rangkaian di
gambar 6 (pada inputan V2 dan V1). Jika setelah ke;uaran Vout dan Vref dihubungkan
dengan V1 dan V2 dan kemudian di titik-titik tersebut diukur dengan menggunakan
voltmeter maka apabila nilainya masih seperti semula (Vout = 3,0 V dan Vref = 2,73 V)
maka tidak terjadi efek pembebanan. Jika nilainya berubah berarti terjadi efek
pembebanan. Hal ini tentu saja merupakan persoalan yang tidak diinginkan. Untuk
mengatasi hal tersebut diantaran rangkaian tersebut bias digunakan sisipan rangkaian
buffer seperti diperlihatkan pada Gambar 7.
1kO
22kO
RY
RX=50kO
22kO
RY
V1
V2
VT
22kO
RX
VT =
RX
RY
(V2V1)
k
k
k
k
VII.7
Gambar 7. Rangkaian Buffer

Jadi Vout dihubungkan pada inputan titik A, yang keluarannya adalah V2. Nilai V2 ini
akan sama dengan Vout. V2 ini yang kemudian dihubungkan ke rangkaian penguat selisih
(difference amplifier) di V2.
Demikian pula, tegangan keluaran Vref dihubungkan ke titik B yang keluarannya berupa
tegangan V1. Nilai V
B
akan sama dengan V1. V1 ini akan masuk pada rangkaian penguat
selisih di V1. Diharapkan hasil akhir merupakan Vkoreksi yang mereprensentasikan
temperatur yang diukur.

III. ALAT & BAHAN
IC sensor LM 335 (1 buah)
Thermometer digital sebagai pembanding/kalibrator (1 buah)
Pemanas/balok es
Voltmeter digital (1 buah)
Beberapa tahanan tetap
Potensiometer
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
A. a. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3
b. Nilai Vcc diatur pada +12V
c. Hitunglah nilai R bias agar arus kerja dari LM 335 sebesar 1 mA untuk temperatur
nominal (27
o
C)
d. Ukurlah temperatur lingkungan dengan menggunakan thermometer digital.
A
V2
1
3
2
B
V1
1
3
2
VII.8
e. Dengan mengetahui nilai temperatur lingkungan, lakukanlah kalibrasi dengan cara
mengatur potensiometer 10 k (kaki adjustment); sehingga tegangan Vout
menunjukkan nilai yang sesuai dengan temperatur yang ada.
B. a. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5
b. Nilai Vcc diatur pada +12V
c. Atur tegangan di Vref dengan cara mengatur kaki adjustment, sehingga Vref
memberikan nilai sebesar 2,73 V.
C. a. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 6
b. Atur potensiometer 50 k sehingga memberikan penguatan untuk rangkaian
tersebut sama dengan satu.
c. Hubungkan keluaran Vout di rangkaian gambar 3 dengan inputan V2.
d. Hubungkan keluaran Vref di rangkaian gambar 4 dengan inputan V1.
e. Ukur lagi keluaran Vout dan Vref.
f. Apakah nilai Vout dan Vref masih seperti semula
g. Jika ya lanjutkan dengan mengukur keluaran Vakhir
h. Nilai V akhir akan merepresentasikan temperatur yang ada
i. Jika tidak, buatlah rangkaian buffer seperti pada gambar 7. Rangkaian ini akan
mengatasi masalah efek pembebanan.
j. Ukur lagi Vout dan Vref
k. Apa yang terjadi?
l. Ukur keluaran Vakhir
m. Ukurlah beberapa temperatur yang ada pada proses alat pemanas ruangan VV S-400
dari temperatur ruangan sampai 40
o
C, catat hasilnya.

V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Dengan menggunakan nilai Vcc sebesar +12 V tentukan nilai Rbias agar arus di LM
335 sebesar 1 mA.
2. Buktikan dan turunkan rumus bahwa pada rangkaian buffer Vout = Vin.





VII.9
VI. TUGAS
1. Buatlah tabel pengukuran keluaran pada beban dengan tabel sebagai berikut :
No. Temperatur (digital) V
akhir
(LM 335)
1
2
.
.
.
.
.
10
27
0
C
-
-
-
-
-
-
40
0
C


2. Gambarkan grafik dari tabel yang diperoleh dengan temperatur (digital) sebagai absis
dan V
beban
sebagai ordinat.
3. Tentukan kelinieran dengan pendekatan least square.
4. Apa kesimpulan saudara.

Anda mungkin juga menyukai