Anda di halaman 1dari 8

IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI



64
PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SHORT PROCESSING TIME (SPT)
UNTUK MEMINIMASI WAKTU ALIR

Ika Deefi Anna
Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuat penjadwalan produksi untuk produk kursi
UD X. Penelitian ini diawali dengan menghitung waktu standar untuk masing-masing
operasi kerja. Setelah itu dilakukan pengalokasian pekerjaan pada mesin/alat serta
pekerja dengan menggunakan metode Short Processing Time (SPT). Dengan metode ini
didapatkan waktu untuk menyelesaikan satu kursi adalah 226, 26 menit atau 3, 771 jam.

Kata kunci : Penjadwalan produksi, Short Processing Time (SPT)





PENDAHULUAN

Penjadwalan produksi merupakan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi
yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan atau tenaga, menentukan
urutan pelaksanaan kegiatan operasi yang bertujuan untuk meminimalkan waktu proses,
waktu tunggu langganan dan tingkat persediaan serta penggunaan yang efisien dari
fasilitas, tenaga kerja dan peralatan. Dengan penjadwalan produksi yang baik akan dapat
meminimumkan biaya operasi, waktu pengiriman sehingga meningkatkan kepuasan para
pelanggan.
Penjadwalan produksi juga penting untuk dimiliki oleh perusahaan yang bersifat
job order. Salah satu perusahaan yang bersifat job order adalah UD X. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang pembuatan mebel (furniture) dari kayu. Untuk pemenuhan order
kepada konsumen, pihak perusahaan sering mengalami keterlambatan sehingga dalam
penyelesaian order, pihak perusahaan sering mengadakan lembur terutama pada hari-
hari menjelang due date serta men-subkontrakkan beberapa pekerjaan kepada
perusahaan lain. Adanya lembur dan subkontrak beberapa pekerjaan menyebabkan
biaya produksi naik sehingga memperkecil keuntungan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penjadwalan produksi yang baik dengan
memperhatikan alokasi peralatan dan tenaga kerja untuk mendapatkan total
penyelesaian waktu terkecil sehingga dapat menghindari keterlambatan. Penelitian ini
hanya dilakukan pada produk kursi, tidak dilakukan pengukuran efisiensi peralatan
produksi dan permintaan selama dilakukan penjadwalan tidak mengalami perubahan.


TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengukuran Waktu Standar
Westinghouse Company (1972) memperkenalkan sistem yang lebih lengkap
dibandingkan dengan sistem Bedaux. Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap
performansi manusia. Faktor-faktor tersebut adalah kecakapan (skill), usaha (effort),
kondisi kerja (working condition), serta konsistensi (consistency). Waktu standar
merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat
kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Disini sudah meliputi
IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

65
kelonggaran waktu yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi pekerjaan yang
akan diselesaikan tersebut.
Rumus waktu standar = Wn x
allowance % % 100
% 100

(jam/unit) dimana Wn adalah


waktu normal yang nilainya diperoleh dari perkalian waktu rata-rata dengan performance
rating.

2. Penjadwalan Produksi (Scheduling)
Penjadwalan produksi merupakan suatu cara untuk mengalokasikan sumber daya
produksi (material, mesin dan operator) yang tersedia, untuk menentukan waktu
dimulainya operasi dan kapan operasi tersebut harus selesai dalam mengerjakan
sejumlah pekerjaan (job). Dengan adanya penjadwalan yang baik diharapkan dapat
menyelesaikan pesanan produk tepat pada waktunya., memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan bersama, maksimasi throuput, minimasi biaya produksi, pengurangan
makespan, mengurangi WIP (Work In Process), peningkatan utilisasi fasilitas produksi
serta untuk maksimasi pendapatan.
Beberapa istilah umum yang akan digunakan dalam membahas penjadwalan
produksi antara lain :
a. Processing time (ti) : perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan termasuk set up
b. due date (di) : waktu maksimal yang dapat diterima untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan
c. Slack (Si) : ukuran yang digunakan untuk melihat selisih waktu antara waktu proses
dengan batas waktu yang sudah ditetapkan. Si = di - ti
d. Completion time (Ci) : rentang waktu antara pekerjaan dimulai (t=0) sampai dengan
pekerjaan selesai. Ci = Fi + ri
e. Flow Time (Fl) : rentang waktu antara saat pekerjaan tersedia dan saat pekerjaan
selesai. Fi = Ci - ri
f. Latesness (Li) : penyimpangan antara waktu peyelesaian pekerjaan dengan batas
waktu. Li = ci - di
g. Tardiness (Ti) : ukuran untuk kelambatan negatif atau harga lateness positif.
h. Delivery date : saat pengiriman job dari shop floor ke proses berikutnya atau ke
konsumen.
i. Ready time : saat sebuah job siap diproses
j. Makespan (C maks) : interval waktu total untuk penyelesaian seluruh job
k. Ghant chart : peta visual yang menggambarkan loading dan scheduling.
l. Loading mengambarkan beban mesin
m. Schedule : menggambarkan urutan (sequence) pemrosesan job, dan
menggambarkan saat dimulai dan saat selesai suatu pekerjaan.
n. Waiting time : waktu job menunggu karena mesin yang seharusnya memproses job
tersebut sedang memproses job lain
o. Idle time : waktu mesin tidak bekerja karena tidak ada job yang harus diproses
p. Priority rule : aturan penentuan prioritas pemrosesan
q. FCFS (First Come First Out), SPT (Shortest Processing Time), LPT (Longtest
Processing Time), EDD (Earliest Due Date), Critical Ratio

3. Penjadwalan n pekerjaan pada m mesin paralel
Permasalahan yang dihadapi adalah memilih mesin mana yang akan digunakan
dan memilih rangkaian pekerjaan pada masing-masing mesin. Aturan yang digunakan :
IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

66
a. Aturan SPT untuk meminimumkan waktu alir
Masalah minimasi mean flow time dapat diselesaikan dengan menggunakan
algoritma sebagai berikut :
1. Urutkan semua job menurut SPT
2. Ambil job-job dari daftar secara satu per satu dan jadwalkan pada mesin yang
memiliki penugasan paling sedikit. Lakukan sampai semua job terjadwal
b. Meminimumkan makespan dan mean flow time
Menggunakan aturan LPT dengan algoritma sebagai berikut :
1. Urutkan semua job dengan aturan LPT
2. Jadwalkan setiap job dari daftar LPT pada mesin yang memiliki waktu
penugasan paling besar
3. Setelah semua job dijadwalkan, baik urutannya pada tiap mesin hingga job
pada tiap mesin tersusun menurut aturan SPT


HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Proses Produksi
Untuk membuat satu set produk kursi diperlukan aliran produksi seperti Gambar 1
di bawah ini :










GAMBAR 1 PROSES PEMBUATAN KURSI

Perusahaan mempunyai 10 orang tenaga kerja. Kurang adanya koordinasi serta tidak
adanya pembagian tugas yang jelas menyebabkan pekerjaan tidaka dapat diselesaikan
dengan optimal.

2. Bill of Material (BOM)
Merupakan data struktur produk yang berisi tentang detail komponen-komponen
subassembling (jenis, jumlah dan spesifikasinya).













GAMBAR 2 BILL OF MATERIAL KURSI
Palang
Kursi
Rakitan kaki depan Rakitan belakang Alas/dudukan
Kaki Penguat Palang
Samping
Sandaran Kaki Pegangan
Pengukuran
Kayu
Pemotongan
Kayu
Pelubangan Penghalusan Perakitan
Pengecatan Pemasangan
Kain
IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

67
4. Peralatan yang digunakan
Untuk membuat suatu produk kursi diperlukan beberapa peralatan antara lain seperti
bubut (B), gergaji mesin (Gm), pasrah lurus (PL), pasrah bengkok (Pb), Bor (Br),
Spayer (C), mesin jahit (J), mesin straples (S), meteran (M), Alat pahat (H),
pemotong spon (Ps), gunting karet (Sk), martil (Mr) dan gunting kain (Sr).

5. Production Routing
Merupakan proses yang digunakan untuk menentukan langkah-langkah yang harus
diambil dalam suatu operasi manufakturing dari sebuah benda kerja. Perhitungan
waktu standar untuk operasi O-1 pada item kaki depan dengan nama operasi
pengukuran kerja diperoleh dari :
Waktu rata-rata = 62 detik

Performance Rating = 1. Skill (good) = + 0.06
2. Effort (good) = + 0.05
3. Condition (good) = 0.02
4. Consistency (good) = 0.01
Jumlah = 0.14
Allowance = 0.15
Dimasukkan ke dalam rumus waktu standar (WS) = Wn x
allowance % % 100
% 100


dengan Wn = Waktu rata-rata x Performance Rating, maka didapatkan nilai Waktu
standar = 83.15 detik = 1.38 menit. Dengan cara yang sama didapatkan WS operasi
kerja yang lain seperti pada tabel berikut ini.

TABEL 1 WAKTU STANDAR
Kaki depan
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat yang
dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-1 Pengukuran kayu M 1.38
O-2 Pemotongan kayu Gm 1.43
O-3 Pelubangan B 2.79
O-4 Penghalusan PL 2.86

Kaki belakang dan penguat
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-5 Pengukuran kayu M 1.5
O-6 Pemotongan kayu Gm 0.76
O-7 Pelubangan Br 0.8
O-8 Penghalusan PL 1.52

Palang depan dan samping
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-9 Pengukuran kayu M 2.68
O-10 Pemotongan kayu Gm 0.8
O-11 Pelubangan Br 1.3
O-12 Penghalusan PL 1.45


+
IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

68

Sandaran
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-13 Pengukuran kayu M 0.83
O-14 Pemotongan kayu Gm 0.69
O-15 Pelubangan Br 0.72
O-16 Penghalusan Pb 1.39

Pegangan
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-17 Pengukuran kayu M 0.69
O-18 Pemotongan kayu Gm 0.54
O-19 Pelubangan Br 0.6
O-20 Penghalusan PL 1.32

Perakitan 1
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-21 Kaki depan + penyangga Mr 2.7
Kaki blkng+penyangga
samping+blkng
Mr 2.66
Penguat depan + belakang Mr 1.5
Sandaran ke kaki blkng Mr 2,86
Tanganan + sandaran + kaki
depan
Mr 2.28
Penguat tanganan Mr 2.03
O-22 Penghalusan Am 7.87
O-23 Sending 5.32
I-1 Inspeksi 8.25
O-24 Warna C 22.4
O-25 Finishing 12.8
Total waktu 155.81

Karetan
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-26 Pengukuran M 0.4
O-27 Pemotongan Sk 0.49

Spon dan Kain
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-28 Pengukuran M 1.34
O-29 Pemotongan Sr, Ps 2.95
O-30 Penjahitan J 40.21

IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

69
Perakitan 2
No
Operasi
Operasi kerja
Mesin/alat
yang dipakai
Waktu Standar
(Menit)
O-31 pengaretan Mr 2.70
Spon + kain dudukan S 22.58
Spon + kain sandaran S 22.29
I-2 Inpseksi 8.34
Total waktu 55.91

6. Penjadwalan dengan metode SPT
a. Penjadwalan n job pada 2 mesin Gergaji (Gm)












b. Penjadwalan n job pada 2 mesin Bor (Br)












c. Penjadwalan n job pada 2 mesin Penghalus (PL)












O-19 O-7
O-15 O-11
Br1
Br2
0,6 0,72 1,4 2,02
O-18 O-6 O-2
O-14 O-10
Gm1
Gm2
0,54 2,73 0,69 1,3 1,49
O-20 O-8
O-12 O-4
PL1
PL2
1,32 1,45 2,84 4,31
IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

70
d. Penjadwalan n job pengukuran kayu pada 2 orang pekerja











7. Penjadwalan Produksi

Untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada maka dibuat
alokasi sumber daya manusia pada masing-masing pekerjaan seperti pada tabel berikut
ini :

TABEL 2. ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Pekerja Pekerjaaan
1 Pengukuran kayu
Pemotongan kayu 2
3 Pelubangan dengan bubut
4
Pelubangan dengan bor
5
6
Penghalusan dengan PL
7
8 Penghalusan dengan Pb
9 Perakitan 1
10 Pengukuran karet, pemotongan karet, perakitan 2























O-17 O-1 O-9
O-13 O-5
P1
P2
0,69 4,75 0,83 2,07 2,33
Penghalusa
n (Pb)
Pemotonga
n Karet
Pengukuran
karet
Perakitan 2
Perakitan 1
Penghalusa
n (PL)
Pelubangan
(Bor)
Pelubangan
(Bubut)
Pengukuran kayu
4,75 2,73
2,75
2,02
4,31
1,39
155,81
0,4 0,49 55,91
1,34 2,95 40,21
Pemotongan kayu
Pengukuran
kain
Pemotongan
kain
Penjahitan
IKA, PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE (SPT)

JURNAL ILMIAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

71
GAMBAR 3. LINTASAN PRODUKSI

Pekerjaan pengukuran kayu, pengukuran karet dan pengukuran kain dilakukan secara
bersamaan (paralel). Pekerjaan dilakukan dan mengikuti aturan seperti pada gambar
diatas. Bagian pengukuran dan pemotongan karet tetap melakukan pekerjaan tersebut
sampai tiba waktunya melakukan perakitan 2 (produksi berjalan selama 170,35 menit).
Berdasarkan pada gambar diatas didapatkan bahwa waktu untuk menyelesaikan produk
kursi adalah 226,26 menit atau 3,771 jam.


KESIMPULAN

1. Dengan melakukan penjadwalan produksi yang baik yang didalamnya terdapat
pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi yang mencakup kegiatan
mengalokasikan fasilitas, peralatan atau tenaga, menentukan urutan pelaksanaan
kegiatan operasi ternyata dapat meminimalkan waktu proses produksi
2. Dengan penjadwalan produksi tersebut didapatkan waktu untuk menyelesaikan satu
kursi adalah 226,26 menit atau 3,771 jam.


DAFTAR PUSTAKA

Baker, R.K. 1994. Introduction to Sequencing and Scheduling, John Wiley. New York
Elsayed, A Elsayed and Thomas, O. Boucher. Analysis and Control of Production
System. Second Edition. Prentice Hall International.
Hakim, Arman N. 1999. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Penerbit : Guna
Widya. Jakarta
Kusuma, Hendra.2001. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 1 . Cetakan 2
.Andi. Yogyakarta
Pinedo, Michael. 2002. Scheduling Theory, Alghorithms, and System. Second Edition,
Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
Wignjosoebroto, Sritomo, 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja. Edisi 1, Guna Widya. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai