Anda di halaman 1dari 16

TINGKAT I.

A
AKPER PEMDA WAJO
PRESENT :
TEORI
FLORENCE NIGHTINGALE
Oleh : KELOMPOK 1
A. ASWIN DAHLAN
ARYADI
HASRIADI
MUH. SEPTIYAN YUSHARI PUTRA
SUARDI
SEJARAH HIDUP NIGHTINGALE
Kehadirannya dilorong-lorong gelap seperti malaikat yang
membawa terang pengharapan bagi para pasien yang menantikan
perawatannya. Tahukah anda siapa dia? dia adalah Florence
Nightingale yang telah membawa banyak perubahan dalam
bidang perawatan orang sakit.
Flo, demikian panggilannya, dilahirkan dikota florence,
Italia, pada 12 mei 1820 ditengah keluarga yang cukup kaya.
Namun perhatiannya pada kaum miskin sangatlah besar. ia
merasa Tuhan memberi visi dan memanggilnya untuk melayani
kaum papa sebagai pengabdiannya kepada Tuhan. Ia tak segan
mengunjungi mereka untuk memberikan sup hangat dan uang.
Kadang ia begitu gemas melihat para gadis yang menghamburkan
uang untuk membeli pakaian-pakaian mahal, sementara mereka
tidak peduli pada gadis lain yang berjuang menahan lapar.
Saat berumur 24th flo menemukan pekerjaan yang
cocok untuk memenuhi panggilannya, yaitu menjadi
perawat. Namun demikian, usaha untuk memenuhi visi
itu tidak semudah yang ia bayangkan.Keputusan yng
dilakukannya membuat sang ibu marah. Bahkan
Parthenope, kakaknya, sangat histeris mengetahui flo
menjadi seorang perawat. Mengapa? karena perawat
pada jaman dulu adalah pekerjaan yang sangat buruk.
Selain dianggap sebagai budak, perawat juga dianggap
seperti seorang pelacur yang melayani prajurit-prajurit
pada waktu luang. Namun karena tekad flo telah bulat,
ia tetap menjalani pekerjaan itu dan dengan diam-diam
dia mempelajari laporan-laporan rumah sakit untuk
memperbaiki citra perawat yang sangat buruk pada
waktu itu.
LANJUTAN

Pada oktober, 1846, ia melibatkan diri di sebuah rumah sakit
di kaiserwerth, jerman selama dua minggu. Ditempat inilah ia
mendapat inspirasi untuk melibatkan banyak permpuan dalam
pelayanan kemanusiaan. Flo mempelajari ilmu keperawatannya di
Jerman dan Perancis. kemudian ia kembali ke London untuk
mengajar di sebuah rumah sakit besar di kota itu. Disamping
mengajar keperawatan, ia pun tekun dan jeli melihat
kekuranganyang ada dalam pelayanan rumah sakit sehingga ia
mampu memperbaiki citra rumah sakit dan dunia keparawatan.
Pelayanan Flo semakin terkenal ketika ia dipercaya untuk
mengkoordinasi pelayanan kesehatan tentara inggris dan sekutu
saat perang crimean berkecamuk di Rusia. Dirumah sakit militer
Scutari, ia melihat kondisi dan pengelolaan rumah sakit yang
sangat buruk. Ia melihat para prajurit bergelimpangan dan terluka
parah, tanpa ada yang merawat, seperti binatang yang tidak
berharga. Karena itu, Flo gigih melakukan perbaikan sampai
perang usai. Sekembalinya ke Inggris ia dianggap seperti malaikat
penyelamat perang crimean.
LANJUTAN


Untuk melanjutkan visinya ia mendirikan sebuah
yayasan Nightingale yang menangani pendidikan
keperawatan. karena reputasinya yang sangat baik, ia
menerima berbagai penghargaan. Untuk
mengembangkan yayasan itu, ia menerima banyak
sumbagan dari berbagai kalangan untuk
mengembangkan berbagai pelatihan bagi perawat.
Karya monumentalnya antara lain ialah: Sekolah
Perawat Perempuan di St.Thomas Hospital, London dan
sebuah buku berjudul Notes On Nursing:what it is and what
it is not (1860)
LANJUTAN

TEORI NIGHTINGALE
Penulis kontemporer mulai menggali
hasil perkerjaan Florence Nightingale
sebagai sesuatu yang mempunyai potensi
menjadi teori dan model konseptual dan
keperawatan (Meleis, 1985; Torres, 1986;
Marriner-Torney 1994; Chin and Jacobs,
1995). Melets (1985) mencatat bahwa konsep
Nightingale menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan
perhatian dimana perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit
merupakan upaya awal untuk memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Nightingale tidak memandang perawat
secara sempit yang hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan,
tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
adekuat (Nightingale, 1860; Torres, 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data,
Nightingale menghubungkan antara status
kesehatan klien dengan faktor lingkungan
dan, sebagai hasil, yang menimbulkan
perbaikan kondisi higiene dan sanitasi
perang Crimean
LANJUTAN

Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale
memberikan konsep dan penawaran yang dapat
divalidasi dan digunakan untuk menjalankan
praktik keperawatan. Nightingale dalam teori
deskripsinya memberikan cara berpikir
keperawatan dan kerangka rujukan yang
berfokus pada klien dan lingkungannya (Torres,
1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya
menuntun perawat untuk bekerja atas nama
klien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan,
penelitian dan pendidikan. Hal paling penting
adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan
melingkupi praktik keperawatan (Marriner-
Torney, 1994). Nightingale berpikir dan
menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat
bahwa observasi (pengkajian)... bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup
dan meningkatkan kesehatan dan kenamaan.
LANJUTAN

Teori Nightingale mengutamakan fokus
pada lingkungan dalam penerapannya.
Walaupun secara pernyataan tidak pernah
menyebutkan lingkungan, ia
menggambarkan lingkungan dan
mendefinisikan tentang ventilasi,
kehangatan, cahaya/penerangan, makanan,
kebersihan dan suara. Nightingale tidak
secara khusus membedakan lingkungan
pasien dalam aspek fisik, psikologis dan
sosial, tetapi dari tulisan-tulisan yang ada ia
memberi penekanan pada lingkungan fisik.
Lingkungan sehat dilihat dalam situasi
rumah sakit, rumah tinggal dan kondisi fisik
pemukiman kumuh.
LANJUTAN

Lima komponen penting lingkungan yang sehat,
menurut Nightingale meliputi : udara bersih, air bersih,
pembuangan air yang efisien, kebersihan dan pencahayaan.
Nightingale menekankan pada pemberian ventilasi yang
baik bagi proses penyembuhan pasien. Perawat diingatkan
untuk mempertahankan pemberian udara pada pasien
sebersih udara eksternal, tanpa membuatnya kedinginan
(Nightingale, 1969). Pencahayaan didefinisikan sebagai
terkena cahaya maahari secara langsung yang merupakan
kebutuhan penting bagi pasien.ia mengatakan cahaya
memiliki pengaruh yang cukup nyata dan dapat dirasakan
pada tubuh manusia (Nightingale, 1969).
LANJUTAN

Untuk memperoleh keuntungan dari sinar maahari,
perawat diminta untuk memindahkan dan
memposisikan pasien agar terkena cahaya matahari.
Dalam pemberian ventilasi yang baik, perawat perlu
mengkaji suhu pasien dengan cara mempalpasi
ekstremitas, agar jangan sampai pasien kedinginan
atau kepanasan. Perawat disarankan untuk
memanipulasi lingkungan secara berkelanjutan untuk
mempertahankan ventilasi dan kehangatan pada
pasien dengan pemberian pemanas, membuka jendela
dan pemberian posisi yang tepat pada pasien.
LANJUTAN

Kebersihan ditujukan kepada pasien, perawat
dan lingkungan fisik. Lingkungan yang kotor ( pada
karpet, lantai, dinding dan bed linen) adalah sumber
infeksi. Walaupun ruangan memiliki ventilasi yang
baik, materi organik dapat membuat lingkungan
menjadi kotor. Oleh karena itu, dibutuhkan
pembuang ekskresi dan kotoran tubuh yang baik
untuk mencegah kontaminasi terhadap lingkungan.
Selain itu, pasien perlu dimandikan secara teratur
setiap hari. Perawat juga harus mandi setiap hari,
mengenakan pakaian yang bersih dan sering
mencuci tangan. Konsep ini ditujukan bukan hanya
pada perawat individual pasien, tetapi ditujukan bagi
perbaikan status kesehatan dipemukiman kumuh
dimana pembuangan kotoran tidak adekuat dan
akses mendapatkan air bersih terbatas (Nightingale
1969)
LANJUTAN

Kebutuhan akan lingkungan yang tenang
perlu dikaji dan diintervensi oleh perawat.
Suara berisik yang dihasilkan oleh aktifitas
fisik diruangan perlu dihindari. Selain itu,
perawat juga perlu memperhatikan
Diit/makanan pasien. Perawat perlu mengkaji
pemasukan makanan, jadwal makan dan
pengaruhnya terhadap pasien. Nightingale
percaya bahwa pasien dengan penyakit
kronis dapat kelaparan dan perawat yang
pintar adalah perawat yang berhasil
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
LANJUTAN

Selanjutnya, komponen lainnya yang
didefinisikan oleh teori Nightingale adalah
Petty Management (Nightingale 1969),
dimana perawat memiliki kendali terhadap
lingkungan secara fisik dan administratif.
Perawat perlu mengontrol lingkngan untuk
melindungi pasien dari ancaman fisik dan
psikologis. Nightingale juga yakin bahwa
perawat akan tetap bertanggun jawab
terhadap lingkungan walaupun ia tidak ada
diruangan, karena ia elah menyerahkan
tanggung jawab kepada orang lain yang
bekerja disana saat ia tidak ada di tempat,
hal ini menunjukkan sebenarnya proses
pendelegasian sudah ada pada jaman
Nightingale.
LANJUTAN

THE END
SEE U NEXT
TIME
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai