Anda di halaman 1dari 4

A.

INTERVENSI
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEP
NOC NIC AKTIVITAS
KEP
1. Gangguan
perfusi serebral
bd Oklusi ,
Hemoragik
Setelah dilakukan
askep selama 4 x 24
jam di harapkan pasien
dapat:
perpusi jarinagn
tercapai secara optimal
KH:
- Muntah proyektil
teratasi
- Peningkatan
keadaran
- TTV normal
1. Promosi perfusi
cerebral:
meningkatkan
keadekuatan
perfusi dan
meminimalkan
komplikasi untuk
pasien yang
mengalami atau
beresiko
mengalami
keadekuatan
perfusi serebral.

2. Pemantauan
Tekanan
Intrakranial
(TIK): mengukur
dan
menginterpretasi
data pasien untuk
mengatur tekanan
intrakranial.

3. Pemantauan
Neurologis:
mengumpulkan
dan menganalisis
data pasien untuk
mencegah dan
meminimalkan
komplikasi
neurologis.


NIC 1:
Pantau TTV
pasien.
Pantau tekanan
perfusi serebral









NIC 2:
Pantau TIK dan
respons
neurologis pasien
terhadap aktivitas
perawatan.




NIC 3:
Perhatikan
perubahan
pasien sebagai
respons terhadap
stimulus.
2. Intoleransi
aktivitas bd
Penurunan
kekuatan, tirah
baring yang
lama
Setelah dilakukan
askep selama 4 x 24
jam di harapkan pasien
dapat:
1. mendemonstrasika
n penghematan
energi.
KH : - menyadari
keterbatasan energi
1. Terapi aktivitas :
memberi anjuran
tentang dan
bantuan dalam
aktivitas fisik,
kognitif, sosial
dan spritual yang
spesifik untuk
meningkatkan
NIC 1:
Kaji tingkat
kemampuan
pasien untuk
berpindah dari
tempat tidur,
berdiri, ambulasi,
dan melakukan
AKS

2. Dapat menoleransi
aktivitas yang
biasa di lakukan
yang dibuktikan
oleh toleransi
aktivitas,
ketahanan dan
penghematan
energi
rentang, frekuensi
, atau durasi
aktivitas individu


2. Terapi latihan
fisik :
pengendalian
otot:
menggunakan
aktivitas atau
protokol latihan
yang spesifik
untuk
meningkatkan
atau memulihkan
gerakan tubuh
yang terkontrol.

3. Bantuan
perawatan-diri :
membantu
individu untuk
melakukan AKS


Kaji respon
emosi, sosial, dan
spritual terhadap
aktivitas

NIC 2:
Kaji tingkat
kemampuan
pasien untuk
berpindah dari
tempat tidur,
berdiri, ambulasi,
dan melakukan
AKS
Kaji respon
emosi, sosial, dan
spritual terhadap
aktivitas

NIC 3:
Kaji tingkat
kemampuan
pasien untuk
berpindah dari
tempat tidur,
berdiri, ambulasi,
dan melakukan
AKS
Evaluasi motivasi
dan keinginan
pasien untuk
meningkakan
aktivitas

3. Kekurangan
volume cairan
bd
Asupan cairan
yang tidak
adekuat akibat
muntah dan
penurunan
kesadaran

Setelah dilakukan
askep selama 24 jam
diharapkan :
1. kekurangan volume
cairan akan teratasi
dibuktikan oleh
keseimbangan
cairan dan status
nutrisi : asupan
makanan dan cairan
yang adekuat.

2. Keseimbangan
elektrolit.

1. Manajemen
cairan :
meningkatkan
keseimbangan
cairan dan
pencegahan
komplikasi akibat
kadar cairan yang
abnormal atau
diluar harapan

2. Pemantauan
cairan :
mengumpulkan
dan menganalisis
NIC 1:
Pantau status
hidrasi dan
pengeluaran
cairan.
pertahankan
keakuratan
catatan asupan
dan haluaran

NIC 2:
Observasi
khususnya
terhadap
KH:
- Frekuensi nadi dan
irama nafas normal
data pasien untuk
mengatur
keseimbangan
cairan.





3. Pemantauan
nutrisi :
mengumpulkan
dan menganalisis
data pasien untuk
mencegah dan
meminimalkan
malnutrisi.

4. Manajemen syok
volume :
meningkatkan
keadekuatan
perfusi jaringan
untuk pasien yang
mengalami
gangguan volume
intravaskuler
yang berat.
kehilangan
cairan yang
tinggi
elektrolit.
Pantau status
hidrasi dan
pengeluaran
cairan

NIC 3:
Observasi
khususnya
terhadap
kehilangan
cairan yang
tinggi
elektrolit.

NIC 4:
Pantau status
hidrasi dan
pengeluaran
cairan.
pertahankan
keakuratan
catatan asupan
dan haluaran
Observasi
khususnya
terhadap
kehilangan
cairan yang
tinggi
elektrolit.

4. Ansietas bd
Perubahan
status kesehatan

Setelah dilakukan
askep selama 4 x 24
jam di harapkan pasien
dapat:
1. ansietas berkurang
2. pengendalian diri
terhadap ansietas:

KH:
- memantau distorsi
persepsi sensori
- memantau
menifestasi
perilaku ansietas
1. Bimbingan
antisipasi:
mempersiapkan
pasien untuk
menghadapi
kemungkinan
krisis
perkembangan
dan situasional

2. Penurunan
ansietas
meminimalkan
kekhawatiran,
NIC 1:
Kaji dan
dokumentasikan
tingkat
kecemasan
pasien, termasuk
reaksi fisik.
Kaji penyebab
ansietas

NIC 2:
Ajarkan pasien
teknik


ketakutan,
prasangka
berhubungan
stroke.

3. Peningkatan
koping:
membantu pasien
untuk beradaptasi
dengan persepsi
stresor dan
perubahan peran
hidup.
menurunkan
ansietas
Kaji penyebab
ansietas


NIC 3:
Kaji dan
dokumentasikan
tingkat
kecemasan
pasien, termasuk
reaksi fisik.
Menentukan
kemampuan
pengambilan
keputusan pasien

Anda mungkin juga menyukai