Anda di halaman 1dari 32

Klasifikasi Mesin CNC

Berdasarkan jenis gerakan Tool (Motion Type):


Point-to-Point
Continuous path
Berdasarkan Rangkaian Sistem kendali( Control Loops):
Open loop
Closed loop
Berdasarkan Power Supply:
Electric
Hydraulic
Pneumatic
Berdasarkan Sistem Positioning System
Incremental
Absolute
Open Loop vs Closed Loop control
Bagian-bagian Sistem Closed Loop CNC
Gambar: Sistem CNC Semi Closed Loop
Gambar: Sistem CNC Closed Loop(rangkaian tertutup)
Gambar: Sistem CNC Hybrid Loop
Gambar : Mesin Bubut CNC TU 2A
Gambar: Eretan
Eretan:
Adalah gerak persumbuan dengan jalannya mesin untuk mesin
bubut CNC TU 2A di bedakan atas :
Eretan memanjang (Sumbu Z) dengan jarak lintasan 0 900 mm
Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0 50 mm
Digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses
pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang digunakan
dinamakan revolver/tool turret tersebut digunakan oleh
step motor sehingga dapat berputar secara manual dan
terprogram.
Rumah Alat Potong (revolver/tool turret)
Gambar: Rumah Alat Potong (revolver/tool turret)
Gambar: Step Motor
Step Motor
Adalah motor penggerak eretan masingmasing mempunyai step motor
yaitu penggerak sumbu x dan sumbu z jenis dan ukuran masing masing
step motor adalah sama. Spesifikasi dari step motor adalah :
Jumlah putaran 72 langkah
Momen putar 0,5 Kg.m
Kecepatan gerak ;
Gerak cepat maksimal 700 mm/min
Gerak pengoperasian manual 0 400 mm/min
Gerak pengoperasian CNC terprogram 7000 mm/min
RECIRCULATING BALL SCREWS
Merubah gerakan rotasi motor listrik menjadi gerakan
translasional dari mur(nut) yang terpasang pada meja mesin.
RECIRCULATING BALL SCREWS
Accuracy of CNC machines
depends on their rigid
construction, care in
manufacturing and the use
of ball screws to almost
eliminate slop in the screws
used to move portions of
the machine.
COMPONENTS OF RECIRCULATING BALL SCREWS
Ball screw
Ball nut (anti-backlash)
Ways
Linear bearings
Gerakan sumbu utama pada mesin CNC
Dalam pemogrammman mesin CNC perlu diperhatikan bahwa dalam setiap
pemograman menganut, prinsip bahwa sumbu utama (tempat pahat/pisau
Milling) yang bergerak ke berbagai sumbu, sedangkan meja tempat dudukan
benda diam meskipun pada kenyataanya meja mesin Milling yang bergerak.
Programer tetap menganggap bahwa alat potonglah yang bergerak. Sebagai
contoh bila programer menghendaki pisau frais ke arah sumbu X positif, maka
meja mesin Milling akan bergerak ke sumbu X negatif, juga untuk gerakan alat
pemotong lainnya.
Gambar:Gerakan sumbu utama menganut kaidah tangan kanan
Selain menentukan sumbu simetri mesin, langkah berikutnya adalah
memahami letak titik nol benda kerja (TNB), titik nol mesin (TNM),
dan titik referensi pahat (TR).
TNB merupakan titik nol di mana dari titik tersebut programmer
mengacu untuk menentukan dimensi titik koordinatnya sendiri, baik
secara absolute maupun inkremental.
TNM merupakan titik nol mesin. Pada mesin CNC bubut TNM terletak
di pangkal cekam (lihat Gambar) tempat cekam benda kerja
diletakkan. Pada mesin CNC frais TNM berada pada pangkal dimana
alat potong/pisau frais diletakkan (lihat Gambar).
Titik Referensi TooL (Tool Reference) adalah suatu titik yang
menyebutkan letak alat potong mula-mula diparkir atau diletakan.
Titik referensi ditempatkan agak jauh dari benda kerja, agar pada saat
pemasangan atau melepaskan benda kerja, tangan operator tidak
mengenai alat potong yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Benda kerja aman untuk dipasang maupun dilepas dari ragum atau
pencekam.
Gambar: TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC Bubut (a) dan Milling(b)
(a)
(b)
DEFINISI SUMBU MESIN PERKAKAS (MACHINE TOOL)
MENURUT ISO
RIGHT HAND RULE
Horizontal Machine
Vertical Machine
SISTEM KOORDINAT BAKU MESIN BUBUT
(STANDARD LATHE COORDINATE SYSTEM)
SISTEM KOORDINAT BAKU PADA MESIN MILLING
STANDARD MILLING MACHINE COORDINATE SYSTEM
Sistem CNC terdiri dari 6 elemen berikut:
Part program
Program input device
Machine Control Unit(MCU)
Drive system
Machine tool
Feedback system
ELEMEN SISTEM CNC
ELEMEN-ELEMEN SISTEM CNC
Sistem Operasi Pada Mesin CNC
Pemrograman untuk pengerjaan komponen(Part Program) merupakan
urutan kode instruksi yang dibutuhkan pada prosedur pemrograman
untuk menghasilkan suatu part(komponen) .
Pemrograman tersebut mengendalikan gerakan mesin perkakas dan
mematikan/menghidupkan(on/off) fungsi-fungsi pelengkap seperti
putaran spindle dan coolant.
Kode instruksi tersebut terdiri dari abjad dan angka serta simbol-simbol
sebagaimana contoh berikut.
N10 G01 X500 Y250 F150
| | | | |
| | | | Feed rate (150 mm/min)
| | | Y-coordinate (2.5mm)
| | X-coordinate (5.0mm)
| Gerak interpolasiLurus
Nomor Urut
PART PROGRAM
Fungsi G, Format Blok
G00: Gerakan cepat Tanpa Pemakanan
G01: Interpolasi Lurus
G02: Interpolasi Melingkar Searah Jarum jam
G03: Interpolasi Melingkar Berlawanan Arah Jarum Jam
G04: Lamanya tinggal diam
G21: Blok Kosong
G25: Memanggil sub. Program
G27: Instruksi Melompat
G23: Pemrograman ulir
G64: Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
G65: Pelayanan pita magnet (Fungsi penyetelan)
G66: Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
G73: Siklus Pemboran Dengan Pemutusan Tatal [ N../G73/Z I../F..]

G78 : Siklus Penguliran
G81 : Siklus Pemboran Tetap
G82 : Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam
G83 : Siklus Pemboran Tetap dengan Pembuangan Total
G84 : Siklus Pembubutan
G85 : Siklus Mereamer Tetap
G86 : Siklus Pengeluaran
G88 : Siklus Pembubutan Melintang
G89 : Siklus Reaming Tetap dengan Tinggal Diam
G90 : Pemrograman nilai absolut
G91 : Pemrograman nilai inkremental
G92 : Penggeseran titik referensi
G94 : Asutan dalam mm/min
G95 : Asutan dalam mm/
Fungsi M, Format blok
M00 : diam
M03 : spindle frais hidup, searah jarum jam
M05 : spindle frais mati
MO6 : penggeseran alat, raadius pisau frais masuk
M17 : Akhir sub. program
M30 : Program berakhir
M98 : Kompensasi kocak/kelonggaran otomatis
M99 : Parameter lingkaran
Tanda tanda Alarm
A00 : Salah kode G/M
A01 : Salah Radius/M99
A02 : Salah nilai z
A03 : Salah nilai F
A05 : Tidak ada kode M30
A06 : Tidak ada kode M03
A08 : Pita habis pada penyimpanan kaset
A09 : Program tidak ditemukan
A10 : Pita kaset dalam pengamanan
A11 : Salah Pemuatan
A12 : Salah pengecekan
A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 : Salah satuan jalan pada program terbaca
A15 : Salah nilai Y
A17 : Salah sub. program

V used for profiling, weakest
insert, 2 edges per side.
D somewhat stronger, used for
profiling when the angle allows it, 2
edges per side.
T commonly used for turning
because it has 3 edges per side.
C popular insert because the same
holder can be used for turning and
facing. 2 edges per side.
W newest shape. Can turn and
face like the C, but 3 edges per side.
S Very strong, but mostly used for
chamfering because it wont cut a
square shoulder. 4 edges per side.
R strongest insert but least
commonly used.

STANDART INSERT SHAPES
TYPICAL TURNING,
THREADING & PARTING TOOLS

Mesin Milling Universal
biasanya menggunakan Pahat
HSS atau Insert Endmill
Carbida (carbide insert
endmill)
Insert endmills mampu
memotong beberapa kali lebih
cepat daripada HSS.
MACHINING CENTER CUTTING TOOLS
Drill, Tap dan Reamer :
Pahat HSS (HSS tools) seperti
drill, tap dan reamers masih
sering digunakan pada CNC
machining centers.
MACHINING CENTER CUTTING TOOLS

Anda mungkin juga menyukai