Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Reaksi Reversibel ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Kimia di
Universitas Lampung. Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk mengetahui sejarah
munculnya reaksi reversibel dan juga memahami konsep yang berhubungan dengan reaksi
reversibel. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi semua pembacanya. Penulis sadar
bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah, oleh karena itu kritik serta saran dari
pembaca sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah ini.


Bandar Lampung, 28 Mei 2012



penulis



















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Ilmu kimia memiliki banyak materi yang berhubungan dengan suatu reaksi. Dalam suatu reaksi
memiliki sifat kesetimbangan yang diperoleh suatu hubungan matematika yang sederhana antara
konsentrasi hasil reaksi dan konsentrasi pereaksi. Seiring dengan perkembangan zaman terdapat
teori-teori baru yang berhubungan dengan reaksi kesetimbangan. Dalam menarik suatu
keputusan inti darimateri ini, pada awalnya dilakukan suatu eksperiman yang dilakukan oleh
beberapa ahli. Beberapa eksperiman tersebut memiliki hasil, pendapat, serta teori yang berbeda,
tetapi tetap satu pengertian bahwa reaksi kesetimbangan merupakan reaksi bolak-balik dari suatu
perubahan dalam tekanan tertentu dan jumlah tertentu.

Pada umumnya reaksi kesetimbangan disebut juga reaksi reversible. Misalnya saja dapat kita
ambil contohnya, setelah hydrogen dan oksigen selesai bergabung secara spontan, air dapat
dipisahkan lagi menjadi gas-gas, tetapi hanya dengan meninggalkan perubahan-perubahan pada
benda-benda lain seperti aki listrik dan waduk kalor. Hal diatas dapat dikatakan juga sebagai
reaksi reversibel.

Masih banyak lagi teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang reaksi reversible. Teori
tersebut bergulir di sepanjang sejarah perjalanan dari waktu ke waktu. Reaksi reversible
memiliki criteria tersendiri, yang jika dilihat dari sejarahnya kita dapat mengetahui bagaimana
awal mula suatu reaksi itu dapat dikatakan sebagai reaksi reversible.Pemahaman konsep tentang
sejarah munculnya reaksi reversible perlu diperdalam ,khusunya bagi mahasiswa kimia supaya
nantinya akan mendapatkan pengajaran yang tepat serta akurat. Oleh karena itu, materi ini sangat
penting untuk kita pelajari dalam memperdalam pemahaman kita dalam bidang kimia.Semoga
makalah tentang reaksi reversible ini dapat bermanfaat nantinya bagi kita semua.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu diharapkan mahasiswa dapat :
1. Untuk mengetahui sejarah munculnya reaksi reversible.
2. Untuk mengetahui berbagai konsep yang diperoleh dari beberapa eksperimen para ahli
3. Untuk menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi sistem kesetimbangan
4. Untuk memahami prinsip Le Chatelier terhadap reaksi reversibel.


1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah munculnya reaksi reversible ?
2. Apa saja konsep-konsep yang diperoleh berdasarkan eksperimen para ahli terkait dengan reaksi
reversible ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kesetimbangan ?
4. Bagaimananakah bunyi hukum prinsip Le Chatelier ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah munculnya reaksi reversibel
Pada mulanya suatu reaksi reversibel ini muncul yaitu dari beberapa fakta yang
diperoleh dari beberapa eksperimen. Perubahan-perubahan yang terjadi secara spontan dan
dengan sendirinya dalam sistem dinamakan proses-proses alami. Contohnya ialah pencampuran
dua gas, melelehnya es menjadi air. Perubahan seperti itu tidak pernah dapat dibalik
secara keseluruhan sebab dari pengalaman diketahui bahwa sistem hanya dapat dikembalikan
pada keadaan awal dengan memindahkan sejumlah kalor .
Dalam hal ini proses alami dikatakan irreversibel. Tetapi terdapat beberapa jenis
perubahan lain yang menyangkut sepasang keadaan tertentu yang lain, misalnya A dan B
daurnya A ke B ke A tanpa meninggalkan lebih dari perubahan yang dapat diabaikan pada
benda lain. Perubahan tersebut dinamakan reversibel. Reversibel didefinisikan sebagai proses
yang dapat dibalik tanpa meninggalkan lebih dari perubahan kecil yang dapat diabaikan pada
sistem lain manapun. Daurnya A B menyangkut penyerapan kalor q akan mungkin untuk
melaksanakan perubahan kebalikan B A dengan membuang jumlah kalor yang sama.
Contohnya: air menguap menjadi gas dan akan mengembun menjadi air kembali.
Keseimbangan termal merupakan proses yang dialami oleh sebuah benda dalam pengambilan
kalor yang menyebabkan perubahan keadaan tertentu, dengan demikian perubahan suatu
entropi mempunyai nilai tertentu. Keseimbangan mekanik, bila suatu cairan pada tekanan
tertentu mengembang pada tekanan luar maka kerja yang akan dilakukan oleh cairan yang
berjumlah banyak. Kedua jumlah kerja diatas akan memiliki jumlah kerja yang sama dengan
demikian proses-proses memenuhi definisi reversibilitas. Contoh reversibel, misalnya setelah
hidrogen dan oksigen selesai bergabung secara spontan, air dapat dipisahkan lagi menjadi gas-
gas, tetapi hanya dengan meninggalkan perubahan - perubahan pada benda-benda lain seperti
aki listrik dan waduk kalor. Hal diatas dapat dikatakan juga sebagai reaksi reversibel. Dengan
contoh tersebut dapat diketahui bahwa proses reversibel adalah proses-proses gaya yang
dilakukan oleh sistem yang bersangkutan hanya berselisih kecil tidak terhingga dari gaya luar
yang bekerja pada sistem. Untuk kekhususan yang lengkap bagi sebuah proses,diperlukan
keadaan pertama dan keadaan akhir dari seluruh benda yang dipengaruhi.
Reaksi kesetimbangan :
H
2(g)
+ I
2(g)
2HI
(g)

setelah sebagian HI terbentuk,Himulai mengurai kembali menjadi
H
2 dan
I
2



Reaksi balik:

2 HI
(g)
H
2(g)
+ I
2(g)

Keadaan kesetimbangan dinamis telah tercapai. Reaksi kedepan dan reaksi balik dapat ditulis
sekaligus dengan menggunakan tanda panah ganda:
H
2(g)
+ I
2(g)
2 HI
(g)


2.2. Percobaan yang dilakukan oleh para ahli tentang reaksi reversibel
1. Penelitian oleh Ludwig Wilhelmy pada tahun 1850.
Untuk pertama kalinya Ludwig Wilhelmy mengadakan penelitian tentang kecepatan
reaksi inversi gula dalam air dengan adanya asam yang dilakukan dengan
polarimeter.berdasarkan percobaan yang telah ia lakukan dapat diketahui bahwa jumlah gula
yang diubah per interval waktu yang kecil berbanding lurus dengan jumlah gula yang masih ada.
2. Barthelot dan Pean (1862-1867)
Barthelot dan Pean meneliti tentang reaksi alkohol dan asam, serta memberikan
gambaran tentang keseimbangan reaksi, yaitu :
alkohol + asam ester + air
reaksi diatas tidak terlalu berjalan sempurna, tetapi secara perlahan-lahan sampai pada suatu
titik keseimbangan. Apabila mula-mula dicampurkan alkohol, asam, ester dan air, maka
keseimbangan yang sama akan tercapai.
3.Harcourt dan Esson (1866-1867)
Harcourt dan Esson melakukan percobaan di Oxtord, mereka berusaha memperoleh
informasi tentang perubahan kecepatan reaksi :
2HI + H
2
O
2
2H
2
O + I
2

Persamaan reaksi diatas menunjukkan dimana keduanya sudah mencapai kesetimbangan. Dan
dapat diketahui bahwa Jumlah molekul sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
4. Guldberg dan Waage (1864)
Percobaan Gulberg dan Waage ini disebut juga Hukum aksi massa. Adapun isi dari
hukum ini yaitu :
kecepatan suatu reaksi berbanding lurus dengan massa aktif, yaitu jumlah molekul zat yang
bereaksi dalam satuan volume
Dapat diketahui juga bahwa terjadinya reaksi disebabkan oleh gaya. Bila reaksi tidak berjalan
sempurna, hal ini karena ada gaya lain yang menyebabkan terjadinya keseimbangan.
A + B C + D
gaya yang menyebabkan terbentuknya zat C dan D berbanding lurus dengan koefisien pada
reaksi A + B. gaya keduanya dalam keadaan seimbang, sehingga disebut reaksi kesetimbangan
atau reversibel.
proses-proses gaya yang dilakukan oleh sistem yang bersangkutan hanya berselisih kecil tidak
terhingga dari gaya luar yang bekerja pada sistem.
Untuk kekhususan yang lengkap bagi sebuah proses,diperlukan keadaan pertama dan keadaan
akhir dari seluruh benda yang dipengaruhi.

2.3. faktor faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia
Pada suatu kesetimbangan kimia, didapat suatu hubungan matematika yang sederhana
antara konsentrasi hasil reaksi dan konsentrasi pereaksi.
Aa + bB Cc + Dd
Pada suhu yang tetap
= k
Asas Le Chattelier menyatakan jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka
sistem tersebut akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi kesetimbangan yaitu sebagai
berikut :
1. Perubahan Konsentrasi
Reaksi kesetimbangan :
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

Jika konsentrasi N2 atau H2 diperbesar, kesetimbangan bergeser kearah NH3. Jika konsentrasi
NH3 diperbesar, maka kesetimbangan bergeser kearah N2 atau H2. Sebaliknya, jika N2 atau H2
diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser kearah N2 atau H2.

2. Perubahan Suhu
Reaksi kesetimbangan dapat berupa reaksi eksoterm, maupun reaksi endoterm. Pada reaksi ini
perubahan suhu sangat berpengaruh. Jika pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan,
kesetimbanngan akan bergeser kearah endoterm (yang membutuhkan kalor) dan sebaliknya.

3. Perubahan tekanan
Jika tekanan diperbesar, kesetimbanngan akan bergeser ke arah komponen yang jumlah molnya
kecil. Jika tekanan diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen-komponen
yang jumlah molnya besar.

4. Perubahan volum
Pengaruh perubahan volum merupakan kebalikan dari pengaruh perubah tekanan, sebab jika
pada suatu tempat sistem kesetimbangan volum diperkecil, maka tekanan menjadi besar. Jika
volume deperbesar, tekanan menjadi kecil.

2.4. Prinsip Le Chatelier
Dalam materi ini yang paling penting adalah melakukan perhitungan yang dapat
memberikan informasi terinci mengenai keadaan kesetimbangan reaksi kimia yang dapat balik.
Seorang kimiawan Prancis Le Chatelier (1884) merumuskan pernyataan yang amat bermanfaat
dalam memberikan keadaan kesetimbangan. Prinsip Le Chatelier pada pokoknya menyatakan :
usaha untuk mengubah suhu, tekanan, atau konsentrasi pereaksi dalam suatu sistem pada
keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang mengembalikan kesetimbangan pada
sistem tersebut
Cara sistem tersebut menanggapi perubahan yang terjadi, dalam beberapa hal melibatkan
pergeseran keadaan kesetimbangan ke kanan (berarti cenderung melakukan reaksi ke kanan),
atau sebaliknya, yaitu pergeseran ke kiri (melakukan reaksi balik). Biasanya mudah
meramalkan tanggapan dari perubahan sistem tersebut. Tetapi, kadang-kadang timbul pada
kesulitan, karena adanya efek sekunder yang dapat menimbulkan penyimpangan.
Pendekatan secara kualikatif, yang didasarkan pada prinsip Le Chatelier, menyatakan bahwa jika
ada usaha untuk menambah konsentrasi dari salah satu pereaksi yang sudah setimbang, maka
akan terdapat reaksi yang mengkonsumsi pereaksi tambahan tersebut.


BAB III
KESIMPULAN


Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat
kita ambil. Adapun kesimpulannya sebagai berikut :
1. Reversibel didefinisikan sebagai proses yang dapat dibalik tanpa meninggalkan lebih dari
perubahan kecil yang dapat diabaikan pada sistem lain manapun. Daurnya A B menyangkut
penyerapan kalor q akan mungkin untuk melaksanakan perubahan kebalikan B A dengan
membuang jumlah kalor yang sama
2. Berdasarkan percobaan para ahli dapat di ambil garis besar bahwa Jumlah molekul sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. terdapat juga Hukum aksi massa yang berbunyi kecepatan suatu
reaksi berbanding lurus dengan massa aktif, yaitu jumlah molekul zat yang bereaksi dalam
satuan volume
3. Dapat diketahui juga bahwa terjadinya reaksi disebabkan oleh gaya. Bila reaksi tidak berjalan
sempurna, hal ini karena ada gaya lain yang menyebabkan terjadinya keseimbangan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia adalah perubahan konsentrasi,
perubahan suhu, perubahan volum dan perubahan tekanan
5. Prinsip Le Chatelier pada pokoknya menyatakan :
usaha untuk mengubah suhu, tekanan, atau konsentrasi pereaksi dalam suatu sistem pada
keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang mengembalikan kesetimbangan pada
sistem tersebut
Pertanyaan Diskusi .

1. Apa saja gaya-gaya yang mempengaruhi reaksi kesetimbangan ?
2. Apakah suatu reaksi kesetimbangan hanya terdiri dari satu fasa atau lebih?
3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ludwig Wilhelmy pada tahun 1850 yang melakukan
percobaan tentang reaksi inversi gula. Apakah yang dimaksud reaksi inversi tersebut ?

Jawaban
1. Gaya yang mempengaruhi reaksi kesetimbangan adalah gaya dipol-dipol, gaya vanderwalls, dan
ikatan hydrogen.
2. Tidak, .
3. Reaksi penyatuan molekul-molekul yang bereaksi dengan zat lain yang mengarah pada reaksi
kesetimbangan.

Anda mungkin juga menyukai