Berdasarkan beberapa literatur serta prakteknya, cyber crime memiliki karakter yang
khas dibandingkan kejahatan konvensional, yaitu antara lain:
ℵ Perbuatan yang dilakukan secara ilegal, tanpa hak atau tidak etis tersebut terjadi
di ruang/wilayah maya (cyberspace), sehingga tidak dapat dipastikan yurisdiksi
hukum negara mana yang berlaku terhadapnya
ℵ Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun yang bisa
terhubung dengan internet
ℵ Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian materil maupun immateril (waktu, nilai,
jasa, uang, barang, harga diri, martabat, kerahasiaan informasi) yang cenderung
lebih besar dibandingkan kejahatan konvensional
ℵ Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya
ℵ Perbuatan tersebut seringkali dilakukan secara transnasional/melintasi batas negara
Cyber-Crime 3
ℵ Illegal Contents
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang
sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pemuatan suatu berita
bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain,
hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang
merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan
yang sah, dan sebagainya.
ℵ Data Forgery
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting
yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya
ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi
"salah ketik" yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku.
ℵ Cyber Espionage
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan
mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer
(computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap
saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu
sistem yang computerized.
ℵ Cyber Sabotage and Extortion
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran
terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang
terhubung dengan internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan
suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data,
program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak
berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh
pelaku. Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku kejahatan
tersebut menawarkan diri kepada korban untuk memperbaiki data, program komputer
atau sistem jaringan komputer yang telah disabotase tersebut, tentunya dengan
bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut sebagai cyber-terrorism.
ℵ Offense against Intellectual Property
Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak
lain di internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada web page suatu situs
milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata
merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya.
ℵ Infringements of Privacy
Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang
sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan
pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara
computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban
secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat
atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
Cyber-Crime 4
ℵ Data Diddling
Data yang sah diubah dengan cara yang tidak sah, yaitu:
✔ Mengubah data input, yang dilakukan seseorang dengan cara memasukkan data
yang menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum.
✔ Mengubah print-out atau output dengan maksud mengaburkan, menyembunyikan
data atau informasi dengan itikad tidak baik.
✔ Penggelapan, pemalsuan, dan atau pemberian informasi melalui komputer yang
merugikan pihak lain dan menguntungkan diri sendiri.
✔ Dengan sengaja menyebarkan virus yang dapat merusak sistem komputer.
ℵ Internet Piracy
Perbuatan pidana yang berkaitan dengan hak milik intelektual, hak cipta, dan hak
paten, berupa pembajakan dengan memproduksi barang-barang tiruan untuk
mendapat keuntungan melalui perdagangan, termasuk rahasia dagang dan hak moral.
Tindakan, perilaku, perbuatan yang termasuk dalam kategori kejahatan komputer atau
Cybercrime adalah sebagai berikut:
Cyber-Related Crime
Tidak semua computer crime dapat di kategorikan sebagai cyber crime. Cyber-
related crime adalah kejahatan di mana medianya dengan atau tanpa menggunakan
cybertechnology. Contohnya; pedophilia, stalking (penyadapan), dan pornografi.
Beberapa langkah penting yang harus dilakukan setiap negara dalam penanggulangan
cybercrime adalah:
Hubungan antara hukum dan teknologi internet tentu saja akan menjadi unik. Dunia
cyber sebagai manifestasi sistem informasi dan telekomunikasi yang terpadu dalam
suatu jaringan global, adalah ruang tanpa batas yang dapat diisi dengan sebanyak
mungkin kategori. Baik yang sudah ada, akan ada, dan mungkin akan terus
berkembang. Dari perdagangan, perhubungan, kesehatan, sampai militer, dan
sebagainya, dan seterusnya. Bahkan anda sendiri dapat membentuk komunitas dari
tingkatan keluarga, arisan sampai pada tingkatan sebuah negara di dunia cyber yang
tiada batas (unlimited world).
Hukum dan alat perlengkapannya tentu juga terus berkembang. Yang menjadi
masalah adalah apakah hukum dapat berkembang sepesat dan secepat
perkembangan dunia cyber? Bahkan pada taraf 'unlimited' yang bisa melanda semua
kategori yang sempat terpikirkan manusia seperti u-commerce, u-banking, u-trade, u-
retailing dan 'u'-'u' lainnya.
Seseorang yang melakukan kejahatan jenis ini terkadang tidak memiliki motif meraup
keuntungan ekonomis. Unsur-unsur lain seperti tantangan, kesenangan pribadi
(joycomputing), bahkan membuktikan kebolehan teknis sering terlibat di dalamnya.
Dalam Introduction to Data Security and Control, Edward R. Buck memberikan ciri-ciri
tertentu orang-orang yang mempunyai tendensi kuat untuk melakukan kejahatan
cyber, yaitu:
- menyenangi tantangan;
- usia antara 18 sampai dengan 46 tahun;
- enerjik;
- ramah; dan
- cerdas.
Cyber-Crime 8
Donner B. Parker dalam Crime by Computer mengemukakan ciri yang hampir sama,
yaitu:
- usia 18 sampai dengan 30 tahun;
- cerdas;
- penuh hasrat;
- punya motivasi tinggi;
- berani;
- petualang;
- terdidik; dan
- senang tantangan.
Sementara Roy Suryo dalam satu kesempatan wawancara pernah menyebutkan bahwa
para hacker rata-rata anak muda yang kelihatan kreatif, tetapi sesungguhnya mereka
mencuri nomor kartu kredit dari jalannya transaksi di internet.
Mencermati berbagai ciri di atas, dapat saja kita berspekulasi akan terbentuk suatu
golongan elit pelaku kejahatan cyber. Antisipasi hukum terhadap hal ini sangat
diperlukan, karena intelektualitas dan penguasaan teknologi tinggi terlibat di
dalamnya. Kalangan pakar keamanan data di Amerika Serikat menyebut kejahatan
cyber sebagai "unsmoking gun", karena kejahatan tersebut tidak memberikan suatu
indikasi apa pun yang memperingatkan terjadinya kesalahan. Sampai saat ini belum
ada istilah yang baku terhadap pengertian penyalahgunaan komputer untuk tindak
kejahatan.
Terdapat juga beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan
lembaga studi, antara lain:
2. Andi Hamzah:
Kejahatan komputer bukan sebagai kejahatan baru, melainkan kejahatan biasa, karena
masih mungkin diselesaikan melalui KUHP ("Guns don't kill people, people do").
4. G.M. Samadikun:
memberikan definisi yang sama dengan batasan yang diberikan oleh OECD, hanya
ditambahkan, bahwa: "obyek dari penipuan dengan sarana komputer biasanya berupa
data mengenai aset yang disimpan dan diolah setiap hari oleh komputer".
Kesimpulan
Kejahatan cyber dalam komunitas global masyarakat pengguna internet adalah suatu
hal yang dapat disadari atau tanpa disadari, sengaja atau tidak sengaja dilakukan. Hal
ini terjadi karena perkembangan tekhnologi informasi dan tingkat
intelektualitas/intelegensia masyarakat yang semakin meningkat. Faktor internet itu
sendiri juga menimbulkan selentingan-selentingan maya pada pengguna internet
untuk terus dan terus mencari dan mencoba.
Penyalahgunaan komputer baik sebagai subyek, obyek, alat atau sebagai simbol
kiranya telah menjadi suatu momok tersendiri bagi keamanan lalu lintas hubungan
antara pemakai jasa internet. Di antara berbagai bentuk kejahatan cyber yang paling
banyak meresahkan masyarakat adalah manipulasi komputer sebagai bagian dari
computer-related economic crimes dan meng-copy dan menjual copy computer
software secara tidak sah.
Pada akhirnya yang diperlukan adalah peningkatan faktor keamanan cyber yang dapat
datang dari penyedia jasa dan informasi, serta terutama sekali harus datang dari
kesiapan hukum dan penegakkannya.