Anda di halaman 1dari 5

1.

Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV secara resmi dimulai setelah dibuka oleh Wakil Presiden RI
Boediono di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Minggu (7/10/2012) malam.
Melanjutkan Pekan Olahraga Nasional (PON), ibukota Riau itu menjadi tuan rumah event nasional untuk
penyandang cacat (difabel) dari 7 sampai 13 Oktober.
Wakil Presiden (Wapres), Boediono malam ini resmi membuka Pekan Paralimpik Nasional (Papernas) di
Pekanbaru , Riau.
Acara open Ceromony ini di gelar di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Tampak hadir juga Menteri
Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Wapres berharap agar iven Peparnas para atlet mempunyai semangat tinggi.
Namun tetap menjunjung tinggi sportifitas.
Walaupun tidak semeriah PON, upacara pembukaan Peparnas malam ini dihadiri oleh sekitar 12 ribu
orang di dalam stadion. Ada lima jenis tarian yang disuguhkan panitia di seremoni tersebut, yang
melibatkan 100-an orang.
Setelah parade ke-31 provinsi yang menjadi kontestan, Gubernur Rusli Zainal kemudian menyampaikan
sambutan selama 15 menit, disusul Wapres Boediono yang secara resmi membuka Peparnas.
Sayangnya, sistem suara (sound system) tidak berfungsi dengan baik sehingga sambutan dua pejabat
tersebut tidak terdengar jelas oleh penonton.
Kekurangan tidak mematikan semangat untuk berprestasi. Dan izinkan saya mengucapkan rasa salut
kepada kalian semua. Ukirlah prestasi dan pecahkan rekor nasional maupun Internasional, kata
Boediono dalam sambutanya Minggu (7/10/2012).
Usai pidato Boediono, barulah prosesi penyalaan kuadron. Seorang atlet dari sektor utara berlari dan
berhenti di depan podium Wapres untuk memberikan penghormatan. Setelah kembali berlari, ia
menyerahkan api obor ke atlet cacat yang duduk dikursi roda.
Penyalaan api ini lewat medan menanjak ke ujung kuadron. Medannya dibuat gundukan seperti gunung.
Di sanalah sang atlet membawa obor ke atas tanpa kursi rodanya.
Kerja keras dia mendapat sambutan meriah dari pengunjung. Dan saat sampai di puncak sekaligus
menyulutkan obor, penonton bertepuk tangan lebih keras lagi, termasuk ketika si atlet turun dari tempat
penyulutan.
Acara pembukaan Peparnas XIV ini juga menyuguhkan tari persembahan daerah Riau Dibawah
Matahari Tidak ada yang Sempurna. Selanjutnya diikuti oleh defeli para kontingen Peparnas. Dan pada
penutupan acara sememoni juga menghadirkan hiburan rakyat yang dihibur artis Ibukota diantaranya
seperti Ike Nurjana dan Sagu Band.






2.PEKANBARU- Riau kembali mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah Pekan Paralympic Nasional
(Peparnas) ke-XIV 2012. Kepastian Riau menjadi pelaksana pekan olahraga cacat ini berdasarkan rapat
koordinasi antara KONI Pusat, PB PON dan NPC Riau di Jakarta, Selasa (21/9)

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum National Paralympic Committe (NPC) Riau Jaya Kusma, Rabu (22/9). Ia
menjelaskan, pada rakor tersebut juga ditetapkan jadwal pelaksanaan Peparnas tersebut yaitu
14 hari setelah pelaksanaan PON XVIII selesai.

Untuk cabang dan nomor yang dipertandingkan, kata Jaya telah disepakati sembilang cabang olahraga. Kesembilan
cabor tersebut, atletik, angkat berat, bulutangkis, tenis meja, bola voli duduk, renang, balap kursi roda, atur dan
futsal. Dari 9 cabor ini nantinya akan dibagi menjadi 682 nomor pertandingan.
Jumlah ini mengalami penambahan dibanding sebelumnya. Di Peparnas tahun lalu di Kalimantan Selatan hanya
mempertandingkan 8 cabor.

Penambahan terjadi dengan masuknya cabang futsal. Selanjutnya untuk jumlah kuota atlet diputuskan sebanyak
1.000 atlet se-Indonesia diluar Offisial dan atlet tuan rumah. Sedangkan akomodasi akan ditanggung oleh tuan
rumah sebesar 50 % dan 50 %-nya akan ditanggung masing-masing peserta.

Untuk pertandingan sendiri rencananya nanti akan di pusatkan di Kota Pekanbaru. Oleh sebab itu menurut Jaya
pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan PB PON Riau dalam mempersiapkan Venue
pertandingan ini.

Sementara ketika ditanya mengenai kesiapan atlet tuan rumah dalam menghadapi Pepanas ini, Jaya menyebutkan
pihaknya akan mempersiapkan kontingannya dalam waktu dekat ini dengan jumlah lebih kurang 100 atlet.

Kontingen tersebut dijelaskannya merupakan hasil seleksi dari beberapa kejuaraan sebelumnya dan akan dilanjutkan
dengan kegiatan Kejurda yang akan dilakukan 2011 mendatang usai pelaksanaan PORDA. Moment Kejurda tersebut
nantinya akan dimanfaatkan sebagai ajang seleksi dalam pembentukan kontingen Pepanas Riau. Kontingen tersebut
nantinya akan dilakukan TC penuh sampai pelaksanaan Peparnas nanti.

Mengenai target Riau sendiri dalam perolehan medali nanti, Jaya mengatakan Riau sebagai tuan rumah pada
Pepanas tersebut harus punya misi lebih baik dari pepanas sebelumnya.

"Tahun lalu di Kaltim kita gagal masuk 10 besar, karena sekarang kita tuan rumah kita harus mampu lebih baik lagi,
target kita adalah masuk 5 besar. Oleh sebab itu untuk bisa mencapai target tersebut kita harus bekerja keras dan
serius dalam hal pembinaan, karena kita tidak ingin hanya sukses pada bidang penyelenggaraan saja, tetapi juga
harus sukses dibidang prestasi.(*sumber riau mandiri)
3. Perhelatan akbar kompetisi atlet difabel, Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV Riau telah usai
menyelenggarakan seluruh cabang olahraganya.
Dari 11 cabang dan 1.132 medali yang diperlombakan, Jawa Tengah berhasil memastikan diri sebagai juara umum
sekaligus mempertahankan gelar Peparnas sebelumnya pada 2008 di Kalimantan Timur.

Jawa Tengah berhasil menjuarai turnamen di bumi melayu lancang kuning itu dengan mengoleksi 90 emas, 55 perak
dan 42 perunggu.

Kejayaan Jawa Tengah di Peparnas di tahun ini sudah diprediksi banyak pihak. Lantaran, sejak baru bergulirnya
beberapa nomor di hari pertama perhelatan, Jawa Tengah sudah langsung tancap gas dengan mengemas 54 emas.

Terbukti, hingga hasil akhir seluruh cabang Olahraga, Jawa Tengah meninggalkan Jawa Barat yang menempatkan
diri di peringkat kedua dengan menyabet 54 emas, 55 perak dan 35 perunggu. Sementara itu, pemilik tempat hajat,
Riau, berhasil menempati posisi ketiga dengan mengeruk 26 emas, 40 perak dan 41 perunggu.

Dari seluruh medali emas yang diborong kontingen Jawa Tengah, mayoritas diraih di cabang atletik. Setidaknya,
cabang atletik mendapat 54 emas, 25 perak dan 20 perunggu. Selain menjuarai di cabang atletik dan voli duduk
putera, Jawa Tengah juga berhasil menjadi juara umum di cabang bulutangkis dan panahan dengan masing masing
mengoleksi 7 emas.

Ketua kontingen Jawa Tengah, Budi Hariyanto mengungkapkan, prestasi yang berhasil ditorehkan kontingennya ini
berkat kerja keras seluruh atlet di bebagai nomor. "Kami yakin, kami optimis, bahwa Jawa Tengah telah mantap
untuk mempertahankan tradisi juara," ungkapnya, Jumat (12/10) malam.

Selain tiga daerah yang merajai papan atas tersebut, gebrakan menakjubkan juga sebenarnya datang dari kontingen
paralimpik Papua. Menempati posisi ke-empat peraihan hasil akhir medali, Papua berhasil mengantongi raihan 26
emas, 15 perak dan 14 perunggu.

"Prestasi yang mampu membanggakan bagi kami dan rakyat Papua, sebelumnya, kami hanya menargetkan 12 emas
di cabang renang," ungkap ketua kontingen Papua di cabang renang, Jaya Kusuma, Sabtu (13/10).





4. Hasil paparan singkat itu, Menpora menilai pelaksanaan pesta olahraga bagi paralimpian sukses dan
berjalan lancar.

''Alhamdulillah semua berjalan lancar sesuai yang diharapkan,'' kata Menpora didampingi Plt Deputi III
Tunas Dwidharto dan Plt Ka.Biro HHP Amar Ahmad.

Ditambahkan, tidak hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga prestasi, Menpora mengaku setiap hari
mendapat informasi pelaksanaan Peparnas di Riau, banyak rekor Asian dipecahkan, ASEAN, dan
nasional. ''Ini tentu modal kita menuju kejuaraan lebih tinggi lagi, tinggal bagaimana atlet ini terus dibina,''
ujar Menpora.

Menurut Menpora, atlet difabel kita sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tak kalah dengan
negara lain. Untuk itu, Menpora mengajak Pemprov, Kabupaen, dan Kota turut serta mendorong atlet
difabel yang potensi di daerahnya masing-masing. Sampaikan pada keluarga yang memiliki anak
kekurangan fisik jangan berkecil hati, anak-anak ini memiliki masa depan cerah, perkenalkan mereka
berbagai cabor.

''Negara membutuhkan mereka, mengharumkan nama bangsa dan Merah Putih,'' ujarnya.

Menpora juga menyinggung, soal persiapan Islamic Solidariy Games 2013 mendatang agar venue -
venue yang masih kurang segera diperbaiki. "Saya lihat pembangunan bandara juga segera dikebut,
supaya ketika peserta ISG tiba sudah menikmati megahnya bandara ini,'' ujarnya.***


5. Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yang akan dibuka Wakil Presiden Boediono, tanggal 7 Oktober 2012 ,
hanya akan diikuti sebanyak 32 Provinsi se-Indonesia. Provinsi Papua Barat yang berada paling ujung Indonesia
Bagian Timur, memastikan tidak ikut berpartisipasi dalam Peparnas ke XIV di Provinsi Riau.

Sampai sejauh ini Provinsi Papua Barat tidak menjelaskan apa yang menjadi alasan mereka tidak ikut dalam
Peparnas ke XIV tahun 2012 kali ini. Mungkin karena jarak yang mereka nilai terlalu jauh, sebut Sekretaris PB
Peparnas Riau, Drs H Hendro Ekwarso MSi menjawab Riau Pos (Grup JPNN), Kamis (4/10) di Sekretariat PB
Peparnas Riau.

Bagi panitia, ketidak ikutsertaan Provinsi Papua Barat bisa diterima panitia. Namun tidak akan mengurangi
kesemarakan pelaksanaan Peparnas di Riau yang sudah dipersiapkan dengan matang. Baik dalam acara
pembukaan maupun penutupan yang diisi dengan berbagai penampilan kesenian khas Riau yang disajikan kalangan
seniman dan budayawan di Riau serta komponen masyarakat lainnya.

Sejauh ini, PB Peparnas tengah mematangkan persiapannya. Hari ini hingga besok (Jumat 5/10 red), kontingen dari
32 provinsi sudah akan sampai di Pekanbaru. Bahkan beberapa diantaranya sudah ada yang sampai duluan,
ujarnya.

Sementara tanggal 6 Oktober 2012 dilaksanakan technical meeting pelaksanaan dengan para kontingen. Sementara
jumlah atlet yang ikut bertanding dalam 11 Cabang Olahraga (Cabor) sebanyak 1.421 orang. Sementara untuk total
seluruh kontingen Peparnas berjumlah 2.600 orang.

Sementara, untuk tenaga LO, panitia sudah menyiapkan sekitar 300 orang. Mereka dilatih langsung oleh anggota
Nasional Paralimpik Comeete (NPC). Sebab, tugas LO yang ditugaskan dalam Peparnas tidak sama dengan tugas
LO di dalam pelaksanaan PON. Karena mereka tidak hanya bertugas memandu, tapi juga diajarkan bagaimana cara
menggendong para atlet.

Sebagaimana yang ditegaskan Hendro sebelumnya, PB Peparnas Riau, berkomitmen untuk menyukseskan
pelaksanaan Peparnas di Riau. Karena ini adalah sejarah bagi Riau, menjadi tuan rumah pelaksanaan ivent
setingkat nasional seperti ini.(dac)



Nama Provinsi Emas Perak Perunggu Total
Jawa Tengah (Jateng) 90 55 42 187
Jawa Barat (Jabar) 54 55 35 144
Riau 26 40 41 107
Papua 26 15 14 55
Sumatera Utara (Sumut) 25 18 8 51
Kalimantan Selatan (Kalsel) 24 25 23 72
DKI Jakarta 23 9 25 57
Kalimantan Timur (Kaltim) 16 23 40 79
Jawa Timur (Jatim) 13 18 17 48
Bali 13 9 14 36
Sumatera Selatan (Sumsel) 10 10 17 37
Yogyakarta 9 9 17 35
Kalimantan Barat (Kalbar) 9 9 8 26
Maluku 9 7 7 23
Sulawesi Utara (Sulut) 8 5 11 24
Kalimantan Tengah (Kalteng) 7 9 14 30
Aceh 7 2 4 13
Gorontalo 3 10 5 18
Jambi 3 3 5 11
Sulawesi Selatan (Sulsel) 2 7 14 23
Sumatera Barat (Sumbar) 2 4 9 15
Sulawesi Tengah (Sulteng) 2 3 2 7
Banten 2 2 6 10
Kepulauan Riau (Kepri) 2 1 1 4
Nusa Tenggara Timur (NTT) 2 0 3 5
Bangka Belitung (Babel) 1 3 0 4
Bengkulu 1 1 0 2
Sulawesi Barat (Sulbar) 0 1 0 1
Nusa Tenggara Barat (NTB) 0 1 3 4
Maluku Utara (Malut) 0 0 3 3
Sulawesi Tenggara (Sultra) 0 0 1 1

Anda mungkin juga menyukai