Anda di halaman 1dari 4

Teori Heckscher-Ohlin

Teori ini dikemukakan oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin. Dalam teori ini, pola
perdagangan dan produksi berdasarkan jumlah faktor suatu negara. Intinya, suatu negara akan
mengekspor produk yang menggunakan faktor yang murah dan berlimpah, dan mengimpor
produk yang menggunakan faktor langka.
Kelemahan Asumsi Teori H-O
Untuk lebih memahami kelemahan teori H-O dalam menjelaskan perdagangan internasional
akan dikemukan beberapa asumsi yang kurang valid:
a. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi
adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi
yang berbeda.
b. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih
menjadi masalah. Hal ini karena sebagian besar perdagangan adalah produk negara
industri yang bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa
dijelaskan dengan model faktor endowment H-O.
c. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara
internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan
kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini
merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
d. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika
melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak negara yang masih
memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.

Teori Paradox Leontief
Wassily Leontief melakukan studi empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan
fakta mengenai struktur perdagangan luar negeri (ekspor dan impor) Amerika Serikat tahun
1947 yang bertentangan dengan teori Heckscher-Ohlin sehingga disebut sebagai Paradox
Leontief.
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata
Paradox Leontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
a. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
b. Tariff and Non tariff barrier
c. Pebedaan dalam skill dan human capital
d. Perbedaan dalam faktor sumber daya alam
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka
ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja
terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.

Teori Product Life Cycle
Dalam teori ini, dinyatakan pada tahap awal penciptaan produk baru dan pengenalannya ke
pasar. Biasanya, proses produksinya mensyaratkan tenaga kerja yang terampil. Namun begitu
produk tersebut matang dan memperoleh pasar yang luas, maka produk tersebut akan menjadi
standar atau biasa.
Contoh: Mula-mula produk mesin fotokopi Xerox dikembangkan di Amerika Serikat dan
dijual hanya untuk para pengguna di negara tersebut. Kemudian Xerox mulai
mengekspor mesin fotokopi mulai ke Jepang, Inggris, dan negara-negara maju di
Eropa Barat. Karena permintaan meningkat di negara-negara tersebut, Xerox masuk
menjadi usaha gabungan untuk membangun produksi di Jepang dan Inggris. Dari
waktu ke waktu banyak kompetitor masuk ke pasar, dan pada akhirnya, Amerika
Serikat, termasuk negara-negara maju lainnya seperti Jepang dan Inggris berubah
dari pengekspor mesin fotokopi, menjadi pengimpor mesin fotokopi.

New Trade Theory
Teori Krugman disampaikan kepada publik dalam press release yang diberi judul
International Trade and Economic Geography. Pendekatannya berdasarkan pada premis
bahwa barang barang dan jasa jasa dapat diproduksi lebih murah pada jangka panjang,
dimana konsep ini sering dikenal dengan dengan istilah economies of scales. Sementara itu,
konsumen menuntut suatu penyediaan yang bervariasi dari barang-barang. Sebagai hasilnya,
produksi skala kecil untuk suatu pasar lokal digantikan oleh produksi besar-besaran dari pasar
dunia, di mana perusahaan dengan produk-produk yang serupa bersaing satu dengan yang
lain. Intinya, perdagangan dunia didominasi hanya oleh segelintir negara, yang bukan saja
memiliki kondisi serupa, tetapi juga memperdagangkan produk yang sama. Teori Krugman
dianggap mampu menggabungkan perdagangan internasional dan geografi ekonomi yang
selama ini dianggap sebagai dua sub-disiplin ilmu yang terpisah.
Economic of Scale
Economic of Scale menjelaskan bahwa semakin besar pabrik dan meningkatnya pengeluaran,
maka biaya per unit menurun. Hal ini terjadi karena peralatan yang lebih besar dan efisien.
Teori ini mempengaruhi bisnis internasional karena memungkinkan industri suatu negara
menjadi produsen dengan biaya yang rendah tanpa memiliki faktor produksi yang berlimpah.
First Mover Advantage
Maksud dari first mover advantage adalah perusahaan yang pertama menerobos pasar akan
mendominasi pasar. Dan jika pasarnya beras, perusahaan tersebut akan memperoleh manfaat
dari economic of scale. Karena biasanya penggerak pertama memegang 30% pasar dan 70%
pemimpin pasar adalah first mover.

National Competitive Advantage
Teori ini dikemukakan oleh Porter yang menyebutkan bahwa negara akan memperoleh
keunggulan daya saing jika suatu perusahaan dalam negara tersebut kompetitif. Daya saing
ditentukan oleh kemampuan industri untuk melakukan inovasi.
Atribut National Competitive Advantage adalah:
a. Strategi, Struktur, dan Tingkat Persaingan Perusahaan
Strategi, Struktur, dan Tingkat Persaingan Perusahaan, yaitu bagaimana unit-unit
usaha di dalam suatu negara terbentuk, diorganisasikan, dan dikelola, serta bagaimana
tingkat persaingan dalam negerinya.

b. Sumber Daya di Suatu Negara
Sumber Daya di suatu Negara, yaitu bagaimana ketersediaan sumber daya di suatu
negara, yakni sumber daya manusia, bahan baku, pengetahuan, modal, dan
infrastruktur. Ketersediaan tersebut menjadi penentu perkembangan industri di suatu
negara. Ketika terjadi kelangkaan pada salah satu jenis faktor tersebut maka investasi
industri di suatu negara menjadi investasi yang mahal.

c. Permintaan Domestik
Permintaan Domestik, yaitu bagaimana permintaan di dalam negeri terhadap produk
atau layanan industri di negara tersebut. Permintaan hasil industri, terutama
permintaan dalam negeri, merupakan aspek yang mempengaruhi arah pengembangan
faktor awalan keunggulan kompetitif sektor industri. Inovasi dan kemajuan teknologi
dapat terinspirasi oleh kebutuhan dan keinginan konsumen.

d. Keberadaan Industri Terkait
Keberadaan Industri Terkait dan Pendukung, yaitu keberadaan industri pemasok atau
industri pendukung yang mampu bersaing secara internasional. Faktor ini
menggambarkan hubungan dan dukungan antar industri, dimana ketika suatu
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif, maka industri-industri pendukungnya
juga akan memiliki keunggulan kompetitif.

e. Kesempatan
Kesempatan, yaitu perkembangan yang berada di luar kendali perusahaan-perusahaan
(dan biasanya juga di luar kendali pemerintah suatu bangsa), seperti misalnya
penemuan baru, terobosan teknologi dasar, perkembangan politik eksternal, dan
perubahan besar dalam permintaan pasar asing.

f. Pemerintah
Pemerintah, yakni pemerintah pada semua tingkatan pemerintahan dapat
meningkatkan atau memperlemah keunggulan nasional. Peran pemerintah terutama
dalam membentuk kebijakan yang mempengaruhi komponen-komponen dalam
Diamond Porter. Misalnya, kebijakan anti-trust mempengaruhi persaingan nasional.
Regulasi dapat mengubah faktor permintaan (misalnya regulasi terkait subsidi BBM).
Kebijakan pemerintah yang mendukung pendidikan dapat mengubah kondisi faktor
produksi. Belanja pemerintah dapat merangsang industri terkait dan pendukung.

Anda mungkin juga menyukai