A
*
(g) =
A
o
+ RT ln (P
A
*
/P
o
)
Pada kesetimbangan ,
A
*(l) =
A
*(g)
A
*(l) =
A
o
+ RT ln (P
A
*/P
o
)
Jika ada zat selain A maka,
A
(l) =
A
o
+ RT ln (P
A
/P
o
)
Sehingga,
A
(l) =
*
A
(l)
+ RT ln (P
A
/ P
A
*
)
Hukum Raoult:
(P
A
/ P
A
*
) sebanding x
A
Atau: P
A
= x
A
P
*
A
Sehingga,
A
(l) =
*
A
(l)
+ RT ln x
A
Grafik hukum Raoult
Grafik penyimpangan hukum Raoult
Larutan encer ideal
Hukum Henry: P
B
= x
B
K
B
K
B
adalah konstanta dengan dimensi tekanan
Pada rentang komposisi dimana pelarut mentaati hukum Raoult maka zat terlarut
mentaati hukum Henry
(rizagustia.files.wordpress.com/.../potensial-kimia-larutan-ideal-dan-non-ideal)
2.5 LARUTAN NON IDEAL
Larutan non ideal adalah larutan yang tidak memiliki sifat seperti larutan ideal. Pada larutan non-
ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume
larutan.
Larutan nonIdeal terbagi menjadi 2 yaitu :
Larutan non ideal devisiasi positif
larutan yang mempunyai volume ekspansi, di mana akan menghasilkan titik didih
maksimum pada sistem campuran.
Contoh : Sistem aseton karbondisulfida Sistem HCl air
Larutan non ideal devisiasi negatif
mempunyai volume kontraksi, di mana akan menghasilkan titik didih minimum pada
sistem campuran.
Contoh : Sistem benzen - etanol
Sistem aseton chloroform
(ml.scribd.com/doc/126304961/5-Larutan-Ideal-Dan-Non-Ideal)
Tetapi Hukum Roult tak berlaku pada zat terlarut pada larutan tak ideal encer. Perbedaan ini
bersumber pada kenyataan : molekul-molekul pelarut yang luar biasa banyaknya. Hal ini
menyebabkan lingkungan molekul terlarut sangat berbeda dalam lingkungan pelarut murni. Zat
terlarut dalam larutan tak ideal encer mengikuti Hukum Henry, bukan Hukum Roult
Hukum Raoult
Tekanan uap parsial dari sebuah komponen yang mudah menguap di dalam larutan adalah sama
dengan tekanan uap komponen tersebut dalam keadaan murni pada suhu tertentu dikalikan
dengan fraksi molenya dalam larutan tersebut.
Hukum Henry
Hukum tersebut menyatakan bahwa pada sebuah bejana yang berisi air dan udara, bila tekanan
udara ditingkatkan maka akan terjadi pelarutan udara kedalam zat cair tersebut proporsi seiring
dengan peningkatan tekanan udara. Saat tekanan dalam bejana tersebut sudah cukup tinggi,
apabila tekanan udara dikurangi secara perlahan-lahan, maka gas yang terlarut akan dibebaskan
secara perlahan kembali ke udara tanpa membentuk gelembung udara (suhu konstan). Berarti
semakin dalam penyelam menyelam, maka tekanan hidrostatisnya akan lebih besar dan akan
menyebabkan volumenya gas nitrogen yang terakumulasi semakin besar juga .
(http://thekicker96.wordpress.com/kesetimbangan-fasa/)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas yaitu :
Menurut Willard Gibbs Yosia potensial kimia merupakan analog untuk potensial listrik dan
potensial gravitasi , menggunakan ide yang sama dari medan gaya sebagai penyebab hal-hal
yang bergerak, baik itu massa, atau dalam hal ini bahan kimia .
Potensial kimia dari gas ideal murni adalah
=
o
+ RT ln (p/p
o
) (2.11)
Potensial kimia dari gas ideal murni adalah
=
o
+ RT ln (p/p
o
) (2.11)
Bila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi
antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi
yang disebut larutan ideal.
Larutan non ideal adalah larutan yang tidak memiliki sifat seperti larutan ideal. Pada larutan non-
ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume
larutan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2007. staff.unnes.ac.id/system/bahan-paparan-kf2.pdf.Diakses 2 april 2014
Anonim .2010.thekicher96.wordpress.com/kesetimbangan-fasa/. diakses 12 maret 2014
Anonim.2011.http://rizagustia.wordpress.com/2011/05/20/kesetimbangan-kimia/potensial-kimia-
larutan-ideal-dan-non-ideal/
Anonim.2011.rizagustia.files.wordpress.com/.../potensial-kimia-larutan-ideal-dan-non-ideal
Atkins, PW. 1994, Physical Chemistry, (terjemahan Irma I Kartohadiprodjo), cetakan ke 2,
John Willey and Sons. Oxford : Oxford University Press
ml.scribd.com/doc/126304961/5-Larutan-Ideal-Dan-Non-Ideal