Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH OBESITAS TERHADAP TEKANAN DARAH DAN

KADAR GLUKOSA DARAH PADA LANSIA

OBESITY INFLUENCE TO BLOOD PRESSURE AND BLOOD GLUCOSE


LEVEL IN ELDER

Fadli Robby Amsriza1, Ratna Indriawati2

1. Student of Medical Faculty, Muhammadiyah University of yogyakarta


2. Lecture of Medical Faculty, Muhammadiyah University of yogyakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


Jl. Laingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul
Yogyakarta

1
2

ABSTRACT

Aging identical with metabolism changed and many kind of body’s tissues
degeneration, so the body becomes more susceptible to many kind of factor which
can cause disease. This study formed an observational research which has a
purpose to know the influence between obesity and blood pressure and blood
glucose content in elder women.
This study formed an observational research with a cross sectional
research design which has been done in 30 elderly women suffering obesity.
From the result of the study got the most of the respondent age 60 years
old which are 7 person with 23,3% percentage. IMT the most are 300 kg/m2 and
32,0 kg/m2 each contain 2 person with each percentages 6,7%. From the blood
pressure check got 80% respondents suffering hypertension and 20% normal,
whereas blood glucose got 57% normal and43% hyperglycemia.
From the data that we’ve got, we can conclude that there’s no significant
impact statistically between obesity to blood pressure and blood glucose content
in elder. It showed in the result of the analysis data regression p>0,05.

Keywords: obesity, blood pressure, blood glucose level, elder


3

INTISARI

Penuaan identik dengan perubahan metabolisme dan degenerasi berbagai


jaringan tubuh, Sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai faktor yang dapat
menyebabkan penyakit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara obesitas dengan tekanan darah dan
kadar glukosa darah pada wanita lanjut usia.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan
penelitian cross sectional yang dilakukan pada 30 orang wanita lanjut usia (60-74
tahun) yang menderita obesitas (IMT >27).
Hasil penelitian didapatkan responden paling banyak berumur 60 tahun
yaitu sebanyak 7 orang dengan prosentase 23,3%. IMT terbanyak adalah 30,0
kg/m2 dan 32,0 kg/m2 masing – masing berjumlah 2 orang dengan prosentase
masing – masing 6,7%. Dari pemeriksaan tekanan darah didapatkan 80%
menderita hipertensi dan 20% normal, sedangkan pemeriksaan glukosa darah
didapatkan 57% normal dan 43% hiperglikemia.
Dari data yang didapat, dapat di ambil kesimpulan tidak ada pengaruh
yang bermakna secara statistik antara obesitas terhadap tekanan darah dan kadar
glukosa darah pada lansia. Hal ini di tunjukkan dari hasil analisis data regresi
p>0.05

Kata kunci: obesitas, tekanan darah, kadar glukosa darah, lansia


4

PENDAHULUAN

Tahun 2020 jumlah orang lanjut usia diproyeksikan sebesar 11,34% (BPS,
1992). Dari data USA Bureau of the Census, bahkan Indonesia diperkirakan akan
mengalami pertambahan warga lansia terbesar seluruh dunia, antara tahun 1990 -
2025, yaitu sebesar 414% (Kinsella & Taeuber). Perubahan struktur penduduk
akibat penurunan mortalitas dan peningkatan usia harapan hidup yang bermula
sejak dasawarsa 70-an di negara-negara berkembang membawa konsekwensi
pembengkakan penduduk lanjut usia (Prayitno, 1999).
Mencapai masa tua adalah suatu anugrah tersendiri dimana seseorang
dapat melalui tantangan kehidupan secara fisik, psikologis, sosial, biologis, dan
ekonomi yang telah dialami sebelumnya, serta dapat lebih mendekatkan diri
dengan sang pencipta yaitu Allah SWT. Seiring dengan pertambahan usia, apa
lagi memasuki masa lansia (lanjut usia), terjadi berbagai perubahan pada tubuh.
Penuaan identik dengan degenerasi berbagai jaringan dan organ tubuh,
Sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai faktor yang dapat menyebabkan
penyakit, misalnya penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes mellitus dan
Obesitas. Penelitian pada tahun 1985 dan 1987 menunjukkanbahwa penyakit
kardiovaskuler merupakan penyakit dengan prevalensi utama, yaitu 28,9% dari
10,2% seluruh penyakit (Darmojo, 2000)
Penuaan dapat mengubah metabolisme tubuh, menyebabkan perubahan
komposisi tubuh dan perubahan pola makan. Jika dibandingkan dengan orang
yang lebih muda, lansia cenderung memiliki komposisi lemak tubuh yang lebih
besar. Komponen massa tubuh berupa lemak membutuhkan energi yang lebih
sedikit untuk memeliharanya dibandingkan massa tubuh berupa otot (Sinaga,
2003).
Dengan meningkatnya jumlah penduduk lansia terutama dengan riwayat
obesitas, maka penyakit – penyakit yang timbul sebagai akibat dari proses
penuaan akan semakin banyak pula, seperti diabetes mellitus dan hipertensi.
5

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan


penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di desa Gaden, kelurahan
Mrisen, Delanggu, Klaten. Jawa Tengah. Adapun waktu penelitian adalah bulan
agustus 2007. Subyek yang diteliti adalah para wanita usia 60 – 74 tahun yang
menderita obesitas (IMT >27).
Variabel penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Wanita usia 60-74 tahun
penderita obesitas dengan IMT >27. Sedangkan variabel tergantung adalah
Tekanan darah dan kadar glukosa darah.
Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh langsung
dari responden. Peneliti menggunakan metode wawancara langsung dan
pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah secara langsung kepada responden
untuk mengumpulkan data.
Pengolahan Data
Data – data hasil pemeriksaan diolah dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
1. Editing
Memeriksa data, memeriksa jawaban dan hasil pemeriksaan, memperjelas,
serta melakukan pengecekan terhadap data yang telah dikumpulkan.
2. Coding
Memberikan kode hasil pemeriksaan dan jawaban menggunakan angka
untuk mempermudah dalam analisis.
3. Tabulasi
Proses tabulasi dapat dilakukan dengan komputerisasi, sehingga data
tersusun dengan baik dan dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan
ditata untuk disajikan dan dianalisis.
6

Teknik Analisis
Dari hasil yang diperoleh, data akan dianalisa dengan regresi untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh antara obesitas terhadap tekanan darah dan
kadar glukosa darah pada lansia.

HASIL PENELITIAN
Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini melibatkan 30 orang subyek penelitian dengan IMT kategori
obesitas, umur terendah 60 tahun dan tertinggi 72 tahun. Berat badan terendah 54
kg dan tertinggi 90 kg. Tinggi badan terendah 134 cm dan tertinggi 161 cm. IMT
terendah 27,02 kg/m2 dan tertinggi 36,19 kg/m2. Tekanan darah sistolik terendah
120 mmHg dan tertinggi 220 mmHg. Tekanan darah diastolik terendah 70 mmHg
dan tertinggi 110 mmHg. Kadar glukosa darah sewaktu terendah 77 mg/dl dan
tertinggi 199 mg/dl.
Tabel 1. Karakteristik subyek penelitian
Karakteristik Rentang Rerata

Usia (tahun) 60 – 72 62.96

Berat badan (kg) 54 – 90 67.35

Tinggi badan (cm) 134 – 161 148.40

IMT (kg/m2) 27.2 – 36.19 30.36

Tekanan darah sistolik (mmHg) 120 – 220 163.66

Tekanan darah diastolik (mmHg) 70 – 110 95.33

Glukosa darah sewaktu (mg/dl) 77 - 199 120.43


7

Responden paling banyak berumur 60 tahun yaitu sebanyak 7 orang


dengan prosentase 23,3%. Usia menopause paling banyak adalah 50 tahun yaitu
sebanyak 7 orang dengan prosentase 23,3%. Status pekerjaan terbanyak adalah
ibu rumah tangga dan pedagang masing – masing berjumlah 10 orang dengan
prosentase masing – masing 33.3%. Hipertensi paling banyak adalah hipertensi
sistolik stadium 3, atau hipertensi berat yaitu sebanyak 13 orang dengan
prosentase 43,3%. Status glukosa darah paling banyak adalah normal yaitu
sebanyak 17 orang dengan prosentase 56,7%.

Status Tekanan darah Sistolik


Hipertensi
Maligna Normal
0% Normal Tinggi
7%
20%

Hipertensi Hipertensi
berat ringan
43% 20%

Hipertensi
sedang
10%

Gambar 1. Status Tekanan Darah Sistolik.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada 30 orang subyek


penelitian, didapatkan prosentase subyek penelitian dengan tekanan darah sistolik
normal adalah 0%, dan prosentase subyek penelitian dengan tekanan darah normal
tinggi adalah 20%, prosentase pada subyek penelitian dengan hipertensi ringan
adalah 20%, prosentase pada subyek penelitian dengan hipertensi sedang adalah
10%, prosentase pada subyek penelitian hipertensi berat adalah 43%, dan
prosentase pada subyek penelitian hipertensi maligna adalah 7%.
Hasil analisis regresi tentang pengaruh tekanan darah sistolik dengan IMT
didapatkan nilai p >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang
bermakna antara tekanan darah sistolik dengan besarnya IMT.
8

Hasil analisis regresi tentang pengaruh tekanan darah sistolik dengan


umur didapatkan nilai p >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang bermakna antara tekanan darah sistolik dengan umur.

Status Tekanan darah diastolik


Hipertensi
Hipertensi Maligna Normal
berat 0% 10%
Normal Tinggi
27%
10%

Hipertensi
ringan
Hipertensi
23%
sedang
30%

Gambar 4. Status Tekanan Darah Diastolik.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada 30 orang subyek


penelitian, didapatkan prosentase subyek penelitian dengan tekanan darah
diastolik normal adalah 10%, dan prosentase subyek penelitian dengan tekanan
darah normal tinggi adalah 10%, prosentase pada subyek penelitian dengan
hipertensi ringan adalah 23%, prosentase pada subyek penelitian dengan
hipertensi sedang adalah 30%, prosentase untuk hipertensi berat adalah 27%, dan
prosentase pada subyek penelitian hipertensi maligna adalah 0%.
Hasil analisis regresi tentang pengaruh tekanan darah sistolik dengan IMT
didapatkan nilai p >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang
bermakna antara tekanan darah diastolik dengan IMT.
Hasil analisis regresi tentang hubungan antara tekanan darah diastolik
dengan umur didapatkan nilai p >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang bermakna antara tekanan darah sistolik dengan umur.
9

Status Glukosa Darah


Tinggi Sangat Tinggi
10% 0%

Normal Tinggi
33% Normal
57%

Gambar 5. Status Glukosa Darah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada 30 orang subyek


penelitian, didapatkan prosentase subyek penelitian dengan kadar glukosa darah
normal adalah 57%, prosentase subyek penelitian dengan kadar glukosa darah
normal tinggi adalah 33%, prosentase subyek penelitian dengan kadar glukosa
darah tinggi adalah 10%, dan prosentase subyek penelitian dengan kadar glukosa
darah sangat tinggi adalah 0%.
Hasil analisis regresi tentang pengaruh kadar glukosa darah sewaktu
dengan IMT didapatkan nilai p >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang bermakna antara kadar glukosa darah sewaktu dengan besarnya
IMT.
Hasil analisis regresi tentang pengaruh kadar glukosa darah sewaktu
dengan umur didapatkan nilai p >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang bermakna antara kadar glukosa darah sewaktu dengan umur.

PEMBAHASAN
Pemeriksaan tekanan sistolik kebanyakan subyek penelitian memiliki
tekanan darah sistolik tinggi yang terklasifikasikan sebagai hipertensi sistolik
berat sebanyak 13 orang, dengan prosentase sebesar 43%. Subyek penelitian pada
pemeriksaan tekanan diastolik yang terbanyak adalah hipertensi diastolik sedang,
10

yaitu sebanyak 9 orang dengan prosentase 30%. Pada pemeriksaan glukosa darah
didapatkan yang terbanyak adalah status glukosa darah normal sebanyak 10 orang
dengan prosentase 57%.
Hasil analisis regresi untuk pengaruh obesitas terhadap tekanan darah dan
kadar glukosa darah pada lansia tidak bermakna secara statistik (p >0,05), hal ini
menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara obesitas terhadap tekanan
darah dan kadar glukosa darah pada lansia.
Hasil penelitian yang ada tidak sesuai dengan teori, menurut teori
seharusnya terdapat pengaruh antara obesitas terhadap tekanan darah dan kadar
glukosa darah pada lansia. Seperti yang disampaikan oleh Hadi (2006) orang-
orang dengan obesitas meningkatkan kecenderungan mengalami berbagai
penyakit, mereka beresiko tinggi terserang penyakit menahun seperti gangguan
metabolisme glukosa, resistensi insulin, dan diabetes mellitus tipe 2, hipertensi
dan gangguan kardiovaskuler.
Tidak adanya hubungan antara obesitas terhadap tekanan darah dan kadar
glukosa darah pada lansia dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya yaitu
pola makan, pekerjaan dan kebiasaan berolahraga.

KESIMPULAN
1. Tidak ada hubungan antara obesitas dengan tekanan darah dan kadar
glukosa darah.
2. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan umur, terbanyak umur 60
tahun
3. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan status pekerjaan, subyek
penelitian paling banya berstatus sebagai ibu rumah tangga dan pedagang
di pasar.
4. Jenis hipertensi yang paling banyak diderita responden adalah hipertensi
sistolik berat.
11

SARAN
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh obesitas terhadap tekanan
darah dan glukosa darah dengan subyek yang lebih banyak.
2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh obesitas terhadap tekanan
darah dan glukosa darah dengan kelompok umur subyek yang lebih
banyak.
12

Daftar Pustaka

1. Darmojo, R.B., (2000). Penyakit kardiovaskular pada usia lanjut. Jurnal


Kardiologi Indonesia. Vol. XXV : 2.

2. Dwi, F.A., (Hadi, 2006, cit., Dwi,F.A., 2007). Intensitas konsumsi fast
food terhadap angka kejadian obesitas pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi strata satu,Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Herawati, I., & Wahyuni. (BPS, 1992, cit., Herawati, I., & Wahyuni,
2004). Perbedaan Pengaruh Senam Otak dan Senam Lansia Terhadap
Keseimbangan pada Orang Lanjut Usia. Infokes, Vol 8 No 1.

4. Kinsella, K & Tauber, 1993. An Aging World II. Washington DC : International


Population Report. US, Bureau of The Census.

5. Prayitno, Subagyo, 1999, Penduduk Lanjut Usia Tinjauan Teori, Masalah


dan Implikasi Kebijakan . Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik
Th.XII No.4. Oktober 1999 45-50.

6. Sinaga, E. (2003, 15 Juli). Pola makan sehat untuk lansia [Versi


Elektronik]. Republika Online.

7. Sjarif, D.R.(2004). Waspadai kegemukan pada anak. Keluarga Sehat.


Diakses 26 April 2007, dari http://www.keluargasehat.com/keluarga-
ibuisi.php?news_id=874

Anda mungkin juga menyukai