Dari sosialisme utopis ke perselisihan revisionisme Franz Magnis-Suseno Halaman satu sampai 207
Tak dapat diragukan bahwa tanpa pemikiran dari karl marx, abad 20 akan berlangsung sangat berbeda. Mark merubah cara manusia bertindak melalui sebuha ideology marxisme. Ideology marxime adalah sebuah ideology perjuangan politik yang sudah memebrikan semnagat kepada kaum buruh sejak akhri abd 19 dan dalam abad 20 yang mendasar benyaknya pergerakan pembebasan social yang dialkuakan oleh masyarakat. Marxisme dan komunisme tidaklah sama komunisme adalah nama gerkan kaum komunis. istilah komunis pun dipakai didalam marxisme jadi marxisme merupakan salah satu komponen dalam system ideologis komunisme. Istilah marxisme adalah sebutan bagia ajaran resmi karl marx yang terutama dilakukan oleh Friedrich engles (1820-1895) dan oleh Kautsky (1854-1938). Ajaran ini sebenernya sangat sulit untuk dimenegerti atau di sederhanakan agar cocok sebagai ideology perjuangan kaum buruh. Marx mengkalim bahwa dia menenmukan sebuah hokum yang mengatur perkembangan masyarakat dan sejarah dan hokum adalah prioritas ekonomi. Karl Marx mempunyai banyak teman sosialis, namun semuanya tidak sepihak dengan semua argument dirinya, hanya Hegel lah yang masih bertahan menemaninya. Ada tiga unsure dalam filsafat Hegel: pengetahuan absolute, filsafat sejarah dan Negara, dan dialektik sebagai pola Hegel berfilsafat. Pengetahuan absolute adalah titik akhir perjalanan filsafat melalui segala fenomena pengalaman dan kesadaran yang menawarkan diri. Klaim Mark menjelaskan bahwa ia dapat memastikan: keruntuhan kapitalisme dan terwujudnya masyarakat sosialis masih perlu pembuktian. perkembangan masyrakat ditentukan oleh dinamika bidang ekonomi sosialisme adalah ilmiah (bukan sekadar tujuan moral, melainkan merupakan hukum sejarah) Kata sosialisme muncul pertama kali di Perancis sekitar 1830, sama halnya dengan Komunisme, yang semua bermakna sama, namun dengan segera komunis dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal, yang menuntut hak milik pribadi dan kesamaan konsumsi serta mengharapkan keadaan komunis itu bukan dari kebaikan pemerintah, melainkan semata-mata dari perjuangan kaum terhisap sendiri. Sosiolisme ilmiah adalah sosiolisme yang tidak berdasarkan harapan dan tuntutan belaka, melainkan berdasarkan analisis ilmiah terhadap hokum perkembangan masyarakat. Cita-cita sosialisme adalah memiliki semuanya bersama sehingga tidak ada yang memiliki secara berlebihan maupun menderita kekuragan menjadi cirri khas umat Kristen Purba. Tokoh-tokoh yang menyuarakan cita-cita sosialisme: Babeuf, Saint-Simont, Robert Owen, Fourir, Cabet, Blanqui, Weiting, Proundhon, Blanc, Hess, Feuerbach berpendapat bahwa manusia hanya dapat mengakhiri keterasingannya dan menjadi diri sendiri apabila ia meniadakan agama. Menurut Mark kritik agama harus menjadi kritik masyarakat. Kritik agama saja tidak cukup, karena tidak mengubah apa yang melahirkan agama. Kritik agama bagi Marx hanya penting sebagai titik masuk ke kritik masyarakat. Analisis Hegel mengenai masyarakat modern adalah perpisahan civil society dan Negara. Civil society adalah masyarakat luas, jadi lingkungan sosial manusia diluar keluarga maupun Negara, lingkungan yang berfungsi menyediakan kebutuhan-kebutuhannya: lingkungan pekerjaan, pendidikan, rekreasi dan sebagainya. Kebutuhan praktis egoisme adalah prinsip civil society. Dalam bahasa Mark, bukan emansipasi politis yang diperlukan, melainkan emansipasi sebagai manusia. Menurut sejarah, komunisme Purba dianggap sebagai cara hidup yang ideal. Sampai abad pertengahan para teolog Gereja berpendapat bahwa pemilikan bersama adalah cara hidup yang paling baik. Sekarang muncul sejenis tulisan baru yang disebut utopi atau utopis Kata utopis berasal dari judul buku UTOPIS, paling terkenal, utopia yang ditulis oleh Thomas Morus (1478-1535) yang tadinya dianggap sebagai tatanan masyarakat yang tidak adil. Menurut Karl Mark, perilaku-perilaku utama perubahan social bukanlah individu-individu tertentu, melainkan kelas-kelas social. Juga ditambahkan bahwa masyarakat kapitalis terdiri dari tiga kelas, yaitu, kaum buruh (mereka hidup dari upah), kaum pemilik miodal (hidup dari laba), dan para tuan tanah (hidup dari rente tanah). Mark menulis: masalahnya bukan apa yang dibayangkan sebagi tujuan oleh seseorang Proletar ataupun seluruh Proletariat. Masalahnya ialah Proletariat itu apa dan apa yang akan, secara historis, terpaksa dilakukannya berdasarkan hakikat itu. Marxisme yakin bahwa semua reformasi dan usaha perdamaian antara kelas atas dan bawah hanya menggantungkan kelas atas karena mengerem perjuanagan kelas bawah untuk membebaskan diri. Keterasingan dalam pekerjaan adalah dasar segala keterasingan manusia karena menurut Mark, pekerjaan adalah tindakan manusi yang paling dasar dalam pekerjaan, manusia membuat dirinya menjadi nyata. Visi pekerjaan itu diperolah Mark dari Hegel. Bagi manusia sosialis, semua yang disebut sebagai sejar dunia tidak lain adalah penciptaan manusia melalui pekerjaan manusia, terjadinya alam bagi manusia. Prinsip dasar pandangan materialis adalah bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan mereka, melainkan sebaliknya keadaan sosial merekalah yang menentukan kesadaran mereka Menurut Mark, yang menentukan perkembangan masyarakat bukan kesadaran, jadi bukan apa yang dipikirkan masyarakat tentang dirinya sendiri, melainkan keadaan masyarakat yang nyata. Mark memakai kata materialisme bukan dalam arti filosofis, sebagai kepercayaan bahwa hakikat seluruh realitas adalah materi, melainkan ia ingin menunjuk pada factor yang menentukan sejarah. prespektif Mark bukaan cita-cita kebebasan liberalisme yang menjadi kekuatan dalam sejarah modern, melainkan kebutuhan kelas kapitalis akan tersediannya buruh dimana mereka membutuhkannya. Jadi menurut Mark, kesadaran dan cita-cita manusia ditentukan oleh kedudukannya dalam kelas sosial. Tentang buruh, Mark menulis: masalahnya bukan apa yang dibayangkan si proletar ini atau itu atau apa yang untuk sementara dianggap tujuan oleh seluruh proletariat. Masalahnya adalah proletariat itu apa dan dalam arti itu, secara historis, ia terpaksa akan bertindak Kapitalis tidak dapat bertahan karena kontradiksi-kontradiksi internalnya Secara sederhana, tujuan system ekonomi adalah uang, dan bukan barang yang diproduksi. Hukum keras kapitalis adalah persaingan.tujuan perjuangan proletariat bukan sekadar kenaikan upah, melainkan pengahapusan hak milik kaum kapitalis atas alat-alat produksi. Revolusi sosialis bermula pada kediktatoran proletariat, maksudnya menggunakan kekuasaan Negara untuk menindas kaum kapitalis. Tiga langkah filsafat sovyet: revolusi soisalis, pembangunan sosialisme, dan sosialisme. Analisis Marx tentang cirri eksploitatif kapitalisme sebenarnya tidak berdasarkan ekses-ekses kapitalisme purba, melainkan ajaran tentang nilai lebih yang bersifat ekploitatif, bukan hanya ekses-ekses. Menurut Marx, dalam system ekonomi kapitalis tinggi upah buruh yang tepat ditentukan oleh cara yang sama. Upah diterima dengan adil berupa pertukaran ekuivalaen. Nilai lebih merupakan nilai yang menjadi suber kapitalis. Hukum ekonomi kapitalis adalah jumlah laba absolute boleh aja bertambah, tetapi presentase laba atas modal yang dipakai terus berkurang. Titik terakhir kapitalisme tercapai apabila produksi kapitalis berlimpah ruah tetapi masayarakat yang membutuhkannya terlalu miskin untul membelinya. Kesimpulannya Marx adalah pembebasan manusia dari keterasingan hanya dapat dilaksanakan lewat sebuah revolusi, revolusi yang sesungguhnya. Revolusi membutuhkan unsure pasif, dasar material.
Bibliography Magnis-Suseno, F. (1999). Pemikiran Karl Marx : dari sosialisme utopis ke perselisihan revisionisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.