Johnson, M; Maas, M; Moorhead, S. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). Mosby:
Philadelphia Mansjoer, A, et all, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Media Aesculapis, Jakarta McCloskey, J dan Bulechek, G. 2000. Nursing Interventions Classification (NIC). Mosby: Philadelphia Nanda (2000), Nursing Diagnosis: Prinsip-Prinsip dan Clasification, 2001-2002, Philadelphia, USA. Smeltzer, S.C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Vol 2, EGC, Jakarta Anonim. 2012. Diakses 5 Mei 2012 pada http://www.scribd.com/doc/54979478/ASKEP-BPH Anonym. 2010. http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-benigna- prostat.html
ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Sebelum Operasi a. Data Subyektif - Klien mengatakan nyeri saat berkemih - Sulit kencing - Frekuensi berkemih meningkat - Sering terbangun pada malam hari untuk miksi - Keinginan untuk berkemih tidak dapat ditunda - Nyeri atau terasa panas pada saat berkemih - Pancaran urin melemah - Merasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong dengan baik - Kalau mau miksi harus menunggu lama - Jumlah urin menurun dan harus mengedan saat berkemih - Aliran urin tidak lancar/terputus-putus - Urin terus menetes setelah berkemih - Merasa letih, tidak nafsu makan, mual dan muntah - Klien merasa cemas dengan pengobatan yang akan dilakukan b. Data Obyektif - Ekspresi wajah tampak menhan nyeri - Terpasang kateter 2. Sesudah Operasi a. Data Subyektif - Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi - Klien mengatakan tidak tahu tentang diet dan pengobatan setelah operas b. Data Obyektif - Ekspresi tampak menahan nyeri - Ada luka post operasi tertutup balutan - Tampak lemah - Terpasang selang irigasi, kateter, infus 3. Riwayat kesehatan : riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit keluarga, pengaruh BPH terhadap gaya hidup, apakah masalah urinari yang dialami pasien. 4. Pengkajian fisik a. Gangguan dalam berkemih seperti - Sering berkemih - Terbangun pada malam hari untuk berkemih - Perasaan ingin miksi yang sangat mendesak - Nyeri pada saat miksi, pancaran urin melemah - Rasa tidak puas sehabis miksi - Jumlah air kencing menurun dan harus mengedan saat berkemih - Aliran urin tidak lancar/terputus-putus, urin terus menetes setelah berkemih. - Nyeri saat berkemih - Ada darah dalam urin - Kandung kemih terasa penuh - Nyeri di pinggang, punggung, rasa tidak nyaman di perut. - Urin tertahan di kandung kencing, terjadi distensi kandung kemih b. Gejala umum seperti keletihan, tidak nafsu makan, mual muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik c. Kaji status emosi : cemas, takut d. Kaji urin : jumlah, warna, kejernihan, bau e. Kaji tanda vital 5. Kaji pemeriksaan diagnostik - Pemeriksaan radiografi - Urinalisa - Lab seperti kimia darah, darah lengkap, urin 6. Kaji tingkat pemahaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang keadaan dan proses penyakit, pengobatan dan cara perawatan di rumah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL a. Pre operasi - Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi - Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi proses bedah. - Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologi - Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan spasme kandung kemih. b. Post operasi - Nyeri akut berhubungan agen injuri fisik (insisi sekunder pada TURP) - Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasiv pembedahan - Kurang pengetahuan tentang penyakit, diit, dan pengobatan b.d kurangnya paparan informasi. - Defisit perawatan diri berhubungan dengan imobilisasi pasca operasi. - Disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten dari TURP