Anda di halaman 1dari 9

Harimau yang ada di Indonesia terdapat 3 jenis :

-Harimau jawa
-Harimau bali, dan
-Harimau sumatera
Tetapi, harimau jawa dan harimau bali sudah lama
punah, yaitu harimau bali punah sekitar tahun
1950-an dan harimau jawa punah sekitar tahun
1970-an. Jadi, hanya tersisa satu jenis harimau
yang ada di Indonesia, yaiut harimau sumatera
(Panthera tigris sumatrae). Namun, harimau
sumatera inipun sudah berada dalam ancaman
kepunahan.

Harimau Sumatera adalah satwa endemik Pulau
Sumatera. Hanya terdapat sekitar 400 harimau
Sumatera di alam bebas. Merupakan harimau
terkecil dari keseluruhan subspesies harimau,
dengan panjang mencapai 2,5 meter dan berat
140 kilogram. Warna bulunya lebih gelap dari
jenis harimau lainnya dan bervariasi dari warna
kuning kemerahan sampai oranye gelap dengan
belang berwarna hitam. Belang harimau
berfungsi sebagai kamuflase di antara alang-alang
dan rumput.

Harimau adalah predator teratas dalam lingkaran jaring
makanan. Tanpa predator alami di habitatnya, manusia
merupakan ancaman terbesar bagi keberadaan
harimau. Perburuan dan fragmentasi habitat di
Sumatera merupakan ancaman utama bagi spesies ini.
Karena terfragmentasinya habitat alami mereka,
harimau terpaksa mendekat ke pemukiman masyarakat
yang mengakibatkan konflik antara manusia dan
harimau dan timbulnya korban dari kedua belah pihak.
Harimau merupakan species payung (umbrella species)
yang artinya dengan melindungi spesies ini secara tidak
langsung juga melindungi spesies lainnya yang hidup di
habitat yang sama
Harimau sumatera menghadapi dua jenis
ancaman untuk bertahan hidup ; mereka
kehilangan habitat karena tingginya
deforestasi dan terancam oleh perdagangan
ilegal dimana bagian-bagian tubuhnya
perjualbelikan dengan harga tinggi di pasar-
pasar gelap untuk obat-obatan tradisional,
biasanya untuk perhiasan, jimat, dan dekorasi.
Sementara itu, harimau sumatera hanya dapat
ditemukan di Sumatera, Indonesia.
Faktor-faktor yang menyebabkan
penurunan populasi harimau sumatera
di alam:
(1) Informasi dan pengetahuan masih terbatas
(2) Menurunnya kualitas dan kuantitas habitat
(3) Fragmentasi habitat
(4) Kematian akibat perburuan
(5) Penangkapan dan pemindahan harimau dari
habitat alami ke lembaga konservasi eksitu
(6) Menurunnya populasi satwa mangsa
(7) Rendahnya pengelolaan konservasi
(8) Rendahnya kesadaran masyarakat dan
rendahnya penegakan hukum

Cara untuk melestarikan populasi
harimau :

Pengembangan pusat konservasi harimau
Monitoring populasi dan habitat harimau sumatera
Penanganan harimau sumatera bermasalah
Penegakan hukum
Sosialisasi peraturan perundangan
Koordinasi dan penyelarasan persepsi
Kampanye penyadaran masyarakat
Peningkatan sumber daya manusia dan kualitas
pegawai
Peningkatan kesejahteraan masyarakat

Tata cara pengamatan
Sign surveys to detect indirect
evidences of carnivores
Line transects to estimate
prey base density
Vegetation: Canopy
cover estimation
Ungulate pellet
counts
Pada dasarnya harimau dapat menggunakan hutan
yang telah beralih fungsi menjadi perkebunan namun
harimau mempertimbangkan ketersediaan mangsanya,
harimau cenderung menghindari perkebunan dan
memilih hutan. Harimau lebih memilih hutan karena
ketersediaan mangsa yang cukup, jarak yang tidak
terlalu jauh dari titik pusat blok hutan berukuran besar,
tutupan tumbuhan bawah yang rapat, seumber air
yang cukup serta tingkat aktivitas manusia yang
minimal. Dengan demikian harimau dapat lestari bila
keutuhan hutan terjaga dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai