Anda di halaman 1dari 40

PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN

MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN


TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA
FUNGSI TUJUAN
1
Sidang Tesis
Disusun oleh : Ivan Angga Shodiqi
NRP : 2509 203 011
Dibimbing oleh:
Prof. Dr. Ir. Suparno, M.S.I.E
Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., PhD
Latar Belakang
Pemilihan suplier yang tepat tidak hanya
menguntungkan bagi perusahaan tetapi juga
meningkatkan kepuasan pelanggan
Bahan baku dan komponen dapat mencapai
70% dari biaya produk dalam industri
manufaktur (Demirtas dan Ustun, 2008)
Pemilihan supplier adalah permasalahan multi
kriteria yang melibatkan faktor atau kriteria
kualitatif dan kuantitatif.
Trade-off antara faktor tangible dan intangible
sangat penting dilakukan dalam pemilihan
supplier (Tahriri et al., 2008)
2
Latar Belakang - 2
Seringkali dalam pemilihan suplier, pengambil
keputusan dihadapkan pada kriteria pemilihan
suplier yang saling berkaitan satu dengan yang
lain
Perusahaan bisa dihadapkan pada banyaknya
alternatif supplier yang tersedia
Sedangkan untuk meningkatkan daya saing
perusahaan, dalam pemilihan suplier tidak
hanya menetapkan satu target tujuan tetapi
juga menetapkan beberapa tujuan sekaligus
3
Permasalahan
Bagaimana melakukan pemilihan supplier
dengan kriteria pemilihan yang saling berkaitan
dan mempunyai banyak pilihan supplier serta
bagaimana mengalokasikan order dengan
mengoptimalkan sejumlah tujuan yang hendak
dicapai.
4
Tujuan
1. Menghasilkan pengembangan metode pemilihan
supplier dengan mengkombinasikan ANP, TOPSIS,
cluster analysis dan goal programming.
2. Untuk menghasilkan solusi dalam pemilihan
supplier sesuai dengan kriteria yang ditentukan
dan mengoptimalkan beberapa fungsi tujuan
Batasan
Produk yang digunakan adalah produk tunggal
5
Asumsi
1. Data awal yang didapat dari focus group
mewakili kriteria untuk melakukan klaster
2. Kriteria pemilihan supplier berkaitan antara
satu dengan yang lainnya
Ruang Lingkup Penelitian
Posisi penelitian ini terhadap penelitian -
penelitian pemilihan supplier sebelumnya
6
Ghodyspour
dan O'Brien
(1998)
Muftih
(2005)
Wang
(2005)
Bottani dan
Rizzi (2008)
Demirtas dan
Ustun (2008)
Suhartini
(2010)
Lin et al.
(2011)
1 AHP v v v
2 ANP v v v
3 TOPSIS v v
4 QFD v
5 Fuzzy QFD v
6 Fungsi tujuan tunggal v v v
7 Fungsi tujuan multi v v v v
8 Linear Programming v v v
9 Multi Objective Mixed Integer Linear Programming v
10 Goal Programming v v v
11 Cluster Analysis v v
No Karakteristik Penelitian
Penelitian - penelitian sebelumnya
Posisi penelitian
ini
Cluster Analysis
Cluster analysis adalah suatu analisis statistik
yang bertujuan memisahkan obyek kedalam
beberapa kelompok yang mempunyai sifat
berbeda antar kelompok yang satu dengan
yang lain. Tiap - tiap kelompok dalam cluster
analysis bersifat homogen antar anggota
dalam kelompok. Tujuan utama cluster
analysis adalah menggabungkan objek - objek
yang mempunyai kesamaan ke dalamsebuah
kelompok atau klaster.
7
Analytical Network Process-1
Analytical Network Process (ANP) merupakan sebuah
pengembangan dari metodologi Analytical Hierarchy
Process (AHP) yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan Multi Criteria Decision Making (MCDM).
ANP dapat memodelkan sistem dengan feedback dimana
1 level mungkin mendominasi dan didominasi baik secara
langsung atau tidak langsung oleh level lainnya.
Kelebihan dari ANP adalah dapat diaplikasikan untuk
permasalahan multi kriteria yang didalamnya terdapat
hubungan innerdependence, dengan kata lain ANP
memungkinkan terjadinya feedback yang tidak dapat
dilakukan dalam AHP.
8
Technique for Order Preference by Similarity to Idea
Solution (TOPSIS)
Metode TOPSIS merupakan pendekatan untuk penyelesaian
permasalahan multikriteria
Konsep TOPSIS adalah alternatif yang terdekat dengan ideal solution
dan terjauh dari negative ideal solution pada multi-dimentional
computing space adalah pilihan optimal.
9
Goal Programming
Goal programming muncul karena
sebagian besar permasalahan optimasi
hanya mempertimbangkan satu fungsi
tujuan, sedangkan sering kali sebuah
permasalahan memiliki lebih dari satu
fungsi tujuan dimana fungsi tujuan satu
dengan lainnya dapat menimbulkan konflik.
10
METODOLOGI PENELITIAN
11
Studi pendahuluan
Identifikasi dan rumusan
masalah
Menetapkantujuan
Pemodelan dan
pengembangan model:
- Cluster analysis
- ANP dan TOPSIS
- Alokasi order dengan
Goal programming
Analisa dan interpretasi
Kesimpulan dan saran
Pengolahan data
Pengumpulan data
PENGEMBANGAN MODEL
12
Skema Pengembangan Model
Penelitian ini mengacu pada model dasar yang diajukan oleh
Lin et al. (2011)
13
Model dasar
Pemilihan supplier pada:
- Produk tunggal
- Produk disuplai oleh beberapa
alternatif supplier
- Fungsi tujuan tunggal
Pada kenyataannya
- Satu produk bisa disuplai
oleh alternatif supplier yang
jumlahnya sangat banyak
- Perusahaan bisa menetapkan
mempunyai sejumlah tujuan
Rencana penelitian:
Mengembangkan pemilihan supplier
dengan:
- Produk tunggal
- Alternatif supplier berjumlah banyak
- Perusahaan mempunyai sejumlah tujuan
yang hendak dicapai
Model Dasar
Lin et al. (2011) : pemilihan supplier dengan mengkombinasikan
metode ANP dan TOPSIS dan menyelesaikan alokasi order dengan
linier programming
14
Prosedur Tujuan
Metodologi Kualitatif
Focus group
Analytic Network
Process (ANP)
Technic for Order
Preference by Similarity
to Idea Solution
(TOPSIS)
Linier Programming
(LP)
Pendefinisian kriteria
dan menemukan
keterkaitan antara
kriteria
Menghitung bobot dari
tiap kriteria
Merangking dan
menghitung skor akhir
dari tiap alternatif
Menghitung alokasi
order yang sesuai untuk
tiap supplier
Alokasi order pada model dasar dengan linier
programming - 1
Max
Subject to : (batasan demand)
(batasan kualitas)
(batasan pengiriman)
(batasan budget)
(batasan kapasitas)
i=1,2,.....n
15
Alokasi order pada model dasar dengan linier
programming - 2
Dimana :
S
i
rangking akhir supplier i
X
i
. jumlah order untuk tiap supplier i
i indeks supplier ke 1,2,3,....n
Q permintaan bahan baku
di tingkat cacat bahan baku dari supplier i
B maksimum tingkat cacat yang ditoleransi
pi tingkat keterlambatan pengiriman supplier i
U maksimum tingkat keterlambatan yang ditoleransi
A maksimum harga per unit bahan baku yang ditoleransi
Ci kapasitas pembelian maksimum bahan baku yang
mampu disediakan supplier ke-i.
16
Pengembangan Model
17
Prosedur Tujuan
Metodologi Kualitatif
Focus group
Goal Programming
(GP)
Pendefinisian kriteria
dan menemukan
keterkaitan antara
kriteria
Menghitung alokasi
order yang sesuai untuk
tiap supplier
Cluster Analysis
Mengelompokkan
supplier ke dalam
sejumlah klaster
Klaster terpilih
ANP dan TOPSIS
Proses pemilihan
supplier
Proses alokasi order
Menghitung bobot dari
tiap kriteria dan
menghitung skor akhir
dari tiap supplier pada
klaster terplilih
Cluster Analysis
Alternatif supplier yang tersedia jumlahnya 29 supplier.
Untuk mereduksi variansi supplier maka dilakukan cluster
analysis
Kriteria pengklasteran diperoleh berdasarkan focus group
discussion meliputi:
1.Respon penawaran (dengan sub kriteria: pengiriman
penawaran dan kelengkapan dokumen)
2.Kriteria penilaian pemenang (dengan sub kriteria: aspek
teknis dan aspek ekonomis)
3.Kedatangan barang (dengan sub kriteria: kesesuaian
kualitas/jumlah dan konsistensi terhadap due date,
4.Konsistensi pengiriman
18
Pengklasteran Alternatif Supplier - 1
Digunakan klaster hirarki dengan menggunakan metode centroid dalam
proses pengklasteran
19
Pengklasteran Alternatif Supplier - 2
Penggolongan dapat dikerucutkan menjadi 2 klaster besar berdasarkan
kesamaan performansinya
Klaster 1 mempunyai nilai rata rata performansi sebesar 21,66
sedangkan klaster 2 mempunyai nilai rata rata performansi sebesar
31,63.
Supplier yang terpilih adalah suplier yang ada dalam klaster 2 yaitu
sebanyak empat supplier yang terdiri dari CV. Trisari Kumpul., PT.
Anugrah Binajaya Steel, PT. Central Niaga Mandiri dan PT. Sutindo Raya
Mulia
20
Analytical Network Process (ANP) dan Technique for
Order Preference by Similarity to Idea Solution
(TOPSIS)
Pada penelitian ini kriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier
mengacu pada penelitian Lin et al. (2011) dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi perusahaan. Kriteria tersebut terdiri dari:
1. Kriteria harga
Sub kriteria : Material, transportasi, manajemen dan negosiasi.
2. Kriteria kualitas
Sub kriteria : keandalan, inovasi serta riset dan pengembangan.
3. Kriteria pelayanan
Sub kriteria : attitude, komunikasi, kecepatan respon, degree
communication dan penggunaan teknologi.
4. Kriteria pengiriman
Sub kriteria : akurasi, lead time dan lokasi.
5. Kriteria kepercayaan
Sub kriteria : kredibiltas dan kapabilitas
21
Model Network ANP
22
Pelayanan
Attitude
Komunikasi
Degree
Communication
Kecepatan
respon
Penggunan
teknologi
Lokasi
Akurasi
Lead time
Pengiriman
Harga
Material Transportasi
Negosiasi Manajemen
Kepercayaan
Kredibilitas Kapabilitas
Kualitas
Riset dan
pengembangan
Keandalan
Inovasi
Hasil pembobotan kriteria dengan ANP
23
Kriteria Sub kriteria Bobot
Harga
Material 0.035479
Transportasi 0.009939
Manajemen 0.007908
Negosiasi 0.047711
Kualitas
Keandalan 0.144039
Inovasi 0.056443
Riset dan pengembangan 0.076797
Pelayanan
Attitude 0.016945
Komunikasi 0.041642
Kecepatan respon 0.049464
Degree communication 0.01665
Penggunaan teknologi 0.012136
Pengiriman
Akurasi 0.086723
Lead time 0.017047
Lokasi 0.000712
Kepercayaan
Kredibilitas 0.248834
Kapabilitas 0.131530
Hasil perangkingan supplier dengan TOPSIS
Rank Supplier Ci
1 CV. Trisari Kumpul 0.982
2 PT. Anugerah Binajaya Steel 0.575
3 PT. Central Niaga Mandiri 0.188
4 PT. Sutindo Raya Mulia 0.172
24
CV. Trisari Kumpul menempati rangking pertama karena
kriteria yang dimilikinya mempunyai jarak paling dekat
dengan kriteria ideal .
Semakin akhir rangking supplier maka jarak kriteria yang
dimilikinya lebih jauh dari kriteria ideal jika
dibandingkan dengan supplier dengan peringkat di
atasnya.
Alokasi order pada pengembangan model dasar
dengan goal programming -1
Alokasi order pada model dasar Lin et al. (2011)
mempunyai satu fungsi tujuan yaitu memaksimalkan
Total Value Purchasing (TVP)
Permasalahan alokasi order dikembangkan pada
permasalahan dimana ada sejumlah tujuan (multi
objective)
Sehingga digunakan goal programming untuk
menyelesaikan permasalahan alokasi order pada
supplier yang terpilih.
25
Tujuan yang ingin dicapai
Memaksimalkan total value purchasing (TVP)
Meminimumkan total biaya pembelian perusahaan
Meminimumkan jumlah cacat bahan baku
Meminimumkan jumlah keterlambatan pengiriman
26
Variabel Keputusan
Pada penelitian ini, variabel keputusan yang dicari adalah:
S
i
rangking akhir supplier i
X
i
. jumlah order untuk tiap supplier i
Dengan i adalah indeks supplier ke 1,2,3,....n
Alokasi order pada pengembangan model
dengan goal programming -2
Pada tahap ini fungsi tujuannya meminimasi deviasi antara berbagai
tujuan
Fungsi objektif
1. Memaksimalkan total value purchasing (TVP)
2. Meminimumkan total biaya pembelian
3. Meminimumkan tingkat cacat produk
4. Meminimumkan keterlambatan pengiriman
27
Formulasi goal programming - 1
Formulasi goal programming - 2
Batasan permintaan
Batasan kapasitas supplier
Batasan kapasitas penyimpanan gudang perusahaan
Bentuk fungsi tujuan pada goal programming dapat diformulasikan sebagai
berikut:
Meminimalkan :
28

=1

Formulasi goal programming - 3
Meminimalkan :
Subject to:
29
Hasil alokasi order dengan goal programming
Supplier Alokasi order
CV. Trisari Kumpul 90
PT. Anugerah Binajaya Steel 80
PT. Central Niaga Mandiri 54
PT. Sutindo Raya Mulia 26
Total 250
30
Jika dibandingkan antara rangking supplier yang diperoleh
dari TOPSIS dan besarnya prosentase alokasi order, maka
prosentase alokasi order berbanding lurus dengan urutan
rangking supplier.
Semakin baik peringkat supplier maka prosentase alokasi
order yang diterima supplier semakin besar.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan:
Untuk efisiensi dalam pemilihan supplier maka alternatif supplier
yang berjumlah besar diperlukan pengklasteran untuk dipilih satu
klaster terbaik
Terbentuk dua klaster dan klaster 2 terpilih sebagai klaster
terbaik, dimana klaster 2 terdiri dari empat supplier yaitu: CV.
Trisari Kumpul, PT. Anugerah Binajaya Steel, PT. Central Niaga
Mandiri dan PT. Sutindo Raya Mulia.
Terdapat 5 kriteria pemilihan supplier yang totalnya terdiri dari 17
sub kriteria. Dari sejumlah kriteria tersebut kriteria kepercayaan
yang terdiri dari sub kriteria kredibilitas dan kapabilitas memiliki
bobot yang paling besar.
Hasil perangkingan dengan TOPSIS diperoleh urutan rangking
supplier yaitu: 1)CV. Trisari Kumpul, 2)PT. Anugerah Binajaya Steel,
3)PT. Central Niaga Mandiri, 4)PT. Sutindo Raya Mulia.
31
Saran
Penelitian pemilihan supplier ini bisa dikembangkan pada multi produk
bukan hanya sebatas produk tunggal.
Penelitian selanjutnya bisa dilakukan dengan kombinasi metode multi
criteria decision making lainnya sehingga akan menambah wawasan
dalam pemilihan supplier.
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan analisa sensitivitas
dalam pemilihan suppliernya dan juga dalam melakukan alokasi order
32
Kesimpulan (lanjutan)
Alokasi order diselesaikan dengan goal proramming dengan
mempertimbangkan empat fungsi tujuan yaitu: memaksimalkan total
value purchasing (TVP), meminimumkan total biaya pembelian,
meminimumkan tingkat cacat produk dan meminimumkan
keterlambatan pengiriman.
Dari hasil perhitungan dengan goal programming disimpulkan bahwa
semakin baik rangking supplier maka prosentase alokasi order supplier
semakin besar.
Langkah langkah TOPSIS-1
Langkah 1 : membangun matrik keputusan (D) dengan menggunakan nilai
dari kriteria
Langkah 2 : Menormalisasikan matrik keputusan (D) melalui perhitungan
berikut ini
33
0.5471 0.3889 0.2403 0.5089 0.2921 0.3148 0.2932 0.2805 0.2808 0.3496 0.3814 0.3278 0.5993 0.4415 0.2683 0.4321 0.2582
0.2157 0.3540 0.1943 0.2512 0.2279 0.1372 0.1683 0.2071 0.1917 0.1441 0.3723 0.1329 0.1892 0.2218 0.1680 0.3168 0.2121
0.1593 0.1613 0.0796 0.1169 0.1745 0.0924 0.0804 0.0908 0.0756 0.1010 0.1498 0.0878 0.1058 0.2368 0.1047 0.1650 0.1006
0.0779 0.0958 0.0602 0.1230 0.3055 0.0574 0.0822 0.0599 0.0619 0.0720 0.0964 0.0660 0.1058 0.0999 0.0808 0.0862 0.0628
Langkah langkah TOPSIS-2
Langkah 3 : Membangun matrik keputusan terbobot yang sudah
dinormalkan (V)
Langkah 4 : Menjelaskan solusi ideal dan solusi negatifnya melalui
perhitungan berikut ini.
34
Tabel Solusi Ideal
35
Sub kriteria A
+
A
-

Material 0.00507 0.00072
Transportasi 0.00101 0.00025
Manajemen 0.00050 0.00012
Negosiasi 0.00635 0.00146
Keandalan 0.01150 0.00657
Inovasi 0.00464 0.00085
Riset dan pengembangan 0.00589 0.00161
Attitude 0.00124 0.00027
Komunikasi 0.00306 0.00067
Kecepatan respon 0.00452 0.00093
Degree communication 0.00166 0.00042
Penggunaan teknologi 0.00104 0.00021
Akurasi 0.01358 0.00240
Lead time 0.00197 0.00045
Lokasi 0.00005 0.00002
Kredibilitas 0.02810 0.00561
Kapabilitas 0.00888 0.00216

Langkah langkah TOPSIS-3
Langkah 5 : Hitung jarak antara solusi ideal dengan solusi negatifnya
untuk masing-masing alternatif.
Langkah 6 : Hitung hubungan terdekat dari solusi idealnya untuk
masing-masing alternatif.
Langkah 7 : Merangking order dari alternatif
36
Goal programming
Meminimalkan deviasi
Pada tahap ini fungsi tujuannya meminimasi deviasi antara berbagai
tujuan
Fungsi objektif
1. Memaksimalkan total value purchasing (TVP)
Memaksimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
n
1
adalah deviasi negatif ke 1 yang menunjukkan tingkat pencapaian
TVP kurang dari nilai yang ditargetkan.
p
1
adalah deviasi positif ke 1 yang menunjukkan tingkat pencapaian TVP
melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
1
adalah target TVP yang ingin dicapai.
37
Fungsi objektif-2
2. Meminimumkan total biaya pembelian
Meminimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
Dimana:
n
2
adalah deviasi negatif ke 2 yang menunjukkan tingkat
pencapaian biaya pembelian kurang dari nilai yang ditargetkan.
p
2
adalah deviasi positif ke 2 yang menunjukkan tingkat pencapaian
biaya pembelian melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
2
adalah target biaya pembelian yang ditentukan
a
i
adalah harga per unit bahan baku yang dari supplier i
38
Fungsi objektif-3
3. Meminimumkan tingkat cacat produk
Meminimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
Dimana:
n
3
adalah deviasi negatif ke 3 yang menunjukkan jumlah cacat
produk kurang dari nilai yang ditargetkan.
p
3
adalah deviasi positif ke 3 yang menunjukkan jumlah cacat
produk melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
3
adalah target jumlah cacat yang ditentukan
di adalah tingkat cacat bahan baku dari supplier i
39
Fungsi objektif-4
4. Meminimumkan keterlambatan pengiriman
Meminimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
Dimana:
n
4
adalah deviasi negatif ke 4 yang menunjukkan tingkat
pencapaian keterlambatan pengiriman kurang dari nilai yang
ditargetkan.
p
4
adalah deviasi positif ke 4 yang menunjukkan tingkat pencapaian
keterlambatan melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
4
adalah target jumlah keterlambatan pengiriman yang ditentukan
pi adalah tingkat keterlambatan pengiriman supplier i
40

Anda mungkin juga menyukai