ITS Master 18805 2509203011 Presentation PDF
ITS Master 18805 2509203011 Presentation PDF
=1
Formulasi goal programming - 3
Meminimalkan :
Subject to:
29
Hasil alokasi order dengan goal programming
Supplier Alokasi order
CV. Trisari Kumpul 90
PT. Anugerah Binajaya Steel 80
PT. Central Niaga Mandiri 54
PT. Sutindo Raya Mulia 26
Total 250
30
Jika dibandingkan antara rangking supplier yang diperoleh
dari TOPSIS dan besarnya prosentase alokasi order, maka
prosentase alokasi order berbanding lurus dengan urutan
rangking supplier.
Semakin baik peringkat supplier maka prosentase alokasi
order yang diterima supplier semakin besar.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan:
Untuk efisiensi dalam pemilihan supplier maka alternatif supplier
yang berjumlah besar diperlukan pengklasteran untuk dipilih satu
klaster terbaik
Terbentuk dua klaster dan klaster 2 terpilih sebagai klaster
terbaik, dimana klaster 2 terdiri dari empat supplier yaitu: CV.
Trisari Kumpul, PT. Anugerah Binajaya Steel, PT. Central Niaga
Mandiri dan PT. Sutindo Raya Mulia.
Terdapat 5 kriteria pemilihan supplier yang totalnya terdiri dari 17
sub kriteria. Dari sejumlah kriteria tersebut kriteria kepercayaan
yang terdiri dari sub kriteria kredibilitas dan kapabilitas memiliki
bobot yang paling besar.
Hasil perangkingan dengan TOPSIS diperoleh urutan rangking
supplier yaitu: 1)CV. Trisari Kumpul, 2)PT. Anugerah Binajaya Steel,
3)PT. Central Niaga Mandiri, 4)PT. Sutindo Raya Mulia.
31
Saran
Penelitian pemilihan supplier ini bisa dikembangkan pada multi produk
bukan hanya sebatas produk tunggal.
Penelitian selanjutnya bisa dilakukan dengan kombinasi metode multi
criteria decision making lainnya sehingga akan menambah wawasan
dalam pemilihan supplier.
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan analisa sensitivitas
dalam pemilihan suppliernya dan juga dalam melakukan alokasi order
32
Kesimpulan (lanjutan)
Alokasi order diselesaikan dengan goal proramming dengan
mempertimbangkan empat fungsi tujuan yaitu: memaksimalkan total
value purchasing (TVP), meminimumkan total biaya pembelian,
meminimumkan tingkat cacat produk dan meminimumkan
keterlambatan pengiriman.
Dari hasil perhitungan dengan goal programming disimpulkan bahwa
semakin baik rangking supplier maka prosentase alokasi order supplier
semakin besar.
Langkah langkah TOPSIS-1
Langkah 1 : membangun matrik keputusan (D) dengan menggunakan nilai
dari kriteria
Langkah 2 : Menormalisasikan matrik keputusan (D) melalui perhitungan
berikut ini
33
0.5471 0.3889 0.2403 0.5089 0.2921 0.3148 0.2932 0.2805 0.2808 0.3496 0.3814 0.3278 0.5993 0.4415 0.2683 0.4321 0.2582
0.2157 0.3540 0.1943 0.2512 0.2279 0.1372 0.1683 0.2071 0.1917 0.1441 0.3723 0.1329 0.1892 0.2218 0.1680 0.3168 0.2121
0.1593 0.1613 0.0796 0.1169 0.1745 0.0924 0.0804 0.0908 0.0756 0.1010 0.1498 0.0878 0.1058 0.2368 0.1047 0.1650 0.1006
0.0779 0.0958 0.0602 0.1230 0.3055 0.0574 0.0822 0.0599 0.0619 0.0720 0.0964 0.0660 0.1058 0.0999 0.0808 0.0862 0.0628
Langkah langkah TOPSIS-2
Langkah 3 : Membangun matrik keputusan terbobot yang sudah
dinormalkan (V)
Langkah 4 : Menjelaskan solusi ideal dan solusi negatifnya melalui
perhitungan berikut ini.
34
Tabel Solusi Ideal
35
Sub kriteria A
+
A
-
Material 0.00507 0.00072
Transportasi 0.00101 0.00025
Manajemen 0.00050 0.00012
Negosiasi 0.00635 0.00146
Keandalan 0.01150 0.00657
Inovasi 0.00464 0.00085
Riset dan pengembangan 0.00589 0.00161
Attitude 0.00124 0.00027
Komunikasi 0.00306 0.00067
Kecepatan respon 0.00452 0.00093
Degree communication 0.00166 0.00042
Penggunaan teknologi 0.00104 0.00021
Akurasi 0.01358 0.00240
Lead time 0.00197 0.00045
Lokasi 0.00005 0.00002
Kredibilitas 0.02810 0.00561
Kapabilitas 0.00888 0.00216
Langkah langkah TOPSIS-3
Langkah 5 : Hitung jarak antara solusi ideal dengan solusi negatifnya
untuk masing-masing alternatif.
Langkah 6 : Hitung hubungan terdekat dari solusi idealnya untuk
masing-masing alternatif.
Langkah 7 : Merangking order dari alternatif
36
Goal programming
Meminimalkan deviasi
Pada tahap ini fungsi tujuannya meminimasi deviasi antara berbagai
tujuan
Fungsi objektif
1. Memaksimalkan total value purchasing (TVP)
Memaksimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
n
1
adalah deviasi negatif ke 1 yang menunjukkan tingkat pencapaian
TVP kurang dari nilai yang ditargetkan.
p
1
adalah deviasi positif ke 1 yang menunjukkan tingkat pencapaian TVP
melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
1
adalah target TVP yang ingin dicapai.
37
Fungsi objektif-2
2. Meminimumkan total biaya pembelian
Meminimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
Dimana:
n
2
adalah deviasi negatif ke 2 yang menunjukkan tingkat
pencapaian biaya pembelian kurang dari nilai yang ditargetkan.
p
2
adalah deviasi positif ke 2 yang menunjukkan tingkat pencapaian
biaya pembelian melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
2
adalah target biaya pembelian yang ditentukan
a
i
adalah harga per unit bahan baku yang dari supplier i
38
Fungsi objektif-3
3. Meminimumkan tingkat cacat produk
Meminimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
Dimana:
n
3
adalah deviasi negatif ke 3 yang menunjukkan jumlah cacat
produk kurang dari nilai yang ditargetkan.
p
3
adalah deviasi positif ke 3 yang menunjukkan jumlah cacat
produk melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
3
adalah target jumlah cacat yang ditentukan
di adalah tingkat cacat bahan baku dari supplier i
39
Fungsi objektif-4
4. Meminimumkan keterlambatan pengiriman
Meminimalkan
Persamaan di atas dirubah ke bentuk goal programming menjadi:
Dimana:
n
4
adalah deviasi negatif ke 4 yang menunjukkan tingkat
pencapaian keterlambatan pengiriman kurang dari nilai yang
ditargetkan.
p
4
adalah deviasi positif ke 4 yang menunjukkan tingkat pencapaian
keterlambatan melebihi dari nilai yang ditargetkan.
g
4
adalah target jumlah keterlambatan pengiriman yang ditentukan
pi adalah tingkat keterlambatan pengiriman supplier i
40