Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR

SPERMATOLOGI

A Zulfa Juniarto

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 1


TOLOGI
TERMINOLOGI DAN KRITERIA

sperma = air mani


spermatozoa = sel-sel mani
fertil = subur
infertil = tidak subur
steril = mandul
ejakulat = seluruh jumlah air mani
yang dikeluarkan pada saat ejakulasi

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 2


TOLOGI
aspermia = keadaan dimana pada
waktu ejakulasi tidak keluar air mani sama
sekali
Hypospermia = volume ejakulat sedikit
(kurang dari 2 ml)
hyperspermia = volume ejakulat banyak
(lebih dari 6 ml)
azoospermia = keadaan dimana tidak
terdapat sel-sel spermatozoa dalam air mani

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 3


TOLOGI
necrospermia/necrozoospermia = tidak
dijumpai adanya spermatozoa yang
hidup/bergerak aktif dalam air mani
oligozoospermia = jumlah
spermatozoa dalam air mani kurang
dari normal
normozoospermia = jumlah
spermatozoa dalam air mani normal

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 4


TOLOGI
Polyzoopermia = jumlah
spermatozoa yang lebih tinggi dari
normal
asthenozoospermia = jumlah
spermatozoa yang hidup dan bergerak
aktif kurang dari normal
teratozoospermia = jumlah
spermatozoa yang bentuknya abnormal
lebih tinggi dari nilai normal (30 %)

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 5


TOLOGI
KEGUNAAN PEMERIKSAAN AIR MANI

Untuk mengetahui kesuburan seorang


pria infertilitas ada dua macam, yaitu :
Infertilitas primer : dalam
pernikahan sama sekali belum
mempunyai anak/keturunan
Infertilitas sekunder : pasangan
yang pernah mempunyai
anak/keturunan dan kemudian tidak
mempunyai lagi

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 6


TOLOGI
Untuk melakukan kontrol pada kasus-
kasus vasektomi
Untuk keperluan kedokteran
kehakiman
Pemeriksaan ini terutama diperlukan
pada kasus-kasus pemerkosaan

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 7


TOLOGI
PEMAKAIAN ALAT PEMERIKSAAN SPERMA.

MIKROSKOP
A. Bagian Mikroskop
1) Base (alas) : sebagai alas berdirinya mikroskop.
2) Inclination joint : engsel putar pengatur sudut
pandangan.
3) Barrol/Body : merupakan badan yang berupa
tabung.
4) Arm : lengan pegangan merupakan tempat terbaik
untuk memegang mikroskop.

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 8


TOLOGI
1) Stage : merupakan bidang tempat
meletakkan obyek/benda kaca yang
dilihat pada mikroskop, yang baru
umumnya dilengkapi dengan alat
penggeser.
2) Clip : merupakan alat memfixer
obyek obyek/benda yang dilihat.

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 9


TOLOGI
3) Coarse adjustment/makrometer
screw : pengatur lensa kasar,
merupakan alat untuk menentukan
jarak obyek sehingga dapat dilihat.
4) Fine adjustment/micrometer :
pengatur lensa halus, merupakan alat
untuk ketajaman obyek yang dilihat.

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 10


TOLOGI
9) Lensa acular/eyepiece : melalui
susunan lensa ini pemeriksaan
melihat obyek-obyek/benda-benda
yang diperiksa.
10)Revolving nosepiese : merupakan
tempat lensa-lensa obyektif yang
dapat diputar-putar dalam memilih
lensa obyektif mana yang akan
digunakan.

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 11


TOLOGI
11)Lensa-lensa obyektif : biasanya
terdiri dari 3 buah lensa dengan
pembesaran yang berbeda-beda :
– Low power obyektif (pemb. 10
kali).
– High power obyektif (pemb. 45
kali).
– Oil emersion obyektif (pemb. 100
kali).

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 12


TOLOGI
12. Condensor : suatu susunan lensa yang
berguna untuk memfokuskan cahaya
yang dipantulkan oleh cermin ke
obyek/benda yang diperiksa.

13. Iris diaphragm : alat pengatur


pemasukan cahaya yang dipantulkan
oleh cermin.

14. Movable mirror : merupakan cermin


datar dan cekung (bolak-balik)

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 13


TOLOGI
Bilik Hitung
Bilik hitung yang biasanya digunakan
dilapangan kedokteran berupa sekeping
gelas tabung cahaya yang mempunyai
ukuran 7,5 x 3 x 0,4 cm. Dan didalamnya
terdapat kotak-kotak yang mempunyai
tinggi/dalam 0,1 mm dan ukuran luas 3 x 3
mm. Dan terbagi menjadi kotak-kotak yang
tinggi kecil sampai yang terkecil seluas
1/400mm2.

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 14


TOLOGI
1. Bilik Hitung Thoma.
Setiap kotak yang luasnya 1 mm2 (1
x mm) terbagi menjadi 400 buah
kotak kecil masing masing berukuran
1/20 x 1/20 mm.

2. Bilik hitung Neubauer.


Yang sekarang banyak dipakai ialah
jenis “improved” Neubauer atau
juga disebut “Double Improved”
Neubauer.

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 15


TOLOGI
SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN

Abstinentia sexualis (3-5 hari)

Cara mengeluarkan sperma


Pengeluaran sperma paling baik
dilakukan dengan cara masturbasi/onani

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 16


TOLOGI
Cara penampungan sperma
Tempat penampung harus terbuat dari gelas
(poly ethylene) yang menurut penyelidikan
dapat menjamin kehidupan spermatozoa
selama kurang lebih 3 jam.

Cara pengiriman :
Paling lambat dalam jangka waktu 2 jam
setelah dikeluarkan, bahkan lebih baik kalau
jangka waktu ini makin pendek sehingga
dapat lebih lama diamati.

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 17


TOLOGI
CARA-CARA PEMERIKSAAN SPERMA

Pemeriksaan Makroskopis
– Warna : Sperma normal pada umumnya
berwarna putih keruh.
– Bau : Bau dari sperma yang masih segar
adalah khas sehingga sekali kita pernah
membau maka untuk seterusnya kita tidak
akan pernah lupa.
– Volume : volume rata-rata 2-5 mm (cc).

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 18


TOLOGI
Pemeriksaan Makroskopis
– pH : Derajat keasaman (pH) dapat diukur
dengan menggunakan kartu pH atau kertas
lakmus biasa yang jenisnya bermacam-
macam. Pada umumnya sperma normal
mempunyai pH: 7,2 – 7,8.
– Liquefaction :. Sperma yang normal biasanya
dalam 15 – 30 menit sudah mengalami
liquefaction.
– Viskositas : Sperma normal biasanya
mempunyai
– viskositas 1 – 2 detik

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 19


TOLOGI
Tolong beri gambar mikroskop
Gambar neubeur improve

11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 20


TOLOGI
11/02/21 PENGANTAR PRAKTIKUM SPERMA 21
TOLOGI

Anda mungkin juga menyukai