Nama : Ny.s Usia : 63 tahun Pekerjaan : pedagang Alamat : bantul Pendidikan : SD Status :kawin Jenis kelamin : perempuan
ANAMNESIS Keluhan utama Seorang pasien perempuan 63 tahun datang dengan keluhan kaki kiri luka dan bernanah ANAMNESIS Riwayat penyakit sekarang Keluhan di rasakan 6hari yang lalu setelah menginjak pecahan kaca .pasien tidak merasakan apa2 dan tidak merasakan nyeri sehingga tidak memeriksakan kedokter .pasien mengaku tidak merawat lukanya ANAMNESIS Riwayat penyakit dahulu Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus sejak tahun 2010 dengan minum obat rutin.hipertensi,asma,jantung disangkal Riwayat penyakit keluarga Keluarga pasientidak ada yang mengalami gejala serupa PEMERIKSAAN FISIK KU : BAIK,GCS : E4V5M6 TD : 130/80 mmh g Nadi : 90x/mnt RR : 22x/m
PEMERIKSAAN FISIK Kepala : Sianosis (-) CA (-) Sklera ikterik (-) Edem palpebra (-) Leher : Jvp (-) Pembesaran Kelnjar getah being (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG RADIOLOGI Rontgen thoraks Kesan : tidak tampak kelainan pada cor dan pulmo DIAGNOSIS Ulkus pedis ,pada penderita Dm PENATALAKSANAAN INFUS RL 20 tpm Novorapid 3x3iu Cefotaxime 2x1 gr Pro debridemen dengan regional anastesi LAPORAN ANESTESI PREOPERATIF Evaluasi :HT(-) GDS 139 Klasifikasi ASA II Regional anestesi : Bupivacain 20 mg Ku sebelum op : baik,CM. TD 120/80 mmhg N:88x/mnt BB 62 kg Lama operasi 45 menit
PREMEDIKASI MORFIN 10 MG diberikan sebelum di lakukan spinal anestesi BUPIVACAIN 20MG INTRAOPERATIF Ondancentron 4 mg untuk mengurangi keluhan mual dan muntah Ceftriaxon 1 gr Tramadol 50mg diberikan untuk memperpanjang efek analgesiknya Oksigenasi o2 nassal canul 3lt/mnt
POST OPERATIF Selesai operasi pasien dipindahkan keruang pemulihan,pasien segera di berikan o2 nassal kanul 3lt/mnt , Jumlah perdarahan minimal Jumlah cairan selama operasi 400ml RL Pemberian keterolac drip 30mg DEFINISI DIABETES MELITUS DM adalah penyakit kelainan metabolik yang di karakteristikan dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat lemak dan protein di akibatkan oleh kelainan sekresi insulin maupun keduanya KLASIFIKASI DIABETES MELITUS Dm TIPE 1 : Terjadi karena kerusakan B pankreas (reaksi autoimun ) DM tipe 2 : penurunan kemampuan insulin bekerja dijaringan perifer dan disfungsi sel B pankreas KRITERIA DIAGNOSIS DM Gejala diabetes+ konsentrasi glukosa plasma sewaktu > 200 Kadar glukosa plasma puasa > 126
Kadar glukosa plasma 2 jam setelah minum 75 gram glukosa oral pada tes toleransi glukosa oral > 200mg EFEK PEMBEDAHAN DAN PEMBIUSAN PADA METABOLISME DM kekurangan insulin atau resisten insulin pengaturan abnormal gula darah Pembedahan terjadi reespon katabolik peningkatan sekresi katekolamin,glukagon,kortisol,penurunan sekresi insulin hiperglikemia,penurunan penggunaan gula darah,peningkatan glukoneogenesis ,kataboisme protein EFEK PEMBEDAHAN DAN PEMBIUSAN PADA METABOLISME Efek pembiusan : Analgesia epidural tinggi menghambat respon katabolik( blokade saraf aferen dan saraf otonom) Tehnik narkotik dosis tinggi (fentanil 50mg mencegah respon stres FAKTOR RISIKOPASIEN BEDAH DENGAN DM Pasien DM mempunyai mortalitas dan morbiditas pasca bedah lebih tinggi dibandingkan pasien normal. Masalah yang dapat muncul seperti infeksi ,sepsis dan komplikasi dari arteriosklerosis Komplikasi jantung terjadi pada 7% dari pasien DM ,mortalitas pasca bedah 4% terutama pada pasien yang sebelumnya menderita penyakit jantung FAKTOR RISIKO PASIEN BEDAH DENGAN DM Penelitian mennjukan bahwa pembedahan pada pasien DM dapat meningkatkan mortalitas sampai 10 kali yang disebabkan oleh : Sepsis Neuropati autonomik Komplikasi aterosklerosis ketoasidosis FAKTOR RISIKO PASIEN BEDAH DENGAN DM Pada DM tipe 1 trjadi proses autoimun yang dapat merusak sistem saraf autonom dan meningkatkan neuropati autonomik dengan gejala klinik : berkurangnya respon denyut jantung terhadap valsava manuver <5x/mnt dan hipotensi ortostatik (penurunan TD > 30mmhg pada posisi tegak berdiri) FAKTOR RISIKO PASIEN BEDAH DENGAN DM Pasien dengan neuropati autonomik dapat mengalami hipotensi berat setelah pemberian obat anestesi adanya peningkatan risiko gastroparesis,aspirasi,episode hipoksia dan retensi urin.hipotensi dapat terjadi pada 50% pada pasien Dm dengan neuropati autonomik PENGARUH OBAT ANESTESI PADA PASIEN DM Benzodiazepin akan menurunkan sekresi ACTH dan juga akan meproduksi kortisol jika digunakan dengan dosis tinggi selama pembedahan. Obat golongan ini akan menurunkan stimulasi simpatis,tetapi merangsang sekresi groeth hormone dan akan menyebabkan penurunan respon glikemia pada pembedahan PENGARUH OBAT ANESTESI PADA PASIEN DM Penelitian invitro halotan dapat menghambat pelepasan insulin dalam merespon hiperglikemia, tetapi tidak sama pengaruhnya terhadap lecel insulin selama anestesi. Sedangkan enfluran dan isofluran tak nyata pengaruhnya terhadap kadar gula darah PENGARUH OBAT ANESTESI PADA PASIEN DM Penggunaan anestesi lokal baik yang dilakukan dengan tehnik epidural atau subarakhnoid tak berefek pada metabolisme karbohidrat.epidural anestesi lebih efektif dibandingkan dengan anestesi umum dalam mempertahankan perubahan kadar gula darah Perawatan pasca bedah Infus glukosa dan insulin harus tetap diteruskan sampai kondisi metabolik pasien stabil dan pasien sudah boleh makan. Infus glukosa dan insulin dihentikan hanya setelah pemberian subkutan insulin kerja pendek.setelah pembedahan besar,infus glukosa da insulin harus diteruskan sampai pasien dapat makan makanan padat Perawatan pasca bedah Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya hipoglikemi atau hiperglikemia pasien pasca bedah terutama bila terdapat keterlambatan bangun atau penurunan kesadaran.harus dipantau kadar gula darah pasca bedah..pemeriksaan ekg post operatif serial dianjurkan pasda pasien DM usia lanjut,penderita DM tipe 1 dan penderita dengan penyakit jantung infark miokard postoperatif mungkin tanpa gejala dan mempunyai mortalitas yang tinggi DAFTAR PUSTAKA John.MF adam.2006.klasifikasi dan kriteria diagnosis diabetes melitus yang baru. Jakarta Mcanulty G,et al.2000. anaesthetic management of patient with diabetes melitus.br.j.anaesth. Stoelting Rk.199.pharmacology and physiology in anesthetic practice 3 rd Ed.philadelpia