Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

REGIONAL ANESTESI PADA PASIEN DIABETES


MELITUS
Oleh:
IFAN SURYA ADHITAMA
NIM: 20090310195
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.s
Usia : 63 tahun
Pekerjaan : pedagang
Alamat : bantul
Pendidikan : SD
Status :kawin
Jenis kelamin : perempuan

ANAMNESIS
Keluhan utama
Seorang pasien perempuan 63 tahun
datang dengan keluhan kaki kiri luka dan
bernanah
ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang
Keluhan di rasakan 6hari yang lalu setelah
menginjak pecahan kaca .pasien tidak
merasakan apa2 dan tidak merasakan
nyeri sehingga tidak memeriksakan
kedokter .pasien mengaku tidak merawat
lukanya
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes
melitus sejak tahun 2010 dengan minum
obat rutin.hipertensi,asma,jantung
disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasientidak ada yang mengalami
gejala serupa
PEMERIKSAAN FISIK
KU : BAIK,GCS : E4V5M6
TD : 130/80 mmh g
Nadi : 90x/mnt
RR : 22x/m

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Sianosis (-)
CA (-)
Sklera ikterik (-)
Edem palpebra (-)
Leher :
Jvp (-)
Pembesaran Kelnjar getah being (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks :
Gerakan simetris
Vesikuler + normal
Suara jantung reguler
Abdomen
Supel
Peristaltik (+) normal
Ekstremitas
Edem (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Al : 14,3 MCV : 83,9
Eosinofil : 0 MCH : 27,6
Basofil : 0 MCHC : 32,9
Netrofil : 61 AT : 380
Limfosit : 33 GDS 253
Monosit : 6 hbsag (-)
Eritrosit : 3,98
HB : 11
HMT : 33

PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI
Rontgen thoraks
Kesan : tidak tampak kelainan pada cor dan
pulmo
DIAGNOSIS
Ulkus pedis ,pada penderita Dm
PENATALAKSANAAN
INFUS RL 20 tpm
Novorapid 3x3iu
Cefotaxime 2x1 gr
Pro debridemen dengan regional anastesi
LAPORAN ANESTESI
PREOPERATIF
Evaluasi :HT(-) GDS 139
Klasifikasi ASA II
Regional anestesi : Bupivacain 20 mg
Ku sebelum op : baik,CM. TD 120/80 mmhg
N:88x/mnt BB 62 kg
Lama operasi 45 menit

PREMEDIKASI
MORFIN 10 MG diberikan sebelum di lakukan
spinal anestesi
BUPIVACAIN 20MG
INTRAOPERATIF
Ondancentron 4 mg untuk mengurangi
keluhan mual dan muntah
Ceftriaxon 1 gr
Tramadol 50mg diberikan untuk
memperpanjang efek analgesiknya
Oksigenasi o2 nassal canul 3lt/mnt

POST OPERATIF
Selesai operasi pasien dipindahkan keruang
pemulihan,pasien segera di berikan o2 nassal
kanul 3lt/mnt ,
Jumlah perdarahan minimal
Jumlah cairan selama operasi 400ml RL
Pemberian keterolac drip 30mg
DEFINISI DIABETES MELITUS
DM adalah penyakit kelainan metabolik yang di
karakteristikan dengan hiperglikemia kronis
serta kelainan metabolisme karbohidrat lemak
dan protein di akibatkan oleh kelainan sekresi
insulin maupun keduanya
KLASIFIKASI DIABETES MELITUS
Dm TIPE 1 : Terjadi karena kerusakan B
pankreas (reaksi autoimun )
DM tipe 2 : penurunan kemampuan insulin
bekerja dijaringan perifer dan disfungsi sel B
pankreas
KRITERIA DIAGNOSIS DM
Gejala diabetes+ konsentrasi glukosa plasma
sewaktu > 200
Kadar glukosa plasma puasa > 126

Kadar glukosa plasma 2 jam setelah minum 75
gram glukosa oral pada tes toleransi glukosa
oral > 200mg
EFEK PEMBEDAHAN DAN PEMBIUSAN
PADA METABOLISME
DM kekurangan insulin atau resisten insulin
pengaturan abnormal gula darah
Pembedahan terjadi reespon katabolik
peningkatan sekresi
katekolamin,glukagon,kortisol,penurunan
sekresi insulin hiperglikemia,penurunan
penggunaan gula darah,peningkatan
glukoneogenesis ,kataboisme protein
EFEK PEMBEDAHAN DAN PEMBIUSAN
PADA METABOLISME
Efek pembiusan :
Analgesia epidural tinggi menghambat
respon katabolik( blokade saraf aferen dan
saraf otonom)
Tehnik narkotik dosis tinggi (fentanil 50mg
mencegah respon stres
FAKTOR RISIKOPASIEN
BEDAH DENGAN DM
Pasien DM mempunyai mortalitas dan
morbiditas pasca bedah lebih tinggi
dibandingkan pasien normal. Masalah yang
dapat muncul seperti infeksi ,sepsis dan
komplikasi dari arteriosklerosis
Komplikasi jantung terjadi pada 7% dari pasien
DM ,mortalitas pasca bedah 4% terutama pada
pasien yang sebelumnya menderita penyakit
jantung
FAKTOR RISIKO PASIEN
BEDAH DENGAN DM
Penelitian mennjukan bahwa pembedahan
pada pasien DM dapat meningkatkan mortalitas
sampai 10 kali yang disebabkan oleh :
Sepsis
Neuropati autonomik
Komplikasi aterosklerosis
ketoasidosis
FAKTOR RISIKO PASIEN
BEDAH DENGAN DM
Pada DM tipe 1 trjadi proses autoimun yang
dapat merusak sistem saraf autonom dan
meningkatkan neuropati autonomik dengan
gejala klinik : berkurangnya respon denyut
jantung terhadap valsava manuver <5x/mnt dan
hipotensi ortostatik (penurunan TD > 30mmhg
pada posisi tegak berdiri)
FAKTOR RISIKO PASIEN
BEDAH DENGAN DM
Pasien dengan neuropati autonomik dapat
mengalami hipotensi berat setelah pemberian
obat anestesi adanya peningkatan risiko
gastroparesis,aspirasi,episode hipoksia dan
retensi urin.hipotensi dapat terjadi pada 50%
pada pasien Dm dengan neuropati autonomik
PENGARUH OBAT ANESTESI
PADA PASIEN DM
Benzodiazepin akan menurunkan sekresi
ACTH dan juga akan meproduksi kortisol
jika digunakan dengan dosis tinggi selama
pembedahan. Obat golongan ini akan
menurunkan stimulasi simpatis,tetapi
merangsang sekresi groeth hormone dan
akan menyebabkan penurunan respon
glikemia pada pembedahan
PENGARUH OBAT ANESTESI
PADA PASIEN DM
Penelitian invitro halotan dapat
menghambat pelepasan insulin dalam
merespon hiperglikemia, tetapi tidak sama
pengaruhnya terhadap lecel insulin
selama anestesi. Sedangkan enfluran dan
isofluran tak nyata pengaruhnya terhadap
kadar gula darah
PENGARUH OBAT ANESTESI
PADA PASIEN DM
Penggunaan anestesi lokal baik yang
dilakukan dengan tehnik epidural atau
subarakhnoid tak berefek pada
metabolisme karbohidrat.epidural anestesi
lebih efektif dibandingkan dengan anestesi
umum dalam mempertahankan perubahan
kadar gula darah
Perawatan pasca bedah
Infus glukosa dan insulin harus tetap
diteruskan sampai kondisi metabolik
pasien stabil dan pasien sudah boleh
makan. Infus glukosa dan insulin
dihentikan hanya setelah pemberian
subkutan insulin kerja pendek.setelah
pembedahan besar,infus glukosa da
insulin harus diteruskan sampai pasien
dapat makan makanan padat
Perawatan pasca bedah
Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya
hipoglikemi atau hiperglikemia pasien pasca
bedah terutama bila terdapat keterlambatan
bangun atau penurunan kesadaran.harus
dipantau kadar gula darah pasca
bedah..pemeriksaan ekg post operatif serial
dianjurkan pasda pasien DM usia
lanjut,penderita DM tipe 1 dan penderita
dengan penyakit jantung infark miokard
postoperatif mungkin tanpa gejala dan
mempunyai mortalitas yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
John.MF adam.2006.klasifikasi dan kriteria
diagnosis diabetes melitus yang baru. Jakarta
Mcanulty G,et al.2000. anaesthetic
management of patient with diabetes
melitus.br.j.anaesth.
Stoelting Rk.199.pharmacology and physiology
in anesthetic practice 3
rd
Ed.philadelpia

Anda mungkin juga menyukai