OLEH : NAMA : AHMAD FAUZI NIM : J1F109031 KELOMPOK : 5 ASISTEN : TATI HIDAYAH NIM : J1C107060 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIERSITAS LAM!UNG MANGKURAT !ANJAR!ARU OKTO!ER "009 !A! I PENDAHULUAN 1#1 L$%$& !'($)$*+ Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup (wijoseputro, !"#$). %ada tumbuhan sepanjang hidupnya secara terus-menerus menyerap air beserta zat-zat hara terlarut didalamnya dari tanah dan mengangkutnya ke tubuh bagian atas dari tumbuhan tersebut. &ebagian dari zat tersebut berbentuk gas dari zat-zat yang sebagian besar berbentuk cairan atau larutan. 'at yang berupa larutan yang berasal dari tanah sedangkan yang berbentuk gas seperti ( ) dan *( ) berasal dari udara. +ir yang dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses metabolismenya hanya sebagian kecil saja dan sebagian besarnya air yang diserap akan menguap (wijoseputro, !"#$). %rotoplasma sel mempunyai dinding atau plasma (pada tumbuhan) dan selaput sel (pada hewan) yang mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel ke lingkungan atau ke dalam sel dan sebaliknya. %enyerapan air dan zat-zat terlarut di dalamnya dapat terjadi melalui proses fisiokimia. +da dua proses fisiokimia yang penting, yaitu difusi dan osmosis. engan adanya proses osmosis, suatu selaput dinyatakan permeabel, semi permeabel, dan impermeabel. +pabila semua jenis molekul dalam cairan yang ada disekelilingnya dapat merembes melewati selaput atau plasma tersebut maka selaput dinyatakan permeabel. &uatu selaput dinyatakan semipermeabel jika hanya beberapa jenis molekul dalam cairan yang ada disekelilingnya yang dapat melewatinya. an suatu selaput dinyatakan impermeabel jika selaput tersebut sama sekali tidak dapat dilewati oleh molekul dalam cairan yang ada disekelilingnya (,o-elless, !"""). 1#" T,-,$* Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup serta memahami penyebabnya, untuk mengetahui proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel-sel tumbuhan serta memahami penyebabnya, dan untuk mengetahui dan memahami mekanisme terjadinya krenasi dan hemolisis sel darah merah manusia serta penyebabnya. !A! II TINJAUAN PUSTAKA "#1 T&$*./0& M$%'&1 2$* E*'&+1 Metabolisme pada organisme multi seluler meliputi banyak hal, diantaranya tranfor materi dan energi. &istem transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan massa organisme tersebut. %ada tanaman dan hewan yang masih sederhana atau belum memiliki struktur organisme yang rumit, transfor materi (nutrien dan zat hara) dan hasil metabolisme cukup dari sel ke sel. Transportasi tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif. Transpor aktif merupakan transportasi zat-zat dengan cara menembus penghalang yang berupa membrane impermiable yang diduga adalah plasmalenia dengan menggunakan energi dari +T%.Transport pasif berlangsung antara lain secara osmosis (.imball, !"")). %ada tumbuhan protoplasma sel mempunyai plasma dan pada hewan berupa selaput sel yang mampu mengatur sel secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel ke dalam sel atau sebaliknya. Terdapat dua proses fisiokimia yang penting, yaitu difusi dan osmosis, dengan adanya proses osmosis suatu selaput dinyatakan permeabel, semipermiabel, atau impermiabel. &istem transportasi pada tumbuhan melibatkan proses difusi, osmosis, dan transpor aktif (widjoseputro, !"#/). "#" S1.%'3 T&$*./0& M$%'&1 2$* E*'&+1 /$2$ O&+$*1.3' Tumbuhan mengambil bahan makanan berupa air dan garam mineral yang terlarut di dalamnya serta ( ) dan *( ) dari lingkungannya. %engambilan dan pengangkutan bahan makanan terjadi melalui proses difusi, osmosis, dan transpor aktif. 'at-zat yang berupa air dan bahan kimia masuk melalui akar, sedangkan gas ( ) dan *( ) masuk melalui daun. 'at yang diperlukan dan sisa-sasa metabolisme perlu ditransportasikan. &istem transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan massa organisme tersebut. Transportasi yang terjadi dalam tubuh hewan maupun tumbuhan berlangsung secara aktif maupun pasif. (widjoseputro, !"#/). &el memiliki sifat semi-permeabel selektif yang artinya tembus untuk zat tertentu dan impermeabel untuk zat lain. ifusi terjadi dari ruang yang berkonsentrasi lebih rendah kalau kedua ruang dipisahkan oleh membram permeabel terhadap zat itu sendiri. ifusi berlangsung menurut konsentrasi gradient (kemiringan). %roses ini umumnya terdapat pada sel pembesaran oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral. %rotoplasma sel mempunyai plasma atau selaput sel kedalam sel atau sebaliknya. &uatu selaput dapat dinyatakan permeabel atau impermeabel. ikatakan permeabel apabila semua jenis molekul dalam cairan yang ada disekelilingnya dapat merembes melewati selaput tersebut. 0ika hanya beberapa jenis molekul dalam caian disekelilingnya yang dapat melewatinya maka selaput ini dinyatakan semi permeabel (.imball, !"")). %ada tumbuhan sepanjang hidupnya secara terus-menerus menyerap air beserta zat-zat hara terlarut didalamnya dari tanah dan mengangkutnya ke tubuh bagian atas dari tumbuhan tersebut. &ebagian dari zat tersebut berbentuk gas dari zat-zat yang sebagian besar berbentuk cairan atau larutan. 'at yang berupa larutan yang berasal dari tanah sedangkan yang berbentuk gas seperti ( ) dan *( ) berasal dari udara. +ir yang dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses metabolismenya hanya sebagian kecil saja dan sebagian besarnya air yang diserap akan menguap (wijoseputro, !"#$). %rotoplasma sel mempunyai dinding atau plasma (pada tumbuhan) dan selaput sel (pada hewan) yang mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel ke lingkungan atau ke dalam sel dan sebaliknya. %enyerapan air dan zat-zat terlarut di dalamnya dapat terjadi melalui proses fisiokimia. +da dua proses fisiokimia yang penting, yaitu difusi dan osmosis. engan adanya proses osmosis, suatu selaput dinyatakan permeabel, semi permeabel, dan impermeabel. +pabila semua jenis molekul dalam cairan yang ada disekelilingnya dapat merembes melewati selaput atau plasma tersebut maka selaput dinyatakan permeabel. &uatu selaput dinyatakan semipermeabel jika hanya beberapa jenis molekul dalam cairan yang ada disekelilingnya yang dapat melewatinya. an suatu selaput dinyatakan impermeabel jika selaput tersebut sama sekali tidak dapat dilewati oleh molekul dalam cairan yang ada disekelilingnya (,o-elless, !"""). ifusi adalah suatu proses perpindahan partikel-partikel zat atau gas dari larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) ke larutan yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) tanpa melewati sekat semi permeabel sehingga kedua larutan menjadi isotonis. *ontohnya jika kita meneteskan tinta pada segelas air, cairan tinta tersebut akan segera menyebar sehingga larutan menjadi homogen. 1mbibisi merupakan kemampuan sel atau dinding sel untuk menyerap air yang berasal dari luar sel (sekelilingnya). 1mbibisi adalah peristiwa menyerapnya air kedalam suatu benda berpori atau berselaput oleh permukaan zat yang hidropil, seperti protein, pati, agar-agar , gelatin dan zat lain, sehingga zat-zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air tersebut (&lamet, !"""). (smosis merupakan proses perpindahan suatu zat atau molekul-molekul air dari larutan berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (hipertonik) dengan melewati sekat atau selaput semi permeabel, sehingga kadua larutan menjadi isotonis. engan kata lain osmosis merupakan peristiwa perembesan molekul air melintasi suatu selaput yang memisahkan dua larutan, yaitu larutan hipotonik (1) dan larutan hipertonik (11) yang berlangsung dari larutan 1 ke larutan 11. %erbedaan kepekatan sitoplasma suatu sel dengan lingkungannya dapat menyebabkan perubahan bentuk atau kerusakan sel tersebut (*arniero 2 *ontopoulos, !""3). %roses (smosis juga terjadi pada sel hidup di alam. %erubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. &el yang terletak pada larutan isotonik, maka -olumenya akan konstan. alam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. 4anyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (5chinodermata) dan kepiting (+rthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya (&lamet, !"""). 4anyak sedikitnya air yang di imbibisi oleh suatu zat bergantung pada nilai potensial air disekitarnya. 1mbibisi dapat terjadi pada setiap benda yang permukaannya dapat mengikat air. *ontohnya biji kering bila direndam selama kurang lebih / jam akan mengembang. 1mbibisi terbagi ) yaitu imbibisi terbatas dan imbibisi tak terbatas. %roses penyerapan yang terjadi melalui difusi, osmosis, dan imbibisi ini tidak memerlukan energi, sehingga dinamakan penyerapan pasif. %ada sel hewan hal diatas juga berlaku dengan beberapa perbedaan. &el darah merah yang berada diluar plasma darah dapat mempertahankan bentuknya bila berada dalam larutan isotonik (seimbang) dengan sitoplasmanya. &el darah merah ini akan mengkerut bila berada dalam cairan yang hipertonik. %eristiwa pengkerutan sel darah merah dalam larutan yang hipertonik disebut krenasi (crenation) sedangkan peristiwa pembengkakan sel darah merah dalam larutan hipotonik yang kemudian akan pecah dan mengakibatkan keluarnya hemoglobin berwarna merah disebut 6emolisis (.imball, )77)). !A! III METODE PRAKTIKUM "#1 4$)%, 2$* T'3/$% %raktikum ini dilakukan pada hari 8abu, tanggal )# (ktober, pukul 7#.77- !7.77 91T+ bertempat di ruang 4iologi ! ,aboratorium asar, :akultas Matematika dan 1lmu %engetahuan +lam, ;ni-ersitas ,ambung Mangkurat, 4anjarbaru. "#" A($% 2$* !$5$* +lat yang digunakan pada tiap-tiap percobaan kali ini adalah sebagai berikut < a) %roses ifusi dan (smosis +lat-alat yang digunakan adalah gelas kimia 37 ml, pipet tetes, penunjuk waktu (arloji=stop watch), cawan petri, jarum dan pengaduk. 4ahan-bahan yang digunakan adalah air, larutan metilen blue, eosin, kristal *u&( $ , mentimun dan kentang serta kertas label. b) %roses %lasmolisis dan eplasmolisis +lat yang digunakan adalah mikroskop, kaca benda, kaca penutup, pisau silet, penunjuk waktu (stop watch). 4ahan-bahan yang digunakan adalah daun Rhoe Discolor, a>uades, larutan sukrosa 7,)7 M, kertas saring=pengisap. c) %roses .renasi dan 6emolisis &el arah +lat-alat yang digunakan adalah mikroskop, kaca benda, kaca penutup, dan pipet tetes. 4ahan-bahan yang digunakan adalah darah manusia, larutan ?a*l 7,@ ? dan 6*l 7,! ?, alkohol A7B, dan kapas. "#3 P&0.'2,& K'&-$ A# P&0.'. D16,.1 2$* O.30.1. P&0.'. D16,.1 iteteskan larutan metilen blue pada gelas kimia yang telah diisi air, dan memasukkan kristal *u&($ pada gelas kimia lainnya. &etelah itu diamati perubahan yang terjadi, saat penetesan dianggap sebagai To dan saat tercapainya keadaan homogen disebut sebagai T ! . iulangi langkah !-), dan setelah penetesan metilen blue dan memasukkan kristal *u&( $ segera diaduk. .emudian dibandingkan hasil kedua percobaan. P&0.'. O.30.1. isiapkan larutan garam dapur dengan menambahkan @ sendok makan garam dapur dalam !77 ml air. imasukkan ke dalam cawan + dan diberi label (larutan garam) ke dalam cawan 4, lalu dimasukkan air dan diberi label (air). .emudian dibuat irisan mentimun dan ubi kentang setebal @-$ mm ke dalam masing-masing cawan (+ dan 4 ), setelah itu dimasukkan dua iris kentang dan dibiarkan selama !3 menit, angkat dengan jarum dan amati perubahan yang terjadi. &etelah diamati, dikembalikan ke dalam cawan dan diteruskan perlakuan selama @7 menit. ibandingkan hasil pengamatan tentang bagaimana kekerasannya yang ditunjukkan turgor dengan memijit kedua macam bahan tersebut. !# P&0.'. P($.30(1.1. 2$* D'/($.30(1.1. isayat permukaan bagian bawah (bagian yang berwarna ungu merah) daun Rhoe discolor.iletakkan sayatan tersebut pada kaca benda yang telah ditetesi a>uades, dan ditutup dengan kaca penutup secara hati-hati. &erta diamati di bawah mikroskop.+pabila se-sel daun Rhoe discolor sudah nampak jelas , teteskan larutan sukrosa pada salah satu tepi kaca penutup. iamati dengan mikroskop selama 3 menit,dan dicatat semua perubahan yang terjadi, terutama terjadinya plasmolisis. &elanjutnya diulangi langkah @ dengan mengganti medium larutan sukrosa dengan a>uades. iamati dan dicatat terjadinya deplasmolisis. C# P&0.'. K&'*$.1 2$* H'30(1.1. S'( D$&$5 iambil darah dari jari manis dengan lanset atau jarum :ranke. .emudian teteskan pada ) buah kaca benda masing-masing satu tetes. ,alu ditambahkan ) tetes larutan ?a*l 7,@ M pada kaca benda pertama, untuk diamati proses krenasi yang terjadi. itambahkan ) tetes larutan 6*l 7,! M pada kaca benda kedua, untuk digamati proses terjadinya hemolisis. &elanjutnya masing-masing kaca benda ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop dan digambar beberapa sel darah merah hasil pengamatan dan diberi keterangan. !A! III HASIL DAN PEM!AHASAN 3#1 H$.1( 6asil yang diperoleh pada praktikum ini adalah< %roses ifusi N0# I*21)$%0& 4$)%, T12$) D1$2,) D1$2,) !. .ristal *u&( $ C air $ menit @! detik )$ detik ). Metilen 4lue C air !3 menit $" detik A detik %roses (smosis N0# P'&($),$* 4$)%, 15 M'*1% 30 M'*1% !. .entang C ,arutan garam=?a*l Mengkerut dan lunak &emakin mengkerut dan melunak ). .entang C +ir .eras &emakin keras @. Mentimun C ,arutan garam=?a*l ,unak &emakin lunak $. Mentimun C +ir .eras &emakin keras %roses eplasmolisis aun Rhoe discolor aun Rhoe discolor C a>uades engan perbesaran !7 kali .eterangan < !. inding &el ). %lasma sel %roses %lasmolisis aun Rhoe discolor aun Rhoe discolor C sukrosa engan perbesaran !7 kali .eterangan < !. inding &el ). %lasma sel %roses .renasi &el darah merah &el darah merah C ?a*l 7,@ ? engan perbesaran !7 kali .eterangan < !. 4erwarna agak kuning terang ). &el darah merah mengerut ke bagian pinggir dalam %roses 6emolisis &el darah merah &el darah merah C 6*l 7,! ? engan perbesaran !7 kali .eterangan < !. 4erwarna agak kuning terang ). Terlihat agak pecah @. 6emoglobin berwarna merah keluar 3#" P'37$5$.$* 1# P&0.'. D16,.1 %roses difusi sebagai proses perpindahan partikel-partikel zat atau gas dari larutan yang berkonsentrasi tinggi atau hipertonik ke larutan yang berkonsentrasi rendah atau hipotonik tanpa melewati sekat semi permeabel sehingga menghasilkan larutan yang seimbang atau isotonik. %ada percobaan kali ini, yang dijadikan media untuk terjadinya proses difusi dari sel ke sel adalah akuades yang diberi larutan metilen blue dan kristal *u&( $ , untuk percobaan ini yang diamati adalah waktu yang dibutuhkan hingga proses difusi berakhir. ,angkah pertama yang kita lakukan adalah meneteskan larutan metilen blue pada gelas kimia yang telah di isi a>uades dan memasukkan kristal *u&( $ pada gelas kimia yang lain secara bersama-sama dan mengukur waktunya dengan perlakuan pertama tanpa diaduk. ari percobaan yang telah dilakukan didapatkan waktu yang diperlukan oleh kristal *u&( $ tanpa diaduk sebesar $ menit @! detik sedangkan untuk kristal *u&( $ yang diaduk sebesar )$ detik. ;ntuk metilen blue tanpa diaduk sebesar !3 menit $" detik, sedangkan yang diaduk sebesar A detik. isini terlihat sekali perbedaan waktu yang sangat mencolok antara metilen blue dengan kristal *u&( $ walaupun keduanya sama- sama tidak diperlakukan pengadukan hal ini menunjukkan bahwa metilen blue memiliki tingkat difusi yang rendah, sedangkan kristal *u&( $ memiliki tingkat difusi yang lebih tinggi, karena strukturnya yang berupa padatan kristal dengan partikel-partikel penyusunnya yang renggang. Melakukan pengamatan proses difusi pada metilen blue dan kristal *u&( $ kemudian kita melakukan hal yang sama tetapi disini dilakukan proses pengadukan. engan pengadukan proses difusi menjadi lebih cepat . i sini terlihat bahwa metilen blue lebih cepat berdifusi daripada .ristal *u &( $ karena metilen blue berupa cairan yang lebih cepat larut ketika diaduk. "# P&0.'. O.30.1. .ebalikan dari difusi adalah peristiwa osmosis. %ada praktikum kali ini peristiwa osmosis terlihat pada melunaknya mentimun dan kentang yang direndam pada larutan garam. 6al ini jauh berbeda dengan mantimun dan kentang yang juga direndam, namun hanya di dalam air, keadaannya menjdi lebih keras. ;ntuk mentimun yang direndam di dalam larutan garam, lapisan luarnya agak lebih lemah jika ditekan. 6al ini membuktikan tekanan turgor pada lapisan sel tersebut telah berkurang. engan berkurangnya tekanan turgor, maka sedikit demi sedikit lapisan luar sel akan terlepas jika ditekan. 3# P&0.'. P($.30(1.1. 2$* D'/($.30(1.1. Terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada tumbuhan karena perbedaan konsentrasi cairan sel dengan lingkungannya dapat kita ketahui pada tumbuhan Rhoe discolor. %ada awalnya keadaan sel Rhoe discolor dengan protoplasma sel yang berwarna ungu mengisi penuh ruang selnya. &elain itu juga terlihat stomata yang besar dan berwarna hijau tersebar banyak disekitar sel yang berbentuk heksagonal. Tetapi, setelah ditetesi dengan sukrosa dengan mengganti medium air melalui penyaringan dengan kertas isap, protoplasma sel Rhoe discolor menjadi berkurang sedikit demi sedikit dan warnanya memudar menjadi bening yang berarti telah terlepas dari dinding sel. 6al seperti ini dikarenakan bahwa telah terjadi proses plasmolisis akibat konsentrasi cairan di luar sel lebih tinggi dari pada di dalam sel, sehingga cairan protoplasma sel sedikit demi sedikit keluar. .emudian larutan sukrosa yang telah ditetesi pada daun Rhoe discolor tadi diisap dengan kertas isap dan kembali ditetesi a>uades. Ternyata protoplasma yang tadinya keluar kembali masuk kedalam sel. 6al ini disebabkan karena lingkungan sel diganti dengan larutan yang hipotonik atau lebih encer daripada cairan sel sehingga terjadi deplasmolisis. 8# P&0.'. K&'*$.1 2$* H'30(1.1. S'( D$&$5 alam setiap ! mm darah terdapat sekitar 3 juta eritrosit, eritrosit dibatasi oleh membran plasma yang bersifat semipermiabel dan berfungsi untuk mencegah agar koloid yang dikandungnya tetap berada di dalam sel. ?a*l merupakan larutan garam yang bersifat basa kuat, apabila eritrosit dimasukkan dalam larutan hipertonis atau lebih besar dari larutan ?a*l maka air dalam eritrosit akan mengalir keluar yang menyebabkan pengerutan. %engerutan eritrosit inilah yang disebut krenasi. ,arutan 6*l adalah larutan asam yang bersifat hipotonis. 4ila sel darah dimasukkan kedalam 6*l maka cairan diluar sel akan masuk kedalam sehingga menyebabkan penggembungan sampai sel darah pecah dan keluarnya hemoglobin, proses ini disebut hemolisis. !A! I KESIMPULAN DAN SARAN 8#1 K'.13/,($* .esimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut< !) ifusi adalah penyebaran molekul molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. )) %roses penyerapan air yang terjadi melalui proses difusi maupun osmosis tidak memerlukan energi sehingga disebut penyerapan pasif tetapi tergantung pada konsentrasi larutan yang ada. @) +danya pengadukan pada proses difusi dapat mempercepat terjadinya proses difusi tersebut. $) %erbedaan konsentrasi diluar sel dengan didalam sel akan menyebabkan peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis. 3) .renasi ialah pengkerutan sel darah merah dalam larutan hipotik, sedangkan hemolisis ialah pembengkakan sel darah merah dalam larutan hipotonik. 8#" S$&$* .etelitian dalam melakukan percobaan ini sangat diperlukan. 6al ini dikarenakan hampir semua hasil percobaan melibatkan pengamatan manual. &angat diperlukan kerjasama yang tinggi oleh para praktikan agar dapat memperlancar percobaan yang dilakukan. &elain itu kelengkapan alat dan bahan akan menjadi salah satu penunjang keberhasilan praktikum ini. DAFTAR PUSTAKA wijoseputro, !"#$ . Pengantar Fisiologi Tumbuhan . 0akarta< %T Dramedia. 0un>ueira, 1.*. 0. *arniero 2 +.M. *ontopoulos, !""3 . Histologi Dasar Jilid 3. 4uku kedokteran 0akarta<5D*. .imball, 0. 9. !""). Biologi Edisi Kelima Jilid I. 5rlangga. 0akarta. ,o-elles, +. 8. !""". PrinsipPrinsip Biologi Tumbuhan untu! Daerah Tropi!. 0akarta<%T. Dramedia %ustaka ;tama. %rawirohartono, &lamet. !""". "ains Biologi. 0akarta< 4umi +ksara.