Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR I

PERCOBAAN 2
PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN











OLEH :
NAMA : AHMAD FAUZI
NIM : J1F109031
KELOMPOK : 5
ASISTEN : ADITYAWARMAN





PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah
Sel. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti kotak-
kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan
Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje;
menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu
Sitoplasma dan Nukleoplasma Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti
sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow
mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula) (Slem,2009).
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini ialah:
1. Untuk mengamati bentuk-bentuk sel mati dan bagian-bagian sel
yang hidup pada tumbuhan dan hewan.
2. Untuk mengenali perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal
(uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau
dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian
tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup
(Kimball,1994).
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa
untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing
golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.
Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang
sangat rapi (Campbell,2004).
a. Struktur sel
Secara umum setiap sel memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel
atau nukleus. Sitoplasma dan nukleus secara bersama-sama menyusun
protoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel. Sel tumbuhan, alga
dan prokariota mengembangkan dinding sel sementara sel hewan tidak. Beberapa
organisme memiliki flagella pada selnya untuk memudahkan pergerakan
(Campbell,2004).
b. Membran Sel
Membran sel tersusun oleh lipoprotein. Membran Sel membatasi segala
kegiatan yang terjadi di dalam sel sehingga tidak mudah terganggu oleh pengaruh
dari luar. Karena fungsi ini, membran sel bersifat 'selektif permeabel', dapat
menentukan bahan-bahan tertentu saja yang bisa masuk ke dan keluar dari sel.
Pada sel tumbuhan, membran sel dalam keadaan normal melekat pada dinding sel
akibat tekanan turgor dari dalam sel (Campbell,2004).
c. Sitoplasma
Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan
metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam
sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental
(merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah
yang menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi
(perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar
proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik (Campbell,2004).
Selain organel, terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan
berbagai produk sekunder lain. Vakuola memiliki peran penting sebagai tempat
penampungan produk sekunder yang berbentuk cair, sehingga disebut pula 'cairan
sel'. Cairan yang mengisi vakuola berbeda-beda, tergantung letak dan fungsi sel
(Campbell,2004).
d. Nukleus
bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Di dalam nukleus
terdapat kromosom yang berisi DNA yang merupakan cetak biru bagi
pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam
menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam nukleus juga ditemui
nucleolus (Campbell,2004).
e. Organel
Manusia memiliki banyak organ yang berbeda seperti jantung, paru-paru
dan lambung, yang fungsinya yang berbeda-beda. Demikian pula dengan sel. Sel
memiliki organ yang disebut organel (berarti 'organ kecil').
Berikut adalah macam-macam benda dalam sel (khususnya sitoplasma) yang
digolongkan sebagai organel: Kondriosom atau mitokondria. Plastida (hanya sel
tumbuh-tumbuhan dan sejumlah alga), Diktiosom, lebih dikenal sebagai badan
Golgi atau benda Golgi, Ribosom, Retikulum endoplasma (Campbell,2004).

2.2 Sejarah Penemuan Sel
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan
Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop
yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti
'kamar-kamar kecil'. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan
terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada
dunia ada "kehidupan di dunia lain" yang belum pernah dilihat oleh manusia.
Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini: mikrobiologi.
Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan
kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup.
Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu
Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli
hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun
atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow,
mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.
Sel - sel khusus misalnya sel tidak berinti, contohnya sel darah merah / eritrosit,
sel berinti banyak, contohnya paramecium sp, sel hewan berklorofil, contohnya
euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil (Feldy,2008).



























BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 21 Oktober 2009, pukul
08.00 10.00 WITA. Bertempat di Ruang Biologi I, Laboratorium Dasar Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan
Alat bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: mikroskop, kaca
benda, kaca penutup, cutter/Silet, pipet tetes, kain planel. Sedangkan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah: penampang melintang sel gabus batang
ubi kayu (Manihot utilissima), rambut buah kapuk (Ceiba pentandra), rambut biji
kapas (Gossypium sp), penampang melintang daun Ficus elastica, daun Hydrilla
verticillata, selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa),
preparat bagian kulit reptil yang mengelupas, preparat jadi otot polos, sel
epitelium rongga mulut, preparat jadi sel darah merah (eritrosit).

3.3 Prosedur Kerja
Mikroskop disiapkan, kaca benda dan kaca penutupnya pada posisi yang
tepat. Masing-masing perparat yang akan diamati disiapkan di bawah mikroskop,
sesuai caranya. Kemudian diamati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup dan
hasil pengamatan digambarkan. Gambar dengan keterangan yang jelas dilengkapi,
terakhir dibuat pembahasan hasil pengamatan dan kesimpulannya.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dari praktikum ini ialah :


















Dengan skala perbesaran 100 kali
Keterangan gambar:
1. dinding sel
2. ruang antar sel
3. rongga sel
Dengan skala perbesaran 40 kali
Keterangan gambar:
1.dinding sel
2. rongga sel
3. sitoplasma



Gambar 2. Rambut buah kapuk (Ceiba pentandra)

Gambar 1.Penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima)






















Dengan skala pembesaran 100 kali
Keterangan gambar:
1. dinding sel
2. rongga sel
3. sitoplasma

Dengan skala perbesaran kali
Keterangan gambar:
1.
2.
3.
Dengan skala perbesaran 100 kali
Keterangan gambar:
1. sitoplasma
2. inti sel




Gambar 3.Rambut biji kapas (Gossypium sp)
Gambar 4. Penampang melintang daun Ficus elastica

Gambar 5. Daun Hidrilla vertillicata























Dengan skala perbesaran 100 kali
Keterangan gambar:
1. dinding sel
2. inti sel
3. sitoplasma



Dengan skala pembesaran kali
Keterangan gambar:
1. stratum corneum
2.
3.




Dengan skala perbesaran 100 kali
Keterangan gambar:
1. inti sel
2.dinding sel
3. plasma sel





Gambar 6. Selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
Gambar 7. Preparat bagian kulit reptil yang mengelupas
Gambar 8. Preparat jadi otot polos
















4.2 Pembahasan
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Suatu sel dikatakan hidup jika dala ruang sel/lumen terdapat protoplasma
karena di dalam protoplasma terdapat plasma: sel, inti sel, butir-butir plastid dan
mitokondria. Sedangkan sel gabus termasuk sel mati karena tidak memiliki inti
sel dan sitoplasma.
Dari percobaan ini kita dapatkan hasil pengamatan yaitu:
Dengan skala perbesaran 40 kali
Keterangan gambar:
1. plasma
2. sel
3.

Dengan skala perbesaran 100 kali
Keterangan gambar:
1. inti sel
2. sel epitel pipih
3.






Gambar 9. Sel epitelium rongga mulut

Gambar 10.Preparat jadi sel darah merah/eritrosit

a. Sel Gabus Batang Ubi (Manihot utilissima)
Pada sel gabus ubi kayu (Manihot utilisima) yang hanya terdiri atas ruang
sel dan dinding sel di golongkan sebagai sel mati karena tidak ditemukan plasma
atau cairan sel sebagai media hidup sel. Dinding sel yang merupakan karakteristik
sel terbentuk tebal yang berfungsi memberi bentuk sel dan melindungi isi sel.
Dinding sel pada umumnya relatif tipis pada sel muda karena proses pembelahan
makin bertambah tebal sel dinding tersebut oleh proses pendesakan sel muda.
b. Rambut Buah Kapuk ( Ceiba pentandra)
Sel buah kapuk terdiri dari dinding sel, rongga sel, dan gelembung sel.
Dinding sel pada sel kapuk berfungsi sama dengan dinding sel pada sel gabus
namun agak tipis. Pada sel ini masih terdapat gelembung udara yang berasal dari
air yang digunakan untuk membuat preparat sel tersebut namun dapat dihilangkan
dengan cara membubuhinya dengan alkohol, karena air yang ada terserap oleh
alkohol dan alkohol akan mengisi ruang sel, dan mendesak gelembung udara yang
ada untuk keluar dari sel.
c. Rambut biji kapas (Gossypium sp)
Dari sel rambut biji kapas (Gossypium sp) terlihat struktur sel yaitu
dinding sel, sitoplasma, rongga sel dan torsi. Torsi merupakan bagian antar sel
yang menebal dan menipis serta berbentuk anyaman dan saling berhubungan antar
selnya.
d. Penampang Melintang Daun Karet (Ficus elastica)
Karet adalah tumbuhan berbentuk pohon yang berumur panjang (perenial),
tinggi bisa mencapai 20 - 30 m. Batang berkayu, silindris, warna coklat tua,
permukaan halus, percabangan meyebar tak beraturan hingga membentuk pohon
yang rindang, keluar akar-akar menggantung dari batang atau cabang yang sudah
besar. Daun tunggal, bertangkai, tersusun berseling, bentuk lonjong, ujung dan
pangkal meruncing, tepi rata, permukaan mengkilat, pada pohon yang masih muda
panjang daun 35 cm, lebar 15 cm, setelah pohon menjadi dewasa rata-rata
panjang daun menjadi lebih kecil dengan panjang 10-15 cm dan lebar 5-7 cm,
daun muda berwarna merah hati setelah dewasa menjadi hijau tua, kuncup daun
muda tertutup dengan selaput bumbung (ocrea) berbentuk kerucut tajam berwarna
merah muda. Bunga muncul di ketiak daun, berwarna merah kusam, penyerbukan
sangat tergantung pada satu jenis kumbang. Buah bulat telur, panjang 1 cm,
berwarna kuning kehijauan, berakar tunggang. Adapun bagian-bagian selnya
terdiri atas dinding sel, inti sel, sitoplasma, klorofil serta adanya jaringan vaskuler
(berkas pengangkut).
e. Daun Hydrilla Verticillata
Sel Hydrilla verticillata terdiri dari dinding sel yang tebal, kloroplas dan
ruang antar sel yang renggang. Kloroplas merupakan zat hijau daun pada plastida,
hanya terdapat didalam sel-sel yang aktif mengadakan fotosintesis. Kloroplas itu
dibatasi oleh membran ganda, di dalamnya ada sistem luas membran interval yang
terbenam dalam matriks fluida yang disebut stroma. Membran ini kaya akan
fosfolipid dan protein serta mengandung pigmen kloropil. Hijaunya kloropil yang
tergabung di dalam membrannya itulah yang memberikan warna hijau kepada
kloroplas dan kepada sel serta jaringan tumbuhan yang terkena cahaya matahari.
Kloropil sebagai penangkap energi matahari yang digunakan pada proses
fotosintesis. Ruang antar sel yang dibentuk oleh membran antar dua sel yang
saling berdekatan dan identik. Ruang antar sel berfungsi sebagai media yang
memungkinkan antar dua sel untuk melakukan transfortasi zat-zat organik
maupun anorganik dalam proses metabolisme sel.
f. Selaput Bagian Dalam Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa)
Sel bawang merah (Allium cepa) adalah sel yang tergolong aktif
melakukan pembelahan karena diambil dari jaringan ubi lapis bawang merah yang
berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif pada bawang merah. Bentuk sel yang
bujur sangkar memungkinkan struktur yang kuat terbentuk dengan dinding sel dan
ruang antar sel yang tebal sehingga proses transportasi antar sel dapat berlangsung
lancar. Bentuk sel yang ada ditengah, berbentuk bulat dan terdapat plasma di
dalamnya berfungsi sebagai pusat pengaturan proses-proses hidup dari sel dan
sebagai pembawa sifat-sifat yan dapat diturunkan. Struktur selnya terdiri atas
dinding sel, inti sel, dan sitoplasma.
g. Bagian Kulit Reptil yang Mengelupas
Pada selnya hanya terdiri atas stratum corneum. Sel ini merupakan sel
yang telah mati karena tidak terdapatnya inti sel, butir-butir plastid dan
mitokondria.
h. Sel Otot Polos
Pada sel otot polos terlihat struktur sel yang berbentuk gelendong-
gelendong yang di dalamnya terdapat ruang sel, dinding sel dan inti sel. Bagian
sel otot polos merupakan sel yang hidup karena terdapatnya protoplasma. Pada
jaringan otot polos manusia memiliki struktur yang melingkar tetapi jika ambil
sebagian dari jaringan tersebut dan diamati dibawah mikroskop terlihat bahwa sel-
sel otot polos itu berbentuk gelendong dengan dinding sel yang tipis, dan inti yang
terletak di tengahtengah selnya dan memiliki fibril-fibril homogen yang tidak
bergaris dengan reaksi terhadap rangsang yang lambat serta mengandung serabut
saraf dan pembuluh darah yang banyak. Sesuai dengan fungsinya sebagai sel
pembangun jaringan otot sebagai alat gerak aktif tetapi di bawah kesadaran dan
hanya terdapat pada jaringan vital dan halus.
i. Sel Epitelium Rongga Mulut
Sel epitelium rongga mulut berbentuk seperti bulatan dan merupakan jenis
epitel berlapis banyak. Jaringan epitelium berfungsi sebagai pelindung, sekresi,
dan penyerapan. Adapun strukturnya terdiri atas inti sel dan sel epitel pipih.
j. Sel Darah Merah (eritrosit)
Sel darah merah berbentuk bulat, pipih dan tengahnya cekung atau
bikonkap. Karena pengaruh hemoglobin maka darah berwarna merah.
Hemoglobin berfungsi sebagai pengikat O
2
. Umur eritrosit sekitar hanya 4 bulan.
Sel darah merah eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi
membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang
belakang. Sel darah merah adalah salah satu contoh sel yang tidak berinti. Sel
darah merah (eritrosit) merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan
dua sel lainnya, dalam keadaan normal hampir mencapai separuh dari volume
darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah
merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya keseluruh jaringan
tubuh. Adapun strukturnya terdiri atas sel yang di kelilingi oleh plasma.
Perbedaan sel pada hewan dan tumbuhan yaitu pada sel hewan: tidak
memiliki dinding sel, tidak memiliki plastid, memiliki lisosom, memiliki
sentrosom, bentuk tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel,dan umumnya
tidak memiliki vakuola, hanya pada hewan tertentu yang memiliki vakuola,
ukurannya kecil, sedikit. Sedangkan pada sel tumbuhan: memiliki dinding sel,
memiliki plastida (kloroplas), tidak memiliki lisosom, tidak memiliki sentrosom,
bentuk tetap karena memiliki dinding sel, dan memiliki vakuola yang ukurannya
besar dan banyak.

















BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Setiap bahan yang di amati mempunyai bentuk sel yang berbeda-beda.
2. Perbedaan bentuk sel dikarenakan persentuhan dengan permukaan,
biasanya sel menjadi pipih, akibat desakan bersama, biasanya sel
menjadi berbentuk segi banyak atau poligonal, karena adanya aktifitas
tertentu dan juga adanya desakan, sel dapat berbentuk cakram
silindris, kumparan, piramid, stelat dan karena fungsi spesial, maka
bentuknya juga spesial.
3 Pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida atau kloroplas dan
vakuola. Sedangkan pada sel hewan memiliki lisosom dan sentosom
yang tidak terdapat pada tumbuhan.
4. Sebuah sel dikatakan sebagai sel hidup jika dalam ruang antar selnya
terdapat plasma sel, sedangakan sel dikatakan mati jika sel itu sudah
tidak memiliki inti dan plasma sel dan sel tampak kosong.
5. Sel gabus ubi kayu (Manihot utilisima) dan sel kulit reptil yang
mengelupas merupakan sel mati karena hanya terdiri dari ruang sel
yang kosong dan dinding sel yang tebal.
6. Sel Hydrilla verticillata merupakan contoh sel yang hidup terlihat dari
dinding sel yang tebal, kaya akan kloroplas yang mengisi ruang
selnya.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya untuk pengirisan bahan-bahan
percobaan dilakukan lebih teliti dan untuk pernggunaan mikroskop pun harus
lebih cermat dan yang lebih penting adalah kehati-hatian dalam menggunakan
alat-alat praktikum. Diharapkan pada praktikum selanjutnya harus lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neill C. 2004. Biologi Jilid 1, edisi kelima terjemahan Rahayu Lestari
dkk. Jakarta: Erlangga.
Feldy. 2008 . Sel.
http://www.smaker1-tomohon.org/forum/index.php?topic=376.0
Diakses tanggal 24 Oktober 2009
Kimball, John. D. 1994. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Slem. 2009. Struktur dan Fungsi sel. Wordpress.
http://slemgaul.wordpress.com/2009/04/10/struktur-dan-fungsi-sel/
Diakses tanggal 24 Oktober 2009
Tim Penyusun. 2006. Kamus Pintar Biologi. Bandung: Epsilon Grup.

Anda mungkin juga menyukai