KIMIA DASAR I
PERCOBAAN V
STANDARISASI NaOH DAN PENGGUNAANYA UNTUK PENENTUAN
KONSENTRASI CH3COOH
NAMA
NIM
: J1F108044
KELOMPOK
:4
ASISTEN
: RIZKY EMALIA
PERCOBAAN V
STANDARISASI NaOH DAN PENGGUNAANYA UNTUK PENENTUAN
KONSENTRASI CH3COOH
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan praktikum ini adalah untuk memahami dan melakukan
standarisasi larutan serta menggunakannya untuk analisis kuantitatif sampel.
2. Harus stabil.
3. Zat ini mudah dikeringkan tidak higrokopis, sehingga tidak
menyerap uap air,
( Sukmariah, 1990).
Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa
tirimetri apabila memenuhi persyaratan berikut :
1. Reaksi harus berlangsung cepat., sehingga titrasi dapat dilakukan
dalam waktu yang tidak terlalu lama.
ekivalen suatu zat sangat sukar dibuat definisinya, tergantung dari macam
reaksinya. Volumetri dapat kita bagi sebagai berikut :
1. Asidi dan Alkalimetri
2. Oksidimetri
3. Jodometri dan Jodimetri
4. Argentometri
Asidimetri adalah bila yang dikethui konsentrasi asamnya, sedangkan
alkalimetri bila yang diketahui adalah konsentrasi basanya (Keenan, 1984).
Pada titrasi asam basa , titik akhir titrasi ditentukan oleh indikator.
Indikator asam basa adalah asam atau basa organik yang mempunyai satu
warna jika konsentrasi hidrogen lebih tinggi daripada sutau harga tertentu
dan suatu warna lain jika konsentrasi itu lebih rendah. Akan digunakan
rumus umum HIn untuk indikator asam lemah untuk menggambarkan tipe
reaksi yang terlibat. Kesetimbangan untuk pengionan dinyatakan sebagai :
H+
HIn
In-
Warna asam
terjadi perubahan
Warna
basa
warna
Kuning metil
2-3
Dinitrofenol
2,4 - 4,0
Jingga metil
Merah metil
Lakmus
Merah
Kuning
Tak berwarna
Kuning
3 - 4,5
Merah
Kuning
4,4 - 6,6
Merah
Kuning
6 -8
Merah
Biru
Fenophtalein
8 - 10
Tak berwarna
Merah
Timolftalein
10 -12
Kuning
Ungu
Trinitrobenzena
12 -13
Tak berwarna
jingga
NaCl + H2O
CH3COONa + H2O
NH4Cl + H2O
CH3COONH4 + H2O
III.
kemudian
menambahkan
2-3
tetes
indikator
fenophtalein.
h. Dititrasi larutan NaOH dengan larutan asam oksalat dari buret.
i. Dihentikan titrasi jika terjadi perubahan warna yang konstan
kemudian dicatat volume asam oksalat yang digunakan untuk titrasi.
j. Dilakukan titrasi kembali sebanyak dua kali dan dihitung rata-rata
volume asam oksalat yang digunakan dari tiga kali titrasi yang telah
dilakukan.
2. Penentuan Konsentrasi Asam Asetat dalam Asam Cuka Komersial.
a. Dituangkan 2 mL asam cuka komersial ke dalam labu takar 250 mL
dengan menggunakan pipet ukur.
b. Ditambahkan akuades ke dalam labu takar hingga tanda batas
kemudian labu takar tersebut ditutup dan dikocok hingga larutan
homogen.
c. Dimasukkan 15 mL asam cuka yang telah diencerkan ke dalam
erlenmeyer 100 mL, kemudian sebanyak 2-3 tetes indikator
fenophtalein ditambahkan ke dalam larutan tersebut.
d. Dicuci buret yang akan digunakan dengan akuades kemudian
dikeringkan.
Percobaan
Hasil Pengamatan
dan
5,1 5 5,05ml
2
dalam
Asam
Komersial
Vakhir = 8,1 ml Merah Muda
= 7,9 ml
Titrasi 2
Vawal = 8,1 ml Bening
Vakhir = 15,1 ml Merah Muda
= 7 ml
Rata-rata =
2.
7,9 7 7,45ml
2
Perhitungan
I.
= 1,26 gram
Mr Asam Oksalat
= 126 gram
= 100 mL = 0,1 L
Mrasam oksalat
mol
= 126
0,1L
= 0,1 mol/L
Normalitas asam oksalat
= nM
= 2ek / mol 0,1mol / L
= 0,2 ek/L
= 10 mL = 10-2 L
Saat titrasi
= 0,2 ek/L
= N V basa
N V oksalat = N V NaOH
0,2 ekL Voksalat = N NaOH 10mL
N NaOH
=
=
= 0,101 N
II.
= Nasetat
= Vasetat = 15 mL
= 15 . 10-3 L
untuk titrasi
Normalitas NaOH yang digunakan untuk
Titrasi
= 0,101 N
N V asam
= N V basa
N asetat Vasetat
= N NaOH VNaOH
N asetat 15 10 3
= 0,101 10 2
N asetat
1,01 10 3
15 10 3
= 0,067 N
Karena asam asetat adalah asam monoprotik, maka n asam
asetat = 1 ek/mol, sehingga :
M asetat N asetat / n
= 0,067 M
Sebelum dititrasi, asam asetat telah diencerkan terlebih dahulu.
Sehingga data yang telah diperoleh dari perhitungan di atas
adalah konsentrasi asam asetat setelah diencerkan dapat
dihitung sebagai berikut :
M V sebelum pengenceran
= M V setelah pengenceran
M sebelum pengenceran
3
2
= M asetat 250 10 L / 10 L
0,067 x 250.10-3
M Setelah Pengenceran
0,067 x 250.10 3
10 2
= 1,675 gr
b
%CH 3 COOH
1L
100
1000mL
1
100
1000
= 1,675 60
b
= 10,05 %
B. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini kita melakukan analisis kuantitatif untuk
menentukan kadar asam asetat dalam asam cuka komersial, yang beredar
dipasaran. Dimana pada percobaan ini digunakan asam cuka botol.
Analisis yang dilakukan adalah analisis tirimetri karena kadar komposisi
ditetapkan
berdasarkan
volum
pereaksi
(konsentrasi
diketahui).
CH3COONa + H2O
VI.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan percobaan ini
adalah
1.
sebagai berikut :
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas Dan Struktur. Bina Rupa Aksara.
Jakarta.
Sukmariah. 1990. Kimia Kedokteran edisi 2. Bina Rupa Aksara. Jakarta.
Syukri.1999. Kimia Dasar 2. ITB. Bandung.