Senin, 29 Nopember 0 Pergantian generasi merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi pada suatu kaum atau bangsa. Apakah pergantian itu lebih baik atau lebih buruk dari generasi sebelumnya tergantung pada kesungguhan dalam mempersiapkan pengkaderan generasi yang akan datang. Jika dipersiapkan dengan baik dan sungguh-sungguh insya Allah akan menghasilkan suatu generasi yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya jika asal-asalan akan menghasilkan suatu generasi yang lebih buruk dari generasi pendahulunya. Jika kita perhatikan kondisi pada akhir-akhir ini, jelas terlihat adanya gejala demoralisasi di masyarakat. Kejahatan dan kekerasan hampir menjadi konsumsi kita setiap hari di surat kabar dan televisi. Perzinahan, aborsi dan kasus kecanduan narkoba menduduki peringkat tertinggi yang terjadi pada generasi muda. elain itu arus in!ormasi yang masuk hampir tanpa batas, seperti mode"gaya hidup orang barat, telah diadopsi tanpa !ilter #saringan$ dan dijadikan sebagai suatu kebiasaan dan kebanggaan. %enomena ini hendaknya dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita. Apakah selama ini kita menjaga diri, keluarga dan masyarakat di sekitar kita agar tidak terkena dampak demoralisasi. Ataukah selama ini kita lupa dan melalaikannya. Padahal Allah dengan jelas memberikan perintah kepada kita dalam !irman&ya, '(ai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api &eraka). #At-*ahrim+ ,$. (adirin rahimakumullah Kita harus me-aspadai gejala ini, sebab jika tidak, akan menimbulkan preseden buruk bagi generasi yang akan datang. Kita bisa membayangkan seperti apa jadinya generasi yang akan datang jika generasi sekarang seperti ini. .an inilah yang Allah gambarkan sebagai generasi yang buruk, suatu generasi yang akan memba-a pada kehancuran dan kesesatan. Allah ber!irman, '/aka datanglah sesudah mereka, pengganti #yang buruk$ yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan ha-a na!sunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan). #/aryam+ 0,$. Pada ayat ini Allah menjelaskan bah-a ada dua karakter utama dari generasi yang buruk yaitu adla1ush-shalah #menyia-nyiakan shalat$ dan 2-attaba1usy-syah-at #memperturutkan ha-a na!su$. Karakter pertama dari generasi yang buruk adalah menyia-nyiakan shalat. halat merupakan tiang agama dan amalan yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat yang memiliki !ungsi langsung berkaitan dengan komunikasi seorang hamba dengan 3abb- nya. .alam suatu hadits 3asulullah bersabda, 'esungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat. Jika ia #shalatnya itu$ baik, maka baik pula seluruh amalnya. ebaliknya jika jelek maka jelek pulalah seluruh amalnya). #(3. /uslim$. .ari hadits ini menunjukkan bah-a shalat merupakan amalan utama yang akan mempengaruhi perbuatan yang lain. .an secara psikologis orang yang selalu melaksanakan shalat dengan baik akan mempunyai benteng pertahanan dari perbuatan- perbuatan yang keji dan munkar, hal ini akibat adanya ikatan batin yang kuat antara seorang hamba dengan 3abb-nya. 'esungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar). #Al-Ankabut+ 40$. /aka jelaslah suatu kaum atau generasi yang menyia-nyiakan shalat tidak akan mempunyai benteng yang kuat dari perbuatan yang keji dan munkar, sehingga akan cenderung melakukan kemaksiatan. Karakter kedua dari generasi yang buruk adalah memper-turutkan ha-a na!su. Ke mana ha-a na!sunya condong, ke situlah ia berjalan. 5enerasi seperti ini tidak memperdulikan apakah sesuatu yang ia lakukan halal atau haram, dosa atau berpahala, yang terpenting bagi mereka tercapai semua yang diinginkannya. .alam hal berpakaianpun yang penting mode atau sedang trend, tidak peduli apakah pakaian tersebut menutupi aurat atau malah mempertontonkan aurat. 5enerasi seperti ini hanya akan memba-a kesesatan hidup di dunia dan di akhirat. #!ana1udzu billah$ (adirin rahimakumullah 6leh karena itu, persiapan pembentukan generasi yang akan datang mutlak suatu keharusan yang tidak bisa dibantah lagi. ehingga perlu dipersiapkan dengan sebaik- baiknya, baik yang berkaitan dengan akidahnya, pendidikannya, muamalahnya, juga yang berkaitan dengan akhlaknya, sehingga pergantian generasi yang berlangsung menghasilkan generasi baru yang lebih baik daripada pendahulunya. Banyak teladan yang bisa kita ikuti dari para nabi dalam mempersiapkan generasi yang akan datang. ebagai contoh, dalam Al-7ur1an diungkapkan bah-a para nabi pun mempersiapkan masalah peralihan generasi ini dengan sebaik-baiknya. Kita bisa lihat pada surat Al-Ba8arah ayat 9:; dan 9::, Allah ber!irman+ '.an <brahim telah me-asiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula =a18ub. #<brahim berkata$+ 2(ai anak-anakku> esungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agama <slam1. Adakah kamu hadir ketika =a18ub kedatangan #tanda-tanda$ maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya+ 2Apa yang kamu sembah sepeninggalku?1 /ereka menja-ab+ 2Kami akan menyembah *uhan-mu dan *uhan nenek moyangmu, <brahim, <sma1il, dan <sha8, #yaitu$ *uhan =ang /aha @sa dan kami hanya tunduk patuh kepada&ya1.) Kita lihat di sini, bah-a akhlak dan akidah generasi pengganti para nabi itu sama. Ada persamaan ideologi dan idealisme antara generasi pendahulu dengan generasi berikutnya. Kata 2-a-ashsha1 dalam ayat 9:; di atas berarti ber-asiat, mendidik atau mengajarkan. <ni menunjukkan bah-a upaya mempersiapkan gene-rasi pengganti supaya lebih baik daripada generasi pendahulunya dilakukan melalui proses pendidikan dan pembinaan. .an, nilai-nilai atau ideologi yang di-asiatkan atau di-ariskan oleh generasi pendahulu itu tidak lain adalah nilai-nilai dan ideologi <slam. Kata 2bi ha1 dalam ayat ini menunjukkan pengertian pada kalimat sebelum-nya #pada ayat 9:9$, yaitu keislaman. Kemudian, dalam ayat 9:; ini digunakan kata 2istha!a1 yang mengandung arti ada kesadaran untuk memberikan alternati! terbaik. 2istha!a1 ini bukan sekadar memberikan pilihan, atau disuruh memilih, tetapi mengajarkan, memilih, dan memberikan alternati! terbaik. 2<nnallaha istha!a lakum ad-diina1 #sesungguhnya Allah telah memilihkan agama ini buat kalian$. Jika kata-kata 2diin1 #agama$ disertai ali!-lam #ini disebut ali!-lam ma1ri!at$, maka kalimat ini menunjukkan kekhususan terhadap agama yang dimaksud, yaitu <slam. <ni berbeda dengan kata 2diin1 #tanpa ali!-lam$, yang berarti agama dalam arti luas. Jadi, yang dimaksud 2ad-diin1 dalam ucapan <brahim ini adalah jelas diinul <slam. ehingga pada akhir ayat ini dinyatakan+ '!a la tamutunna illa -a antum muslimuun) #maka janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agama <slam$. <ni menunjukkan, bah-a bukan kematiannya yang perlu kita takuti, tetapi yang harus ditakuti adalah mati tidak dalam keadaan <slam. Jika mati pun dilarang kecuali dalam keadaan <slam, maka apalagi pada -aktu hidup. <nilah yang berkaitan dengan islamiyyatul hayah atau <slamisasi kehidupan, baik ekonomi kita, pendidikan, politik, ataupun teknologi dan lain-lainnya. Ayat selanjutnya, Al-Ba8arah ayat 9::, mengungkapkan tentang bagaimana perhatian #kekha-atiran$ &abi =a18ub terhadap anak-anaknya #generasi pengganti$ dalam hal akidah dan ideologi mereka. .alam ayat ini Allah menggambarkan, 'Adakah kamu hadir ketika =a18ub kedatangan #tanda-tanda$ maut, ketika ia ber-kata kepada anak-anaknya+ 2Apa yang kamu sembah sepeninggal-ku?) <nilah yang dikatakan pe-arisan keyakinan, akidah dan ideologi serta prinsip hidup #manhajul hayah$ yang harus kita persiapkan bagi generasi penerus kita. .an ja-aban mereka #generasi putra-putra &abi =a18ub$ sesuai dengan akhlak dan akidah generasi pendahulunya. eperti kelanjutan ayat tadi, '/ereka menja-ab+ 2Kami akan menyembah *uhanmu dan *uhan nenek moyangmu, <brahim, <sma1il, dan <sha8, #yaitu$ *uhan =ang /aha @sa dan kami hanya tunduk patuh kepada&ya1.) <nilah contoh proses regenerasi yang dipersiapkan, yang tidak semata-mata berkaitan dengan masalah materi, tetapi juga berkaitan dengan manhajul hayahnya, prinsip hidupnya. .ari teladan di atas jelas terlihat bah-a dalam mempersiap-kan generasi dia-ali dari keluarga. Keluarga sebagai lingkungan pertama bagi pertumbuhan seorang anak menjadi !aktor terpenting yang mempengaruhi -atak dan perkembangan psikologisnya. Keluarga yang penuh barakah, sakinah, dan diliputi oleh ma-addah -a rahmah #ketulusan cinta dan kasih sayang$ merupakan lingkungan yang baik dalam membentuk generasi rabbani. .an, inilah sebetulnya tujuan utama dari pernikahan sebagaimana yang Allah !irmankan, '.an di antara tanda-tanda kekuasaan&ya ialah .ia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan&ya di antaramu rasa kasih dan sayang. esungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang ber!ikir). #Ar-3uum+ ;9$. (adirin rahimakumullah 5enerasi 3abbani adalah generasi yang baik, penuh dengan keridhaan dan kasih sayang Allah serta hidupnya selalu dihiasi dengan Al-7ur1an dan As-unnah. .alam surat Al- %ur8aan, Allah menyebutkan mereka sebagai 2ibaddurrahmaan1, yakni hamba yang disayangi dan dikasihi Allah. 5enerasi 3abbani sebagai seorang muslim adalah tumpuan dan harapan yang akan memba-a kemajuan <slam dan tegaknya kalimatullah di bumi ini. .alam surat Al-/aidah ayat 04 Allah ber!irman+ '(ai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai&ya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mu1min dan bersikap keras terhadap orang ka!ir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. <tulah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendaki&ya, dan Allah /aha Auas #pemberian&ya$ lagi /aha /engetahui). .ari ayat ini bisa ditarik sebuah kesimpulan bah-a karakteristik dari generasi rabbani yang pertama adalah 2yuhibbu-hum -a yuhibbuunahu1, mereka mencintai Allah, melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-&ya, tidak mau terlibat dalam kebobrokan-kebobrokan mental generasinya, mempunyai hati yang bersih, dan Allah pun mencintai mereka. Karakter kedua yaitu adzillatin 2alal mu1minin a1izzatin 2alal ka!irin, rendah hati terhadap orang mu1min dan keras terhadap orang ka!ir. .an karakter yang ketiga adalah mereka bergerak dan berjuang di jalan Allah dan mereka tidak kha-atir atau takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. Karena mereka menyadari bah-a itu merupakan suatu resiko dalam perjuangan. <nilah generasi rabbani yang merupakan sosok muslim yang ideal. /udah-mudahan kita bisa membimbing dan mendidik keturunan dan keluarga kita agar menjadi generasi- generasi rabbani yang akan meneruskan perjuangan dan tegaknya diinul <slam. ebab jika tidak maka tunggulah kehancurannya.