4,25 ohm
-1
=
R =
` R = 0,235 ohm
Percobaan 2: Titrasi Konduktometri
1. Sebutkan kekurangan titrasi dengan metode konduktometri!
Jawab:
- Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit saja.
- Sangat dipengaruhi temperatur.
- Tidak dapat ditunjukkan dengan langsung.
- Peralatan cukup mahal.
- Jika tidak hati-hati cepat rusak.
-Tidak dapat digunakan pada larutan yang sangat asam atau sangat basa karena
elektrodanya akan meleleh.
2. Jelaskan bagaimana cara menentukan titik ekivalen dalam titrasi konduktometri!
Jawab: Cara menentukan titik ekivalen dalam titrasi konduktometri adalah dengan
melihat dimana nilai konduktivitas mengalami titik balik atau jika nilai konduktivitas
konstan dalam interval penambahan titran.
3. Diperoleh data dari praktikum titrasi konduktometri antara 50 ml HCl 0,001 M dengan
NaOH 0,05 M sebagai titran:
Volume NaOH (ml) Daya hantar (ohm
-1
)
0
1
3
5
7
9
11
13
2,45
2,11
1,68
1,24
1,48
1,88
2,26
2,52
Hitunglah daya hantar terkoreksi pada penambahan NaOH 5 ml!
Jawab: L =
= 1,364 ohm
-1
Percobaan 3: Reaksi Etil Asetat dengan OH
-
secara Konduktometri
1. Apa yang dimaksud dengan reaksi penyabunan?
Jawab: Reaksi penyabunan adalah reaksi antara senyawa ester dan basa yang
menghasilkan alkohol.
2. Mengapa pada saat reaksi sempurna, nilai konduktivitas konstan?
Jawab: Karena pada saat reaksi sempurna tidak ada lagi perubahan jumlah ion-ion
dalam larutan sehingga nilai konduktivitas akan konstan.
3. Dari reaksi etil asetat 0,02 M dengan NaOH 0,02 M diukur konduktivitasnya setiap 5
menit dan didapat data sebagai berikut.
t (menit) K
0 3,69
5 1,82
10 1,70
15 1,58
20 1,48
25 1,40
30 1,34
35 1,28
40 1,20
45 1,16
50 1,14
55 1,14
60 1,14
Berapakah konstanta kecepatan reaksi pada t = 25 menit?
Diketahui:
= 3,69
= 1,14
= 1,40
a = 0,02
t = 25 menit
Ditanya: k
Jawab:
= k a t
= k . 0,02 . 25 menit
k =
k = 17,62 menit
-1
Percobaan 4: Konstanta Kecepatan Reaksi
1. Apa yang dimaksud dengan kecepatan reaksi?
Jawab: Kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi per satuan waktu. Untuk
reaktan, kecepatan reaksi negatif karena konsentrasi berkurang dengan bertambahnya
waktu, sedangkan untuk produk kecepatan reaksinya positif karena konsentrasi
bertambah dengan bertambahnya waktu,
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi!
- Jenis zat pereaksi
Zat pereaksi mempengaruhi kecepatan reaksi karena sifat dan kondisi untuk dapat
bereaksi tiap-tiap zat berbeda. Jika ada katalis, kecepatan reaksi akan semakin cepat
karena energi aktivasi untuk reaksi berkurang.
- Temperatur reaksi
Semakin tinggi temperatur maka reaksi akan berjalan lebih cepat karena molekul-
molekul akan bergerak lebih cepat sehingga lebih cepat terjadi tumbukan antar
molekul yang menyebabkan terjadinya reaksi.
- Konsentrasi zat pereaksi
Semakin tinggi konsentrasi maka reaksi akan berjalan lebih cepat karena jumlah
molekul-molekul lebih banyak sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan antar
molekul semakin besar.
3. Reaksi hidrolisa sukrosa mengikuti reaksi orde satu, -dC/C = k dt. Jika konsentrasi
sukrosa mula-mula 0,5 M dan setelah 60 menit konsentrasi sukrosa menjadi 0,25 M,
hitunglah konstanta kecepatan reaksi pada t = 60 menit!
Diketahui: C
0
= 0,5 M
C = 0,25 M
T = 60 menit
Ditanya : k
Jawab :
= k dt
= k
(ln C ln C
0
) = kt
ln C
0
ln C = kt
ln
= kt
ln
= k . 60 menit
k =
k = 0,012 menit
-1
Percobaan 5: Penentuan Volum Molar Parsial
1. Sebutkan metode-metode penentuan volum molar parsial!
Jawab: Metode grafik, metode analitik, metode volum molar nyata, dan metode
intersept.
2. Mengapa massa larutan NaCl dalam piknometer setelah dimasukkan ke dalam
termostat berkurang dibandingkan sebelum dimasukkan ke dalam termostat?
Jawab: Karena volum molar NaCl bertambah sedangkan volum piknometer tetap
sehingga sebagian larutan NaCl keluar dari piknometer menyebabkan massa larutan
NaCl di dalam piknometer berkurang.
3. Larutan NaCl 3 M dalam piknometer 25 ml ditimbang menggunakan neraca tiga lengan
menunjukkan angka 49,8 gram dan berat piknometer kosong 22,8 gram. Berapakah
massa jenis larutan NaCl 3 M tersebut?
Diketahui : V
pikno
= 25 ml
m
pikno + NaCl
= 49,8 gram
m
pikno
= 22,8 gram
Ditanya :
NaCl
Jawab :
NaCl
=
NaCl
=
NaCl
= 1,08 gr/ml
Percobaan 6: Menentukan Tetapan Hidrolisa secara Potensiometri
1. Sebutkan 4 golongan garam beserta contohnya!
Jawab:
a. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. Contoh: KCl, Na
2
SO
4
b. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Contoh: CH
3
COONa
c. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah. Contoh: NH
4
Cl
d. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Contoh: CH
3
COONH
4
2. Apa yang dimaksud dengan hidrolisa?
Jawab: Hidrolisa adalah reaksi penguraian ion-ion garam dalam air membentuk asam
atau basa.
3. Larutan CH
3
COONa 0,1 M dilakukan pengukuran pH menggunakan pH meter dan
menunjukkan angka pH 6,69. Tentukan berapa tetapan ionisasi basanya (Kb)!
Jawab:
pH = 6,69
G = 0,1
pKb = pKw 2 pH log G
= 14 2(6,69) log (0,1)
= 14 13,38 (-1)
= 1,62
Kb = 10
-pKb
= 10
-1,62
= 0,024
Percobaan 7: Kelarutan Timbal Balik
1. Apa yang dimaksud dengan kelarutan timbal balik?
Jawab: Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur
sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis dan bercampur sempurna
(homogen) jika mencapai temperatur kritis. Jika telah melewati temperatur kritis maka
akan kembali bercampur sebagian.
2. Sebutkan jenis-jenis larutan beserta contohnya!
Jawab: - Larutan gas dalam gas. Contoh: udara (O
2
dalam N
2
).
- Larutan gas dalam cair. Contoh: HCl dalam air.
- Larutan cairan dalam cairan. Contoh: air-alkohol.
- Larutan zat padat dalam cairan. Contoh: gula dalam air.
3. Hitunglah fraksi mol fenol dari larutan 4 gram fenol dan 4 ml air!
Diketahui air = 0,98 gr/ml, Mr fenol = 94 gr/mol, Mr air = 18 gr/mol.
Jawab: X
fenol
=
= 0,163
Percobaan 8: Kelarutan sebagai Fungsi Temperatur
1. Apa yang dimaksud dengan larutan jenuh?
Jawab: Larutan jenuh adalah keadaan larutan dimana pelarut tidak dapat lagi
melarutkan zat terlarut.
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan!
Jawab: - Jenis zat terlarut.
Tiap-tiap zat memiliki sifat kelarutan yang berbeda.
- Jenis zat pelarut.
Pelarut dan zat terlarut harus mempunyai sifat polar yang sama. Pelarut polar
hanya dapat melarutkan senyawa polar, pelarut non polar hanya dapat
melarutkan senyawa non polar.
- Temperatur.
Untuk zat yang panas pelarutannya positif, kelarutan akan meningkat dengan
meningkatnya temperatur. Untuk zat yang panas pelarutannya negatif,
kelarutan akan menurun dengan meningkatnya temperatur.
3. Untuk mengetahui kelarutan asam oksalat dalam aquadest, dilakukan titrasi 10 ml
larutan asam oksalat dengan NaOH 0,5 M. Ternyata NaOH yang dibutuhkan untuk titrasi
sebanyak 18 ml. Berapakah kelarutan asam oksalat tersebut? Berat jenis aquadest =
0,98 gr/ml.
Jawab: S =
mol/1000gr Kelvin
S =
mol/1000gr Kelvin
S = 0,918 mol/1000gr Kelvin