Anda di halaman 1dari 4

Tiazid

Senyawa tiazid menunjukkan kurva dosis yang sejajar dan daya klouretik maksimal yang
sebanding. Merupakan Obat diuretik yang paling banyak digunakan. Diuretik tiazid, seperti
bendroflumetiazid, bekerja pada bagian awal tubulus distal (nefron). Obat ini menurunkan
reabsorpsi natrium dan klorida, yang meningkatkan ekskresi air, natrium, dan klorida. Selain
itu, kalium hilang dan kalsium ditahan. Obat ini digunakan dalam pengobatan hipertensi,
gagal jantung ringan, edema, dan pada diabetes insipidus nefrogenik.
Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah ; klorotiazid, hidroklorotiazid,
hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid,
klortalidon, kuinetazon, dan indapamid.
Hidroklorotiazid
Struktur Hidroklorotiazid :
6-Chloro-3,4-dihydro-2H-1,2,4-benzo hiadiazine-7-sulfonamide 1,1-dioxide
BM : 297,73
pKa : 7,9 9,2
Sediaan : serbuk halus, putih atau praktis putih; praktis tidak berbau. Kelarutan : sukar larut
dalam air (< 1 dalam 10.000), mudah larut dalam larutan natrium hidroksida, dalam n-
butilamina, dan dalam dimetilfornamida; agak sukar larut dalam metanol; tidak larut dalam
eter, dalam kloroform, dan dalam asam mineral encer.
Hidroklorotiazid adalah derivat tiazid yang telah terbukti lebih popular dibandingkan
prototipenya. Hal ini karena kemampuannya untuk mengahambat karbonik anhidrase jauh di
bawah klorotiazid. Selain itu, obat ini lebih kuat sehingga dosis yang diperlukan lebih kecil
dibandingkan klorotiazid. Selain itu efektivitasnya sama dengan klorotiazid.
Mekanisme kerja :
menghambat reabsorbsi Na
+
Cl
-
di tubuli distal. Dengan akibat :
Ekskresi Na
+
, Cl
-
, K
+
dan HCO
3
-
meningkat

yang disertai pengeluaran air.
Filtrasi glomerulus menurun atau tidak menurun.
Retensi asam urat hiperurisemia disebabkan karena kompetisi eksresi antara asam
urat-tiazid
Ekskresi Ca
+
menurun dan terjadi hiperkalsemia karena tiazid menurunkan reabsorbsi
Ca
++
oleh sel tubuli ginjal.
Ekskresi ion Mg
--
, I
-
, Br
-
meningkat.
Farmakodinamik :
Diuretik tiazid bekerja menghambat simporter Na
+
, Cl
-
dihulu tubulus distal. Sistem transport
ini dalam keadaan normal berfungsi membawa Na
+
dan Cl
-
dari lumen kedalam epitel
tubulis. Na
+
selanjutnya dipompa keluar kemudian digantikan dengan K
+
sedangkan Cl
-
keluar melalui kanal klorida. Efek farmakodinamik tiazid yang utama adalah meningkatkan
ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air. Efek natriuresis dan kloruresis ini disebabkan oleh
penghambatan mekanisme reabsorbsi elektrolit pada hulu tubuli distal. Laju ekskresi Na
maksimal yang ditimbulkan oleh tiazid jauh lebih rendah dibandingkan dengan apa yang
dicapai oleh beberapa diuretik lain, hal ini disebabakan 905 Na dalam cairan filtrat telah
direabsorbsi lebih dulu sebelum mencapai tempat kerja tiazid.

Fungsi ginjal, tiazid dapat mengurangi kecepatan filtrasi glomerulus terutama apabila diberi
melalui intravena. Efek ini mungkin disebabkan karena pengurangan aliran darah ginjal.

Farmakokinetik:
Semua thiazide diabsorbsi pada pemberian secara oral, umumnya efek obat tampak setelah 1
jam. Tetapi terdapat perbedaan dalam metabolismenya. Semua thiazide disekresi oleh sistem
sekretorik asam organik dan bersaing pada beberapa hal dengan sekresi uric acid oleh sistem
tersebut. Sebagai hasilnya, kecepatan sekresi uric acid dapat menurun, dengan diikuti
peningkatan kadar uric acid serum. Pada steady state, produksi uric acid tidak dipengaruhi
oleh thhiazide. Klorothiazide didistribusikan ke seluruh ruang ekstrasel dan dapat melewati
sawar uri, tetapi obat ini hanya ditimbun dalam jaringan ginjal saja. Dengan suatu proses
aktif, tiazid diekskresi oleh sel tubuli proksimal ke dalam cairan tubuli. Jadi klirens ginjal
obat ini besar sekali, biasanya 3-6 jam sudah diekskresikan dari badan. Klorotiazid dalam
badan tidak mengalami perubahan metabolik.
Efek Samping:
1. Gangguan elektrolit meliputi hipokalemia, hiponatremia, hipomagnesemia,
hipokloremia.
2. Gejala insufisiensi ginjal dapat diperberat oleh tiazid, mungkin karena tiazid langsung
mengurangi aliran darah ginjal.
3. Hiperkalsemia pada pemberian tiazid jangka panjang menguntungkan terutama bagi
orang tua karena mengurang resiko osteoporosis dan fraktur.
4. Hiperurisemia diuretic tiazid dapat meningkatkan kadar asam urat darah karena
efeknya menghambat sekresi dan meningkatkan reabsorbsi asam urat.
5. Tiazid menurunkan toleransi glukosa dan mengurangi efektifitas obat hipoglikemia
oral.
6. Tiazid dapat menyebabkan peningkatan kadar kolestrol dan trigliserida plasma.
7. Gangguan fungsi seksual kadang bisa terjadi akibat pemakaian diuresis.
Indikasi:
Hipertensi esensial. Selain sebagai obat dieresis tiazid juga member efek anti
hipertensi berdasarkan efek penurunan resistensi pembuluh darah.
Gagal jantung. Obat pilihan untuk edema gagal jantung ringan sampai sedang
Pengobatan jangka panjang untung edema kronik.
Diabetes insipidus.
Hiperkalsiuria
Sediaan
Sediaan dan dosis golongan tiazid dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
SEDIAN DAN DOSIS TIAZID DAN SENYAWA SEJENIS



Interaksi obat
Pengunaan indometacin dan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) lain dapat
mengurangi efek diuretic tiazid karena kedua obat ini menghambat sntess prostaglandin
vasodilator di ginjal sehingga menurunkan aliran darah ginjal dan laju filtras glomerulus.
Probenezid menghambat sekres tiazid ke dalam lumden tubulus, sehingga efektivitas tiazid
berkurang. Penggunaan obat-obat anti aritmia dan digitalis juga dapat meningkatkan risiko
hipokalemia pada penderita dgn pengobatan tiazide.

https://www.scribd.com/doc/112313362/Hidroklorotiazid
Posting by Dr.Sadeli Ilyas - diuretik

Anda mungkin juga menyukai