Anda di halaman 1dari 2

.???????????

Indeks Brinkman
Indeks Brinkman itu adalah hasil perkalian antara durasi
merokok dalam tahun dikalikan dengan jumlah batang per hari. Jadi kalau
misalnya Pak Sumarno merokok selama sepuluh tahun dan jumlah batang
rokok perhari rata-rata 12 batang, maka Indeks Brinkman Pak Sumarno
adalah 6 x 20 = 120. Setelah kita dapatkan Indeks Brigman ini berikutnya
kita klasifikasikan apakah Pak Sumarno risiko ringan, sedang atau berat.
Dikatakan IB ringan kalau dibawah 200, IB sedang jika diantara 200 sampai
600 dan IB berat jika diatas 600. Maka kini kita ketahui bahwa sebetulnya
Pak Sumarno ini risiko ringan karena dibawah 200 (yaitu 120).
. Compos Mentis
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon
seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran
dibedakan menjadi :
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon
psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila
dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi
jawaban verbal.
5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada
respon terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon
terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek
muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
UJI BRONKODILATOR
Pemeriksaan spirometri sering dilakukan sebelum dan sesudah
inhalasi bronkodilator untuk mengevaluasi fungsi faal paru. Bronkodilator
yang digunakan golongan beta-2 agonis (albuterol, metaproterenol, dll)
dengan menggunakan MDI (metered dose inhaler) dengan spaser atau
menggunakan nebulizer. Pengobatan bronkodilator harus dihentikan
sebelum pemeriksaan, misalnya inhalasi beta-2 agonis minimal 6-8 jam
sebelum pemeriksaan, teofilin short acting 12 jam sebelumnya dan teofilin
long acting 24 jam sebelumnya.
Respons positif terhadap inhalasi bronkodilator adalah terdapat
perubahan KVP dan/atau VEP1 minimal 12% atau 200 ml setelah inhalasi
bronkodilator. Respons positif dapat pula dinilai dengan terdapatnya
penurunan volume air trapping, KRF atau VR. Cara lain untuk
mengevaluasi respons terhadap inhalasi bronkodilator adalah dengan
membandingkan flow-volume curve sebelum dan sesudah inhalasi.
Subfebril : peningkatan suhu tubuh hingga mencapai 37,3-38C
Bronkodilator
ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-
adrenergik. Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2
adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut
jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot.
Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta-2 adrenergik (yang
terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit
efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya
albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan
bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2 adrenergik.

Anda mungkin juga menyukai