Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana
tekanan darah seseorang berada di atas normal yang di tunjukan oleh 2 jenis pengukuran oleh alat pengukur tekanan darah atau Sfigmomanometer. Seseorang di katakan memiliki tekanan darah tinggi jika hasil pengkuran sistolik dan diastolik terus menerus berada diatas kisaran 140/90 mmhg atau lebih. Namun begitu berapa pastinya hasil pengukuran Sfigmomanometer yang tepat sehingga seseorang bisa di sebut menderita tekanan darah tinggi adalah beragam. WHO sendiri memberi batasan bahwa seseorang bisa di katakan menderita darah tinggi jika tekanan darahnya sama atau di atas 160/95 mmHg. Sedangkan beberapa ahli penyakit dalam memiliki pendapat lain. Pendapat mereka antara lain adalah: 1. Batasan darah tinggi menurut NM Kaplan NM Kaplan memberi batasan bahwa : Untuk wanita tekanan darah normal adalah 140/90 Untuk wanita tekanan darah tinggi adalah 160/95 Untuk pria tekanan darah normal adalah 130/90 Untuk pria tekanan darah tinggi adalah 145/95 2. Batasan darah tinggi menurut Gordon H Williams Tekanan darah Sistolik Diastolik Normal <140 <85 Normal tinggi 140-159 85-89 Hipertensi >159 >90 3. Batasan darah tinggi menurut National Institute of Health USA Tekanan darah Sistolik Diastolik Normal <119 <79 Pra Hipertensi 120-139 80-89 Hipertensi 1 140-159 90-99 Hipertensi 2 >160 100 Tanpa mengabaikan batasan-batasan yang telah di sebutkan di atas, di masyarakat secara umum, seseorang di katakan memiliki tekadan darah normal dengan mengabaikan hal-hal yang lain seperti tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah jika tekanan darahnya berkisar antara 120/80 mmHG. Kenapa di katakan berkisar, karena tekanan darah tersebut tidaklah bersifat stabil. Seseorang yang beraktivitas, seperti bekerja, berolah raga, tidur dan lain-lain akan mengalami peningkatan dan penurunan tekanan darah sesuai dengan jenis kegiatannya. namun begitu tidak akan jauh-jauh dari angka normal yang telah di patok sebelumnya. Hipotensi atau yang lazim dikenal sebagai tekanan darah rendah adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah atau turun dibawah angka normal hingga mencapai 90/60 mmhg dimana nilai normal tekanan darah seseorang pada orang sehat secara umum berkisar 120/80 mmHG. Tekanan darah merupakan hasil kerja jantung yang memompa darah untuk bersirkulasi didalam tubuh melalui pembuluh darah. Untuk mengetahui seseorang dalam kondisi tekanan darah rendah maupun tekanan darah tinggi, seseorang harus melakukan pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah dengan memperhatikan angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) sebagai contohnya jika seseorang memiliki tensi darah 120/80. Tekanan darah sistolik (angka bagian atas) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh bagian tubuh sedangkan tekanan darah diastolik (angka bagian bawah) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung mengendur (relax) dan menerima kembali darah dari seluruh tubuh setelah berkontraksi.
Gejala Darah Rendah Hipotensi Pada orang yang mengalami tekanan darah rendah biasanya ditandai dengan gejala seperti berikut ini :
Sering pusing dan keringat dingin Mudah merasakan kantu dan sering menguap Mata sering terasa berkunang-kunang dan penglihatan kurang jelas terutama setelah duduk lama lalu berjalan Mudah kelelahan dan tak bertenaga bahkan sering mengalami pingsan. Wajah terlihat pucatkarena suplai darah keseluruh jaringan tubuh tidak maksimal. Beberapa penyebab -hipotensi ( tekanan darah rendah ) Terjadinya tekanan darah rendah sangat berkaitan dengan adanya gangguan jantung dalam memompa darah, untuk lebih jelasnya seperti dibawah ini :
1. Melemahnya otot jantung yang berakibat volume darah yang dipompa oleh jantung sedikit sehingga tekanan darah menurun. 2. Terjadinya peradangan pada kantong yang mengelilingi jantung (pericardium) yang biasa dikenal sebagai pericarditis yang menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium dan menekan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah ke seluruh tubuh 3. Adanya bekuan darah dalam pembuluh vena (pulmonary embolism) dimana bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah kedalam bilik kiri (left ventricle) dari paru-paru dan akibatnya akan mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa. 4. bradycardia atau denyut jantung yang lambat yang dapat mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang dewasa sehat adalah antara 60 dan 100 detak/menit. hal ini berkaitan dengan heart rate yaitu berapa kali jantung berdenyut dalam satu menitnya. Semakin tinggi heart rate, semakin tinggi pula tekanan darah 5. Tegangan perifer atau tegangan kekakuan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan berefek pada semakin tingginya tekanan darah. begitu juga sebaliknya Cara mencegah dan mengatasi tekanan darah rendah : Biasakanlah pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta mengatur jadwal dan pola makan, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam karena makanan yang mengandung kadar garam dapat meningkatkan tekanan darah. Atur jadwal istirahat / tidur di malam hari, hindari begadang dan memulai tidur saat larut malam. Upayakan anda mendapatkan waktu istirahat / tidur minimal 6 jam sehari karena kurang tidur dapat dapat dengan mudah mengalami gangguan jantung Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup, sekitar 8-10 gelas per hari. Sesekali perlu minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat Berolah raga teratur seperti joging selama 30 menit setiap hari. Dengan berolah raga akan membuat jantung sehatsehingga tekanan darah stabil. Minumlah vitamin secara rutin, 2x sehari, misalnya vitamin C. Vitamin akan membantu memperkuat data tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala tekanan darah rendah hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian Dalam kasus tekanan darah rendah Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.