Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN BIOLOGI SEL

JUDUL :
Mengidentifikasi Perbedaan Sel Tumbuhan
dan Sel Hewan

Tujuan :
Untuk mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Landasan teori :

STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
I. PENGERTIAN SEL
Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup sebagaimana telah dibuktikan melalui
pengamatan mikroskopis oleh Mathias Schleiden (seorang ahli anatomi tumbuhan) dan Theodor
Schwann (seorang ahli anatomi hewan) yang kemudian merumuskan bahwa : sel merupakan
kesatuan struktural kehidupan.
Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa : sel merupakan satu kesatuan
fungsional kehidupan yang menunjukkan bahwa aktivitas yang berlangsung dalam tubuh
makhluk hidup tercermin dalam aktifitas dalam sel.
Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (omnis cellula e
cellula) sehingga lahirlah teori : sel merupakan kesatuan pertumbuhan. Setelah ditemukan gen
dalam kromosom yang ada di dalam nukleus maka lahirlah teori : sel merupakan kesatuan
heriditas dari makhluk hidup. Walther Flemming (1843-1913) dan Eduard Strasburger (1875)
mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga memunculkan teori sel baru yaitu : sel
merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup.




II. STRUKTUR SEL TUMBUHAN
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda
satu dengan yang lain dalam ukuran,
bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun
demikian semua sel tumbuhan memiliki
persamaan dalam beberapa segi sehingga
dapat dibayangkan suatu hipotesis sebuah
sel yang segi-segi dasarnya ada dalam
bentuk yang secara nisbi tidak
termodifikasi. Sel hipotesis ini seperti
disajikan pada gambar 1, terdiri atas tiga
bagian : (1) Membran sel yang dibagian
luarnya di selubungi oleh dinding sel, (2)
selapis protoplasma yang melapisi
dinding itu dan disebut protoplas, dan (3)
rongga yang disebut vakuola sentral yang
menempati bagian terbesar ruang di
dalam sel.

Gambar 1. Struktur anatomi sel tumbuhan
Dinding sel
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel. Dinding
sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental
yang dapat dibedakan yaitu lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder.
Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding sel primer, sedangkan dinding sel
sekunder hanya pada sel-sel tipe tertentu.
Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah
sel baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak dijumpai di dalamnya, dinding
sel primer terutama terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Pada kondisi tertentu dinding
sel dapat menebal sehingga memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat pembentuk dinding sel
tambahan ini disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih lapisan yang
terpidah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder volumenya tidak dapat bertambah
dengan pertumbuhan permukaan atau kembali ke kondisi awal/dinding sel primer.
Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin
(zat kayu)..


Plasmodesmata
Plasmodesamata adalah benang-benang protoplasmik halus yang terletak pada tempat-
tempat tertentu pada dinding sel primer (yaitu pada noktah yang berupa bagian dinding
sel yang tidak mengalami penebalan). Plasmodesamata dapat menembus pori-pori kecil
pada dinding sel primer dan lamella tengah diantara sel-sel yang bedekatan sehingga
protoplasma kedua sel dapat berhubungan. Plasmodesmata memudahkan proses
transportasi bahan-bahan dari sebuah sel ke sel berikutnya tanpa harus melalui selaput-
selaput hidup. Adanya plasmodesmata menunjukkan bahwa tumbuhan berperilaku lebih
sebagai suatu organisme tunggal dari pada sebagai sekumpulan unit sel bebas.
Membran sel
Membran sel atau membran plasma merupakan
bagian sel yang paling luar yang membatasi isi
sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua
lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan
protein/lipoprotein (50%). Membran plasma
bersifat semipermeabel atau selektif permeabel
yang berfungsi mengatur gerakan materi atau
transportasi zat-zat terlarut masuk dan keluar dari
sel.
Gambar 2. Membran plasma
Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan molekul sama
dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Pori-pori pada membran inti
memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Fungsi utama nukleus
adalah sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan yang
menentukan sifat-sifat turun-temurun suatu organisma. Didalam inti sel tersusun atas tiga
komponen yaitu :
o Nukleoulus (anak inti) yang berfungsi untuk menyintesis berbagai macam
molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.
o Nukleoplasma (cairan inti) merupakan cairan yang tersusun dari protein
o Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi
struktur seperti benang yaitu kromosom yang mengandung DNA (asam
deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui
sintesa protein.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel dan
organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terdiri
atas air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion dan protein. Bahan-bahan
lain yang lazim terdapaat dalama sitoplasma adalah butir minyak dan berbagai macam
kristal yang dalam banyak hal tersusun dari kalsium oksalat.
Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel atau sebaliknya.
Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah. Di dalam
sitoplasma terkandung organel-organel sel atau daerah pada sitoplasma hidup yang
teralokasi khusus untuk fungsi tertentu. Organel-organel tersebut adalah :
o Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan
yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma.
Dalam pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma nampak seperti saluran
berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi
membantu gerakan subsatansi-subsatansi dari satu bagainsel ke bagian sel
lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma (RE) yaitu retikulum
endoplasma kasar (REK) dan retikulum endoplasma halus (REH).
REK dikatakan kasar karena permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga
tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesa
protein yang hasilnya akan melekat pada retikulum endoplasma dan biasanya
ditujukan untuk luar sel. REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya
nampak halus. REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi
untuk sintesis lipid, glikogen dan persenyawaan steroid seperti kolesterol,
gliserida dan hormon.

Gambar 3. Organel sel tumbuhan : (1) Nukleus, (2) Pori-pori
nuklear, (3). RE kasar, (4) RE halus, (5) Ribosom pada RE kasar, (6)
Protein yang ditranspor, (7) Vesikel transpor, (8) Badan golgi, (9)
Bagian cis dari badan golgi, (10) Bagian trans dari badan golgi dan
(11) Cisternae badan golgi
o Badan golgi.
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi
membran. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Badan golgi pada
sel tumbuhan biasa disebut diktiosom. Badan golgi dibangun oleh membran yang
berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna mebentuk pembuluh halus
(tubulus). Dari tubulus diepaskan kantong-kantong kecil yang berisi bahan-
bahanyang diperlukan seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel. Fungsi
badan golgi dalam sel yaitu :
Membentuk kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan
bahan lain untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
Membentuk membran plasma
Membentuk dinding sel
Membentuk akrosom pada sel spermatozoa yang berisis enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
o Ribosom
Ribosom adalah organel kecil bergaris tengah 17 20 mikron yang tersusun oleh
RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup dan terdapat
bebas dalam sitoplasma atau melekat pada REK.
o Peroksisom dan glioksisom
Peroksisom adalah kantong-kantong yang memiliki membran tunggal.
Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim katalase.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan mislnya pada lapisan aleuron biji
padi-padian . Glioksisom sering ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari
biji yang berkecambah. Glioksisom berisi enzim pengubah lemak menjadi gula.
Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan dalam
perkecambahan.
o Mitokondria
Mitokondria adalah organel sel penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua
lapisan membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Membran luar
memiliki permukaan halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk yang
disebut kista. Mitokondria adalah struktur yang mampu bereproduksi sendiri.
Pada pembelahan sel, semua kitokondria membelah diri, setenganhnya menuju ke
sel anak yang satu dan setengahnya ke sel anak yang lain. Membran dalam
mitokondria terbagi menjadi dua ruang yaitu :
Ruang inter membran yaitu ruangan diantara membran luar dan membran
dalam. Membran luar dapat dilalui oleh semua molekul kecil tetapi tidak
dapat dilalui protein dan molekul besar.
Matriks mitokondria : merupakan ruangan yang diselubungi oleh
membran dalam. Didalam matriks tersebut tahapan metabolisme terjadi,
mengandung enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak,
mengandung banyak butiran protein dan DNA, ribosom dan beberapa
jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein sendiri karena
memiliki DNA, RNA dan ribosom.
o Plastida
Plastida adalah organel sitoplasma yang tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat
jelas di bawah mikroskop sederhana. Plastida sangat bervariasi ukuran dan
bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga biasanya berbentuk piringan kecil
bikonveks. Meskipun macam-macam plastida dihubungkan dengan fungsi-fungsi
fisiologis yang tetap, namun macam tersebut diklasifikan berdasarkan warnanya
yaitu :

Gambar 4. Kloroplast dan klorofil
Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya lazim terdapat dalam sel-sel yang
tidak terkena cahaya matahari, misalnya pada jaringan yang terletak sangat
dalam pada bagian tumbuhan baik di atas maupun di dalam tanah.
Fungsinya adalah sebagai pusat sintesis dan penyimpanan makanan
cadangan seperti pati.
Kloroplast yang mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Fungsinya adalah menangkap
energi cahaya yang diperlukan untuk proses potosintesis.
Kromoplast yang mengandung pigmen-pigmen lain yang menentukan
timbulnya warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tumbuhan.
o Vakuola sentral
Vakuola adalah rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola yang
merupakan suatu larutan cair berbagai bahan organik dan anorganik yang
kebanyakan adalah cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme.
Vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang disebut tonoplas. Vakuola dijuluki
sebagai tangki bahan simpanan atau eksresi. Vakuola sentral mempunyai fungsi
rangka yang penting karena biasanya volume cairan yang dikandungnya cukup
besar untuk menyebabkan dinding sel bagian luar akan meregang
Struktur Sel Hewan
Sel hewan tersusun atas protoplasma. Protoplasma merupakan bahan hidup di dalam sel berupa
cairan koloid campuran majemuk protein, lemak, dan bahan organik lainnya. Protoplasma
merupakan substansi dasar kehidupan dalam sel.

Sel Hewan
Protoplasma sel hewan tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :
a. Membran sel (Cell Membrane / Plasma Membrane)
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sangat penting dari sel. Tanpa membran
sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan kehidupannya.

Membran sel berfungsi :
sebagai pelindung sel, melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel
sebagai pengatur transportasi molekul dan reseptor atau penerima rangsangan dari luar
sel
memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya.
sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar
mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel
sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimia
mengontrol/mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dan lingkungannya.

Struktur utama yang membentuk membran sel adalah molekul-molekul fosfolipid yang tersusun
atas dalam dua lapis. Selain itu terdapat juga molekul kolesterol sehingga membran sel agak
kaku. Untuk menjalankan fungsi dengan baik, membran sel dilengkapi dengan molekul-molekul
protein dan karbohidrat. Protein-protein ini berfungsi untuk mengatur lalu lintas bahan yang
keluar masuk sel dan untuk komunikasi antar sel.Transpor molekul-molekul bahan dari luar sel
atau dari dalam sel melalui membran sel berlangsung secara difusi, osmosis atau transport aktif.

b. I nti sel (Cell nucleus)
Di dalam inti terdapat struktur bulat yang lebih padat dan tidak dibatasi oleh membran. Struktur
ini disebut anak inti (nukleolus). Nukleolus dibutuhkan untuk membentuk molekul RNA. Inti sel
juga mengandung cairan inti (nukleoplasma) yang tersusun atas molekul asam inti (DNA/RNA),
protein inti dan benang-benang kromatin. Inti sel berfungsi untuk mengatur (mengontrol) seluruh
aktivitas sel dan pewarisan faktor keturunan. Sedangkan anak inti berfungsi untuk mensintesis
berbagai macam molekul RNA, khususnya pembentukan RNA (RNA Ribosom)
c. Sitoplasma (Cytoplasm)

Sitoplasma merupakan bagian sel yang hidup yang terdapat di luar inti sel. Sebagian besar
aktivitas sel, seperti metabolisme, gerakan dan biosintesis berlangsung di dalam sitoplasma. Oleh
karena itu di dalam sitoplasma terdapat berbagai perlengkapan sel yang disebut organel. Di
dalam sitoplasma terdapat juga pigmen dan cadangan bahan makanan berupa pati, lemak, tepung
dan glikogen.

Organel-organel yang terdapat di dalam sitoplasma adalah sebagai berikut :
1. Mitokondria (Mitochondrion)
Mitokondria berfungsi sebgaia pusat respirasi sel dan penghasil energi terbesar di dalam
sel, sehingga merupakan sumber energi untuk sel. Oleh karena itu, pada sel-sel yang
membutuhkan banyak energi akan ditemukan banyak sekali mitokondria, seperti [ada sel
otot, sel kelenjar dan sebagainya. Dengan demikian mitokondria disebut juga power
house of sel.
2. Retikulum Endoplasma (Endoplasmic Reticulum)
Retikulum endoplasma merupakan saluran yang berkelok-kelok sebagai penghubung
antara membran sel dengan membran inti. Retikulum endoplasma mempunyai fungsi
umum yaitu menyusun dan menyalurkan zat-zat ke dalam sel. Setiap sel selalu
mensintesis protein sehingga setiap sel selalu mengandung retikulum endoplasma.
3. Ribosom (Ribosome)
Ribosom berbentuk sebagai butiran-butiran dengan diameter 23 nm yang terdapat bebas
do dalam sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma. Secara struktur,
ribosom terdiri dari 2 subunit, yaitu subunit kecil 40-S dan subunit besar 60-S.

Fungsi Ribosom : sebagai tempat sintesis protein dalam sel. Pada ribosom terdapat
paling sedikit tiga jenis RNA, yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA yang diperlukan untuk
membaca kode yang dikirimkan dari inti sel, sehingga dari kode itu dapat dibaca jenis
protein yang bagaimana yang akan disintesis di dalam ribosom.
4. Badan Golgi / Kompleks Golgi (Golgi Apparatus)
Kompleks Golgi pertama kali ditemukan di dalam sel saraf oleh seorang sarjana bangsa
Italia Camilo Golgi pada tahun 1898. Kompleks Golgi terdiri dari kantung-kantung pipih
yang disebut sisterna. Sisterna ini bertumpuk dalam 4-8 lapisan.
Kompleks Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein dan lendir, sehingga
disebut juga organel sekresi.
5. Lisosom (Lysosome)
Lisosom merupakan organel berbentuk oval atau bundar yang dibatasi oleh membran
tunggal dan berisi sejumlah enzi pencernaan. Misalnya pada sel darah putih (leukosit),
bakteri-bakteri yang telah difagositosis akan dicerna oleh enzim-enzim lisosom. Lisosom
berfungsi juga untuk mencernakan organel-organel sel yang telah rusak atau sudah tua.
Kemudian tempat organel yang dicernakan tadi akan diisi oleh organel baru.
6. Peroksisom (Peroxisome)
Peroksisom merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom tetapi biasanya
berukuran lebih kecil, mengandung banyak enzim yang berhubungan dengan
metabolisme H2O2. Salah satu contohnya adalah enzim katalase.
7. Sitoskeleton (Cytoskeleton)
Sitoskeleton meruapakan rangkaian benang-benang yang tersusun atas silium dan
flagelum, berfungsi sebagai penyokong sel dan mempertahankan bentuk sel. Di samping
itu, sitoskeleton juga berperan dalam hal terjadinya perubahan bentuk sel dan erat
kaitannya dengan gerak keseluruhan sel atau gerak organel di dalam sel.

Sentriol
Sentriol hanya ditemukan pada sel hewan. Di dalam sel terdapat dua sentriol yang
terdapat di dalam sentrosom. Satu sentriol terdiri dari satu batang yang tersusun dari 9
mikrotubul.

Pada saat terjadi pembelahan sel, kedua sentriol akan memisahkan diri, bergerak menuju
kutub yang berlawanan dan berkembang menjadi benang gelondong.

Sentriol berfungsi pada saat terjadinya pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromosom
atau kromatid.




Alat dan bahan :
1. Mikroskop
2. Kaca preparat
3. Kaca penutup
4. Bawang merah
5. Daun rhoediscolor
6. Quercus suber dari batang manibor uttilisima
7. Silet
8. Cottonbud
9. Tusuk gigi
10. Tisu
11. Alat tulis

Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Iris tipis lapisan selaput bagian dalam bawang merah, gabus
singkong dan daun adam hawa
3. Letakan sayatan bawang merah pada kaca preparat. Amati
menggunakan mikroskop dengan baik dan teliti
4. Lakukan pula pada gabus singkong dan daun adam hawa seperti
pada nomor 3
5. Catat hasil pengamatan
6. Kerok jaringan epitelium pada mulut dengan cottombud
7. Letakan pada preparat dan amati dengan mikroskop dengan baik
dan teliti
8. Catat hasil pengamatan.

Hasil pengamatan/percobaan :
Terlampir
Jawab pertanyaan :
1. Bagian-bagian sel yang terdapat pada bawang merah :
a. Plastid (leukoplas)
b. Intisel
c. Dinding sel
2. Bagian-bagian sel yang terdapat pada jaringan epitelium mulut :
a. Inti sel
3. Perbedaan struktur sel tumbuhan dengan sel hewan :
Pada umumnya terdapat dinding sel sedangkan pada sel hewan
tidak terdapat dinding sel.

Kesimpulan :
Di dalam sel tumbuhan dan sel hewan terdapat inti sel.
Dinding sel hanya terdapat dalam sel tumbuhan.



Nama : Melina Puspita Rini
Kelas : XI MIA 3
No.absen : 24
Guru pembimbing : Mulyarno Spd.

Anda mungkin juga menyukai