.
b. Paradoks Achilles dan kura-kura
Achilles dan Kura-kura melakukan lomba lari, meskipun begitu, kura-kura diizinkan start lebih
awal. Agar dapat menyamai kura-kura, Achilles menetapkan sasaran ke tempat kura-kura saat
ini berdiri. Akan tetapi, tiap kali Achilles bergerak maju, kura-kura juga bergerak maju. Ketika
Achilles sampai di tempat kura-kura, kura-kura sudah berjalan sedikit ke depan. Lalu Achilles
mengejar posisi kura-kura yang sekarang. Akan tetapi setibanya di sana, kura-kura juga sudah
maju sedikit lagi. Lalu Achilles mengejar posisi kura-kura yang sekarang. Akan tetapi setibanya
di sana, kura-kura juga sudah maju sedikit lagi. Demikian seterusnya ad infinitum. Jadi
kesimpulannya: mustahil bagi Achilles untuk bisa menyamai kura-kura dalam balapan.
Bayangkan: Achilles berlari dengan kecepatan 1 meter per detik, sedangkan kura-kura selalu
berjalan dengan kecepatan setengahnya, meter per detik, namun kura-kura mengawali
perlombaan dari jarak yang akan ditempuh (misal: jarak tempuh perlombaan 2 km, maka titik
awal/start kura-kura berada pada posisi 1 km, sedang Archilles pada titik 0 km). Kura-kura
berjalan begitu Achilles mencapai tempatnya. Begitu Achilles mencapai posisi 1 km, kura-kura
berada pada posisi 1,5 km; Achilles mencapai posisi 1,5 km, kura-kura mencapai posisi 1,75;
Achilles mencapai posisi 1,75 km, kura-kura mencapai posisi 1,875 km. Masalah ini sebenarnya
menggunakan konsep deret geometri tak hingga.
2. Cerita Beras dan Papan Catur
Ada suatu cerita tentang seorang hamba yang meminta kepada rajanya untuk diberi beras dengan
cara meletakkan 1 butir beras pada kotak pertama sebuah papan carur. Kemudian meletakkan 2
butir pada kotak kedua, 4 butir pada kotak ketiga, dan seterusnya, sehingga setiap kotak
selanjutnya harus diisi dengan beras sebanyak kuadrat dari jumlah beras yang ada pada kotak
sebelumnya. Ternyata beras seluruh negeri tidak cukup untuk memenuhi permintaan hamba ini.
Masalah ini sebenarnya adalah menggunakan konsep barisan geometri tak hingga